Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
MUHAMMAD KADAFI B. (A21113023)
FAUZAN MUHAMMAD ( A21113315)
berbasis
aktivitas
(activity-based
management/ABM)
adalah
1.
Cost Dimension
Menyediakan informasi tentang sumber ekonomi, aktivitas, produk serta konsumen.
Dalam dimensi ini dilakukan penelusuran biaya ke setiap aktivitas, kemudian biaya setiap
aktivitas dibebankan ke produk. Dimensi ini sangat bermanfaat untuk product costing,
managemen biaya strategik serta tactical analysis . Menekankan pada ketelitian alokasi
biaya aktivitas ke setiap produk.
2.
Process Dimension
Menyediakan informasi tentang mengapa suatu aktivitas dilaksanakan dan bagaimana
pelaksanaannya. Dimensi ini ingin mengetahui kinerja setiap aktivitas yang dilakukan
perusahaan. Dimensi ini menunjukan informasi tentang continoues improvement yang
dilakukan perusahaan.
Penerapan ABM
Activity based Management lebih komprehensive dibandingkan ABC. Dari
diagram tersebut terlihat bahwa ABC merupakan bagian dari ABM. ABM dapat
dipandang sebagai suatu sistem yang memliki 2 tujuan utama, yaitu:
a.
1. Mengidentifikasi
aktivitas,
langkah
pertama
adalah
analisis
aktivitas,
yang
Manfaat ABM
1.
yang berkaitan daripada mendesain tiap produk untuk menggunakan suku cadang khusus.
Bagaimana pengurangan biaya dilaksanakan dalam ABM?
Fokus utama adalah terhadap non-value-added activities:
a. Activity reduction (pengurangan non-value-added activities)
b. Activity elimination (penghilangan non-value-added activities)
Fokus kedua adalah terhadap value-added activities:
a. Activity selection (pemilihan value-added activities)
b. Activity sharing (pemanfaatan optimum value-added activities)
Proses ABM
Business process analysis :
1.
Pengurangan biaya (cost reduction) dilandasi oleh keyakinan bahwa pemahaman secara
mendalam terhadap proses bisnis dan improvement berkelanjutan terhadap proses tersebut
merupakan penentu efektivitas pengelolaan biaya
2.
3.
1. ABM
mengukur
efektivitas
proses
dan
aktivitas
bisnis
kunci
dan
untuk
persaingan
global.
Komponen-komponen
yang
mendukung
JUST IN TIME
Kemajuan
teknologi
yang
sangat
pesat,
pada
perusahaan
manufaktur
mengakibatkan berkurangnya pemakaian tenaga kerja langsung disatu sisi, namun disisi
lain memerlukan pengeluaran investasi yang relative besar untuk menggunakan peralatan
modern. Karena keterbatasan dana masih banyak perusahaan yang menggunakan
prosedur yang tradisional untuk menghadapi kemajuan teknologi itu sendiri. Namun
masyarakat di Negara maju seperti Jepang khususnya komunitas manufaktur mulai
mengembangkan suatu system yang disebut Just In Time, dimana sistem ini dilatar
belakangi oleh pemborosan-pemborosan tenaga kerja, ruangan dan waktu industri, yang
terjadi dikarenakan adanya persediaan (inventory) sehingga biaya produksi menjadi lebih
tinggi. Keunggulan suatu perusahaan terhadap para pesaingnya ditentukan oleh faktorfaktor yaitu waktu, mutu, biaya dan sumber daya manusia.
Waktu merupakan salah satu faktor penentu unggulan daya saing. Jika suatu
perusahaan ingin unggul dari faktor waktu maka perusahaan harus dapat melayani
permintaan konsumen tepat waktu, mengeliminasi atau mengurangi waktu untuk aktivitas
yang tidak bernilai tambah, dan mengefisiensikan waktu untuk aktivitas bernilai tambah.
Salah satu alat agar perusahaan mempunyai keunggulan dari segi faktor waktu adalah
dengan mengembangkan dan menerapkan konsep-konsep JIT. Operasi JIT merupakan
suatu pendekatan untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi segala macam sumber
pemborosan dalam aktivitas produksi, dengan memberikan komponen produksi yang
tepat serta pada waktu dan tempat yang tepat. Operasi JIT memproduksi komponen
produksi tepat pada waktu memenuhi kebutuhan produksi, sedangkan Operasi Tradisional
memproduksi komponen produksi dalam jumlah besar dengan maksud untuk
mengantisipasi kalau- kalau terjadi sesuatu.
seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien
Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para
staffnya.
Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali.
kertas kerja dapat lebih simple
Kelemahan JIT
Satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan
historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventori
akan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.