Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh:
Dewi Farida Vivtyasari
Rismaya Novitasari
Edwina Narulita Sari Agustin J.
Youshian Elmy
Fenti Diah Hariyanti
A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang terlihat
dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku, dan koping yang efektif, konsep diri
positif, dan kestabilan emosional (Videback, 2008).
Gangguan jiwa adalah salah satu dari empat masalah kesehatan yang utama di negara
maju, modern dan industri. Gangguan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang
menyebabkan kematian secara langsung, namun beratnya gangguan tersebut dalam arti
ketidakmampuan serta invaliditas baik secara individu maupun kelompok akan menghambat
pembangunan karena tidak produktif dan tidak efisien (Hawari, 2001).
Secara umum gangguan jiwa dibagi dalam dua golongan besar yaitu psikosis dan nonpsikosis. Golongan psikosis ditandai dengan dua gejala utama yaitu tidak adanya
pemahaman diri dan ketidakmampuan menilai realitas. Sedangkan golongan non-psikosis
kedua gejala tersebut masih baik. Saat ini, istilah yang digunakan untuk penderita gangguan
jiwa adalah konsumen jiwa sehat. Penyebab dari gangguan jiwa itu bisa bersumber dari
hubungan yang tidak memuaskan dengan orang lain seperti diperlakukan tidak adil,
semena-mena, penolakan, kehilangan seseorang yang dicintai atau pekerjaan. Selain itu
ada juga gangguan jiwa yang disebabkan faktor organik, kelainan saraf dan gangguan pada
otak (Hawari, 2001).
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Friedman,
2010). Penderita gangguan jiwa merupakan bagian dari anggota keluarga. Keluarga
merupakan sistem pendukung utama yang memberikan perawatan langsung pada setiap
keadaan sehat dan sakit. Pada umumnya, keluarga meminta bantuan tenaga kesehatan jika
mereka tidak sanggup lagi merawat keluarganya yang sakit. Peran serta keluarga dalam
perawatan jiwa yang dapat dipandangi dari berbagai segi: (1) keluarga merupakan tempat
dimana individu memulai hubungan interpersonal dengan lingkungannya, (2) keluarga
merupakan suatu sistem yang saling bergantung dengan anggota keluarga lain, (3)
pelayanan kesehatan jiwa bukan tempat klien seumur hidup tetapi fasilitas yang hanya
membantu klien dan kelaurga sementara. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa salah
satu faktor penyebab gangguan jiwa adalah keluarga yang pengetahuannya kurang (Keliat,
2003).
Oleh karena itu asuhan keperawatan jiwa yang berfokus pada keluarga bukan hanya
memulihkan keadaan klien tetapi meningkatkan peran serta keluarga dalam mengatasi
kesehatan tersebut (Keliat, 2003).
B.
Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan dan diskusi dapat memahami tentang
tanda dan gejala gangguan jiwa serta peran keluarga dan penatalaksanaan klien dengan
gangguan jiwa.
Tujuan Khusus
C.
Rencana Kegiatan
Metode
Ceramah dan diskusi
Media dan Alat Bantu
Leaflet, media presentasi (powerpoint dan LCD)
Waktu dan Tempat
Waktu
: Rabu, 21 Oktober 2015
Tempat
: R.15
Pukul
: 10.00-11.00 WIB
Materi
:Tanda dan gejala gangguan
jiwa,
peran
keluarga
dan
penatalaksanaan.
Pemateri
: Dewi, Rismaya, Edwina, Elmy, Fenti
Peserta
: orang tua/wali pasien R.23
Target Peserta : 5 orang
Tahap
Pendahuluan
Waktu
5 menit
Kegiatan
Pengajar
1. Mengucapkan
salam.
2. Perkenalan
diri.
3. Menjelaskan
tujuan kegiatan
Kegiatan Peserta
1. Menjawab
salam.
2. Mendengarkan
dan
memperhatikan
Metode
Ceramah
Ceramah
Media
penyuluhan.
4. Menjelaskan
kontrak waktu.
5. Mengkaji
pemahaman
klien dengan
memberikan
soal pre test
dengan
seksama.
3. Mendengarkan
dan
memperhatikan
dengan
seksama.
Ceramah
Ceramah
4. Menyetujui
kontrak
waktu
yang disepakati.
Penyajian
Penutup
20
menit
1. Menjelaskan
materi:
- Pengertian
sehat jiwa.
- Ciri-ciri
sehat jiwa.
- Tanda dan
gejala
gangguan
jiwa.
- Peran
keluarga
dan
penatalaks
anaan
keluarga
dalam
merawat
klien
dengan
gangguan
jiwa
5 menit
1. Memberikan
kesempatan
bertanya
kepada
peserta.
2. Menyimpulkan
5. Menjawab soal
pre test
1. Mendengarkan
dan
Ceramah
memperhatikan
dengan
seksama
penjelasan tiap
subtopik materi.
1. Peserta
bertanya.
didik Tanya
jawab
2. Memperhatikan
dengan
seksama.
Ceramah
Ppt
leaflet
dan
materi.
3. Memberikan
soal post test
3. Menjawab
post test
4. Mengucapkan
salam
dan
penutup.
4. Menjawab
salam
soal
D. Evaluasi
Terstruktur
Proses
Hasil
Presentasi kehadiran peserta adalah 80% dari total jumlah yang ditargetkan.
Sejumlah 50% peserta dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemateri dengan
benar sebagai indikator bahwa peserta mendapatkan tambahan wawasan dan ilmu
pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Hawari, D. 2001.
Jakarta.
Keliat, B.A. 2003. Peran serta Keluarga dalam Perawatan Klien gangguan Jiwa. Jakarta:
EGC.
Friedman, M.M., Bowden, O., Jones, M. 2010 Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, teori,
dan praktik. Edisi 5 Bahasa Indonesia. Jakarta:EGC.
Videback, S.L. 2008. Buku Ajar keperawatan Jiwa. Edisi bahasa Indonesia. Jakarta: EGC.