Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
html
Alat ukur ambang lebar adalah bangunan aliran atas (over flow), untuk ini tinggi energi hulu
lebih kecil dari panjang mercu. Karena pola aliran di atas alat ukur ambang lebar dapat ditangani
dengan teori hidrolika yang sudah ada sekarang, maka bangunan ini bias mempunyai bentuk
yang berbeda-beda, sementara debitnya tetap serupa.
PENGGUNAAN ALAT UKUR AMBANG LEBAR
Alat ukur ambang lebar dan flum leher panjang adalah bangunan-bangunan
pengukur
debit
yang
dipakai
di
saluran
di
mana
kehilangan
tinggi energi merupakan hal pokok yang menjadi bahan pertimbangan. Bangunan
ini
biasanya
ditempatkan
di
awal
saluran
primer,
pada
titik cabang saluran besar dan tepat di hilir pintu sorong pada titik masuk petak
tersier.
Dalam kondisi kenyataan di lapangan, ambang ini berguna untuk meninggikan
muka air di sungai atau pada saluran irigasi sehingga dapat mengairi areal
persawahan yang luas. Selain itu, ambang juga dapat digunakan mengukur debit air
yang mengalir pada saluran terbuka.
3.
Keterangan:
Q
Yo
Yc
Yt
hu
4.
Q = Cd . 2/3 .
. b .H1,5
Keterangan :
Cd
g
b
H
5.
Karena
bisa
mempunyai
berbagai
bentuk
mercu,
bangunan ini mudah disesuaikan dengan tipe saluran apa saja. Hubungan tunggal
antara
muka
air
hulu
dan
debit
mempermudah
pem-
bacaan debit secara langsung dari papan duga, tanpa memerlukan tabel debit.
Asal saja kehilangan tinggi energi pada alat ukur cukup untuk menciptakan
aliran kritis, tabel debit dapat dihitung dengan kesalahan kurang dari 2%.
subkritis.
Asalkan mercu datar searah dengan aliran, maka tabel debit pada dimensi
purnalaksana (as-built dimensions) dapat dibuat, bahkan jika terdapat
kesalahan pads dimensi rencana selama pelaksanaan sekali pun. Kalibrasi
purnalaksana demikian juga memungkinkan alat ukur untuk diperbaiki
kembali, bila perlu.
Di bawah kondisi hidrolis dan batas yang serupa, ini adalah yang paling.
ekonomis dari semua jenis bangunan lain untuk pengukuran debit secara
tepat.
Sumber : academia.edu
Peluap disebut ambang lebar apabila B>0.4 hu, dengan B adalah lebar peluap, dan
hu adalah tinggi peluap.
Keterangan:
Q = debit aliran (m3/dt)
2
v
H = tinggi tekanan total hulu ambang = Yo+ 2. g
P
Yo
Yc
Yt
hu
Ambang lebar merupakan salah satu konstruksi pengukur debit. Debit aliran yang
terjadi pada ambang lebar dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:
(2.1)
Keterangan:
Q = debit aliran (m3/dt)
= tinggi
Qh
= Cd
*b* total hulu ambang (m)
Cd
=
koefisien
debit
(h^3/2)
b
= lebar ambang (m)
Q=CdCvbh u 2 . (2.2)
Keterangan:
Q = debit aliran (m3/dt)
hu = tinggi muka air hulu ambang (m)
Cd = koefisien debit
Cv = koefisien kecepatan
b = lebar ambang (m)
Dengan adanya ambang, akan terjadi efek pembendungan di sebelah hulu ambang.
Efek ini dapat dilihat dari naiknya permukaan air bila dibandingkan dengan sebelum
dipasang ambang. Dengan demikian, pada penerapan di lapangan harus diantisipasi
kemungkinan banjir di hulu ambang.
Secara teori naiknya permukaan air ini merupakan gejala alam dari aliran dimana
untuk memperoleh aliran air yang stabil, maka air akan mengalir dengan kondisi aliran
subkritik, karena aliran jenis ini tidak akan menimbulkan gerusan (erosi) pada permukaan
saluran.
Pada saat melewati ambang biasanya aliran akan berperilaku sebagai aliran kritik,
selanjutnya aliran akan mencari posisi stabil. Pada kondisi tertentu misalkan dengan
adanya terjunan atau kemiringan saluran yang cukup besar , setelah melewati ambang
aliran dapat pula berlaku sebagai aliran super kritik.
Pada penerapan di lapangan apabila kondisi super kritik ini terjadi maka akan sangat
membahayakan, dimana dasar tebing saluran akan tergerus. Strategi penanganan tersebut
diantaranya dengan membuat peredam energy aliran, misalnya dengan memasang lantai
beton atau batu-batu cukup besar di hilir ambang.
Tingkat kekritikan aliran tersebut dapat ditentukan dengan mencari bilangan Froud
dengan persamaan:
F=
Keterangan:
v
g.D
(2.3)
F
= angka Froud (froud number)
D
= kedalaman aliran (m)
Dimana jika:
F<1
disebut aliran subkritik.
F=1
disebut aliran kritik.
F>1
disebut aliran super kritik.