Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Lanjut C
Lanjut D
Lanjut E
164.000.950
0
0
164.000.000
20.500.000
( 10.960.000)
9.540.000
(8.000.000)
1.540.000
PEMBUKUAN
Dokumen Sumber
Buku Harian /
Jurnal Harian
Buku Besar
Ayat Jurnal
Penyesuaian
REKONSILIASI (Penyesuaian)
L/K
Akuntansi
Rekonsiliasi
Fiskal
L/K
Fiskal
Rekonsiliasi
Perkiraan
Akuntansi
Positif
Fiskal
Negatif
Peredaran Usaha :
1
2
4
2
3
Tdk. Final
300.000.000
300.000.000
100.000.000
100.000.000
200.000.000
50.000.00
0
150.000.000
Laba Operasi
200.000.000
50.000.00
0
100.000.000
150.000.000
20.000.000
20.000.000
30.000.000
30.000.000
250.000.000
50.000.00
0
150.000.000
150.000.000
REKONSILIASI FISKAL
Penghasilan
3
PH
NETO
Bukan Objek
Objek PPh
FISKAL
(Pasal 4 ayat 3)
1
Bukan Final
(Pasal 4 ayat 1)
Final
(Pasal 4 ayat 2)
Biaya
(expenses)
2 Deductible
(Pasal 6 ayat 1)
1 Non Deductible
(Pasal 9 ayat 1 & PP)
KORE
KSI
5
FISKA
Hadiah penghargaan/perlombaan;
Laba usaha;
Keuntungan karena penjualan/pengalihan harta;
Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah
dibiayakan;
Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing;
UU PPh
No
Jenis
PPh
1.
20%
2.
0,1%
3.
Hadiah Undian
25%
4.
5.
6.
7.
8.
Bunga/Diskonto obligasi
15%
9.
2,5%
10.
Diskonto SBI/SUN
20%
2% - 6%
10%
10%;18%
1%;5%
Jenis Phslan
Syarat
Bantuan / Sumbangan
Hibah
harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti saham
atau sebagai pengganti penyertaan modal
Dividen yang diterima a. dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan;
PT, koperasi, BUMN, b. bagi PT, BUMN, dan BUMD yang menerima dividen,
atau
BUMD,
dari
kepemilikan saham pada badan yang memberikan
penyertaan modal pada
dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang
badan
usaha
yang
disetor
berada di Indonesia
Utang yang dibebaskan Diterima oleh debitur yang jumlah utangnya tidak lebih
oleh
Bank
atau dari Rp 350 juta termasuk Kukesra, KUT, KPRSS, KUK,
Lembaga Pembiayaan
KUR, Kredit kecil lainnya dalam rangka kebijakan
perkreditan Bank Indonesia dalam mengembangkan
PMK
usaha kecil dan koperasi
105/PMK.03/
PP 130 Thn 2000
2009
PMK
245/PMK.03/
2008
PP
138
THN
2000
UU
PPh
Pemberian
1
PMK-83/PMK.03/2009
jo
PER
51/PJ/2009
Natura/Kenikmatan
CONTOH
BUKAN
BIAYA
BUKAN
PHSLAN
BUKAN
BIAYA
PHSLAN
BIAYA
BUKAN
PHSLAN
D
E
BIAYA
BIAYA
50%
PHSLAN
BUKAN
PHSLAN
2.
3.
4.
Kerugian atas penjualan harta yang dimiliki WP syarat harta tsb digunakan
untuk usaha / 3M
5.
6.
7.
8.
9.
UU 36/2008
2
3
No
Uraian
Penghasilan hanya
atas uang saku
Bukan Penghasilan
Ph. atas seluruhnya
Penggantian Pengobatan
Bukan Biaya
Bukan Penghasilan
Tunjangan Pengobatan
Biaya
Penghasilan
Pengobatan Gratis
Bukan Biaya
Bukan Penghasilan
PMK-02/PMK.03/2010
Seluruh
Jenis
Usaha
Biaya Promosi dan/atau Biaya Penjualan yang dapat dikurangkan dari penghasilan
bruto harus memenuhi kriteria berikut :
untuk mempertahankan dan atau meningkatkan penjualan;
dapat berupa barang, uang, jasa, dan fasilitas;
diterima oleh pihak lain;
Ada daftar nominatif paling sedikit harus memuat data penerima berupa nama,
NPWP, alamat, tanggal, bentuk dan jenis biaya, besarnya biaya, No bukti pemot.
dan besarnya PPh
dilampirkan saat menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan
Besarnya Biaya Promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
merupakan akumulasi dari jumlah :
biaya periklanan di media elektronik, media cetak, dan/atau media lainnya;
biaya pameran produk;
biaya pengenalan produk baru;dan/atau
biaya sponsorship yang berkaitan dengan promosi produk.
14
PMK-57/PMK.03/2010
a. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih kepada debitur kecil adalah
piutang debitur kecil yang jumlahnya tidak melebihi Rp100.000.000,00 yang
merupakan gunggungan jumlah piutang dari beberapa kredit yang diberikan
oleh suatu institusi bank/lembaga pembiayaan dalam negeri sebagai akibat
adanya pemberian Kredit Usaha Keluarga Prasejahtera (Kukesra), Kredit
Usaha Tani (KUT), Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana (KPRSS),
Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit kecil lainnya
dalam
rangka
kebijakan
perkreditan
Bank
Indonesia
dalam
mengembangkan usaha kecil dan koperasi
b. Piutang yang nyata-nyata tidak ditagih kepada debitur kecil lainnya yang
15
jumlahnya tidak melebihi Rp 5.000.000,00
AMORTISASI
Dibebankan
melalui
SELAIN
BANGUNAN
PENYUSUTAN
BANGUNAN
USAHA
TERTENTU
DITETAPKAN
MENTERI
KEUANGAN
KBH dengan
PERTAMINA
TANAH TIDAK DAPAT DISUSUTKAN KECUALI TANAH YANG BERSTATUS HAK MILIK,
HGU DAN HGB DAN HAK PAKAI
KECUALI :
NILAI SETELAH
DILAKUKAN PENILAIAN KEMBALI AKTIVA
kecuali
Bidang usaha tertentu yang dapat berproduksi
berkali-kali dan baru menghasilkan setelah
lebih dari 1 tahun:
a.bidang usaha kehutanan
b.bidang usaha perkebunan tanaman keras
c.bidang usaha peternakan
Contoh:
Penyusutan 2010
Beli Mobil tgl 31 Desember 2010 = selama 1 bulan
Jual Mobil tgl 25 Januari 2010
=
tidak ada
KEL. HARTA
TIDAK
BERWUJUD
KEL. HARTA
BERWUJUD
1. BUKAN BANGUNAN
- KELOMPOK 1
- KELOMPOK 2
- KELOMPOK 3
- KELOMPOK 4
2. BANGUNAN
PERMANEN
TDK PERMANEN
MASA
MANFAAT
4
8
16
20
THN
THN
THN
THN
20 THN
10 THN
TARIF PENYUSUTAN
GARIS LURUS
25
12,5
6,25
5
5
10
%
%
%
%
SALDO MENURUN
50 %
25 %
12,5 %
10 %
%
%
Penghslan
Kena PPh
0
2003
500
400
100
2004
(600)
2005
300
300
2006
200
200
2007
(500)
2008
700
100+500
100
2009
400
400
Tahun
Kompensasi
TARIF WP BADAN
P
A
S
A
L
17
&
31
E
S
E
6
6/
P
J/
2
0
1
0
Fasilitas pengurangan tarif sesuai dengan Pasal 31E ayat (1) UU PPh
dilaksanakan dengan cara self assessment pada saat penyampaian SPT Tahunan
PPh Badan. Dengan demikian, Wajib Pajak tidak perlu menyampaikan
permohonan untuk dapat memperoleh fasilitas tersebut.
Batasan peredaran bruto sampai dengan Rp50 M adalah sebagai batasan
maksimal peredaran bruto yang diterima atau diperoleh WP Badan dalam negeri
untuk dapat memperoleh fasilitas pengurangan tarif sesuai dengan Pasal 31E ayat
(1) UU PPh.
.Peredaran bruto dalam Pasal 31E ayat (1) UU PPh adalah penghasilan yang
diterima atau diperoleh dari kegiatan usaha sebelum dikurangi biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan baik yang berasal dari
Indonesia maupun dari luar Indonesia, meliputi :
Phslan PPh Final
Fasilitas Pasal 31E ayat (1) tersebut bukan merupakan pilihan. Wajib Pajak badan
dalam negeri wajib mengikuti ketentuan fasilitas pengurangan tarif sesuai dengan
Pasal 31E ayat (1) UU PPh..
21
TARIF WP BADAN
No
P
A
S
A
L
17
&
31
E
No
s.d Rp 50.000.000,-
10%
15%
Di atas Rp100.000.000,-
30%
Lapisan Omset
s.d 4,8 M
Tarif
Tarif
2009
Tarif
2010
Dasar
14%
12,5%
a) s.d. 4,8 M
14%
12,5%
28%
25%
di atas 50 miliar
28%
25%
Omset
di atas 50 miliar
Omset
s.d. 4,8 miliar
Rp
Rp
PPh Pasal 25 utk bulan Januari s.d. Maret = Angsuran bulan Desember tahun
pajak sebelumnya (kecuali SPT Tahunan sudah dilaporkan)
D.
Dalam hal terdapat penghasilan tidak teratur, angsuran PPh Pasal 25 dihitung
kembali
E.
3
Pada form 1771 - IV PPh FINAL DAN PENGHASILAN YANG
TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
4
5
6
7
8
9
Tentang Instruktur
Nama
Tempat/Tgl Lhr
Alamat
Telepon / HP
0227203450 / 08122486115
Pendidikan
2011
2010
2008
2007
2006
2002-2005
1997-2000
Pengalaman
Instruktur Pelatihan Pajak Terapan (Brevet A&B Terpadu) di Bandung;
Fasilitator Seminar/Workshop/In House Training Perpajakan
Peneliti FORTRANS (Forum Studi & Transparansi Pajak)
Tenaga Pendidik FE UNPAD Bandung & USB (YPKP) serta PPA Unpar
29
PALING
LAMBAT
SETOR
LAPOR
PPH
BULANAN
PPH
TAHUNAN
TGL 15 BB
SEBELUM LAPOR SPT
TGL 20 BB KHUSUS NIHIL TGL 30 APRIL