Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh :
Rizqi Nanda Alfy
(13080694003)
Al Iswatul Rahmah
(13080694021)
Sufiah
(13080694027)
Maria Qivtia
(13080694055)
(13080694087)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Strategis, sasaran sasaran utama (high- level goals) yang mendukung misi entitas
Pelaporan keuangan (pengendalian internal atas pelaporan keuangan)
Operasi (pengendalian operasional)
Kepatuhan terhadap hukum dan ketentuan perundang-undangan.
Pengendalian internal yang relavan untuk suatu audit, khususnya ditujukan pada
pelaporan keuangan. Berhubungan dengan tujuan entitas dalam membuat laporan keuangan
untuk keperluan eksternal.
Pengendalian operasional, seperti penjadwalan produksi dan karyawan, pengendalian
mutu, dan kepatuhan terhadap ketentuan mengenai kesehatan karyawan dan keselamatan
kerja, biasanya tidak relavan untuk suatu audit kecuali:
1) Informasi digunakan untuk membuat prosedur anatikal.
2) Informasi diperlukan untuk pengungkapan dalam laporan keuangan.
Sebagai contoh, jika statistik produksi digunakan untuk membuat prosedur anatikal,
pengendalian yang memastikan keakuratan data itu akan relavan untuk audit. Sama dengan
ketidak patuhan terhadap hukum dan perundang- undangan yang berdampak langsung
terhadap laporan keuangan, jadi pengendalian untuk mendeteksi dan melaporkan ketidak
patuhan menjadi relevan.
Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan dari unsur unsur pengendalian intern yang lain. Yang termasuk dalam lingkungan pengendalian yaitu :
1) Integrity and ethical values (integritas dan nilai etika), integritas dan nilai etika yang
dimiliki perusahaan termasuk pimpinan dan karyawan perusahaan agar saling melakukan
pengendalian internal di dalam perusahaan.
2) Commitment to competence (komitmen terhadap kompetensi), komitmen perusahaan
terhadap kompetensi yang ada agar pengendalian internal berjalan dengan baik
3) Board of directors and audit committee (dewan komisaris dan komite audit) bagaimana
sikap dan kesadaran dewan komisaris dan komite audit agar tercapainya pengendalian
internal yang baik.
4) Managements philosophy and operating style, filosofi manajemen dan gaya mengelola
operasi)
5) Organizational structure (struktur organisasi)
6) Human resource policies and procedures (kebijakan sumber daya manusia dan
prosedurnya)
6.2.2
Risk assessment
6.2.3
Tindakan - tindakan yang diambil manajemen dalam rangka pengendalian intern, yang
termasuk control activities :
1)
2)
3)
4)
5)
6.2.4
Tindakan untuk mencatat, memproses dan melaporkan transaksi yang sesuai untuk
menjaga akuntablitas. Yang termasuk komponen ini adalah sebagai berikut.
1) Quality of information (kualitas informasi)
2) Effectiveness of communication (efektivitas komunikasi)
6.2.5
Monitoring
kelemahan dalam komponen lain. Namun kelemahan dalam lingkungan pengendalian dapat
melemahkan atau bahkan meniadakan rancangan yang baik dalam komponen pengendalian
lainnya. Sebagai contoh, jika budaya jujur dan perilaku etis tidak ada dalam entitas itu,
auditor harus sungguh-sungguh mempertimbangkan apakah prosedur auditnya masih dapat
mendeteksi salah saji yang material, ataukah ia harus mundur dari penugasan.
Di lingkungan pengendalian pada entitas kecil mungkin auditor tidak menemukan
dokumentasi yang mendukung pengendalian dalam komponen lingkungan pengendalian. Hal
itu karena dalam entitas kecil, aturan dikomunikasikan secara lisan dan mungkin dengan
contoh perilaku atasan atau sikap manjemen ketika menghadapi masalah tertentu. Jika tidak
ada dokumentasi pendukung tentang pengendalian dalam komponen lingkungan
pengendalian, auditor menulis memo untuk file.
Hal-hal yang dilakukan auditor dalam menilai pengendalian dalam komponen
lingkungan pengendalian pada entitas kecil :
1)
2)
3)
4)
6.3.1.1
Entitas menilai risiko dari sudut pandang ancaman terhadap pencapaian tujuan entitas,
diantaranya adalah menghasilkan laporan keuangan yang bebas dari salah saji yang material.
Di pihak lain, auditor menilai risiko sebagai bagian dari proses auditnya.
Jika proses penilaian risiko pada entitas yang bersangkutan (PPRE) tepat atau sesuai
dengan situasi yang dihadapi entitas itu, maka PPRE ini mendukung upaya auditor untuk
menilai seberapa besarnya risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan yang
diauditnya.
PPRE pada umumnya berurusan dengan hal-hal sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
1)
2)
3)
4)
Sistem Akuntansi
Penjelasan
Mencegah kesalahan dan hal-hal yang tidak lazim
Menemukan kesalahan dan hal-hal yang tidak lazim
untuk kemudian dikoreksi.
Compensating Controls
Merupakan Corrective Controls, memberikan jaminan
ketika ada kendala sumber daya yang membuat
pengendalian langsung tidak dapat dilakukan.
Steering Controls
Merupakan Corrective Controls, mengarahkan tindakan
koreksi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Sumber : Tuanakota(2013:142).
Terdapat kemungkinan ada banyak aktivitas pengendalian pada setiap entitas, termasuk
pengendalian secara manual dan secara otomatis.
Tabel 2. Contoh Pengendalian
Pengendalian
Pemisahan tugas
Penjelasan
1. Untuk mencegah terjadinya
Contoh
1. Karyawan yang mengolah
transaksi penerimaan.
menyembunyikan perbuatannya.
Setiap transaksi harus diotorisasi
besar.
atau peristiwa.
Rekonsiliasi
Aplikasi IT
terpenuhi.
Rekonsiliasi saldo bank, transaksi
tindakan perbaikannya.
Pengendalian ini diprogram dalam
lain-lain.
Memeriksa akurasi (ada berapa file
Review angka-
penyimpangan)
Membandingkan angka budget
angka realisasi
fisik
terjadinya pencurian.
2) Kegiatan pengendalian, jika memang ada, berhubungan dengan siklus transaksi utama,