Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Abstrak
Anemia merupakan kelainan hematologi yang paling sering dijumpai pada lansia. Penyebab terbanyak anemia pada
lansia adalah penyakit kronik dengan prevalensi sebesar 35% .Penyakit yang berasosiasi dengan anemia penyakit
kronik meliputi infeksi akut, infeksi kronik, penyakit inflamasi kronik, keganasan dan malnutrisi energy-protein.
Anemia penyakit kronik adalah anemia yang terjadi setelah proses infeksi atau inflamasi kronik. Menurut WHO, sekitar
61% kematian lansia di Indonesia disebabkan oleh penyakit kronik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui prevalensi anemia penyakit kronik pada pasien lansia di Rumah Sakit dr. Mohammad Hoesin
Palembang.Deskriptif dengan desain studi cross-sectional dilakukan pada pasien lansia yang mengalami anemia
penyakit kronik berdasarkan data sekunder rekam medik di Rumah Sakit dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun
2011-2013. Dari hasil penelitian didapatkan prevalensi anemia penyakit kronik pada lansia sebesar 14,7% yang
sebagian besar terjadi pada perempuan (71,4%) dengan kejadian terbanyak pada kelompok usia 60-74 tahun (81%).
Anemia penyakit kronik yang terjadi sebagian besar termasuk dalam kategori derajat berat (40,4%). Prevalensi anemia
penyakit kronik pada pasien lansia di Rumah Sakit dr. Mohammad Hoesin Palembang pada tahun 2011-2013 adalah
sebesar 14,7%.
Kata kunci: Prevalensi, lansia, anemia penyakit kronik
Abstract
Anemia is the most common hematologic abnormalities seen in the elderly. The most common cause of anemia in the
elderly is an anemia chronic disease with a prevalence of 35%. Some diseases which associated with anemia of chronic
disease include acute infection, chronic infection, chronic inflammatory disease, malignancy and malnutrition. Anemia
of chronic disease is anemia that occurs after infection or chronic inflammatory process. Accordingto WHO, about 61%
of elderly deaths in Indonesia are caused by chronic diseases. Therefore, this studyaimed to determine the prevalence
of anemia of chronic disease in elderly patients in hospital dr. Mohammad Hoesin Palembang. A descriptive crosssectional study design performed in elderly patients with anemiaof chronic disease based on secondary data in the
medical record dr. Mohammad Hoesin Palembang at 2011-2013. The result is the prevalence of anemiaof chronic
disease in the elderly of 14.7%, which mostly occursin women (71.4%) with the highest incidence in the age group 6074 years (81%). Anemia of chronic disease that occurs mostly included in the category of severity (40.4%). The
prevalence of anemia of chronic disease in elderly patients in hospital dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2011-2013
was 14.7%.
Keywords: Prevalence, elderly, anemia chronic disease
1. Pendahuluan
Anemia merupakan kelainan hematologi yang paling
sering dijumpai pada lansia. Anemia bukanlah suatu
kesatuan penyakit tersendiri (disease entity), tetapi
merupakan gejala berbagai macam penyakit dasar
(underlying disease)1. Salah satu penyebab anemia pada
lansia adalah penyakit kronik.Penyakit yang berasosiasi
dengan anemia penyakit kronik meliputi infeksi akut,
infeksi kronik (tuberculosis, endocarditis infektif,
infeksi saluran kemih kronik, infeksi jamur kronik),
penyakit inflamasi kronik (osteoarthritis, arthritis
rheumatoid, vaskulitis, hepatitis akut dan kronik, ulkus
dekubitus), keganasan (karsinoma metastasis, keganasan
hematologi, leukemia, limfoma, myeloma) dan
malnutrisi energy-protein. Anemia penyakit kronik
adalah anemia yang terjadi setelah proses infeksi atau
inflamasi kronik2. Prevalensi anemia meningkat drastis
setelah usia 50 tahun dan mencapai lebih dari 20% pada
individu berusia 85 tahun atau lebih (Patel, 2008).
Menurut WHO tahun 2002, penyakit kronik adalah
penyebab kematian terbesar di Indonesia, mencapai
61% dengan jumlah sampel 986.000 subjek. Data
penelitian mengenai proporsi anemia yang disebabkan
penyakit kronik pada pasien lansia di Rumah Sakit
Mohammad Hoesin Palembang pada periode 2011
2013 belum diketahui. Oleh karena itu, penelitian
mengenai proporsi anemia yang dikarenakan penyakit
kronik pada pasien lansia di Rumah Sakit Mohammad
Hoesin Palembang periode 2011 2013 perlu
dilakukan, sehingga dapat membuka mata semua pihak
tentang kritisnya permasalahan ini dan dapat dilakukan
usaha yang lebih efektif dalam menurunkan angka
kesakitan pada lansia.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dalam
bentuk studi cross sectional yang bertujuan untuk
mengetahui prevalensi Anemia Penyakit Kronik pada
Pasien Lansia di Rumah Sakit dr. Mohammad Hoesin
Palembang periode 20112013. Penelitian dilaksanakan
di bagian penyakit dalam Rumah Sakit dr. Mohammad
Hoesin Palembang selama periode Oktober 2014 sampai
Desember 2014 .Populasi penelitian adalah semua
pasien lansia yang berobat di poliklinik dan ruang rawat
inap bagian penyakit dalam serta melakukan
pemeriksaan darah rutin di Laboratorium Rumah Sakit
dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 2011 2013.
Sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien lansia
yang berobat di poliklinik dan ruang rawat inap bagian
penyakit dalam yang memenuhi kriteria inklusi dan
ekslusi. Variable yang diteliti dalam penelitian ini
adalah prevalensi anemia, lansia, jenis kelamin, kadar
Hb, derajat anemia dan diagnosa penyakit. Data
penelitian diperoleh dari data sekunder yakni rekam
3. Hasil
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif mengenai
anemia penyakit kronik pada pasien lansia dengan
menggunakan data sekunder rekam medik di Rumah
Sakit Mohammad Hoesin Palembang.Penelitian
dilakukan pada bulan Oktober Desember 2014. Dengan
jumlah penderita pasien lansia dengan anemia penyakit
kronik di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang
sebesar 286 jiwa, namun jumlah sampel yang masuk ke
dalam kriteria inklusi hanya sebesar 42 jiwa.
Prevalensi Anemia penyakit Kronik pada Lansia
Penelitian ini dilakukan di bagian penyakit dalam
Rumah Sakit dr. Mohammad Hoesin Palembang selama
periode Oktober 2014 sampai Desember 2014.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dari formulir
pendaftaran
dan
hasil
jawaban
laboratorium
pemeriksaan darah rutin dan di Laboratorium Rumah
Sakit dr. Mohammad Hoesin Palembang dari tahun
2011-2013. Dari data tersebut diketahui sebanyak 286
lansia yang telah melakukan pemeriksaan, 42
diantaranya didiagnosis menderita anemia penyakit
kronik dan memenuhi kriteria inklusi. Dari data ini,
didapatkan angka kejadian anemia penyakit kronik di
Rumah Sakit dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun
2011 hingga 2013 adalah 11,4%.
Tabel 6.Angka Kejadian Anemia Penyakit Kronik Tahun
2011-2013
Tahun
2011
2012
2013
Total
Frekuensi anemia
penyakit kronik
0
24
18
42
Jumlah
populasi/tahun
0
152
134
286
(%)
0
15,8
13,4
14,7
N
1
4
1
1
9
2
1
5
1
1
1
4
2
1
2
1
1
1
1
1
1
42
Jumlah
N
1
34
7
0
42
%
2,4
81
16,7
0
100
Jumlah
N
12
30
42
Laki-laki
Perempuan
Total
%
28,6
71,4
100
Penyakit
Anemia
Menurut
Derajat
Jumlah
N
11
14
17
42
%
26,2
33,3
40.5
100
Jumlah
N
5
3
4
12
%
41,7
25,0
33,3
100
Jumlah
N
6
11
13
30
%
20,0
36,7
43,3
100
Jumlah
N
1
0
0
1
%
100
0
0
100
Jumlah
N
9
13
12
34
%
26,5
38,2
35,3
100
Jumlah
N
1
1
5
7
%
14,3
14,3
71,4
100
4. Pembahasan
Karakteristik Pasien Anemia Menurut Usia
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi
tertinggi pasien anemia penyakit kronik terdapat pada
kelompok lanjut usia (60-74 tahun) yang berjumlah 34
orang. Hasil ini sesuai dengan penelitian Fitrian
Prasetyo (2008) yang berjudul Hubungan Usia Terhadap
Anemia pada Pasien Geriatri dengan Penyakit Kronik 3.
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kelompok
usia tertinggi pasien anemia penyakit kronik di RSUP.
Dr. Kariadi Semarang adalah 66-70 tahun. Anemia pada
lanjut usia dapat disebabkan oleh berbagai macam
faktor, antara lain genetik, defisiensi vitamin,
defisiensi besi, dan penyakit lain. Penyebab anemia
yang paling umum pada lanjut usia adalah penyakit
kronik, termasuk inflamasi kronik, keganasan, dan
infeksi kronik.Proses menua akan berjalan searah
Pasien
Anemia
Menurut
Jenis
5. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dengan metode deskriptif
observasional yang dilakukan di RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang tahun 2013, dapat disimpulkan:
1. Prevalensi anemia penyakit kronik pada pasien
lansia adalah sebesar 14,7%.
2. Etiologi terbanyak pada anemia penyakit kronik
pada pasien lansia adalah Haemoroid (21,4%),
3. Pasien anemia penyakit kronik banyak terjadi pada
kelompok umur lanjut usia (81%).
4.
Daftar Acuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.