Você está na página 1de 5

Pendidikan Tercukupi, Sikap Moral Diperbaiki

Menjadi sebuah negara yang sarat

lagi

merubah

kerangka

pemikiran

akan suku dan budaya tentu sikap dan

masyarakat Indonesia yang akhirnya juga

tingkah laku menjadi perhatian khusus.

berimplikasi

Bagaimana tidak, ribuan suku dan budaya

moraliitas bangsa. Lalu apa akibatnya untuk

pasti memiliki sikap dan tingkah laku yang

generasi bangsa kita? Bisa kita lihat, bisa

khas dalam kehidupan sehari-hari meskipun

kita rasakan. Ya, mungkin tepatnya anak

pada dasarnya sama yaitu menjunjung tinggi

cucu kita yang merasakan perubahan moral

nilai-nilai pancasila. Pengaplikasian sikap

dan budaya bangsa yang seharusnya menjadi

dan tingkah laku yang berbeda ini menjadi

karakter kini berevolusi menjadi virus yang

hal yang unik untuk diperbincangkan karena

melumpuhkan adab dan karakter bangsa.

dua hal tersebut


berkaitan

erat

dengan

per-

adaban manusia
di Indonesia.Jika
diperhatikan,
dampak yang diakibatkan

oleh

perkembangan zaman yang berkembang


secara pesat ini tak mampu di-bendung lagi
oleh sikap selektif kita. Kebiasaan-kebiasaan
orang barat yang telah membudaya tersebut
hampir dapat kita saksikan setiap hari.
Melalui media elektronik dan cetak yang
celakanya cenderung bersifat negatif dan
merusak

serta

melanggar

norma-norma

bangsa. Saat budaya barat merasuk dan


mulai menjamahi kehidupan masyarakat
indonesia, budaya lokal sudah tidak mampu

pada

sikap,

perilaku

dan

Sedih bukan?
Lalu apa yang kini bisa kita lakukan?
Setidaknya suatu upaya kecil yang mampu
menghidupkan kembali adab bangsa yang
mulai mengalami degradasi. Adab bangsa
hanya mengalami degradasi bukan mati,
namun jika didiamkan apa yang akan
terjadi? Adab akan semakin tergerus dan
tergantikan oleh budaya luar yang tidak
selaras dengan budaya bangsa. Jangankan
menunggu nanti, saat ini pun adab bangsa
sudah mengalami dormansi yang cukup
lama.

Pilihannya

hanya

1,

penuhi

pendidikan maka adab terselamatkan atau


biarkan budaya barat memperbudak budaya
bangsa?
jawaban

Tentu

kalian

sudah

masing-masing.

Tak

memiliki
perlu

disebutkan kiranya, hanya bangsa bodoh


yang

mengharapkan

budaya

bangsa

untuk berkembangnya potensi peserta didik


agar menjadi manusia yang beriman dan
mengkristal

di

tengah

panasnya

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,


berahlak mulia, sehat, berilmu, mandiri, dan

perkembangan zaman.

menjadi warga negara yang demokrartis


Kini sudah bukan saatnya kita
menutup

diri

dari

kebutuhan

serta bertanggung jawab.

akan

pendidikan. Pendidikan sebagai langkah

Dalam lingkup suatu pendidikan

konkret dalam membangun karakter bangsa

pengembangan karakter untuk membentuk

yang

rendahnya

suatu moral yang baik dapat dilakukan

pendidikan suatu bangsa merupakan indikasi

dengan menggunakan : (1) pendekatan

rendahnya moral serta karakter bangsanya.

terintegrasi dalam semua mata pelajaran, (2)

Adab bangsa yang kini mulai mengalami

pengembangan budaya satuan pendidikan,

krisis

(3) pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler,

amat

penting

multidimensi

karena

harus

segera

di-

selamatkan dari ancaman bobroknya moral

serta

bangsa

sendi-sendi

kehidupan di lingkungan satuan pendidikan.

kehidupan. Pendidikan yang diharapkan

Hal ini dipertegas oleh Koesuma (2007)

bukan hanya berkutat pada ranah kognitif

yang menyatakan bahwa salah satu prinsip

saja, namun aspek afektif serta psikomotorik

pengembangan pendidikan karakter adalah

pun harus diperhatikan. Sehingga ini yang

melalui

menjadi tantangan,

pengembangan diri, dan budaya sekolah.

yang

merapuh

di

bagaimana caranya

pendidikan dapat bersinergi dengan adab


untuk membangun karakter bangsa?

pembiasaan

semua

perilaku

mata

Suatu Pendidikan
pada

Sesuai dengan Undang Undang

(4)

dinding-dinding

menjulang

tinggi

dan

dalam

pelajaran,

tidak terbatas
sekolah
berdiri

yang
kokoh.

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan ada dimana saja, kapan saja dan

Pendidikan

yang

apa saja yang dapat membuat diri kita

menyatakan bahwa Pendidikan Nasional

menjadi lebih baik itu bisa dikatakan sebuah

berfungsi mengembangkan kemampuan dan

pendidikan. Karena Pendidikan merupakan

membentuk watak serta peradaban bangsa

jantungnya

yang

dengan adanya pendidikan moral seseorang

Nasional

bermartabat

pasal

dalam

3,

rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

dapat

karakter

terarah

dan

dengan

moral
baik.

sebab
Bisa

dibayangkan apa jadinya karakter dan moral

banyak berbuat sesuatu sebagai upaya dalam

seseorang yang tak pernah mendapatkan

pembenahan diri. Karena sering dijumpai,

pendidikan dalam hidupnya, tidak jauh beda

seseorang yang amat pandai di sekolahnya

dengan makhluk primata lainnya bukan?

namun saat dihadapkan pada beberapa

Oleh karena itu, peran sistem pendidikan

masalah dalam kenyataan hidupnya, ia tak

amat sangat vital keberadaannya dalam

mampu

membentuk dan membangun peradaban

sebagaimana ia ungkapkan secara teori.

bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, pendidikan kontekstual

Melalui
berpikir

pendidikan,

seseorang

akan

kualitas

diajak

untuk

sebab

sendiri

sangatlah diperlukan sebagai revolusi dari


pendidikan konvensional.

berpikir lebih jauh ke depan dengan


memikirkan

menyelesaikannya

Sejarah mencatat adanya keunggulan

serta resiko yang ia

sikap moral dan karakter suatu bangsa

terima. Sehingga pada akhirnya diharapkan

sebagai pilar utama kejayaan dan resiliensi

dari

peradaban bangsa tersebut. Dan sejarah pun

pemikiran

yang

bersih

ini

akan

menstimulasi pergerakan otot-otot yang

mencatat

selaras dengan norma dan karakter bangsa

bangsa pun terjadi karena keterpurukan

Indonesia. Oleh karena itu, tidak dapat

moral

dipungkiri

Karenanya,

pendidikan

mempengaruhi

kehancuran

yang

melanda
didalam

peradaban
bangsa
suatu

suatu

tersebut.
pendidikan

emosional seseorang. Sehingga harus sudah

berpotensi untuk membentuk suatu karakter

dapat dipastikan dalam sistem pendidikan

bangsa. Salah satu elemen terpenting dalam

bahwa ranah kognitif haruslah kongruen

hal ini adalah peran guru yang akan

dengan ranah afektif dan psikomotorik.

memberikan pengaruh signifikan terhadap

Pola pembiasaan dalam program


pembudayaan

karakter

bangsa

dapat

peserta didiknya.
Kesadaran

setiap

bangsa

akan

dilakukan dengan cara pembelajaran di

pentingnya suatu moral bagi bangsanya

sekolah yang bersifat teoritis dimaknai lebih

dapat mendorong setiap bangsa untuk

dalam dan langsung bisa diaplikasikan

mempertahankan

dalam kehidupan sehari hari. Sehingga

tentunya sesuai dengan norma bangsa itu

diharapkan masyarakat tidak hanya pandai

sendiri. Dalam upaya pengembalian moral

dan

bangsa dapat dilakukan melalui proses

paham

secara

teori namun juga

budaya

lokal

yang

mengenal hal yang baik kembali dan berbuat


kebaikan, hingga pada akhirnya berpikiran
yang baik, berbuat yang baik, membiasakan
perbuatan yang baik, dan membudayakan
hal yang baik.

DAFTAR PUSTAKA
Koesuma, D. 2007. Pendidikan Karakter.

[1] http://www.globalisasi.co/pengarhglobalisasi-budaya-barat.html/

Jakarta:Grasindo

[2] http://www.globalisasi.co/pengarhglobalisasi-budaya-barat.html/

Makmun, H.Abin Syamsudin.2007.

[3] http://www.globalisasi.co/pengarhglobalisasi-budaya-barat.html/

Psikologi Kependidikan.Bandung:PT
Remaja Rosdakarya

Você também pode gostar