Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Jumlah penduduk yang tinggi di perkotaan biasanya juga diikuti oleh berkembangnya
aktifitas perdagangan dan jasa yang tinggi. Kondisi ini disebabkan oleh kebutuhan
masyarakat untuk memenuhi baik kebutuhan primer, sekunder, dan tersier yang semakin
besar seiring dengan tingkat perbaikan ekonomi masyarakat perkotaan. Seiring
perkembangan perekonomian dan gaya hidup masyarakat maka semakin besar pula tingkat
kebutuhan psikologis seseorang terhadap kenyamanan berbelanja, jasa yang baik, dan
produkproduk yang berkualitas (Rini Hadiyanti, 2009). Hal inilah yang menjadi salah satu
dasar berkembang pesarnya pasar modern pada daerah perkotaan.
Salah satu pasar modern yang berkembang pesat di Indonesia adalah minimarket.
Kondisi ini membutuhkan pengendalian agar perkembangan minimarket yang ada tidak
menimbulkan masalah kedepannya, seperti potensi persaingan antar minimarket yang
berdekatan, persaingan minimarket dengan pasar tradisonal yang ada, serta pertimbangan dari
keuntungan minimarket itu sendiri. Salah satu cara mengendalikan perkembangan minimarket
adalah melalui penentuan lokasi yang sesuai untuk dibangun.
Kecamatan Lowokwaru adalah salah satu kecamatan yang ada di Kota malang. Dalam
RTRW Kota Malang, Kecamatan Lowokwaru diarahkan sebagai wilayah dengan fungsi
pendidikan, social, serta perdagangan dan jasa. Sebagai kawasan pendidikan, social,
perdagangan dan jasa tentu memungkinkan wilayah ini terus berkembang dalam rangka
memenuhi berbagai kebutuhan masyarakatnya. Kondisi ini memungkinkan berkembangnya
kawasan dengan fungsi sebagai areal perdagangan dan jasa salah satunya minimarket.
Dengan kondisi ini maka penelitian ini dilakukan dengan mengambil judul Penentuan
Lokasi Potensial Untuk Pembangunan Minimarket Baru di Kecamatan Lowokwaru, Kota
Malang
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
menentukan lokasi potensial untuk pembangunan minimarket baru di Kecamatan
Lowokwaru, Kota Malang.
1.3 TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan usulan lokasi yang potensial untuk
dibangun minimarket di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Sasaran
a. Mingidentifikasi kondisi eksisting wilayah kecamatan Lowokwaru, terkait dengan
pengunaan lahannya serta posisi dari minimarket dan pasar tradisonal yang sudah ada.
b. Menentukan lokasi potensial untuk menjadi lokasi usulan pembangunan minimarket
dengan mengunakan variable seperti jumlah penduduk pendukung, jenis pengunaan
lahan, fungsi jalan, jarak dengan minimarket lain dan jarak dengan pasar tradisonal.
1 | PENENTUAN LOKASI MINIMARKET
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 MINIMARKET
Minimarket adalah salah satu jenis ritel/gerai moderen yang memiliki luas kurang dari
400 m2. Seperti halnya ritel modern lainnya, minimarket menerapkan toko dengan sistem
pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran langsung kepada konsumen
akhir untuk pengunaan pribadi. Sistem ini berbeda dengan pasar tradisonal yang
dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan
usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar
menawar.
Peran ritel moderen khususnya minimarket semakin hari semakin besar di Indonesia dan
memiliki potensi mengeser peran pasar moderen. Berdasarkan riset yang dilakukan
MasterIndeks pada tahun 2005, pertumbuhan penjualan ritel di Indonesia mencatat angka
terbesar seAsia-Pasifik yang mencapai 16,9% per tahun atau sebesar Rp 166 triliun, angka ini
disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan minimarket dari tahun 2002-2006 dengan angka
pertumbuhan 29% per tahun (Branityo Jati Gumilang, 2011).
Alasan pergeseran prefensi konsumen tersebut sebagian besar disebabkan lebih nyaman
untuk berbelanja di minimarket karena tidak becek, bau dan kotor; selisih harga yang tidak
terlalu jauh berbeda antara minimarket dengan pasar tradisonal; harga produk yang tetap
(fixed price) yang berarti tidak perlu tawar menawar antara konsumen dengan pemilik yang
mana hal ini juga berarti menghemat waktu dalam berbelanja; lokasi minimarket yang
semakin dekat dengan perumahan sehingga lebih mudah dijangkau oleh masyarakat serta
adanya beragam produk yang dijual di satu gerai yang berarti lebih praktis dalam berbelanja
(Branityo Jati Gumilang, 2011).
2.2 TEORI LOKASI DAN PERANANNYA DALAM PENENTUAN LOKASI MINIMARKET
Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi,
atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta
hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap berbagai macam usaha atau kegiatan lain
baik ekonomi maupun social (Ibrahim, 1998 dalam Taufik Hery, 2013). Dalam penelitian ini
akan diambil beberapa teori lokasi yang dapat menjadi panduan pembentukan variable
penelitian, teori yang diambil adalah teori yang relevan dengan tujuan penelitian.
Walter Christaller (1933) mengembangkan teori tempat pusat (Central Place Theory)
serta memperkenalkan konsep range (jangkauan) dan threshold (ambang batas). Range adalah
jarak yang seseorang bersedia untuk menempuhnya untuk mendapatkan barang atau jasa yang
bersangkutan, hal ini menyebabkan jika jarak suatu tempat lebih jauh dari yang dapat
dicapain, seseorang akan lebih memilih tempat yang lebih dekat. Sedangkan threshold adalah
penduduk minimum untuk dapat mendukung suatu penawaran akan barang atau jasa, hal ini
mengharuskan suatu pusat pelayanan untuk mencapai ambang batas yang ada agar pelayanan
menjadi lebih baik dan efektif. Konsep ini dapat diartikan bahwa jika ada lebih dari 1 pusat
pelayanan dalam 1 radius pelayanan maka akan terjadi persaingan dalam menerik konsumen.
3 | PENENTUAN LOKASI MINIMARKET
Teori Walter Christaller (1933), jika dilihat kaitannya dalam usaha penentuan lokasi
minimarket maka dalam penentuan lokasi minimarket harus memperhatikan sasaran
konsumen yang akan dilayani serta posisi dari minimarket dan pasar yang sudah ada agar
tidak terjadi persangan antara usaha minimarket yang akan dibangun dengan usaha-usaha
lainnya. Jumlah penduduk pendukung untuk minimarket dapat mengacu pada Tata cara
perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan (SNI03-1733-2004) dimana jumlah
penduduk pendukung dalam jenis sarana pertokoan di pusat lingkungan adalah 6000 jiwa.
Jangkauan pelayanan minimarket dalam wilayah permukiman sebaiknya dilengkapi dengan
fasilitas perbelanjaan berupa pertokoan yang diletakkan ditengah-tengah dengan radius
pencapaian maksimum 500 m (Marlina, 2006 dalam Riandita, 2011). Sedangkan dalam upaya
menjaga keberadaan pasar tradisonal dari pengaruh perkembangan minmarket maka radius
palayanan pasar tradisonal ditetapkan sebesar 500 m (Rini, 2009 dan Pratamaningtyas, 2013).
Selain teori Walter Christaller, model gravitasi adalah model yang paling banyak
digunakan untuk melihat besarnya daya tarik dari suatu potensi yang berada pada suatu
lokasi. Salah satu factor yang menyababkan suatu lokasi menjadi lebih menarik dari lokasi
lainnya adalah faktor aksesibilitas. Tingkat aksesibilitas adalah tingkat kemudahan untuk
mencapai suatu lokasi ditinjau dari lokasi lain di sekitarnya (Tarigan, 2006:73) yang
didalamnya dipengaruhi oleh jarak, kondisi prasarana perhubungan, ketersediaan berbagai
sarana penghubung termasuk frekuensinya dan tingkat keamanan serta kenyamanan untuk
melalui jalur tersebut. Aksesibilitas dalam penentuan lokasi minimarket telah diatur dalam
Peraturan Presiden Republik Indonesia No.112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan
Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, yang menyatakan Minimarket boleh
berlokasi pada setiap sistem jaringan jalan, termasuk sistem jaringan jalan lingkungan pada
kawasan pelayanan lingkungan (perumahan) di dalam kota/perkotaan. Sedangkan menurut
Dowson dan Lord (Riandita, 2011) bahwa letak perdagangan skala neighbourhood adalah
dipersimpangan jalan lokal di area permukiman. Mengacu pada beberapa sumber ini maka
kriteria distribusi lokasi minimarket yang sesuai adalah berada pada jalan lokal sampai arteri.
Teori lainnya adalah teori Losch yang mengembangkan dan mengemukakan teori yang
dikenal sebagai teori pendekatan pasar. Losch (Tarigan, 2005) menyatakan bahwa lokasi
suatu usaha akan sangat berpengaruh pada jumlah konsumen yang dapat digarapnya, hal ini
mengharuskan produsen memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar dengan cara
mendekati lokasi konsumen. Atas dasar pandangan tersebut Losch cenderung menyarankan
agar lokasi produksi berada di pasar, yaitu yang berada pada sekitar permukiman masyarakat.
Teori Losch ini dapat diterapkan dengan melihat pengunaan lahan pada suatu wilayah.
Pemilihan lokasi ritel harus memperhatikan sosio ekonomis, yang diantaranya adalah
termasuk peraturan pada kawasan, minimarket sebagai kegiatan perdagangan pada kawasan
studi terletak pada kawasan perdagangan dan jasa (Utami,2006 dalam Riandita, 2011).
Sedangkan menurut Masrun (Riandita, 2011), pola pemanfaatan ruang pelayanan minimarket
di kembangkan pada kawasan perumahan dan permukiman serta pada kawasan perniagaan.
Berdasarkan pada teori diatas maka minimarket sebagai kegiatan perniagaan yang
mendukung kawasan permukiman sebaiknya diletakan pada kawasan dengan jenis pengunaan
lahan perdagangan dan jasa serta pada kawasan permukiman.
2.3 PERANAN SIG DALAM PENENTUAN LOKASI MINIMARKET
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah merupakan sistem informasi yang berbasiskan
ruang. Sistem Informasi Geografis ini dibangun oleh dua jenis data yang saling berintegrasi
(data spasial dan data atribut) sehingga dapat memberikan informasi terhadap satu ruang/
lokasi secara utuh. Data tersebut terstruktur dalam satu sistem basis data dan dijalankan
dalam satu perangkat lunak tertentu (software GIS).
Secara teknis, fungsi satu SIG adalah untuk perolehan, pemerosesan, manipulasi,
analisis dan penyajian data yang berbasiskan geografis (georeference). Teknologi SIG ini
telah banyak digunakan oleh berbagai bidang keilmuan dengan berbagai aplikasinya. Dalam
hal ini SIG digunakan terutama untuk membantu menyelesaikan persoalan persoalan yang
komplek (multi kriteria) yang berhubungan dengan ruang. Disamping itu SIG juga sering
dijadikan sebagai alat presentasi yang canggih untuk menyajikan data ruang secara lebih
menarik dan valid.
Dalam satu data SIG terdiri dari data spasial dan non spasial yang saling berhubungan
(berintegrasi). Data spasial adalah data yang menunjukkan lokasi/ geografis, sedangkan data
non sapasial adalah data yang menerangkan/ menjelaskan segala sesuatunya terhadap data
spasial tsb. Jadi konsep dasar data SIG itu adalah pasangan data spasial dan non spasial yang
memberikan satu informasi. Kadang-kadang untuk memperjelas informasi, data SIG tersebut
dapat dihubungkan (integrasi) dengan media media lain (multi media), seperti; video lokasi,
foto lokasi.
Data spasial dibangun dengan konsep pemetaan, dimana sumber datanya diperoleh dari
berbagai alternatif, seperti; foto udara, remote sensing, pengukuran lapangan. Sedangkan data
atribut biasanya disajikan dalam bentuk tabular yang bersumber dari hasil survey langsung,
wawancara dan pengumpulan deskripsi.
Cara Kerja
Dalam penelitian ini pemanfaatan SIG (Sistem Informasi Geografis) dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Sebelum survey
5 | PENENTUAN LOKASI MINIMARKET
Tahap ini meliputi tahap pengambilan peta citra, digitasi awal, dan penentuan variable
untuk disurvey. Peta citra diambil mengunakan program ArcBruTile dengan bantuan
ArcGIS 10 dan ArcGIS 10.1, sebelum pengambilan peta data perlu dikonversi dari
AutoCAT ke ArcGIS. Dari peta citra yang sudah di dapat proses selanjutnya dilakukan
digitasi awal objek yang di digitasi adalah jalan, sungai, dan batas administrasi serta
memasukan data-data lain yang telah dimiliki melalui sumber-sumber seperti situs-situs
internet pemerintah Kota Malang dan data dari dukumen RDTR Malang Utara. Variable
untuk disurvey diproleh melalui kajian literature.
2. Survey
Tahap survey dilakukan untuk mengecek data awal yang telah ada dan mencari data
yang belum diproleh. Untuk menentukan titik koordinat minimarket dan pasar tradisonal
digunakan GPS esensial melalui HP Android.
3. Sesudah Survey
Pada tahap ini data hasil survey diolah dan dianalisa. Lokasi minimarket dan pasar
tradisonal di masukan ke dalam ArcGIS dan pemasukan data-data sesuai variable
penelitian ke dalam peta untuk dianalisa. Hasil analisis dapat ditampilkan dalam bentuk
peta, tabel dan uraian.
2.4 VARIABEL DALAM PENENTUAN LOKASI MINIMARKET
Variabel dapat diartikan sebagai suatu gejala yang menjadi focus penelitian untuk
diamati dan merupakan suatu konsep yang diterapkan secara empiris atau fakta. Variabel
dalam penelitian diproleh melalui kajian pustaka yang telah dilakukan dan dapat diuraikan
sebagai berikut:
Tabal 1: Identifikasi Variabel
Identifikasi
Jenis data
variabel
Jumlah
- Jumlah
penduduk
penduduk
perkelurahan yang
pendukung
ada di Kecamatan
Lowokwaru
Pengunaan
lahan
Devenisi operasional
Jumlah penduduk pendukung adalah jumlah
penduduk yang akan menjadi sasaran penjualan
minimarket. Semakin banyak jumlah penduduk
pada 1 Kelurahan maka potensi untuk dibangun
minimarket pada Kelurahan tersebut semakin besar.
Pengunaan lahan yang mempertimbangkan
ketepatan pengunaan lahan (landuse) yang sesuai
(kawasan perumahan dan perdagangan/perniagaan).
Selain itu dibutuhkan lahan dengan luas antara 50
400 m2 untuk membangun minimarket
Minimarket adalah salah satu jenis ritel/gerai
moderen yang memiliki luas kurang dari 400 m2
(dalam SNI03-1733-2004 fasilitas pertokoan
dibatasi antara 50 200 m 2). Salah satu pembeda
Minimarket - Jumlah
minimarket
yang sudah ada
- Lokasi
dan
titik
koordinat
minimarket tersebut
6 | PENENTUAN LOKASI MINIMARKET
Pasar
tradisonal
- Foto
sebagai
dokumentasi
- Lokasi
dan
titik
koordinat
minimarket tersebut
- Foto
sebagai
dokumentasi
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 IDENTIFIKASI MASALAH
Tahap identifikasi masalah merupakan tahap awal dari penelitian yang akan dilakukan.
Tahap ini melipuli perumusan masalah, studi literature, serta menentukan tujuan dan manfaat
penelitian. Uraian tahapan-tahapan tersebut, sebagai berikut:
1. Perumusan masalah
Perumusan masalah dilakukan dengan menetapkan sasaran-sasaran yang akan
dibahas sebagai solusi pemecahan masalah. Perumusan masalah diperlukan supaya
penelitian yang dilakukan dapat terfokus pada inti masalah yang dihadapi.
2. Studi literatur
Sedangkan studi literatur dilakukan untuk mencari materi-materi yang terkait
dengan metode yang akan digunakan. Teori-teori tersebut berasal dari buku referensi,
laporan, artikel, serta jurnal yang berhubungan dengan lingkungan penelitian.
3. Penentuan tujuan dan manfaat penelitian
Setelah permasalahan dirumuskan, kemudian ditetapkan tujuan dan manfaat
untuk mengetahui apa saja yang ingin dicapai dalam penelitian dan menjadi acuan
dalam pembahasan agar diperoleh hasil yang diinginkan.
3.2 PENGUMPULAN DATA
Setelah tahap identifikasi masalah tahap selanjutnya adalah tahap pengumpulan data.
Data yang dikumpul adalah data-data yang sesuai dengan maksud penelitian yang talah
diuraikan dalam variable-variabel penelitian. Data-data yang dikumpulkan sebagai berikut:
1. Data peta Kecamatan Lowokwaru
Peta Kecamatan Lowokwaru berisikan data batas wilayah kecamatan, sungai, dan
jaringan jalan (nama dan kelas jalan) yang ada di Kecamatan Lowokwaru data ini
diambil dari peta RDTR Malang Utara 2012-2032. Sedangkan untuk melengkapi data
peta digunakan peta citra Kecamatan Lowokwaru, peta ini diambil mengunakan
program ArcBruTile dengan bantuan ArcGIS 10 dan ArcGIS 10.1.
2. Data pengunaan lahan Kecamatan Lowokwaru
Data pengunaan lahan Kecamatan Lowokwaru diproleh melalau Peta pengunaan
lahan dalam RDTR Malang Utara 2012-2032 dan hasil observasi lapangan tahun
2014.
3. Data jumlah dan lokasi minimarket dan pasar tradisonal
Data jumlah dan lokasi minimarket serta pasar tradisonal diproleh melaluli
observasi lapangan. Untuk menentukan titik koordinatnya mengunakan GPS esensial
dengan HP Android yang kemudian diinput ke dalam Software ArcGIS sehingga dapat
terlihat titik lokasi di dalam peta.
8 | PENENTUAN LOKASI MINIMARKET
Jarak
Berada pada radius 500 m dari pasar tradisonal
Berada di luar radius 500 m dari pasar tradisonal
Sumber: Analisis data sekunder (2014)
Harkat
1
3
Harkat
1
3
b. Penggunaan lahan
Minimarket merupakan salah satu jenis sarana perdagangan dan jasa dengan
skala pelayanan lingkungan karena jarak pelayanannya hanya 500 meter. Oleh
sebab itu pengunaan lahan yang sesuai untuk minimarket adalah kawasan
perumahan dan perdagangan/perniagaan.
Tabal 4: Harkat Jenis Penggunaan Lahan
Penggunaan Lahan
Lainnya
Permukiman
Perdagangan
Sumber: Masrun dalam Artikasari (2011)
Harkat
1
2
3
c. Kelas jalan
Kelas jalan merupakan bagian dari aksesibelitas. Semakin tinggi kelas
jalannya maka tinggkat aksesibelitasnya makin baik sehingga kemungkinan
keuntunggan semakin tinggi.
Tabal 5: Harkat Kelas Jalan
Kelas Jalan
Lainnya
Lokal atau Kolektor
Arteri
Sumber: Dowson dan Lord dalam Artikasari (2011)
Harkat
1
2
3
2. Pembobotan
Untuk menentukan lokasi yang sesuai dilakukan pembobotan pada setiap variable,
yaitu:
Tabal 6: Pembobotan Indikator Kesesuaian Lokasi Minimarket
Indikator
Jarak dengan pasar tradisonal
Jarak dengan minimarket yang telah ada
Pengunaan lahan
Kelas jalan
Sumber: Artikasari (2011)
11 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
Bobot
1
1
2
2
= 18 6 =6
2
Lokasi Minimarket
Tidak sesuai
Sesuai
Keterangan
Jika terdapat Kelurahan dengan jumlah minimarket
yang melebihi kebutuhan dan lokasi yang sesuai maka
penentuan dilakukan dengan melihat nilai terbesar
Sumber: Analisis Data Sekunder (2014)
Identifikasi
masalah
Pengumpulan data
Survey
Jumlah
penduduk
Lokasi pasar
tradisonal
Kebutuhan
Kelas
Jalan
12Olah
| P E N E NMinimarket
T U A N L O K AMasukan
SI M
INIMARKET
titik
data
dan
analisi
lokasi ke ArcGIS
Pengunaan
lahan
Jumlah kebutuhan
& hasil Overlay
Tidak sama
Bafer 500 m
Overlay
Sama
Punutu
Bafer 500 m
d.
13 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
BAB IV
GAMBARAN DATA SURVEY
Kecamatan Lowokwaru adalah salah satu kecamatan di Kota Malang. Luas wilayah
Kecamatan Lowokwaru adalah 22,60 Km2 dan terdiri atas 12 kelurahan yaitu: Kelurahan
Merjosari, Kelurahan Dinoyo, Kelurahan Sumbersari, Kelurahan Ketawanggede, Kelurahan
Jatimulyo, Kelurahan Lowokwaru, Kelurahan Tulusrejo, Kelurahan Mojolangu, Kelurahan
Tunjungsekar, Kelurahan Tasikmadu, Kelurahan Tunggulwulung, dan Kelurahan Tlogomas.
Kecamatan Lowokwaru merupakan salah satu dari 5 Kecamatan di Kota Malang. Letak
Kecamatan Lowokwaru adalah di bagian utara Kota Malang dengan batas administrasi sebagai
berikut:
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
15 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
17 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
N
o
NamaJalan
Keterangan
676912.99
9122468.19
JL.TLOGOMAS
Alfamart
676719.88
9122687.29
JL.BATU
PERMATA
Alfamart
676701.71
9123122.21
JL.TLOGOMAS
Alfamart
676681.93
9123139.10
JL.TLOGOMAS
Alfamart
676712.57
9123194.06
JL.TLOGOMAS
Indomaret
676040.78
9123860.66
JL.TLOGOMAS
Alfamart
675993.50
9123896.80
JL.TLOGOMAS
Indomaret
Foto
19 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
Tabel
Tebel 11: Persebaran Minimarket di Kelurahan Jatimulyo
N
o
Name
Indomar
et
67976
2,5
91208
20 JL.KALPATARU
Indomare
t
Alfamar
t
67941
7,6
91209
82 JL.KALPATARU
Alfamart
Indomar
et
67817
3,5
91210 JL.SUKARNO
88 HATTA
Indomare
t
Indomar
et
67921
5,8
91210
85 JL.KALPATARU
Indomare
t
Alfamar
t
67823
7,9
91210 JL.SUKARNO
96 HATTA
Alfamart
67842 91213
Alfamidi
0,7
47
Indomar
67842 91213
et
7,7
55
20 | P E N E N T U A N L O K A S I
6
7
Nama Jalan
JL.SUKARNO
HATTA
JL.SUKARNO
HATTA
MINIMARKET
Keterang
an
Alfamidi
Indomare
t
Foto
Indomar
et
67845
0,6
91214 JL.SUKARNO
58 HATTA
Indomare
t
Alfamar
t
67850
6,1
91215 JL.SUKARNO
23 HATTA
Alfamart
1 Indomar
67856
0 et
8,1
Sumber: Hasil Survey 2014
91216 JL.SUKARNO
11 HATTA
Indomare
t
NamaJalan
Keterangan
676981.31
9121123.35
JL.SUNAN
KALIJAGA
Indomaret
21 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
Foto
676992.39
9121165.33
JL.SUNAN
KALIJAGA
Alfamart
677417.21
9121392.58
JL.GAJAYANA
Indomaret
677526.54
9121577.69
JL.MT.HARYONO
Alfamart
677376.58
9121799.94
JL.MT.HARYONO
Alfamart
677275.97
9121932.04
JL.MT.HARYONO
Giant
Ekspres
677287.27
9121972.48
JL.MT.HARYONO
Indomaret
677228.14
9122058.83
JL.MT.HARYONO
Indomaret
677098.87
9122267.55
JL.MT.HARYONO
Alfamart
22 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
10
677025.66
9122369.63
JL.MT.HARYONO
Indomaret
X
677432.8
3
NamaJalan
Keterangan
9120587.31
JL.SUMBERSARI
Indomaret
677361.2
3
9121030.93
JL.SUMBERSARI
Alfamart
677889.7
9
9121113.46
JL.MT.HARYONO
Indomaret
677738.7
1
9121276.34
JL.MT.HARYONO
Indomaret
Foto
NamaJalan
Keterangan
23 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
Foto
677831.83
9119425.39
JL.BENDUNGAN
SUTAMI
Alfamart
677856.75
9119594.43
JL.BENDUNGAN
SUTAMI
Indomaret
677852.04
9119830.46
JL.BENDUNGAN
SUTAMI
Indomaret
677730.97
9120085.63
JL.BENDUNGAN
SIGURA-GURA
Indomaret
NamaJalan
Keterangan
678903.41
9121825.94
JL.SUKARNO
HATTA
Indomaret
24 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
Foto
679066.71
9121964.20
680250.66
9122083.80
JL.SUKARNO
HATTA
JL.BOROBUDUR
680133.63
9122087.83
JL.BOROBUDUR
Alfamart
679731.69
9122105.87
JL.SUKARNO
HATTA
Indomaret
679616.44
9122127.05
JL.SUKARNO
HATTA
Alfamart
680100.21
9122130.70
JL.BOROBUDUR
Indomaret
679112.65
9122151.81
JL.SUKARNO
HATTA
Indomaret
25 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
Indomaret
Indomaret
679367.35
9122292.00
JL.SUKARNO
HATTA
Indomaret
Keterangan
Alfamart
Indomaret
Foto
Nama
Pasar
Nama_Jalan
Pasar
Tawang
Mangu
679767,36
9119792,19
JL.SENDANG
BIRU
Pasar
Merjosari
676794,64
9121344,53
JL.MERTOJOYO
SELATAN
Foto
Kelurahan
Merjosari
Sumber: Hasil Survey 2015 dan Peta RDTR Sub Malang Utara Tahun 2012 - 2032
lokasi itu memiliki peluang semakin besar. Dalam penentuan lokasi minimarket berdasarkan
tingkat fungsi dari suatu jalan menjadi penting dengan mempertimbangkan kemudahan
aksesibilitas konsumen dan distribusi barang menuju minimarket. Mengacu pada beberapa
sumber literatur maka kriteria distribusi lokasi minimarket yang sesuai adalah berada pada
jalan lokal, jalan kolektor dan arteri.
Untuk hirarki fungsi jalan di Kecamatan Lowokwaru terdiri dari jalan arteri sekunder,
kolektor primer, kolektor sekunder, lokal sekunder dan jalan lingkungan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dari table berikut:
Tabal 18: Hirarki dan Kondisi Jalan
Hirarki
Arteri Sekunder
Kolektor Primer
Kolektor Sekunder
Lokal Sekunder
Jl. Lingkungan
Koridor
Jl. Letjen Sutoyo
Jl. MT. Haryono
Jl. Tlogomas
Jl. Gajayana
Jl. Tunggul Yudo
Jl. Bendungan
Jl. Poh Payung
Jl. Sutami
Jl. Merto Sari
Jl. Mertojoyo
Jl. Joyo Utama
Jl. Joyosari
Jl. Candi Panggung
Jl. Terusan Candi Mendut
Jl. Candi Mendut
Jl. Telagawangi
Jl. Sukarno-Hatta
Jl. Kedawung
Jl. Kalpataru
Jl. Cengkeh
Jl. Coklat
Jl. Candi Mendut Selatan
Jl. Cengger Ayam
Jl. Bungur
Jl. Melati
Jl. Mawar
Jl. Ikan Piranha
Jalan Lingkungan di Sub
Wilayah Malang Utara
terdapat pada lokasi
permukiman padat, seperti Jl.
Watugong, dan Jl Watugilang
di Kelurahan Ketawanggede.
Perkerasan
Aspal Hotmiks
Aspal Hotmiks
Aspal Hotmiks
Aspal Hotmiks
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal Hotmiks
Aspal
Aspal Hotmiks
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
Aspal
Kondisi
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Panjang (m)
1074
1590
1920
1358
417
504
574
1339
671
397
872
691
1472
808
398
751
2053
940
905
655
461
688
742
781
546
576
331
KELURAHAN
MOJOLANGU
KETERANGA
N
Pinggir Jalan
27 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
HARGA
TANAH
7 juta/m2
LUAS
Ha
13.83
MOJOLANGU
MOJOLANGU
Pinggir Jalan
Pinggir Jalan
7,5
juta/m2
9 juta/m2
MOJOLANGU
Di dalam jalan
5 juta/m2
MOJOLANGU
Di dalam jalan
5 juta/m2
MOJOLANGU
Pinggir Jalan
5 juta/m2
MOJOLANGU
Di dalam jalan
DINOYO
Pinggir Jalan
5 juta/m2
2,5
juta/m2
DINOYO
Di dalam jalan
3 juta/m2
DINOYO
Di dalam jalan
DINOYO
DINOYO
Pinggir Jalan
Pinggir Jalan
DINOYO
Pinggir Jalan
TASIKMADU
Di dalam jalan
TASIKMADU
Pinggir Jalan
TLOGOMAS
TLOGOMAS
Pinggir Jalan
Di dalam jalan
TLOGOMAS
TUNGGUL
WULUNG
TUNGGUL
WULUNG
TUNGGUL
WULUNG
TUNGGUL
WULUNG
Di dalam jalan
6 juta/m2
7,5
juta/m2
9 juta/m2
3,5
juta/m2
2,5
juta/m2
3,5
juta/m2
2,5
juta/m2
3 juta/m2
600
ribu/m2
2,5
juta/m2
TULUSREJO
TULUSREJO
TULUSREJO
Pinggir Jalan
Pinggir Jalan
Pinggir Jalan
TULUSREJO
TULUSREJO
Pinggir Jalan
Pinggir Jalan
5 juta/m2
5 juta/m2
4 juta/m2
7,5
juta/m2
9 juta/m2
TULUSREJO
Di dalam jalan
4 juta/m2
Di dalam jalan
Di dalam jalan
Pinggir Jalan
Pinggir Jalan
28 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
3 juta/m2
3,5
juta/m2
4,5
juta/m2
0.754
7.248
208.8
22
29.34
8
12.13
8
43.47
0
4.782
99.27
3
62.93
3
3.739
4.293
8.532
197.7
99
11.18
0
22.06
9
9.353
156.1
36
0.029
157.8
33
26.19
4
2.103
16.52
8
0.244
3.987
4.503
0.221
105.0
13
10
4,5
juta/m2
5 juta/m2
JATIMULYO
JATIMULYO
Pinggir Jalan
Pinggir Jalan
JATIMULYO
Pinggir Jalan
JATIMULYO
Pinggir Jalan
JATIMULYO
Pinggir Jalan
JATIMULYO
Pinggir Jalan
9 juta/m2
3,5
juta/m2
SUMBERSARI
Di dalam jalan
5 juta/m2
SUMBERSARI
Pinggir Jalan
9 juta/m2
LOWOKWARU
Pingir jalan
5 juta/m2
LOWOKWARU
Di dalam jalan
4 juta/m2
MERJOSARI
pinggir jalan
3 juta/m2
Di dalam jalan
2 juta/m2
Pinggir Jalan
Di dalam Jalan
9 juta/m2
3,5
juta/m2
Di dalam jalan
4 juta/m2
MERJOSARI
KETAWANG
GEDE
11
KETAWANG
GEDE
TUNJUNG_SEKA
12 R
29 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
3 juta/m2
7,5
juta/m2
1.190
0.161
216.0
59
25.96
5
11.73
3
5.696
113.7
40
23.24
4
16.16
9
107.3
32
31.82
8
366.4
28
8.792
6.956
173.7
26
30 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
31 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
BAB V
ANALISIS DATA
5.1 ANALISIS KEBUTUHAN MINIMARKET PERKELURAHAN
Analisis kebutuhan minimarket perkelurahan ini dilakuan untuk mengetahui kebutuhan
minimarket di setiap kelurahan, kebutuhan yang sudah terpenuhi dan pada keluruhan
manasaja yang membutuhkan tambahan minimarket untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Analisis kebutuhan minimarket perkelurahan dapat dilakukan dengan mendasari rumus
berikut:
Jumlah penduduk
jumlah minimarket eksisting
(
)
6000
MINIMARKET
Kebutuhan minimarket=
32 | P E N E N T U A N L O K A S I
Kelurahan
1
Merjosari
2
Dinoyo
3
Sumbersari
4
Ketawanggede
5
Jatimulyo
6
Lowokwaru
7
Tulusrejo
8
Mojolangu
9
Tunjungsekar
10 Tasikmadu
11 Tunggulwulung
12 Tlogomas
Jumlah Per Kelurahan
Kebutuhan Kecamatan
Lowokwaru
10
4
4
10
2
9
7
Penduduk
Pendukung
(SNI 03-17332004)
6.000
6.000
6.000
6.000
6.000
6.000
6.000
6.000
6.000
6.000
6.000
6.000
46
6.000
Jumlah
Minimerke
t Eksisting
16.760
15.770
14.347
8.254
20.326
19.362
17.178
24.485
16.507
6.311
6.701
13.452
Kebutuhan
Minimarket
(Jumah
Penduduk /6000)
3
3
2
1
3
3
3
4
3
1
1
2
Penambahan
Minimarket
(Kebutuhan Minimarket
Minimarket Eksisting)
3
3
1
3
1
1
12
179.453
30
Jumlah
Penduduk
(Tahun 2013)
Over
Kapasitas
Pada hasil analisis kebutuhan minimarket diatas dapat diketahui bahwa terdapat
kelurahan-kelurahan yang memiliki minimarket denan jumlah yang telah melebihi
standarnya, sedangkan pada sisi yang lain diketahui terdapat kelurahan-kelurahan yang
membutuhkan penambahan minimarket. Jika kebutuhan minimarket pada setiap kelurahankelurahan yang membuhukan fasilitas minimarket maka dapat diketahui bahwa jumlah
penambahan minimarket pada Kecamatan Lowokwaru adalah sebanyak 12 minimarket.
Sedangkan berdasarkan analisis secara keseluruhan dari jumlah penduduk Kecamatan
Lowokwaru dan jumlah minimarket di Kecamatan Lowokwaru diketahui bahwa jumlah
minimarket telah melebihi kapasaitas kebutuhan sebanyak 10 minimarket.
33 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
7
2
3
7
5
5
29
10
34 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
11.2
asar
Tradisio
nal
L
uar
Radius
12.2
Ha
r
k
a
t
13.2
Bo
b
o
t
14.2
HB
P
a
s
a
r
19.2
3
20.2
1
21.2
3
26.2
3
27.2
1
28.2
3
33.2
3
40.2
3
34.2
1
41.2
1
35.2
3
42.2
3
18.2
25.2
L
uar
Radius
32.2
L
uar
Radius
39.2
L
uar
Radius
35 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
15.2
m
22.2
2,8
6
2
,
3
5
3
29.2
3,4
2
6
,
7
2
3
36.2
1,8
7
6
,
3
3
8
43.2
2,2
1
16.2 17.2
H
Keluraha
n
23.2
2
24.2
Mojolangu
30.2
3
31.2
Merjosari
37.2
1
38.2
Tlogomas
44.2 45.2
2
Tasikmadu
46.2
L
uar
Radius
53.2
47.2
3
48.2
1
49.2
3
uar
Radius
L
uar
Radius
54.2
3
55.2
1
56.2
3
61.2
3
62.2
1
63.2
3
68.2
3
69.2
1
70.2
3
75.2
3
76.2
1
77.2
3
82.2
3
89.2
3
83.2
1
90.2
1
84.2
3
91.2
3
60.2
67.2
L
uar
Radius
74.2
L
uar
Radius
81.2
L
uar
Radius
88.2
L
uar
Radius
36 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
5
,
7
4
0
50.2
1,9
0
5
,
0
6
6
57.2
1,8
6
1
,
5
8
3
64.2
1,0
0
3
,
8
6
8
71.2
1,3
6
9
,
9
0
9
78.2
786
,
7
5
8
85.2
2,5
9
7
,
9
8
6
92.2
711
,
5
4
51.2 52.2
1
Tunjung
sekar
59.2
58.2 Tunggul
1
wulun
g
65.2
1
66.2
Dinoyo
72.2 73.2
1
Sumbersa
ri
79.2 80.2
7
ketawang
gede
86.2
2
87.2
Jatimulyo
93.2 94.2
7
Lowokawa
ru
95.2
L
uar
Radius
96.2
3
97.2
1
98.2
3
103.2
P
asar
Tradiso
nal
104.2
Ha
r
k
a
t
105.2
Bo
b
o
t
106.2
HB
P
a
s
a
r
110.2
D
alam
Radius
111.2
1
112.2
1
113.2
1
117.2
D
alam
Radius
118.2
1
119.2
1
120.2
1
124.2
D
alam
Radius
125.2
1
126.2
1
127.2
1
6
99.2
1,3
0
4
,
8
4
7
100.2
1
101.2
Tulusrejo
102.2
131.2
108.2109.2
K
H
elurah
an
107.2
m
114.2
523
,
4
7
8
121.2
555
,
8
3
8
128.2
202
,
0
0
6
115.2 116.2
L
5
owoka
waru
122.2 123.2
M
5
erjosar
i
129.2
2
130.2
D
inoyo
132.2
133.2
134.2
135.2
136.2 Tabel 22: Analisis Pengharkatan dan Pembobotan
137.2 Variabel Minimarket
138.2
M
inimark
et
139.2
H
141.2
HB
Mi
ni
ni
140.2
ma
B
rk
et
37 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
142.2
m
143.2 144.2
K
H
elurah
an
145.2
Lu
ar Radius
146.2
3
147.2 148.2
1
3
152.2
Lu
ar Radius
153.2
3
154.2 155.2
1
3
159.2
Lu
ar Radius
160.2
3
161.2 162.2
1
3
166.2
Lu
ar Radius
167.2
3
168.2 169.2
1
3
173.2
Lu
ar Radius
174.2
3
175.2 176.2
1
3
180.2
Lu
ar Radius
181.2
3
182.2 183.2
1
3
187.2
Lu
ar Radius
188.2
3
189.2 190.2
1
3
194.2
Lu
ar Radius
201.2
Lu
195.2
3
202.2
196.2 197.2
1
3
203.2 204.2
38 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
149.2
677
,
2
1
3
156.2
1,6
7
2
,
7
9
9
163.2
1,2
0
5
,
1
4
8
170.2
1,7
2
8
,
0
8
3
177.2
901
,
9
8
4
184.2
269
,
2
1
7
191.2
816
,
8
3
1
198.2
376
,
6
6
4
205.2
150.2 151.2
T
6
logom
as
157.2 158.2
T
1
unggul
wulung
164.2 165.2
M
1
ojolang
u
171.2 172.2
T
1
unjung
sekar
178.2 179.2
J
9
atimul
yo
185.2 186.2
T
2
ulusrej
o
192.2 193.2
L
8
owoka
waru
199.2 200.2
S
3
umber
sari
206.2 207.2
K
ar Radius
208.2
Lu
ar Radius
209.2
3
210.2 211.2
1
3
215.2
Lu
ar Radius
216.2
3
217.2 218.2
1
3
222.2
Lu
ar Radius
223.2
3
224.2 225.2
1
3
27,
9
5
7
212.2
56,
2
7
3
219.2
343
,
9
7
9
9
226.2
2,2
1
5
,
7
4
1
etawan
ggede
213.2
5
214.2
D
inoyo
220.2 221.2
M
3
erjosar
i
227.2 228.2
T
2
asikma
du
229.2
230.2
M
inimark
et
233.2
HB
Mi
ni
ni
m
231.2 232.2
ar
H
B
ke
t
237.2
D
alam
Radius
238.2
1
239.2 240.2
1
1
244.2
D
alam
Radius
245.2
1
246.2 247.2
1
1
252.2
1
259.2
1
253.2 254.2
1
1
260.2 261.2
1
1
251.2
D
alam
Radius
258.2
D
alam
Radius
39 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
234.2
m
241.2
165
7
0
8
4
248.2
119
9
3
3
7
255.2
542
7
6
2
262.2
114
9
235.2
H
236.2
el
242.2
243.2
M
ojolan
gu
249.2
250.2
T
logom
as
257.2
M
erjosar
i
263.2 264.2
D
inoyo
256.2
265.2
D
alam
Radius
314.2
266.2
1
267.2 268.2
1
1
272.2
D
alam
Radius
273.2
1
274.2 275.2
1
1
279.2
D
alam
Radius
280.2
1
281.2 282.2
1
1
286.2
D
alam
Radius
287.2
1
288.2 289.2
1
1
293.2
D
alam
Radius
294.2
1
295.2 296.2
1
1
300.2
D
alam
Radius
301.2
1
302.2 303.2
1
1
307.2
D
alam
Radius
308.2
1
309.2 310.2
1
1
6
0
1
269.2
993
2
4
5
276.2
758
8
0
0
283.2
169
6
0
0
2
290.2
418
1
9
3
297.2
103
5
7
5
0
304.2
188
5
7
2
311.2
176
9
8
2
270.2
271.2
S
umber
sari
278.2
K
etawa
277.2
ngged
e
284.2
285.2
J
atimul
yo
291.2
292.2
L
owokw
aru
298.2
299.2
T
ulusrej
o
306.2
t
unggul
305.2
wulun
g
312.2
313.2
t
unjung
sekar
315.2
2. Analisis pengharkatan dan pembobotan variabel pengunaan lahan
316.2 Analisis ini dilakukan dengan melihat kesesuaian pengunaan lahan dan
fungsi dari minimarket suatu minimarket. Minimarket merupakan salah satu jenis
sarana perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan lingkungan karena jarak
pelayanannya hanya 500 meter. Oleh sebab itu pengunaan lahan yang sesuai untuk
minimarket adalah kawasan perumahan dan perdagangan/perniagaan.
317.2 Untuk lahan yang bukan kawasan perumahan dan perdagangan/perniagaan
dianggap lahan yang tidak sesuai untuk dibangun minimarket dan diberi harkaat 1,
untuk lahan kawasan perumahan dianggan sesuai dan diberi harkat 2, sedangkan
untuk kawasan perdagangan/perniagaan dianggap lahan yang sangat sesuai dan diberi
40 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
harkat 3. Hasil pemberian harkat di kalikan dengan nilai bobot untuk pengunaan lahan
yaitu 2. Hasil analisis ini dapat diuraikan dalam table berikut:
318.2
319.2 Tabel 23: Analisis Pengharkatan dan Pembobotan
320.2 Variabel Penguaan Lahan
321.2
Kel
urahan
327.2
OYO
DIN
322.2
Pengg
unaan
325.2
323.2 324.2
Harkat
H
B
dan
bobt
328.2
Wilaya
h sungai dan
jalan
334.2
Perdag
angan
340.2
a
Lainny
346.2
Permu
kiman
352.2
Wilaya
h sungai dan
jalan
358.2
Perdag
angan
364.2
Lainny
a
370.2
Permu
kiman
365.2
1
371.2
2
351.2
JATI
MULYO
41 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
366.2
2
372.2
2
367.2
2
373.2
4
326.2
Lu
a
s
m
2
332.2
106
1
2
3
338.2
120
9
7
5
344.2
374
5
2
0
350.2
604
2
5
4
356.2
233
7
2
6
362.2
103
1
1
1
368.2
887
3
7
0
374.2
137
376.2
Wilaya
h sungai dan
jalan
382.2
Perdag
angan
388.2
a
Lainny
394.2
Permu
kiman
400.2
Wilaya
h sungai dan
jalan
406.2
Perdag
angan
412.2
a
Lainny
418.2
Permu
kiman
424.2
Wilaya
h sungai dan
jalan
430.2
Perdag
angan
436.2
Lainny
375.2
TU
NGGUL_W
ULUNG
399.2
KET
AWANG_G
EDE
423.2
TAS
IKMADU
42 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
3
7
7
9
380.2
993
4
3
386.2
999
5
392.2
103
4
8
7
7
398.2
717
3
6
8
404.2
104
8
3
7
410.2
467
3
5
416.2
445
9
4
1
422.2
189
2
4
5
428.2
694
5
8
434.2
127
5
6
440.2
447.2
TLO
GOMAS
442.2
Permu
kiman
448.2
Wilaya
h sungai dan
jalan
454.2
Perdag
angan
460.2
a
Lainny
466.2
Permu
kiman
472.2
Wilaya
h sungai dan
jalan
478.2
Perdag
angan
484.2
Lainny
a
490.2
Permu
kiman
485.2
1
491.2
2
471.2
MO
JOLANGU
43 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
486.2
2
492.2
2
487.2
2
493.2
4
178
5
2
9
4
446.2
348
2
3
3
452.2
159
0
5
1
458.2
121
7
4
9
464.2
643
1
9
0
470.2
952
3
4
6
476.2
263
9
3
2
482.2
184
2
5
4
488.2
594
2
4
4
494.2
181
9
8
0
495.2
TU
NJUNG_SE
KAR
519.2
LO
WOKWAR
U
496.2
Wilaya
h sungai dan
jalan
502.2
Perdag
angan
508.2
a
Lainny
514.2
Permu
kiman
520.2
Wilaya
h sungai dan
jalan
526.2
a
Lainny
532.2
Permu
kiman
538.2
Wilaya
h sungai dan
jalan
544.2
Perdag
angan
550.2
Lainny
a
545.2
3
551.2
1
537.2
ME
RJOSARI
44 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
546.2
2
552.2
2
547.2
6
553.2
2
4
500.2
126
4
7
4
506.2
295
7
7
512.2
885
5
5
7
518.2
863
4
6
2
524.2
112
6
6
6
530.2
144
4
0
6
536.2
977
9
5
1
542.2
175
9
5
6
548.2
484
6
4
554.2
259
6
3
0
5
561.2
SU
MBERSAR
I
556.2
Permu
kiman
562.2
Wilaya
h sungai dan
jalan
568.2
Perdag
angan
574.2
a
Lainny
580.2
Permu
kiman
586.2
Wilaya
h sungai dan
jalan
592.2
Perdag
angan
598.2
a
585.2
TUL
USREJO
609.2
Lainny
604.2
Permu
605.2 606.2 607.2
kiman
1
2
2
Sumber: Hasil Analisis 2015 dan Perhitingan ArcGIS
560.2
116
1
8
3
6
566.2
149
2
2
5
572.2
112
7
2
8
578.2
546
1
1
2
584.2
561
8
3
9
590.2
973
3
3
596.2
209
4
6
602.2
824
8
1
0
608.2
361
8
7
9
610.2
3. Analisis pengharkatan dan pembobotan variabel kelas jalan
611.2 Analisis ini dilakukan dengan melihat kelas jalan yang melalui sebuah
kawasan. Semakin tinggi kelas jalannya maka tinggkat aksesibelitasnya makin baik
sehingga kemungkinan keuntunggan semakin tinggi.
45 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
612.2 Untuk lahan yang tidak dilalui jalan lokal, kolektor atau arteri dianggap
lahan yang tidak sesuai untuk dibangun minimarket dan diberi harkaat 1, untuk lahan
yang dilalui jalan lokal atau kolektor dianggan sesuai dan diberi harkat 2, sedangkan
untuk lahan yang dilalui jalan arteri dianggap lahan yang sangat sesuai dan diberi
harkat 3. Hasil pemberian harkat di kalikan dengan nilai bobot untuk pengunaan lahan
yaitu 2. Hasil analisis ini dapat diuraikan dalam table berikut:
613.2
614.2 Tabel 24: Analisis Pengharkatan dan Pembobotan
615.2 Variabel Kelas Jalan
616.2
L
ayer
L
uar
radius
jalan
619.2
HB
J
a
618.2
l
B
a
n
620.2
Kel_Na
me
623.2
1
624.2 625.2
2
2
626.2
Tlogom
as
629.2
1
630.2 631.2
2
2
632.2
Lowokw
aru
635.2
1
636.2 637.2
2
2
638.2
Sumber
sari
641.2
1
642.2 643.2
2
2
644.2
Ketawa
ngg
ede
647.2
1
648.2 649.2
2
2
650.2
Dinoyo
653.2
1
659.2
1
654.2 655.2
2
2
660.2 661.2
2
2
656.2
Jatimuly
o
662.2
Tunjung
seka
617.2
H
622.2
628.2
L
uar
radius
jalan
634.2
L
uar
radius
jalan
640.2
L
uar
radius
jalan
646.2
L
uar
radius
jalan
652.2
L
uar
radius
jalan
658.2
L
uar
radius
46 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
621.2
m2
627.2
155
7
3
4
3
633.2
997
1
0
3
639.2
109
5
0
6
6
645.2
542
0
9
8
651.2
886
6
4
0
657.2
218
2
4
2
6
663.2
154
5
665.2
1
666.2 667.2
2
2
668.2
Tulusrej
o
671.2
1
672.2 673.2
2
2
674.2
Tasikma
du
677.2
1
678.2 679.2
2
2
680.2
Tunggul
wulu
ng
683.2
1
684.2 685.2
2
2
686.2
Merjosa
ri
689.2
1
690.2 691.2
2
2
692.2
Mojolan
gu
1
3
8
669.2
109
5
3
9
1
675.2
195
9
6
6
4
681.2
156
3
7
9
0
687.2
366
1
2
2
9
693.2
237
8
3
4
1
698.2
HB_
J
a
697.2
l
B
a
n
699.2
Kel_Na
me
700.2
m2
702.2
2
703.2 704.2
2
4
705.2
Jatimuly
o
706.2
32
708.2
2
709.2 710.2
2
4
711.2
Merjosa
ri
712.2
33
714.2
2
715.2 716.2
2
4
717.2
Tasikma
du
718.2
25
jalan
L
uar
radius
jalan
664.2
670.2
L
uar
radius
jalan
676.2
L
uar
radius
jalan
682.2
L
uar
radius
jalan
688.2
L
uar
radius
jalan
694.2
695.2
L
ayer
701.2
K
olektor
Sekunde
r
707.2
K
olektor
Sekunde
r
713.2
K
olektor
Sekunde
r
696.2
H
47 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
719.2
K
olektor
Primer
725.2
K
olektor
Sekunde
r
731.2
K
olektor
Sekunde
r
737.2
K
olektor
Sekunde
r
743.2
K
olektor
Sekunde
r
749.2
K
olektor
Sekunde
r
755.2
K
olektor
Sekunde
r
761.2
K
olektor
Sekunde
r
767.2
K
olektor
Sekunde
r
724.2
10
727.2 728.2
2
4
723.2
Tlogom
as
729.2
Ketawa
ngg
ede
732.2
2
733.2 734.2
2
4
735.2
Sumber
sari
736.2
18
738.2
2
739.2 740.2
2
4
741.2
Lowokw
aru
742.2
17
744.2
2
745.2 746.2
2
4
748.2
21
750.2
2
751.2 752.2
2
4
756.2
2
757.2 758.2
2
4
747.2
Tulusrej
o
753.2
Tunjung
seka
r
759.2
Tunggul
wul
ung
762.2
2
763.2 764.2
2
4
765.2
Mojolan
gu
766.2
27
768.2
2
769.2 770.2
2
4
771.2
Dinoyo
720.2
2
721.2 722.2
2
4
726.2
2
730.2
81
754.2
35
760.2
29
772.2
17
773.2
774.2
Layer
780.2
Arteri
Sekun
der
786.2
Arteri
Sekun
der
792.2
Arteri
Sekun
775.2
H
776.2
B
777.2
HB
781.2
3
782.2
2
783.2
6
787.2
3
793.2
3
788.2
2
794.2
2
789.2
6
795.2
6
48 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
778.2
Kel_Na
me
784.2
Mojolan
gu
790.2
Sumber
sari
796.2
Ketawa
ngg
779.2
m2
785.2
21
0
9
9
8
791.2
85
1
1
2
797.2
14
3
der
816.2
817.2
edei
798.2
Arteri
Sekun
der
799.2
3
800.2
2
801.2
6
802.2
Jatimuly
o
804.2
Arteri
Sekun
der
805.2
3
806.2
2
807.2
6
808.2
Dinoyo
810.2
Arteri
Sekun
der
811.2
3
812.2
2
813.2
6
814.2
Tlogom
as
9
7
3
803.2
11
6
9
0
1
809.2
13
2
6
2
2
815.2
26
8
4
6
4
829.2 Lokasi
Minimarket
832.2 Tidak sesuai
830.2
Keterangan
838.2
2. Eliminasi lahan sesuai yang kurang dari 50 m2
49 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
839.2 Eliminasi lahan yang sesuai ini karena untuk membangun sebuah
minimarket dibutuhkan lahan minimal 50 m2 dan maksimal 200 m2. Berdasarkan hasil
analisis diatas dapat diketahui luasan lahan yang sesuai dan tidak sesuai di
Kecamatan Lowokwaru yang dapat dijelaskan dari tabel berikut:
840.2
841.2 Tabel 26: Luas Lahan Berdasarkan Kesesuaian Lahan
843.2
842.2
Kelurah
an
849.2
Dinoyo
859.2
Ketawan
gged
e
869.2
Merjosar
i
879.2
Tasikma
du
850.2
S
esuai
Kesesuaian Lahan
847.2
Has
il
Eliminasi
Lahan (>
50 m
tidak
846.2
layak)
m
851.2
12
6
9
9
852.2
Ses
6
uai
855.2
T
idak
sesuai
856.2
107
8
8
7
9
857.2
Tida
k sesuai
858.2
10788
79
860.2
S
esuai
861.2
56
8
1
1
862.2
uai
863.2
56811
865.2
T
idak
sesuai
866.2
729
9
4
7
867.2
Tida
k sesuai
868.2
72994
7
870.2
S
esuai
871.2
77
5
6
6
872.2
uai
873.2
77566
875.2
T
idak
sesuai
876.2
390
4
9
9
6
877.2
Tida
k sesuai
845.2
H
asil
Analisi
s
Kesesu
aian
Lahan
880.2
S
esuai
881.2
15
6
882.2
uai
50 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
Ses
Ses
Ses
848.2
m
853.2
12699
6
878.2
39049
96
883.2
15646
4
4
6
4
889.2
Tlogoma
s
899.2
Tulusrejo
909.2
Tunggul
wulu
ng
885.2
T
idak
sesuai
886.2
205
9
4
4
3
887.2
Tida
k sesuai
888.2
20594
43
890.2
S
esuai
891.2
18
0
9
3
9
892.2
uai
893.2
18093
9
895.2
T
idak
sesuai
896.2
169
5
3
9
8
897.2
Tida
k sesuai
898.2
16953
98
900.2
S
esuai
901.2
41
9
2
9
902.2
uai
903.2
41929
905.2
T
idak
sesuai
906.2
126
3
0
4
2
907.2
Tida
k sesuai
908.2
12630
42
910.2
S
esuai
911.2
18
9
0
5
5
912.2
uai
913.2
18905
5
915.2
T
idak
sesuai
916.2
174
3
8
3
5
917.2
Tida
k sesuai
920.2
S
esuai
921.2
23
7
1
6
3
922.2
uai
919.2
Tanjungs
ekar
Ses
Ses
Ses
Ses
926.2
925.2
T
927.2
Tida
166
idak
k sesuai
7
sesuai
51 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
918.2
17438
35
923.2
23716
3
928.2
16675
97
5
9
7
929.2
Sumbers
ari
939.2
Jatimuly
o
949.2
Lowokw
aru
959.2
Mojolang
un
930.2
S
esuai
931.2
12
9
8
1
5
932.2
uai
935.2
T
idak
sesuai
936.2
123
9
9
3
4
937.2
Tida
k sesuai
938.2
12399
34
940.2
S
esuai
941.2
15
8
4
9
1
942.2
uai
943.2
15849
1
945.2
T
idak
sesuai
946.2
243
9
4
9
6
947.2
Tida
k sesuai
948.2
24394
96
950.2
S
esuai
951.2
88
0
7
6
952.2
uai
953.2
88076
955.2
T
idak
sesuai
956.2
114
6
9
4
9
957.2
Tida
k sesuai
958.2
11469
49
960.2
S
esuai
961.2
25
6
5
5
4
962.2
uai
963.2
25655
4
966.2
259
0
1
0
2
Ses
Ses
Ses
Ses
965.2
T
idak
967.2
Tida
sesuai
k sesuai
Sumber: Hasil Analisis 2015 dan Perhitingan ArcGIS
969.2
970.2
5.4 PENENTUAN LOKASI
52 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
933.2
12981
5
968.2
25901
02
981.2 982.2
K
N
eluraha
n
987.2 988.2
983.2
(Kebutuh
an
Mini
marke
t
Mini
marke
t
Eksist
ing)
989.2
984.2
Over
Ka
pas
itas
990.2
985.2
991.2
53 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
Keterangan Hasil
Analisis
986.2
Jumlah
Renc
ana
Pena
mbah
an
992.2
erjosari
993.2 994.2
2
inoyo
3
D
995.2
-
996.2
7
1001.2
-
1002.2
2
1007.2
-
1008.2
3
1013.2
-
1014.2
7
1018.2
L
1017.2
owokwa
6
ru
1019.2
3
1020.2
-
1023.21024.2
T
7
ulusrejo
1025.2
1
1026.2
-
1031.2
-
1032.2
5
1037.2
3
1038.2
-
1043.2
1
1044.2
-
1049.2
1
1050.2
-
1055.2
-
1056.2
5
1060.2
12
1061.2
29
1000.2
S
umbersa
ri
1006.2
K
1005.2
etawang
4
gede
1012.2
J
1011.2
atimuly
5
o
999.2
3
1030.2
M
1029.2
ojolang
8
u
1036.2
T
1035.2
unjungs
9
ekar
1041.21042.2
T
1
asikmad
u
1047.21048.2
T
1
unggul
wulung
1053.2
1054.2
T
1
logomas
1059.2
Juml
ah Per
Kelurahan
1064.2
3
998.2
1004.2
1010.2
1016.2
1022.2
-
1028.2
-
1034.2
1040.2
3
1046.2
1
1052.2
1
1058.2
1063.2
8
1065.2
1066.2
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah kebutuhan
minimarket Kecamatan Lowokwaru adalah 12 buah minimarket, namun bedasarkan berbagai
pertimbangan maka hanya direncanakan 8 buah minimarket yang tersebar di Kelurahan
54 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1071.2 X
1072.2 Y
1073.2 Foto
1074.2 Keteran
gan
1079.2
1076.2
1075.2
Merjos
1
ari
1082.2
1081.2
Merjos
2
ari
1088.2
1087.2
Merjos
3
ari
1077.2
6744
5
3.
4
9
1083.2
6759
4
0.
4
8
1089.2
6751
0
6.
7
6
1078.2
91215
46
.1
2
1080.2 Eksisting
lahan kosong
ditengah
permukiman
1085.2
1086.2 Eksisting
lahan
kosong
ditengah
permukiman
1091.2
1092.2 Eksisting
lahan
kosong
ditengah
permukiman
1084.2
91219
14
.9
9
1090.2
91221
17
.6
4
55 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1094.2
Tunggu
1093.2
l
4
Wul
ung
1100.2
1099.2
Tasikm
5
adu
1105.2
6
1111.2
7
1106.2
T
anj
ung
Sek
ar
1112.2
Tanjun
g
Sek
ar
1095.2
6780
1
7.
2
0
1101.2
6791
8
5.
9
0
1107.2
6802
6
5.
5
3
1113.2
6800
3
5.
1
9
1097.2
1098.2 Eksisting
lahan
kosong
ditengah
permukiman
1103.2
1104.2 Eksisting
lahan
kosong
ditengah
permukiman
1109.2
1110.2 Eksisting
sawah ditengah
permukiman
1115.2
1116.2 Eksisting
lahan
kosong
ditengah
permukiman
1096.2
91231
90
.5
6
1102.2
91240
65
.3
0
1108.2
91230
55
.3
8
1114.2
91239
17
.1
8
56 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1121.2
1117.2
8
1118.2
Tanjun
g
Sek
ar
1123.2
1119.2
6794
1120.2
6
91232
2.
85
6
.7
8
5
Sumber: Analisis Data Sekunder dan Pemetaan (2014)
1122.2 Eksisting
lahan
kosong
ditengah
permukiman
1124.2
5.5 HARGA LAHAN UNTUK PERENCANAAN MINIMARKET
1125.2
Dalam merencanakan minimarket dapat diketahui harga tanah untuk
pembangunan minimarket tersebut. Harga lahan untuk membangun minimarket ini diproleh
dengan menyatukan titik lokasi minimarket rencana dengan peta harga tanah yang ada di
Kecamatan Lowokwaru. Berikut asumsi harga lahan yang direncanakan untuk pembangunan
minimarket.
1126.2
1127.2 Tabel 29: Skenario Harga Lahan Untuk Perencanaan Minimarket
1128.2
No
1138.2
1
1144.2
2
1150.2
3
1156.2
4
1162.2
5
1168.2
6
1174.2
7
1145.2
1151.2
Merjosari
Merjosari
Merjosari
1157.2 Tunggul
Wulung
1163.2
Tasikmadu
1169.2 T anjung
Sekar
1175.2 Tanjung
Sekar
1135.2 Y
1140.2
674453.
49
1146.2
675940.
48
1152.2
675106.
76
1158.2
678017.
20
1164.2
679185.
90
1170.2
680265.
53
1176.2
680035.
19
57 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1141.2
9121546.
12
1147.2
9121914.
99
1153.2
9122117.
64
1159.2
9123190.
56
1165.2
9124065.
30
1171.2
9123055.
38
1177.2
9123917.
18
1131.2 Skenario
Harga
1136.2
50 1137.2 20
2
m
0 m2
1142.2 10 1143.2 40
0 juta
0 juta
1148.2 15
0 juta
1149.2 60
0 juta
1154.2 15
0 juta
1155.2 60
0 juta
1160.2 17
5 juta
1161.2 70
0 juta
1166.2 20
0 juta
1167.2 80
0 juta
1172.2 22
5 juta
1173.2 90
0 juta
1178.2 20
0 juta
1179.2 80
0 juta
1182.2
1183.2
1184.2 22
1181.2 Tanjung
679462.
9123285. 5 juta
Sekar
68
75
1186.2
Sumber: Analisis Data Sekunder dan Pemetaan (2014)
1180.2
8
1187.2
58 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1185.2 90
0 juta
1188.2
59 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1189.2
60 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1190.2
61 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1191.2
62 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1192.2
63 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1193.2
64 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1194.2
65 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1195.2
1196.2
5.6 PROSES ANALISIS
1197.2
1198.2
Lokasi layak berdasarkan lokasi
1199.2
Peta
lokasi
Identity dengan peta batas administrasi
Buffer 500
1200.2
minimarket
Lokasi layak berdasarkan lokasi pasar
Identity dengan peta batas administrasi
Buffer 500
1201.2
1202.2
Peta
lokasi
1203.2
Pasar
Union
Lokasi layak berdasarkan pengunaan
1204.2
Tradisonal
Peta Pengunaan lahan
1205.2
1206.2
Buffer
Upd
Lokasi layak berdasarkan
Identity dengan peta batas
1207.2
Peta Kelas Jalan
1208.2
Intersect
1209.2
1210.2
Analisis pengharkatan dan
1211.2
Peta lahan sesuai 1
pembobotan
1212.2
Field
calculator
(Eliminasi
lahan
layak
1213.2
Peta lahan sesuai 2
1214.2
1215.2
Analisis
Peta kebutuhan
Jumlah penduduk
jumlah minimarket
1216.2
kebutuhan
minimarket
6000
Tentukan
1217.2
1218.2
lokasi
1219.2
1220.2
Peta Harga Tanah Kecamatan
Lokasi Minimarket baru
1221.2
Lowokwaru
Tahun2015
Keterangan:
1222.2
lambang
pengharkatan
66 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1223.2
1224.2
BAB VI
1225.2 Secara umum proses analisis telah dijelaskan pada bab 3, pada bab 4 ini
pembahasan hanya lebih diarahkan kepada bagai mana data yang ada diolah sesuai proses
analisis yang telah diarahkan agar mendapat hasil sesuai dengan yang diinginkan.
6.1 PROSES BUFFER PETA
1226.2
Proses buffer dilakukan pada peta titik lokasi minimarket, titik lokasi pasar
tradisonal, dan kelas jalan. Pertimbangan jarak terhadap minimarket dan pasar tradisonal
dilakukan untuk mencegah pendirian minimarket baru terlalu dekat dengan minimarket
lainnya atau dengan pasar tradisonal yang sudah ada. Hal ini diperlukan agar lokasi pendirian
minimarket tidak terkumpul hanya pada daerah tertentu saja yang dapat menimbulkan
persaingan atar minimarket tersebut atau meminimalisis dampak dari pembangunan
minimarket terhadap pasar tradisonal. Acuan untuk jarak antar minimarket adalah 500 meter
(Marlina, 2006 dalam Riandita, 2011) dan jarak dengan pasar tradisonal adalah 500 meter
(Rini, 2009 dan Pratamaningtyas, 2013). Sedangkan pertimbangan terhadap kelas jalan
dilakukan berkaitan dengan aksesibelitas calon pelanggan minimarket, jalan yang boleh
dibangun adalah pada jalan lokal, jalan kolektor dan arteri dimana buffer dilakukan sejauh 50
m2 pada kiri dan kanan jalan. Proses pembuatan peta ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Masukan shapefile yang ingin di buffer dari ArcCatalog ke ArcMap
2. Klik ArcToolbox window, lalu klik Analysis Tools, kemudian Proximity dan
diakhiri klik Buffer
1227.2
67 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
pada
7. Tunggu hasil
1231.2
8. Buffer minimarket dapat digabung, matikan shapefile yang tidak dibuffer. Klik
9. Klik Editor, kemudian Klik Star Editing
68 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1232.2
10. Klik pilih Minimarket Buffer dan klik OK
1233.2
69 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1234.2
13. Klik OK pada table Merge
1235.2
14. Berikut hasil Buffer Minimarket
1236.2
70 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1237.2
15. Untuk Pasar tradisonal dan kelas jalan yang akan di Buffer dilakuakan dengan cara
yang sama
1238.2
6.2 PROSES IDENTITY
1239.2
Proses identity dilakukan agar peta hasil Union memiliki batas yang sama
dengan batas wilayah perencanaan. Proses Identity dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Masukan shapefile yang akan digunakan dalam proses identity (shapefile Batas
kecamatan lowok dan shapefile Minimarket Buffer
2. Klik ArcToolbox window, lalu klik Analysis Tools, kemudian Overlay dan
diakhiri klik Identity
1240.2
71 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
3. Masukan Shapefile yang akan di Identity pada kolom Input Features. Identity 1
adalah shapefile Batas kecamatan lowok dan Identity 2 adalah shapefile
Minimarket Buffer
4. Cari lokasi penyimpanan (langkah 3 dan 4)
5. Pada table Output Feature Class ubah nama pada kolom Name dan Klik Save
(langkah 5 dan 6)
6. Klik OK pada table Identity (langkah 7)
1241.2
72 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1243.2
8. Untuk Pasar tradisonal dan kelas jalan yang akan di Identity dilakuakan dengan cara
yang sama
1244.2
6.3 PROSES UNION
1245.2
Proses Union ini dilakukan untuk SHP Penggunaan lahan, hal ini
dilakukan mengigat SHP pengunaan lahan masih terpuisah-pisah sehingga menyulitkan
proses analisis selanjutnya. Langkah-langkahnya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Buka kembali ArcToolbox window
2. Klik Overlay, kemudian klik Union
73 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1246.2
3. Pilih SHP yang akan di Union dan masukan pada kolom Input Features, Klik
pada kolom Output Feature Class, kemudian cari folder penyimpanan, tulis nama
SHP pada kolom Name, Klik Save, kemudian klik OK
1247.2
74 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1248.2
1249.2
1250.2
Pada hasil union pengunaan lahan terdapat kasus- kasus kusus sehingga
memerlukan penanganan yang berbeda dengan hasil pengolahan data SHP lainnya. Kasuskasus khusus itu dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Atribut pengunaan lahan terpisah-pisah sehingga atribut itu harus disatukan dalam
satu table yang sama sehingga lebih mempermudah memasukan angka harkat, bobot
dan nilai hasil perkalian harkat dan bobot.
2. Lakukan proses identity dengan SHP Batas Administrasi Kecamatan Lowokwaru
3. Pada bagian table layer tidak akan memiliki isi masukan saja nama wilayah jalan
atau sungai, sebab bagian ini kosong karena pada SHP Pengnaan lahan sebelumnya
wilayah jalan dan sungai tidak dalam bentuk polygon
4. Masukan Nilai harkat dan bobotnya (untuk mencegah wilayah jalan dan sungai
masuk dalam wilayah perencanaan maka harkat dan bobot pada wilayah ini diberi
nilai nol)
1251.2
6.4 PROSES UPDATE
1252.2
Proses Update hanya dilakukan untuk SHP jalan, hal ini dikarenakan SHP
jalan antara Arteri Sekunder, Kolektor Primer, dan Kolektor Sekunder pada proses buffer
masih terpisah-pisah. Proses ini dilakukan dengan memenangkan jalan yang paling tinggi
kelasnya jika pada proses buffer terjadi tumpang tindih. Langkah-langkah proses Update
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Setelah peta jalan selesai di buffer, buka kembali ArcToolbox window
2. Klik Overlay, kemudian Klik Update
75 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1253.2
3. Masukan SHP yang akan kalah jika saling tumpang tindi dengan SHP lain pada
Input Features dan yang akan menang pada Update Features, pilih folder
penyimpanan, tulis nama SHPnya, klik Save, kemudian klik OK
1254.2
76 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1255.2
5. Lakukan pula pasa SHP jalan lainnya hingga seluruh SHP jalan menjadi satu SHP
6. Langkah selanjutnya adalah Identity lakukan seperti proses yang telah dijelaskan
diatas
1256.2
6.5 PROSES PENGISIAN NILAI HARKAT DAN BOBOT
1257.2
Pengisisan nilai harkat berguna untuk proses analisis pengharkatan dan
pembobotan. Variabel yang diharkatkan adalah minimarket, pasar tradisonal, pengunaan
lahan dan kelas jalan. Harkat 1 diberikan pada lokasi yang tidak sesuai, nilai 2 diberikan
pada lokasi yang cukup sesuai, dan nilai 3 diberikan pada lokasi yang tidak sesuai. Uraian
proses pengerjaan pada data spasial dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Klik kanan pada shapefile yang akan diisi harkatnya (langkah 1), dan klik Open
Attribute Table (langkah 2).
77 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1258.2
2. Hapus table yang tidak penting, dengan cara klik kanan pada bagian judul table yang
akan di hapus dan klik Delete Field
1259.2
78 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1260.2
4. Tambakan kolom harkat pada table, dengan cara klik Table Options, kemudian klik
Add Field
1261.2
5. Kolom Name diisi (langkah 1), kolom Type diganti teks (langkah 2 dan 3), pada
kolom Field Properties Length diganti 20 untuk keterangan minimarket dan 5 untuk
keterangan harkat (langkah 4), klik OK (langkah 5)
1262.2
6. Untuk mengedit aktifkan start editing pada editor dan mulai mengedit kolom nama
dan kolom harkat
79 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
7. Kolom minimarket diganti keterangan luar radius untuk yang tidak masuk dalam
radius minimarket dan dalam radius untuk kolom yang masuk radius minimarket
8. Kolom harkat diganti keterangan 3 untuk yang tidak masuk dalam radius minimarket
dan 1 untuk kolom yang masuk radius minimarket. Sedangkan bobot diberi 1,
hasilnya harkat x bobot. Berikut hasilnya
1263.2
9. Untuk mengisi table HB_Min, klik kanan pada table tersebut, kemudian klik Field
Calculator
1264.2
10. Setelah mengisi rumus klik OK, (karena table dalam bentuk teks maka rumus yang
diisi harus dimulai dengan Int)
80 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1265.2
11. Hasilnya adalah sebagai berikut:
1266.2
12. Pasar tradisonal, pengunaan lahan dan kelas jalan yang akan di diharkatkan
dilakuakan dengan cara yang sama
1267.2
6.6 PROSES INTERSECT
1268.2
Proses intersect dilakukan pada 4 peta hasil analisis yang ada sebelumnya
yaitu peta kesesuaian berdasarkan letak pasar tradisonal, peta kesesuaian berdasarkan
minimarket eksisting, peta kesesuaian berdasarkan kelas jalan, dan peta kesesuaian
berdasarkan pengunaan lahan. Proses interseck dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Masukan SHP peta yang akan digabungkan
2. Klik ArcToolbox window
3. Klik Analysis Tools
81 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1269.2
5. Pilih SHP yang akan di Intersect dan masukan pada kolom Input Features, Klik
pada kolom Output Feature Class, kemudian cari folder penyimpanan, tulis nama
SHP pada kolom Name, Klik Save, kemudian klik OK
1270.2
82 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1271.2
1272.2
6.7 ANALISIS KESESUAIAN LAHAN 1
1273.2
Untuk menentukan kesesuaian lahan, data dari tiap total variabel yang
telah diharkatkan dan dibobotkan harus dijumlah dan berdasarkan hasil penjumlahan inilah
maka dapat diketahuilahan yang layak dan tidak layak. Langkah-langkah proses
pengerjaannya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Masukan SHP peta hasil intersect yang telah dibuat diatas
2. Klik kanan pada SHP terebut yang ada pada Table Of Contents
3. Kilik Open Attribute Table
1274.2
4. Hapus attribute pada tabel yang kurang penting dan tamba attribute tabel sebagai
tempat penjumlahan semua attribute variabel yang ada (langkahnya dapat dilihat
pada proses proses pengisian nilai dan bobot)
5. Untuk menjumlahkan klik kanan pada judul attribute yang akan diisi
83 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1275.2
7. Jumlahkah hasil perkalian harkat dan bobot dari tiap variabelnya (untuk kasus ini
karena dari awal variabel yang ada diberi nilai dengan mengunakan pilihan teks
sehingga penjumlahan harus dibuat dalam fungsi Int), kemudian klik OK dan
tunggu proses selesai
1276.2
1277.2
84 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1278.2
8. Klik selection, kemudian klik Select By Attributes
1279.2
9. Masukan rumus seperti Total<= 12, klik Apply untuk menselek lahan, kemudian
klik Attributes (pastikan dalam kondisi star editing)
85 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1280.2
10. Pada kolom attributes klik tampilan paling atas yaitu peta kelayakan 2 intersek,
dan pada FID kesesuain diisi Tdk sesuai dan tekan enter
1281.2
11. Matikan fungsi select, klik clear pada tabel Select By Attributes
12. Ulangi proses yang sama dengan rumus Total> 12 untuk lahan sesuai
13. Berikut hasil tabel attributnya
86 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1282.2
1283.2
6.8 ANALISIS KESESUAIAN LAHAN 2 (DATA SUPERIMPLUSE + SELEKSI LAHAN
LAYAK MIN 50 M2)
1284.2
Proses Seleksi ini dilakukan untuk mengeliminasi lahan layak yang
memiliki luas kurang dari standar luas minimarket (luas minimarket minimal 50 m 2 dan
maksimal 200 m2). Untuk prosesnya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Buka open attribute tabel
1285.2
87 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
3. Kemudian muncul kota dialog select by attributes,lalu pilih kesesuaian dan pilih luas
area yang memiliki luas 50 m2
1287.2
4. Kemudian kita Apply dan semua yang kita pilih akan terseleksi
88 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1288.2
5. Kemudia setelah semuanya terseleksi kemudian klik kanan pada layer dan pilih data
kemudian tinggal export data
1289.2
89 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1290.2
1292.2
6.9 PENENTUAN LOKASI MINIMARKET SECARA ITERASI
1293.2
Penentuan lokasi minimarket secara iterasi ini dilakukan dengan asumsiasumsi yang sudah ada. Untuk melakukan proses ini lakukan langkah-langkah berikut:
1. Buka ArcMap dan ArcCatalog
90 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
2. Masukan SHP yang diperlukan untuk proses iterasi, seperti SHP lokasi lahan sesuai,
titik minimarket eksisting dan radius pelayanannya, titik pasar tradisonal dan radius
pelayanannya, serta peta batas administrasi wilayah perencanaan. Atur SHP tersebut
agar dapat dilihat dengan jelas untuk mempermudah proses penentuan.
1294.2
3.
4.
5.
6.
91 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
7. Setelah digitasi, dilakukan proses baffer dengan buffer 500 m. jika ada yang
bertentangan dengan asumsi yang telah ditentukan diatas maka hapus titik yang
tidak sesuai dan mulai kembali proses dari nomor 6.
8. Proses nomor 7 akan terus dilakukan hingga ditemukan titik lokasi yang memenuhi
criteria-kriteria yang telah ditetapkan diatas
9. Hasil iterasi
1296.2
1297.2
6.10 PEMBUATAN HYPERLINK
1298.2
Hyperlink dilakukan untuk menampilkan gambar (dalam bentuk foto atau
lainnya) untuk membantu pembentukan image dari suatu ruang. Sebenarnya terdapat banyak
metode dalam proses hyperlink, salah satu langkah dari proses hyperlink ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Buka Open Attribute Table
2. Buat tabel baru denang type String dan size (Length) 150
3. Masukan kode seperti contoh berikut <img src="E:\DINOYO\9121165.33.JPG"
width="300" /> pada tabel yang telah dibuat
92 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1299.2
6. Arahkan kursor pada titik yang sudah dimasukan gambarnya dan klik titik tersebut
93 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1301.2
1302.2
1303.2
94 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1304.2
1305.2
BAB VII
PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
1306.2
Berdasarkan proses pengerjaan dalam laporan mengenai penentuan lokasi
Minimarket ini dapat disimpulkan, sebagai berikut:
1. Minimarket di Kecamatan Lowokwaru berjumlah 46 unit yang tersebar di setiap
kelurahan dan mengumpul pada jalan-jalan utama
2. Terdapat dua pasar tradisonal di Kecamatan Lowokwaru yaitu pasar merjosari dan
pasar tawangmangun
3. Berdasarkan hasil analisis diketahui, secara keseluruhan Kecamatan Lowokwaru tidak
memerlukan penambahan minimarket, namun jika dianalisis pada skala kelurahan
terdapat kelurahan yang membutuhkan penambahan minimarket
4. Kelurahan yang membutuhkan penambahan minimarket antara lain: Merjosari (3
unit), Lowokwaru (3 unit), Tulusrejo (1 unit), Tanjungsekar (3 unit), Tasikmadu (1
unit), Tunggulwulung (1 unit), sedangkan kelurahan lainnya tidak perlu lagi
penambahan minimarket
5. Dalam proses iterasi hanya terdapat beberapa kelurahan yang memungkinkan
direncanakan untuk pembangunan minimarket,seperti: Kelurahan Merjosari (3 unit),
Tanjungsekar (3 unit), Tasikmadu (1 unit), dan Tunggulwulung (1 unit)
6. Lokasi minimarket rencana dpat dibangun dengan memanfaatkan lahan dengan harga
yang bervariasi yaitu antara 100 juta sampai dengan 900 juta.
1307.2
7.2 SARAN
1. Dengan melihat kondisi pembangunan minimarket saat ini, sangat diperlukan suatu
pengarahan pembangunan minimarket agar pembangunan minimarket dapat diletakan
sesuai pada tempatnya.
2. Pembatasan pembanguan minimarket pada beberapa kelurahan yang sudah mengalami
overkapasitas dari fasilitas minimarket seperti: Kelurahan Tlogomas, Dinoyo,
Ketawanggede, Sumbersari, Jatimulyo, dan Mojolangun
3. Mengarahkan pembangunan minimarket pada kelurahan-kelurahan yang memang
membutuhkan penambahan minimarket, seperti Kelurahan Merjosari, Tunggul
Wulung, Tasikmadu, dan Tanjung Sekar.
4. Berdasarkan berbagai kondisi eksisting yang ada saat ini, perencanaan minimarket
sebaiknya diarahkan pada lokasi-lokasi berikut:
1308.2
1309.2
1310.2
1311.2
1312.2
1313.2
1314.2 Tabel 30: Lokasi Rencana Minimarket
1315.2 1316.2 Kelurahan
1317.2 X
95 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T
1318.2 Y
No
1321.2
1322.2
674453.
912154
49
6.12
1325.2
1326.2
1324.2 Merjosa
675940.
912191
ri
48
4.99
1329.2
1330.2
1328.2 Merjosa
675106.
912211
ri
76
7.64
1333.2
1334.2
1332.2 Tunggul
678017.
912319
Wulung
20
0.56
1337.2
1338.2
1336.2 Tasikma
679185.
912406
du
90
5.30
1341.2
1342.2
1340.2 T
680265.
912305
anjung Sekar
53
5.38
1345.2
1346.2
1344.2 Tanjung
680035.
912391
Sekar
19
7.18
1349.2
1350.2
1348.2 Tanjung
679462.
912328
Sekar
68
5.75
Sumber: Analisis Data Sekunder dan Pemetaan (2014)
1319.2 1320.2
ri
1
1323.2
2
1327.2
3
1331.2
4
1335.2
5
1339.2
6
1343.2
7
1347.2
8
1351.2
Merjosa
1352.2
5. Penelitian ini hanya menilai kondisi saat ini sehingga peneliti memberikan
rekomendasi agar penelitian selanjutnya dapat meneliti bagaimana kebutuhan
masyarakat akan minimarket di masa yang akan datang
1353.2
1354.2
96 | P E N E N T U A N L O K A S I M I N I M A R K E T