Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
METROLOGI INDUSTRI
Disusun Oleh :
Dhany Ardhain Syah
14503241029
A2.2
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015/2016
BAB I
PENGUKURAN LINIER
1. DASAR TEORI
1.1. Pengertian Pengukuran Linear
Pengukuran Linear adalah proses pengukuran untuk mengetahui dimensi
dari suatu benda kerja yang belum diketahui ukurannya. Pengukuran Linear
Pembacaan Langsung Alat ukur langsung adalah alat ukur yang mempunyai skala
ukur yang telah dikalibrasi dan hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada skala
tersebut.
Contoh alat ukur langsung :
a.
b.
c.
d.
Mistar Ukur
Mistar Ingsut
Mistar Ingsut Ketinggian
Mikrometer
Telescoping gage
bervariasi dari 100 s.d. 300 mm dengan kecermatan ukuran yaitu pembagian
skala dalam 0.5 atau 1.0 mm.
Jenis Jenis Mistar :
rahang ukur gerak menempel pada sisi lainnya, pada saat benda ukur dijepit
maka orang yang melakuka pengukuran dapat membaca posisi garis indeks
pada skala ukur.
Hal hal yang harus diperhatikan saat memakai mistar ingsut ialah
sebagai berikut :
a) Rahang ukur gerak (peluncur) harus dapat meluncur pada batang ukur
dengan bik tanpa bergoyang,
b) Periksa kedudukan nol serta kesejajaran permukaan ke dua rahang
dengan cara mengatupkan rahang,
c) Benda ukur sedapat mungkin
jangan
diukur
hanya
dengan
C. Mikrometer
Merupkan alat ukur linier yang mempunyai kecermataan yang lebh
tinggi dari pada mistar ingsut, mempunyai kecermatan sebesar 0.01 mm
(meskipun namanya mikrometer). Jenis khusus memang ada yang dibuat
dengan kecermataan 0.005 mm, 0.002 mm, 0.001 mm dab bahkan sampai
dengan 0.0005 mm.
Cara Pengukuran :
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian mikrometer
ialah sebagai berikut :
1. Permukaan benda ukur dan mulut ukur mikrometer harus dalam
kondisi bersih.
2. Sebelum dipakai, kedudukan mikrometer harus diperiksa.
3. Bukalah mulut ukur sampai sedikit melebihi dimensi objek ukur.
4. Beda ukur dipegang dengan tangan kiri dan mikrometer dengan
tangan kanan.
5. Pada waktu mengukur, penekanan poros ukur pada benda ukur
tidak boleh terlalu keras sehingga memungkinkan kesalahan ukur
karena adanya deformasi.
6. Kalibrasi
7. Untuk melakukan kalibrasi mikrometer dapat dilakukan beberapa
pemeriksaan sebagai berikut :
8. Gerakan silinder putar/poros ukur. harus berputar dengan baik,
rasakan tidak terjadi goyangan karena keausan ulir utama.
9. Kedudukan nol apabila. Apabila mulut ukur dirapatkan garis
referensi/indeks harus menunjuk nol.
10. Keberfungsian beberapa bagian yang lain seperti gigi gelincir
(ratchet) dan pengunci poros ukur.
11. Kerataan dan kesejajaran muka ukur (permukaan sensor). Karena
keausan, muka ukur dapat menjadi tidak rata dan tidak sejajar
sehinggia memungkinkan kesalahan ukur.
12. Kebenaran penunjukan harga pengukuran. Sehingga harga yang
ditunjukan oleh mikrometer harus sesuai dengan ukuran standar
yang benar 9 harga nominal dengan toleransi yang diterapkan
sesuai dengan standar)
Gambar 5. Mikrometer
indikator
atau
dial
gage
digunakan
untuk
mengukur
kebengkokan, run out, kekocakan, end play, back lash, kerataan, dan
sebagainya. Didalam dial indikator terdapat mekanisme yang dapat
memperbesar gerakan yang kecil. Pada saat spindle bergerak sepanjang
permukaan yang diukur, gerakan tersebut diperbesar oleh mekanisme pembesar
dan selanjutnya ditunjukkan oleh jarum penunjuk.
4. Putarlah outer ring dan stel pada posisi nol. Gerakkan spindle ke atas dan
ke bawah, kemudian periksalah bahwa jarum penunjuk selalu kembali ke
posisi nol setelah spindle dibebaskan.
5. Usahakan dial indicator tidak sampai terjatuh, karena terdapat
mekanisme pengubah yang sangat presisi.
6. Jangan memberi oli atau grease diantara spindle dan tangkainya, karena
akan menghambat gerakan spindle.
b. Bore Gage atau Cylinder Gage
Bore gage adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter
silinder. Pada bagian atas terdapat dial gage dan pada bagian bawah terdapat
measuring point yang dapat bergerak bebas.
ukur yang cukup panjang. Poros ukur atau sensornya dapat bergerak
memanjang sendiri karena adanya pegas didalamnya.
Alat ukur ini biasanya terdiri atas satu set yang berisi beberapa
pengukur T yang masing-masing mempunyai kapasitas pengukuran yang
berbeda (lihat gambar). Pada batang ukurnya biasanya sudah dicantumkan
kapasitas pengukurannya, misalnya 10 25 mm. Ini berarti ukuran terkecil
yang dapat diukur adalah 10 mm dan ukuran maksimumnya 25 mm.
Kenaikan
0,001
0,010
0,50
25
BAB II
Jumlah Blok
9
49
49
4
1
kesesuaian
spesifikasinya.
mesin/peralatan
suatu
Karakter
hal
terhadap persyaratan
geometrik
mempunyai
dari
peran
suatu
yang
atau
komponen
penting, karena
sehingga
mesin/peralatan
yang tersusun
dari
yang
Kualitas
Geometrik.
menghasilkan
Suatu
produk sesuai
proses
dengan
spesifikasinya
memiliki
Karakteristik
proses ini
penyimpangan
yang
karakteristik
perlu
timbul
proses
tertentu.
dipelajari
sehingga
proses
pembuatan
selama
dijadikan
sebagai
suatu
standard
(perusahaan,
negara, internasional).
Pada tahap produksi, dilaksanakan pemeriksaan kualitas
geometrik
dari
produk.
Hasil
dari setiap
pemeriksaan
kontrol
kualitas,
yaitu melakukan
pengukuran
yaitu
selain
melakukan
pengukuran
juga
Kapan
pemeriksaan
kali pemeriksaan.
kualitas
produk
dilakukan
dan
3. SPESIFIKASI GEOMETRI
Spesifikasi
geometrik
mencakup
ukuran/dimensi
elemen
geometrik
yang
tidak
kritis,
toleransi
komponen-komponen mesin
gerakan-gerakan
kinematik
yang
(kem,
roda
melakukan
gigi,
ulir
penggerak).
Berat, volume atau momen inersia dari komponen yang
berputar dengan kecepatan tinggi yang memerlukan
beban dinamik.
Kemudahan bergerak dan umur komponen.
Geometrik
menjadi
penting
jika
ditinjau
dari
aspek
sedemikian
suaian
(fits)
rupa sehingga
seperti
yang
didapatkan
suatu
dikehendaki,
yaitu
(intermediate
fit),
atau
paksa/dipaksa
karena
menjadi
penting
jika
ditinjau
dari
aspek
mempermudah
mesin perkakas
pemasangan
sehingga
benda
waktu
kerja
bongkar
pada
pasangnya
(misalnya
diberi
lubang
dan
atau
permukaan/bidang acuan). Sebagai acuan posisi, maka bagianbagian ini mungkin harus ditetapkan toleransinya.
A. Toleransi Dan Suaian.
Agar suatu ukuran luar (misal : diameter luar dapat
masuk ke dalam ukuran dalam / diameter lubang) maka
mereka harus memiliki ukuran dasar yang sama. Poros dan
lubang
dengan
tersebut memiliki
ukuran
suaian
sebenarnya
yang
dari
tertentu
poros
dan
sesuai
lubang
secara
massal,
suaian
antara masing-masing
absolut
minimum
dan
besarnya
ukuran
dasar
dapat
dipakai
dalam
rumus
perhitungan besarnya
toleransi
standard
(standard
dengan
menggunakan
satuan
toleransi
(i,
diameter
nominal
(mm)
yang
harganya
posisi
suatu
elemen
geometrik
terhadap
elemen
beberapa
kasus,
toleransi
ukuran/dimensi
kesalahan
interpretasi
dari
menghindari
toleransi
yang
ukuran
nominal
yang
didalamnya
terdapat
unsur
permukaan.
A.2 Toleransi Elemen yang Berhubungan
Kesejajaran, ketegaklurusan, dan kemiringan semuanya merupakan
toleransi bentuk untuk elemen yang berhubungan. Toleransi ini
mengendalikan elemen satu terhadap yang lain (ASME Y14.5M-1994)
1. Toleransi Kesejajaran
Menentukan suatu zona toleransi yang ditentukan oleh dua bidang
sejajar atau garis sejajar terhadap bidang basis.
2. Toleransi Ketegaklurusan
Ketegaklurusan merupakan suatu keadaan permukaan 90 terhadap
bidang basis.
3. Toleransi Kemiringan
Menentukan suatu zona toleransi yang ditentukan sudut dasar
(selain 90) dari bidang basis.
4. Toleransi Kekonsentrisan
Merupakan
keadaan
dimana
sumbu-sumbu
semua
unsur
SUMBER