Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
falciparum
and P. vivax with the help of morphological
features/microscopy ?
Plasmodium falciparum
numerous rings
smaller rings
no trophozoites or schizonts
cresent-shaped gametocytes
In P. falciparum, only early (ring-form) trophozoites and gametocytes are seen in the peripheral
blood. It is unusual to see mature trophozoites or schizonts in peripheral blood smears. On
occasion, faint comma-shaped red dots called Maurers dots are seen on the red cell surface.
Plasmodium vivax
enlarged erythrocyte
Schffners dots
ameboid trophozoite
Developing trophozoites of P. vivax become increasingly amoeboid, with tenuous pseudopodial
processes and large vacuoles. Schffners dots are visible with proper staining. Pigment tends to
be fine and brown.
DIAGNOSA LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa pasti penyakit malaria adalah dengan
melakukan pemeriksaan mikroskopis untuk menemukan parasit Plasmodium dalam sediaan
darah. Sediaan darah tipis akan memberikan gambaran bentuk parasit yang lebih baik dan
sempurna morfologinya, namun perlu ketelitian dan kesabaran dalam melakukan pemeriksaan.
Sedangkan sediaan darah tebal akan mempercepat proses identifikasi Plasmodiun walaupun
morfologi parasit tidak sebaik bila dibuat sediaan apus.
Tes serologi untuk malaria bisa dilakukan dengan IHA ( Indirect Hemaglutination Test ) dan
ELISA ( Enzym Linked Immuno Sobent Assay )
In particular, it is important to be able to recognize Schffners dots, since they are characteristic
of P. vivax and P. ovale
Ring For
Prinsip dari pewarnaan giemsa adalah presipitasi hitam yang terbentuk dari penambahan larutan
metilen biru dan eosin yang dilarutkan di dalam metanol. Pewarnaan giemsa digunakan untuk
membedakan inti sel dan morfologi sitoplasma dari sel darah merah, sel darah putih, trombosit
dan parasit yang ada di dalam darah. Pewarnaan giemsa adalah teknik pewarnaan yang paling
bagus digunakan untuk identifikasi parasit yang ada di dalam darah (blood-borne parasite).
Prosedur Pewarnaan (sediaan darah apus tipis dan tetes tebal):
1. Gunakan APD lengkap terutama sarung tangan/gloves.
2. Fiksasi sediaan apus darah tipis dengan mencelupkannya kedalam larutan metanol.
3. Tunggu sampai larutan metanol yang tertinggal menguap.
4. Genangi sediaan apus darah tipis dan tetes tebal dengan larutan giemsa yang diencerkan
aquadest dengan perbandingan 1:4 (1 bagian giemsa dengan 4 bagian air)
5. Tunggu selama 15 menit.
6. Bilas dengan air mengalir.
7. Keringkan sisa air dengan menyimpan slide berdiri vertikal pada rak khusus.
Perhatikan agar metanol tidak mengenai sediaan tetes tebal karena akan membuat bagian
tersebut terfiksasi dan hasil pewarnaan tidak sesuai dengan hasil yang diinginkan.
Hati-hati pada saat membilas sediaan tetes tebal karena bagian tersebut tidak difiksasi dan
tidak menempel dengan kuat ke slide kaca.
Ring-form trophozoites of P. vivax usually have a thick cytoplasm with a single, large
chromatin dot. Rings may be difficult to distinguish from those ofP. ovale. The cytoplasm
becomes amoeboid and Schffners dots may appear as the trophozoites mature. Infected
RBCs are often larger than uninfected RBCs. Multiply-infected RBCs are not uncommon.
A, B: Ring-form trophozoites of P. vivax in thin blood smears.
E
E: Ring-form trophozoites of P. vivax in a thin blood smear
.
Plasmodium vivax, dapat menyebabkan malaria tertian benigna, disebut juga malaria vivax atau
tertian ague , ini memiliki kecenderungan menginfeksi sel darah merah yang muda
( retikulosit ). Serangan demam yang berulang setiap 48 jam.
Plasmodium vivax
- Eritrosit yang terinfeksi oleh parasit ini mengalami pembesaran dan pucat karena kekurangan
hemoglobin.
- Tropozoit muda tampak sebagai cincin dengan inti pada satu sisi.
- Tropozoit tua tampak sebagai cincin amuboid akibat penebalan sitoplasma yang tidak merata.
- Dalam waktu 36 jam parasit akan mengisi lebih dari setengah sel eritrosit yang membesar.
- Proses selanjutnya inti sel parasit akan mengalami pembelahan dan menjadi bentuk schizont
yang berisi merozoit berjumlah antara 16 18 buah.
- Gametosit mengisi hampir seluruh eritrosit. Mikrogametosit berinti besar dalam pewarnaan
Giemsa akan berwarna merah muda sedangkan sitoplasma berwarna biru. Makrogametosit
berinti padat berwarna merah letaknya biasanya di pinggir.
- Terdapat bintik-bintik merah yang disebut titik Schuffner pada eritrosit yang terinfeksi parasit
ini.
Diagnostic Points
1. Red cells containing parasites are usually enlarged.
2. Schuffners dots are frequently present in the red cells as shown above.
3. The mature ring forms tend to be large and coarse.
4. Developing forms are frequently present.
Gambar-gambar Mikroskopis Parasit Malaria Plasmodium vivax stadium schizont.
Apa itu scizont? schizont adalah stadium sel yang berinti banyak (multi-nukleat) pada fase
reproduksi aseksual pada di siklus hidup sporozoon. [farlex]
Plasmodium vivax schizont stage early form
Plasmodium vivax schizont stage late form
semua gambar diambil langsung dari mikroskop menggunakan kamera digital. semua gambar
schizont diperiksa pada sediaan apus darah tipis.
Mature P. vivax trophozoite
This thin film micrograph depicts a growing P. vivax trophozoite with conspicuous pigment
granules, Magnified 1125X.
There are approximately 156 named species of Plasmodium which infect various species of
vertebrates. Four species, P. falciparum, P. vivax, P. ovale, and P. malariae are known to infect
humans
.
Stadium gametosit pada spesies Plasmodium vivax memiliki bentuk bulat atau oval tanpa
vakuola. Seluruh bagian dari eritrosit diambil alih dan ditempati oleh parasit tersebut.
Makrogametosit memiliki massa kromatin yang padat sedangkan mikrogametosit memiliki
massa kromatin yang lebih diffus atau samar berwarna putih. [Carlo Denegri Foundation].
Semua gambar diambil pada preparat sediaan apus darah tipis.
Pada foto yang saya ambil, morfologi yang teramati kurang begitu jelas dan sulit untuk
membedakan antara mikrogametosit dan makrogametosit
.
Plasmodium vivax Infected Red Blood Cells From Human Pathology Digital Image
Plasmodium vivax
===============================================================
Plasmodium falciparum
Plasmodium falciparum, Young Trophozoite: Thin Blood Film.
.
Plasmodium falciparum
Plasmodium vivax terutama menyerang retikulosit. Pada pemeriksaan darah tepi bik hapusan
tipis maupun tebal biasanya dijumpai semua bentuk parasit aseksual dari bentuk ringan sampai
skizon. Biasanya menyerang kurang dari 2% eritrosit. Tanda-tanda parasit malaria yang khas
pada sediaan darah tipis, dijumpai sel darah merah membesar, terdapat titik Schuffner pada sel
darah merah dan sitoplasma amuboid (terutama pada tropozoit yang sedang berkembang dan
bayangan merah di sisi luar gametosit
.
Berikut bentuk bentuk Plasmodium falciparum dan ciri-cirinya.
a. Tropozoit muda : 1. Bentuk cincin dengan inti yang kecil dan sitoplasma yang halus, 2.
Seringkala cincin mempunyai 2 inti, 3. Banyak sekali cincin disertai tingkat parasit yang lebih
tua
b. Tropozoit Dewasa : 1. Vakuole cincin sering tidak ada atau hampir tidak ada, 2. Parasit sangat
kecil dan kompak, 3. Sitoplasma biasanya pucat, oval, atau bulat tidak teratur. 4. Sebuah inti
yang besar kumpulan pigmen yang berkabut atau kelompok yang sangat gelap kira kira sebesar
inti. 5. Biasanya hanya dijumpai pada infeksi berat saja, dimana terlihat bentuk yang banyak
jumlahnya.
c. Skizon muda : 1. Tingkat ini jarang terlihat dan biasanya bersama sama dengan sejumlah
besar tropozoit sedang berkembang. 2. Parasit sangat kecil dengan 2 inti atau lebih dan sedikit
sekali sitoplasmanya sering berwarna pucat. 3. Pigmen terdiri dari satu kelompok kecil atau
Plasmodium falciparum
- Hanya ditemukan bentuk tropozoit dan gametosit pada darah tepi, kecuali pada kasus infeksi
yang berat.
- Schizogoni terjadi di dalam kapiler organ dalam termasuk jantung.
- Sedikit schizont di darah tepi, terkait berat ringannya infeksi.
- Schizont berisi merozoit berjumlah 16 20 buah.
- Eritrosit yang terinfeksi tidak mengalami pembesaran.
- Bisa terjadi multiple infeksi dalam eritrosit (ada lebih dari satu parasit dalam eritrosit), bentuk
acolle (inti menempel dinding eritrosit) dan spliting (inti parasit terpecah dua).
- Gametosit berbentuk pisang, makrogametosit inti kompak (mengumpul) biasanya di tengah
sedangkan makrogametosit intinya menyebar.
- Sitoplasma eritrosit terdapat terdapat bercak-bercak merah yang tidak teratur disebut titik
Maurer.
Diagnostic Points
1. Red Cells are not enlarged.
2. Rings appear fine and delicate and there may be several in one cell.
Parasit malaria terlihat memenuhi seluruh lapang pandang mikroskop pada sediaan tetes tebal.
Sediaan Apus Darah Tipis Plasmdium falciparum Ring Stage
Parasit malaria terlihat lebih sedikit / lebih jarang ditemukan pada sediaan apus tipis.
Sediaan Tetes Tebal Plasmdium falciparum Ring Stage Zoom
Bentuk / morfologi parasit malaria masih dapat diidentifikasi pada sediaan tetes tebal, namun
memerlukan kejelian yang lebih.
Sediaan Apus Darah Tipis Plasmdium falciparum Ring Stage Zoom
Bentuk / morfologi parasit malaria terlihat di dalam eritrosit masih dalam keadaan utuh. Parasit
berbentuk cincin (ring form) dengan inti sel yang berwarna merah dan padat sedangkan
sitoplasmanya berwarna biru-ungu samar.
Pada gambar diatas terlihat adanya double dan triple infection terhadap satu sel eritrosit
.
Kedua gambar diatas merupakan parasit malaria dari spesies Plasmodium falciparumpada
stadium makrogametosit. Ciri morfologinya yaitu:
Kedua gambar diatas merupakan parasit malaria dari spesies Plasmodium falciparumpada
stadium makrigametosit. Ciri morfologinya yaitu:
c. Tropozoit dewasa : 1. Kompak, warna lebih tua dan ukuran lebih besar dari tingkat
sebelumnya. 2. Pigmen yang kasar, coklat tua dan berlimpah, sering menutupi inti, 3. Sukar
membedakannya dengan gametosit P. falciparum yang membulat atau dengan gametosit P.
malariae.
d. Skizon muda :1. Sangat mirip P. vivax kecuali parasitnya yang lebih kecil, 2. Sering sangat
kompak sehingga sulit mengenal susunan dalam dari parasit, 3. Biasanya bersama-sama dengan
parasit tingkat lainnya, 4. Sukar dibedakan dengan skizon muda P.vivax.
e. Skizon tua : 1. Stadium yang kadang menjadi dalam sediaan darah tebal, 2. Dapat dijumpai
dalam jumlah yang banyak dan biasanya bersama tropozoit atau skizon muda atau kedua-duanya.
f. Gametosit muda : 1. Pigmen padat dan gelap, lebih sering mengumpul kadang kadang
memancar, 2. Sama dengan P. vivax kecuali tidak begitu sering dijumpai, 3. Menyerupai
tropozoit yang sehingga sulit untuk dibedakan.
g. Gametosit tua : 1. Biasanya jumlah sedikit dan agak kecil dari P. vivax, 2. Pigmen lebih kasar
dan lebih gelap dan dapat menyerupai gametosit P. falciparum yang membulat.
Bentuk stadium Plasmodium malariae dalam sediaan darah tipis
a. Tropozoit awal : 1. Ukuran 1/3 dari eritrosit, 2. Berbentuk cincin padat, 3. Kromatin sering
ditemukan suatu massa dalam cincin, 4. Bentuk acole tidak ada.
b. Tropozoit sedang berkembang : 1. Ukuran kecil, bentuk padat, 2. sering berbentuk barang, 3.
vacuole tidak dikenal, 4. kromatin titik atau benang, 5. Pigmen bentuk kasar, berwarna coklat tua
dan jumlahnya banyak, 6. Penyebaran gumpalan atau batang yang tersebar.
c. Skizon immature ( muda ) : 1. Ukuran hampir mengisi, 2. Bentuk padat, 3. Kromatin sedikit
berupa massa ireguler, 4. Pigmen tersebar
d. Skizon matur ( tua ) : 1. Ukuran hampir mengisi eritrosit, 2. Bentuk berpigmen, 3. Merozoit 6
12 dan rata rata 8, 4. Ukuran besar, 5. Pigmen berkumpul ditengah
e. Mikrogametosit : 1. Waktu timbul 7 14 hari, 2. Ukuran dalam darah sedikit, 3. Ukuran lebih
kecil daripada eritrosit, 4. Bentuk bulat padat, 5. Sitoplasma biru pucat, 6. Kromatin seperti P.
vivax
f. Makrogametosit : 1. Waktu timbul 7 14 hari, 2. Jumlah dalam darah sedikit, 3. Ukuran lebih
kecil daripada eritrosit, 4. Bentuk bulat padat, 5. Sitoplasma biru tua, 6. Kromatin seperti P.
vivax, 7. Pigmen seperti P. vivax ( Srisasi Gandahusada, 2006 ).
Plasmodium malariae, dapat menyebabkan malaria kuartana, serangan panas berulang setiap 72
jam, dan menginfeksi sel-sel darah yang tua P. malaria merupakan satu-satunya spesies parasit
malaria manusia yang ditemukan juga menginfeksi simpanse dan beberapa binatang lainnya
( Kus Irianto, 2009 ).
Diagnostic Points
1. Ring forms may have a squarish appearance.
2. Band forms are a characteristic of this species.
3. Mature schizonts may have a typical daisy head appearance with up to ten
merozoites.
4. Red cells are not enlarged.
5. Chromatin dot may be on the inner surface of the ring.
Plasmodium malariae, Old Trophozoite: Thin Blood Film.
Plasmodium malariae terutama menyerang eritrosit yang telah matang. Pada sediaan hapusan
darah perifer tipis maupun tetes tebal dapat dijumpai semua bentuk parasit aseksual. Biasanya
parasit menyerang kurang dari 1% dari jumlah eritrosit. Parasit pada sediaan darah tepi tipis
berbenyuk khas seperti pita (band form), skizon berbentuk bunga ros(rosette form), tropozoit
kecil bulat dan kompak beisi pigmenyang menumpuk, kadang-kadang menutupi sitoplasma/inti
atau keduanya.
Plasmodium malariae
==========================================================
Plasmodium ovale
Berikut bentuk bentuk Plasmodium ovale dan ciri-cirinya.
a. Bentuk Cincin : 1. Ukuran 1/3 eritrosit, 2. Bentuk cincin padat, 3. Kromatin massa padat
berbatas tegas, 4. Bentuk accole tidak ada, 5. Pigmen pada stadium ini tidak ada.
b. Bentuk Tropozoit sedang berkembang : 1. Ukuran kecil, 2. Bentuk padat, vakuola tidak
dikenal, 3. Kromatin mempunyai kelompok besar irregular, 4. Pigmen bentuk kasar, warna
kuning coklat dan jumlahnya sedang, 5. Penyebaran parikel kasar tersebar.
c. Bentuk Skizon Imature : 1. Ukuran hampir mengisi eritrosit, 2. Bentuk berpigmen, 3. Merozoit
6-12, dan rata-rata 8, ukuran besar, 4. Pigmen terkumpul ditengah ( kuning coklat ).
d. Bentuk Mikrogametosit : 1. Waktu timbul 12 14 hari, 2. Jumlah dalam darah sedikit, 3.
Ukuran besar eritrosit, berbentuk bulat padat, 4. Sitoplasma biru pucat, 5. Kromatin dan pigmen
seperti P. vivax
e. Bentuk Makrogametosit : 1. Waktu timbul 12 14 hari, 2. Jumlah dalam darah sedikit, 3.
Ukuran sebesar eritrosit berbentuk bulat padat, 4. Sitoplasma biru tua, 5. Kromatin dan pigmen
seperti P. vivax
Plasmodium ovale, dapat menyebabkan malaria tertian benigna atau lebih cepat disebut malaria
ovale. Predileksinya terhadap sel-sel darah merah mirip dengan vivax yang menginfeksi sel
darah merah muda ( Harijanto, P. N, 2009 ).
Diagnostic Points
1. Red cells enlarged.
2. Comet forms common (top right).
3. Rings large and coarse.
4. Schuffners dots, when present, may be prominent.