Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
INVESTASI
Investasi dalam efek berhubungan dengan
Sertifikat deposito
Sertifikat Bank Indonesia
Reksa dana
Saham preferen dan saham biasa
Obligasi Pemerintah (SUN) dan Obligasi
perusahaan
Eksistensi atau
Ketertejadian
Kelengkapan
Penyajian dan
Pengungkapan
Tujuan audit
Perencanaan Audit
Materialitas
Sekuritas yang ditahan sebagai investasi jangka
pendek dapat bersifat material bagi solvensi jangka
pendek suatu entitas, tetapi laba dari sekuritas
semacam itu jarang bersifat signifikan bagi hasil
operasi entitas di luar sektor jasa keuangan. Sekuritas
yang ditahan sebagai investasi jangka penjang dapat
bersifat material baik bagi neraca maupun laporan
laba rugi, tergantung entitas
Inherent Risk
Risiko inheren pada asersi siklus investasi dipengaruhi
oleh banyak faktor dan volume transaksi investasi
umumnya cukup rendah. Akan tetapi sekuritas
merupakan aktiva yang mudah untuk dicuri, dan
akuntansi untuk investasi tersebut dapat menjadi rumit
Control Risk
Sebelum auditordapat menetapkan nilai
dari broker
Laporan broker
Buku jurnal
Buku pembantu
investasi
Pencatatan transaksi
Pencatatan pembelian, penjualan dan laba
Pencatatan market adjustment dan reklasifikasi
Penyeselesaian transaksi
Penerimaan kas
Pengeluaran kas
Pengujian Substantif
Investasi
Penentuan Risiko Deteksi
Risiko deteksi terencana merupakan ukuran risiko
bahwa bukti audit atas segmen tertentu akan gagal
mendeteksi keberadaan salah saji yang melebihi
suatu nilai salah saji yang masih dapa ditoleransi.
Jika nilai risiko deteksi terencana berkurang, maka
auditor harus mengumpulkan lebih banyak bukti
audit untuk mencapai nilai risiko deteksi yang
berkurang, risiko ini menentukan nilai bukti subtantif
yang direncanakan oleh auditor untuk dikumpulkan.
Perancangan Pengujian
Substantif
Pengujian substantif di satu sisi bisa
Pengujian substantif
terdiri dari 3 jenis :
1. Prosedur Analitis
Digunakan dalam perencanaan audit untuk
Pengujian Substantif
Saldo Kas
Saldo kas meliputi penerimaan ditangan yang
Tujuan
audit
Kategori Asersi
Keberadaan atau keterjadian Saldo kas yang dicatat ada pada tanggal neraca.
Kelengkapan
Penyajian dan
Pengungkapan
Pertimbangan
Pertimbangan Perencanaan
1. Materialitas
Audit
Saldo Kas
Materialitas saldo akun atau transaksi. Seluruh
kegiatan organisasi berhubungan dengan kas, baik kas
masuk maupun kas keluar, baik berhubungan langsung
maupun tidak langsung. Dengan pertimbangan
karakteristik arus kas yang semacam ini, maka audit
saldo kas harus dilakukan dengan tingkat kecermatan
yang tinggi.
Materialitas salah saji. Penentuan materialitas salah saji
dipengaruhi oleh tingkat efektifitas pengendalian aliran
kas, semakin kuat sistem pengendaliannya maka
semakin besar ukuran materialitasnya (toleransi salah
sajinya), dan semakin lemah materialitas maka semakin
kecil ukuran materialitasnya (toleransi salah sajinya).
2. Risiko Bawaan
Risiko bawaan saldo kas relatif tinggi, karena
transaksi kas berhubungan dengan seluruh
kegiatan organisasi dan dapat dipastikan volume
transaksinya tinggi, dengan potensi penyimpangan
yang tinggi.
3. Risiko Analitis
Risiko analitis adalah risiko kesalahan kesimpulan
hasil pengujian analitis. Risiko analitis saldo kas
dipengaruhi oleh risiko bawaan dan risiko
pengendalian. Semakin tinggi risiko bawaan dan
risiko pengendalian, risiko analitis akan semakin
tinggi (risiko kesalahan dalam menyimpulkan hasil
uji analitis akan menjadi semakin tinnggi).
4. Risiko Pengendalian
Risiko Pengendalian adalah risiko sistem
pengendalian gagal dalam mencegah timbulkan
salah saji material. Risiko pengendalian
dipengaruhi oleh beberapa faktor penentu
efektifitas sistem pengendalian sebagai berikut:
Control environment (lingkungan pengendalian)
Risk assessment (pengukuran risiko)
Control activities (aktivitas pengendalian)
Information and communication systems (sistem
Perancangan Pengujian
Substantif
Prosedur Awal
Sebelum membahas pengujian yang terinci atas
Prosedur Analitis
Efektivitas prosedur analitis dapat mengurangi jumlah
Pengujian RincianTransaksi
Beberapa pengujian substantif atas rincian
Pertimbangan
Pertimbangan Lain
Pengujian untuk Mendeteksi Lapping
Lapping adalah penyimpangan yang disebabkan oleh
misapropriasi secara sengaja atas penerimaan kas.
Lapping dapat melibatkan penggelapan penerimaan
kas secara sementara atatu permanen untuk
kepentingan pribadi dari seseorang yang melakukan
tindakan yang bukan wewenangnya.
Ada tiga prosedur yang dapat mendeteksi lapping:
Mengkonfirmasi piutang usaha
Melakukan perhitungan kas secara mendadak
Membandingkan rincian ayat jurnal penerimaan kas
dengan rincian slip setoran harian yang berkaitan