Você está na página 1de 14

TUGAS I STRATEGI BELAJAR MENGAJAR KIMIA

LAPORAN HASIL OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN KIMIA


DI SMA NEGERI 1 SAWAN

Oleh:
Tjokorda Gde Putra Wirama

NIM 1313031053

Kelas : III C

Ni Luh Gede Praba Yanti

NIM 1313031054

Kelas : III C

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan tugas Strategi Belajar Mengajar yang berjudul
Laporan Hasil Observasi Proses Pembelajaran Kimia di SMA Negeri 1 Sawan.
Laporan ini merupakan hasil diskusi dan observasi lapangan yang telah dilakukan
sebelumnya. Tujuan laporan ini adalah untuk menjadi bahan pembelajaran dalam pelaksanaan
proses pembelajaran khususnya pelajaran kimia di SMA, sehingga mampu meningkatkan
profesionalitas mahasiswa sebagai calon guru secara umum maupun guru pelajaran kimia.
Melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Kepala SMA Negeri 1 Sawan
2. Bapak Ketua MGMP Kimia SMA Negeri 1 Sawan
3. Bapak I Ketut Suija, S.Pd, selaku guru model dalam observasi pembelajaran kimia di
SMA Negeri 1 Sawan
4. dan berbagai pihak terkait lainnya yang telah bersedia membantu hingga laporan ini dapat
diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna dalam segi penyajian bahasa serta
wawasan yang ada karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Atas
perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.

Singaraja, 20 Oktober 2014


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..

DAFTAR ISI

ii

BAB I PENDAHULUAN.

1.1 Latar Belakang ..

1.2 Rumusan Masalah .

1.3 Tujuan Penulisan ..

1.4 Manfaat Penulisan

BAB II PEMBAHASAN .

2.1 Pelaksanaan Observasi Pembelajaran Kimia di SMA Negeri 1 Sawan

2.2 Analisis Metodelogi Pembelajaran Kimia di SMA Negeri 1 Sawan ..

BAB III PENUTUP .

3.1 Simpulan 8
3.2 Saran .

DAFTAR PUSTAKA ..

LAMPIRAN . 10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pendidikan merupakan upaya sadar yang dirancang dalam membantu seseorang atau

sekelompok orang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pandangan hidup, sikap dan
keterampilan hidup baik secara individu maupun sosial. Kelancaran proses pendidikan sangat
dipengaruhi oleh komponen pendidikan, meliputi peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum,
sarana pembelajaran, dan juga masyarakat sekitar, namun yang sangat memegang peranan
penting adalah tenaga kependidikan atau guru. Penyampaian materi dalam proses pembelajaran
di kelas selalu menggunakan model pembelajaran tertentu. Model pembelajaran yang diterapkan
dalam penyampaian suatu materi pembelajaran, harus disesuaikan dengan materi yang diajarkan,
karena tidak seluruh materi pembelajaran dapat diajarkan melalui model yang sama. Penerapan
model pembelajaran sangat berkaitan erat dengan metodelogi pembelajaran yang digunakan,
meliputi pendekatan, metode, strategi dan teknik pembelajaran. Seorang guru dalam
menyampaikan suatu materi dapat menerapkan metodelogi pembelajaran yang berbeda dengan
guru lainnya, namun tetap mengacu pada tujuan yang sama.
Penerapan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar, kerap kali ditemukan
kekeliruan sehingga proses pembelajaran tidak dapat berlangsung secara optimal. Salah satunya
contohnya nampak pada proses pembelajaran kimia, yang merupakan salah satu mata pelajaran
wajib bagi siswa program IPA di SMA. Kekeliruan dalam penerapan model pembelajaran dalam
mata pelajaran kimia, berdampak pada pola pikir sebagian besar siswa yang beranggapan bahwa
kimia merupakan suatu mata pelajaran dengan tingkat kesulitan yang tinggi sehingga jarang
diminati oleh siswa. Melalui suatu lembaga kependidikan, mahasiswa sebagai calon guru,
mendapat bekal dasar mengajar melalui beberapa mata kuliah kependidikan, seperti
perkembangan peserta didik, telaah kurikulum, strategi belajar mengajar, dan lain sebagainya.
Menyikapi permasalahan di atas, dalam mata kuliah strategi belajar mengajar khususnya strategi
belajar mengajar kimia, sangat menekankan kepada model-model maupun metodelogi
pembelajaran yang tepat digunakan dalam penyampaian suatu materi pembelajaran kimia. Guna
menambah pengetahuan terhadap penerapan model dan metodelogi pembelajaran kimia, penulis
mengadakan observasi pembelajaran kimia di salah satu SMA yaitu SMA Negeri 1 Sawan.
1

1.2

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas, adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran kimia di SMA Negeri 1 Sawan?
2. Bagaimana interpretasi proses pembelajaran kimia di SMA Negeri 1 Sawan?

1.3

Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan laporan ini adalah

sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pelaksanaan proses pembelajaran kimia di SMA
Negeri 1 Sawan.
2. Untuk mengetahui interpretasi proses pembelajaran kimia di SMA Negeri 1 Sawan.
1.4

Manfaat Penulisan
1. Manfaat Akademis
Manfaat akademis dari penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan penulis tentang implementasi metodelogi pembelajaran khususnya
pembelajaran kimia di SMA.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penulisan laporan ini yaitu memberikan informasi-informasi
yang didapat dari observasi lapangan sehingga diharapkan mampu menjadi bahan
pembelajaran dalam pelaksanaan proses pembelajaran khususnya pelajaran kimia di
SMA serta mampu meningkatkan profesionalitas mahasiswa sebagai calon guru
maupun guru pelajaran kimia.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pelaksanaan Proses Pembelajaran Kimia di SMA Negeri 1 Sawan
Observasi pembelajaran kimia dilaksanakan pada hari Senin, 13 Oktober 2014, di
kelas XII IA 1. Kegiatan pembelajaran diawali dengan panganjali umat dan salam selamat
pagi, kemudian disusul dengan pendataan kehadiran siswa serta kelengkapan sarana
pembelajaran yang berkaitan dengan materi atau pokok bahasan, seperti buku ajar dan LKS.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru mengajukan pertanyaan mendasar mengenai
definisi hidrokarbon kepada siswa, guna menguji sejauh mana pemahaman siswa tentang
hidrokarbon. Dikarenakan kurangnya pemahaman siswa mengenai senyawa hidrokarbon,
guru kembali menggali pemahaman siswa dengan memberi stimulan berupa contoh-contoh
senyawa hidrokarbon seperti CH4, C2H6, CH2, dan lain sebagainya. Siswa kemudian diminta
untuk memerhatikan beberapa contoh tersebut, sehingga siswa diharapkan mampu menarik
kesimpulan mengenai definisi senyawa hidrokarbon. Guna memperdalam pengetahuan dasar
siswa, guru meminta siswa melakukan analisis terhadap contoh-contoh tersebut dan
mengklasifikasikannya kedalam jenis-jenis senyawa hidrokarbon. Kegiatan ini dilakukan
dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang telah disiapkan siswa dan diskusi kecil
yang dilakukan dengan teman sekitarnya. Selang beberapa menit kemudian, guru menunjuk
seorang siswa untuk memaparkan hasil jawabannya di depan kelas. Setelah itu, guru
memberikan sebuah pertanyaan, apa yang menjadi dasar pengelompokkan tersebut kepada
siswa dan salah satu siswa mampu memberikan respon sesuai dengan yang diharapkan.
Guru kemudian memferivikasi hasil jawaban dan temuan siswa tersebut dan menjelaskan
cara pemberian tata nama senyawa hidrokarbon, dengan sesekali menanyakan kepada siswa.
Setelah itu, guru memberikan beberapa contoh rumus struktur yang dituliskan di papan tulis.
Adapun contoh-contoh tersebut adalah sebagai berikut.
H3C
H3C

CH2

H3C

CH2

CH3

H2C

CH2

CH3

CH3

H2C

CH3

CH3

Siswa kemudian diminta untuk menganalisis serta memberikan nama dari rumus struktur
tersebut. Karena setelah diberikan penjelasan siswa belum dapat memberi nama rumus
3

struktur tersebut, guru kembali membantu siswa dengan mencontohkan pemberian nama
salah satu rumus struktur tersebut. Guru menjelaskan tahap demi tahap secara rinci dan
meminta siswa untuk mencoba memberikan nama rumus struktur lainnya dengan
menggunakan cara yang sama. Tidak sedikit siswa yang melakukan diskusi kecil dalam
memecahkan masalah yang ditemui ketika menjawab soal yang diberikan oleh guru.
Kemudian guru membantu siswa untuk memverifikasi jawaban dengan cara membahas atau
memberi nama-nama senyawa tersebut secara bersama-sama. Menyambung dari sub topik
tersebut, guru memberikan penjelasan mengenai sifat-sifat dari senyawa-senyawa tersebut.
Guru kemudian memberikan tugas kepada siswa untuk menghafal sepuluh nama
berdasarkan jumlah atom C penyusun senyawa hidrokarbon, seperti metana, etana, propana
dsb. Apabila pada pertemuan berikutnya siswa tidak mampu menjawab pertanyaan guru atau
menghafalkan tugas tersebut di kelas, maka siswa akan diberi sanksi oleh guru. Di samping
itu, siswa juga diminta untuk mempelajari dan memahami senyawa hidrokarbon secara
mendalam di rumah. Setelah itu, guru melanjutkan ke sub pokok bahasan berikutnya yaitu
O
C

gugus fungsi pada senyawa karbon seperti

(haloalkana),

OH

O
C

(aldehida),

(alcohol),

(keton),

OH

(asam karboksilat)

(ester) dan

(eter). Kemudian disusul dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mencatat seluruh materi yang telah dipaparkan dan ditulis di papan. Dalam
mengakhiri

kegiatan

pembelajaran,

guru

kembali

memberikan

tugas

mengenai

pengelompokkan gugus fungsi ini. Kegiatan pembelajaran ini ditutup dengan salam parama
santih.
2.2 Interpretasi Proses Pembelajaran Kimia di SMA Negeri 1 Sawan
Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1 Sawan, dapat dianalisis metodologi
pembelajaran yang diterapkan oleh guru model dalam proses pembelajaran di kelas XII IA 1
adalah sebagai berikut.

2.2.1

Pendekatan Pembelajaran yang Diterapkan oleh Guru Model dalam Proses


Pembelajaran Kimia di SMA Negeri 1 Sawan
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, pendekatan yang digunakan dalam
proses pembelajaran adalah pendekatan induktif dan deduktif. Pendekatan induktif
merupakan pendekatan yang menekanan pada pengamatan terlebih dahulu, kemudian
mengambil kesimpulan berdasarkan pengamatan yang dilakukan tersebut. Pendekatan
ini dilakukan pada pembahasan definisi hidrokarbon dan dasar pengelompokkan
senyawa hidrokarbon. Sedangkan pendekatan deduktif dimulai dengan menyajikan
prinsip-prinsip umum (konsep, teori, hukum) yang bersifat umum dan diikuti dengan
penyajian fakta-fakta empiris. Pendekatan deduktif ini tampak diterapkan pada sub
pokok bahasan tata nama senyawa hidrokarbon, sifat-sifat hidrokarbon dan gugus
fungsi senyawa karbon.

2.2.2

Metode Pembelajaran yang Diterapkan oleh Guru Model dalam Proses Pembelajaran
Kimia di SMA Negeri 1 Sawan
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, metode pembelajaran yang digunakan
adalah metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, dan metode penugasan.
-

Metode ceramah merupakan penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran


kepada sekelompok pendengar guna mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam
jumlah yang relatif besar. Metode ini diterapkan saat guru memberikan penjelasan
mengenai aturan tata nama senyawa hidrokarbon kepada siswa karena siswa
masih banyak yang belum mengetahui tata nama dari senyawa hidrokarbon.
Metode ini juga digunakan saat guru memberikan ulasan mengenai sifat-sifat dari
senyawa hidrokarbon.

Metode tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara guru
mengajukan pertanyaan dan siswa memberikan jawaban atau sebaliknya siswa
diberikan kesempatan bertanya dan guru menjawab pernyatanyaan dari siswa.
Metode ini saat guru menyampaikan dasar dari pengelompokan hidrokarbon
dengan menanyakan langsung kepada siswa dan siswa yang ditunjuk mampu
menjawab pertanyaan yang diajukan mengenai dasar pengelompokan senyawa
karbon. Guru juga sesekali menanyakan mengenai tata nama senyawa

hidrokarbon kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi


yang diajarkan.
-

Metode diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk
berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat
dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka.
Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang
bersifat interaktif. Metode ini digunakan saat materi jenis-jenis hidrokarbon. Guru
memberikan contoh-contoh senyawa hidrokarbon, kemudian siswa diminta untuk
membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan dan mengklasifikasikan
senyawa hidrokarbon tersebut. Hasil diskusi kemudian disampaikan di depan
kelas dan guru memferikasi dan menjelaskan kembali jawaban hasil diskusi
tersebut. Metode ini juga digunakan oleh guru saat menjelaskan tata nama
senyawa hidrokarbon.

Metode penugasan merupakan cara penyajian bahan pelajaran yang dilakukan


dengan pemberian tugas tertentu oleh guru kepada siswa sehingga siswa
melakukan kegiatan belajar, serta harus dipertanggungjawabkan (Sagala). Metode
penugasan dapat didefinisikan pula sebagai suatu metode kuantitatif untuk
mengalokasikan sumber daya kepada tugas atau pekerjaan. Metode ini digunakan
saat materi tata nama senyawa karbon, karena masih banyak siswa yang belum
hafal dengan tata nama senyawa karbon sehingga guru menugaskan siswa untuk
menghapalkan sepuluh tata nama senyawa hidrokarbon alkana. Metode ini juga
digunakan saat akhir pembelajaran siswa ditugaskan untuk mempelajari
selanjutnya yaitu pengelompokan gugus fungsi senyawa karbon.

2.2.3

Strategi Pembelajaran yang Diterapkan oleh Guru Model dalam Proses Pembelajaran
Kimia di SMA Negeri 1 Sawan
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, dalam pembahasan sebagian besar materi
menggunakan strategi ceramah-tanya jawab-diskusi-penugasan, tentunya dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan menyesuaikan dengan sarana
penunjang proses pembelajaran.

2.2.4

Teknik Pembelajaran yang Diterapkan oleh Guru Model dalam Proses Pembelajaran
Kimia di SMAN 1 Sawan
6

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, teknik diterapkan oleh guru model dalam
proses pembelajaran dapat dilihat dari distrubusi waktu yang digunakan dan tingkat
kesulitan dari materi yang disajikan. Selain itu, cara penyajian materi tersebut juga
termasuk dalam teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru model, seperti dalam
penerapan beberapa metode, guru terkadang memberikan candaan. Hal ini dilakukan
dengan tujuan menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif dan tidak
membosankan. Pada penerapan metode penugasan, guru memberikan sanksi terhadap
siswa yang tidak mampu menyelesaikan atau bertanggung jawab atas tugas yang
diberikan oleh guru kepada siswa sehingga cara ini diharapkan dapat memotivasi
siswa.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Adapun simpulan dari laporan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Sawan ini,
yaitu proses pembelajaran cukup berjalan optimal, namun pada penerapan beberapa
komponen metodelogi belum dapat digunakan secara maksimal dikarenakan beberapa faktor
penghambat, seperti kurangnya persiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan
kurangnya alokasi waktu pembelajaran.
3.2 Saran
1. Dalam proses pembelajaran, khususnya kimia, guru-guru diharapkan mampu
menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan serta
mampu menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran tersebut secara optimal
sehingga mampu meningkatkan minat belajar siswa.
2. Sebagai calon guru proesional, mahasiswa diharapkan mampu memahami modelmodel pembelajaran dan memaksimalkan seluruh komponen yang mampu menunjang
proses pembelajaran sehingga dapat menjadi bekal awal dalam dunia pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anggara,

Kasi

H.

BAB

IV

https://www.scribd.com/doc/

(Metode

Penugasan).pdf.

[online].

138643677/BAB-IV-Metode-Penugasan-

pdf. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2014.


Anonim. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model
Pembelajaran.

[online].

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/1954040
21980112001IHAT_HATIMAH/Pengertian_Pendekatan,_strategi,_metode,_teknik,_
taktik_dan.pdf. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2014.
Rusman. 2010. MODEL-MODEL PEMEBLAJARAN (Mengembangkan Profesionalisme Guru).
Bandung: RAJAWALI PERS.
Subagia, I Wayan dan I Ketut Sudiana. 2002. Materi Kuliah Strategi Belajar
Mengajar. Singaraja: INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
NEGERI SINGARAJA.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik,
Taktik

dan

Model Pembelajaran.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/
strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/.

[online].
pendekatanDiakses

pada

tanggal 19 Oktober 2014.


Tuslina, Tina. 2012. MACAM-MACAM TEHNIK PENYAJIAN DALAM PROSES
BELAJAR

MENGAJAR.

[online].

http://tinatuslina.blogspot.com/2012/03/macam-macam-tehnikpenyajian-dalam.html. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2014.

Yulianto, Joko A. 2010.

Pengertian dan Tujuan Metode Tanya Jawab.

[online].

http://pandidikan.blogspot.com/2010/05/pengertian-dan-tujuan-metode-tanya.html.
Diakses pada tanggal 19 Oktober 2014.

10

LAMPIRAN
Dokumentasi proses pembelajaran kimia yang berlangsung di kelas XII IA 1 SMA Negeri 1
Sawan

11

Você também pode gostar