Você está na página 1de 7

1

Nama : TRI SUSILO WAHYU


AJI
NIM
: 20140420352
Kelas : Manajemen Biaya B

BAB V
Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
Dan Analisis Profitabilitas Pelanggan
Banyak perusahaan telah menggantikan sistem perhitungan biaya berdasarkan volume
dengan sistem perhitungan biaya berdasrkan aktivitas untuk memperoleh perhitungan biaya
produk dan pengambilan keputusan yang tepat sasaran. Memiliki informasi biaya yang akurat
penting untuk suatu perusahaan, terutama dalam tujuan penetapan harga pokok penjualan
sebuah produk. Ini merupakan sah satu alasan perusahaan menggunakan sistem perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas.
Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
Dalam menyusun sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, kita perlu memahami
sebelumya tentang hubungan sumberdaya, aktivitas, dan output (produk/jasa). Sistem
perhitungan biaya mengidentifikasi biaya dengan aktivitas yang mengkonsumsi sumberdya
dan mmbebankan biaya sumber daya pada objek biaya seperti produk.
Aktivitas (acivity) merupakan tugas atau tindakan spesifik dari pekerjaan yang dilakukan.
Aktivitas-aktivitas ini biasa teradat dalam kamus aktivitas.
Sumber daya (Resource) merupakan elemen ekonomis yang dibutuhkan atau dikonsumsi
dalam melaksanakan aktivitas.
Penggerak biaya (Cost driver) merupakan faktor yang menyebabkan atau mengaitkan
perubahan biaya dari aktivitas. Jumlah biaya yang terukur menjadi dasar yang baik dalam
pembebanan biaya dari aktivitas ke objek biaya.
Lalu apa itu Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas??
Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (Activity based costing -ABC) adalah pendekatan
perhitungan biaya yang membebankan biaya sumber daya ke objek biaya seperti produk, jasa,
tenaga kerja maupun pelanggan berdasarakan aktivitas yang dilakukan untuk objek biaya.
Perhitungan biaya ini mengakui hubungan sebab-akibat atau hubungan langsung antara biaya
sumberdaya, penggerak biaya, aktivitas, dan objek biaya dalam pembebanan biaya.
Perhitugan biaya berdasarkan aktivitas membebankan biaya overhead pabrik ke objek biaya
dengan mengidentifikasi dadumber daya dan aktivitas serta jumlah yang dibutauhkan dalam
mencapai output. Dapat disimpulkan bahwa sistem perhitungan biaya berdasakan aktivitas
berbeda dari sistem perhitungan biaya berdasarkan volume pada dua hal, yaitu: pertama,
sistem biaya berdasarkan aktivitas mendiskripsikan tempat penampungan biaya sebagai
aktivitas dan bukan sebagai pusat biaya pabrik atau departemen produksi. Kedua, penggerak
biaya yang digunakan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas untuk memebebankan

RESUME

1
biaya aktivitas ke objek biaya merupakan penggerak biaya berdasarkan aktivitas atau
aktivitas-aktivitas yang dlakukan untuk objek biaya.
Tahap-tahap mengembangkan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
Dalam penerapannya, sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas membutuhkan
setidaknya tiga tahap. Yaitu:
Tahap 1: mengidentifikasi biaya sumber daya dan aktivitas
Tahap pertama dalam pengaplikasian sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yaitu
mengidentifikasi biaya sumber daya yang dalam pelaksanaannya biasanya perusahaan
memasukkannya dalam buku besar dalam sistem akuntansi. Namun, upaya khusus ampaknya
harus dilakukan untuk menetapkan alokasi biaya sumber daya ini karena pada umumnya
berapa biaya sumber daya yang berbeda mungkin dicatat pada satu akun atau biaya-biyaa
suatu aktivitas dapat dapat dicatat pada beberapa akun. Melalui analisis aktivitas, perusahaan
mengidentifikasi pekerjaan yang dilakukannya untuk menjalankan operasinya. Analisis ini
mencakup pengumpulan data dari dokumen dan catatan yang sudah ada, data analisis ini
mencakup:
-

Pekerjaan atau aktivitas apakah yang akan dilakukan


Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas terbut
Sumber daya apatah yang diperlukan untuk mengaplikasikan aktivitas tersebut
Nilai apakah yang terkandung dalam penerapan aktivitas tersebut

Dalam mengidentifikasi sumber daya terdapat beberapa tingkat aktivitas yang mengkonsumsi
sumber daya:

Aktivitas tingkat unit (unit level activity) dilakukan pada setiap unit produk
atau jasa perusahaan. Aktivitas tingkat unit merupakan aktivitas berdasarakan
volume. Penggerak biaya untuk sumber daya dan penggerak baya untuk
konsumsi na=aktivitas cenderung sama dengan aktivitas tingkat unit.
Aktivitas tingkat kelompok (Bath-level activity) dilakukan pada setiap
kelompok unit produk atau jasa.
Aktivitas tingkat produk (Products-level activity) mendukung proses produk
atau jasa spesifik.
Aktivitas tingkat fasilitas (facility-level activity) mendukung operasi secara
umum. Beberapa perusahaan yang menerapkan menganggap aktivitas ini
sebagai aktivitas pendukung bisnis dan infrastruktur. Aktivitas ini tidak
disebabkan oleh produk atau kebutuhan pelayanan pelanggan dap tidak dapat
ditelusuri ke satu unit, Bath atau produk.

Tahap 2: membebankan biaya sumberdaya pada aktivitas


Aktivitas memicu timbulnya biaya sumber daya yang digunakan dalam operasi suatu
perusahaan yang harus memilih penggerak biaya untuk konsumsi sumber daya berdaasrkan
hubungan sebab-akibat. Biaya sumber daya dapat dibebankan ke aktivitas dengan menelusuri
secara langsung atau mengestimasi. Penelusuran secara langsung membutuhkan oengukuran
pemakaian sumber daya aktual oleh aktivitas seperti, jam tenaga kerja, karyawan untuk
aktivitas yang terkait dengan penggajian, persiapan untuk aktivitas yang terkait dengan batch,
RESUME

1
perpindahan untuk aktivitas penanganan bahan baku, jam mesin untuk aktivitas perbaikan
dan pemeliharaan serta luas lantai untuk produksi. Biaya sumber daya dapat dibebankan ke
aktivitas dengan menelusuri secara langsung atau mengestimasi. Penelusuran secara langsung
membutuhkan pengukuran pemakaian sumber daya aktual oleh aktivitas.
Tahap 3: membebankan biaya aktivitas ke objek biaya
Pada tahap akhir ini, biaya dan penampungan biaya dibebankan ke objek biaya berdasarkan
penggerak biaya untuk konsumsi aktivitas yang tepat. Outputnya adalah objek biaya untuk
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi.
Manfaat perhitungan biaya berdasarkan Aktivitas
1. Pengukuran profitabilitas yang lebih baik. Sistem perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas menghadirkan biaya produk yang lebih akurat dan informatif, serta
mengarah pada pengukuran profitabilitas produk dan pelanggan yang lebih akurat dan
juga keputusan strategis mengenai penetapan harga dan segmen pasar.
2. Pengambilan keputusan yang lebih baik. Pengukuran biaya berdasarkan aktivitas
menghasilkan data yang akurat mengenai biaya yang dipicu oleh aktivitas, membantu
manajer meningkatkan nilai produk dan proses dengan membuat keputusan yang lebih
baik mengenai desain produk serta mendorong proyek peningkatan nilai.
3. Perbaikan proses. sistem yang menyediakan perbaikan-perbaikan apa yang
dibutuhkan dan pada bidang-bidang apa perbaikan tersebut dibutuhkan.
4. Estimasi biaya. Menghasilkan estimasi biaya yang tepat dalam keputusan penetapan
harga, penganggaran, dan perencanaan.
5. Biaya dari kapasitas yang tidak digunakan. Sistem perhitungan ini dapat mengelola
tingkat aktivitas untuk menurunkan biaya kapasitas yang belum maksimal serta
menentukan harga produk dan jasa secara tepat.
Manajemen berdasarkan Aktivitas
Manajemen berdasarakan aktivitas (activity based manajemen-ABM) mengelola sumber daya
dan aktivitas untuk memperbaiki nilai produk atau jasa bagi pelanggan serta meningkatkan
kompetisi dan profitabilitas perusahaan. Manajemen berdasarakan aktivitas menarik
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas sebagai sumber informasi utama yang berfokus pada
efisiensi dan efektivitas dari proses dan aktivitas bisnis utama. Manajemen berdasrkan
aktivitas dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori: ABM operasional dan ABM strategis.

ABM Operasional, meningkatkan efisiensi operasi dan tingkat utilitas aktiva serta
menurunkan biaya. Melakukan sesuatu dengan benar dan melakukan aktivitas secara
lebih efisien. Teknik manajemen yang diterapkan berupa analisis aktivitas, perbaikan
proses bisnis, manajemen kualitas total dan pengukuran kinerja.
ABM Strategis, sistem ini berfokus pada pemilihan aktivitas yang tepat untuk operasi,
penghapusan aktivitas yang tidak penting dan pemilihan pelanggan yang paling
menguntungkan. teknik yang diterapkan yaitu desain proses, analisis profitabilitas
pelanggan dan analisis rantai nilai.

Penerapan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas atau manajemen berdasarkan aktivitas di


dunia nyata.

RESUME

Penerapan perhitungan/manajemen biaya berdasarkan aktivitas pada manufaktur: unit


alat pendingin industri

Aktivitas
Perencanaan produk
Persiapan
Masa tunggu
Perpindahan
Pemrosesan
Pengerjaan ulang
Perbaikan
Penyimpanan
Pemeriksaan
Pengiriman produk

Bernilai Tambah Tinggi


X

Bernilai Tambah Rendah


X
X
X

X
X
X
X
X
X

Penerapan perhitungan/manajemen biaya berdasarkan aktivitas pada industri jasa:


masyarakat pensuinan dan yang dibantu kehidupannya
Pada pemaparan buku ini mendiskripsikan masyarakat pensiunan yang dibantu
kehidupannya dengan 70 unit rumah aktual, yang disebut Bellhaven Homes, Inc. Saat
ini ada 56 penduduk di Bellhaven yang tersebar luas pas 9 objek biaya. Layanan
Bellhaven mencakup perawatan bagi penduduk, pengurusan rumah tangga,
pemeliharaan pekarangan, dan fasilitas pelayanan makanan, aktivitas-aktivitas
penduduk dan transportasi.
Penerapan perhitungan/manajemen biaya berdasarkan aktivitas pada pemerintahan
pemerintah federal Amerika Serikat mendorong penggunaan ABC dalam berbagai
unit. Salah satu contoh nya adalah mencakup lingkungan Internal Revenue Service
(IRS) yang menggunakan ABC/untuk mengkalkulasikan biaya pemrosesan dari
setiap jenis surat pemberitahuan pajak penghasilan yang berbeda-beda, dan tentara
AS, yang menggunakan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dalam manajemen
pengiriman peralatan perawatan kesehatan dan pemeliharaan peralatan militer.

Analisis profitabilitas
Strategi ini melibatkan peningkatan pelayanan dan penawaran diskon/promosi yang lebih
sedikit. Analisis Profitabilitas Pelanggan (Customer profitabilitas analysis) mengidentifikasi
aktivititas pelayanan pelanggan dan penggerak biaya serta menentukan profitabilitas setiap
pelanggan atau kelompok pelanggan. manajer dalam mengaplikasikan sistem ini dapat
melakukan:

Mengidentifikasi pelanggan yang paling menguntungkan


Mengelola biaya pelayanan dari setiap pelanggan
Memperkenalkan produk dan jasa baru yang menguntungkan
Menghentikan produk, jasa atau pelanggan yang tidak menguntungkan
Menawarkan diskon

RESUME

1
Analisis Biaya Pelanggan (Customs Cost analysis) mengidentifikasi aktivitas dan penggerak
biaya untuk melayani pelanggan sebelum dan sesudah penjualan, tidak termasuk biaya
produk. Biaya-biaya pelanggan dapat diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut:

Biaya pelanggan tingkat unit. Sumber


daya yang dikonsumsi untuk setiap unit yang dijual kepada pelanggan.

Biaya pelanggan tingkat


produk. Sumber daya yang dikonsumsi untuk setiap transaksi penjualan.

RESUME

kelompok

Biaya
mempertahankan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk pelayanan pelanggan.

pelanggan.

Biaya saluran distribusi. Biaya Sauber


daya yang digunakan untuk setiap saluran distribusi untuk melayani pelanggan.

Biaya
mempertahankan
penjualan.
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mempertahankan aktivitas penjualan dan
pelayanan yang tidak dapat ditelusurii setiap unit.
RESUME

1
Isu implementasi dan perluasannya.
Proses implementasi
Melibatkan manajemen dan karyawan
Menciptakan sistem perhitungan biaya
berdasarkan
aktivitas
Menggunakan
perhitungan/manajemen
biaya berdasarkan aktivitas pada pesanan
yang akan sukses
Menjaga agar desain awal perhitungan
/manajemen
Biaya
berdasarakan
aktivitas
tetap
sederhana

RESUME

Mengapa hal ini mengarah pada kesuksesan


Membuat mereka terbiasa dengan
ABC/M
Mereka kemudian dapat menjadi lebih ingin
mengumplementasikan sistem tersebut
karena mereka merasa terlibat dalam
oembentukan sistem yang baru
Menunjukkan bagaimana dan mengapa
proses tersebut dapat bekerja

Você também pode gostar