Você está na página 1de 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan yang terbatslah
yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya. Hal ini
diperkuat

dengan

pendapat,

bahwa

manusia

merupakan

makhluk

sosial.

Pengorganisasian adalah fungsi kedua dalam manajeman. Organisasi identik dengan


sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yang berada dalam sebuah
sistem.
Organisasi sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, sehingga organisasi
merupakan suatu hal yang penting yang harus dipelajari dengan baik. Contohnya jika
kita bekerja pada sebuah perusahaan, kita akan melakukan berbagai proses organisasi.
Oleh sebab itu, kita harus mengetahui apa sajakah yang ada dalam organisasi. Sumber
daya manusia akan diatur penggunaannya secara efektif dan efisien apabila kita sudah
mengetahui hal-hal yang terkandung di dalamnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah definisi dari pengorganisasian dan organisasi?
2. Apakah asas-asas organisasi?
3. Bagaimanakah proses pengorganisasian?
4. Bagaimanakah suatu rentang kendali dalam organisasi?
5. Apa sajakah teori-teori organisasi?
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan
1.3.1 Maksud
1. Mengetahui arti dari pengorganisasian dan organisasi
2. Mengetahui asas-asas organisasi
3. Mengetahui proses organisasi
4. Mengetahui suatu rentang kendali dalam organisasi
5. Memahami teori organisasi
1.3.2

Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, dapat di ambil tujuan yaitu untuk
mengetahui bagian-bagian yang ada dalam suatu organisasi serta
proses pengorganisasiannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENGORGANISASIAN DAN ORGANISASI


Pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan merupakan suatu proses yang
dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat atau wadah yang statis. Pengorganisasian
dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugastugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan departemendepartemen (subsistem) serta penentuan hubungan-hubungan.
Organisasi diartikan menggambarkan pola-pola, skema, bagan yang menunjukkan
garis-garis perintah, kedudukan karyawan, hubungan-hubungan yang ada dan lain
sebagainya. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah tempaat manajer melakukan
kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Hasil dari pengorganisasian adalah organisasi. Pengorganisasian diproses oleh
organisator (manajer), hasilnya organisasi yang sifatnya statis. Jika pengorganisasian baik
maka organisasipun akan baik dan tujuan pun relatif mudah dicapai.
Menurut Drs.H.Malayu S.P Hasibuan
Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan
bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orangorang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan
wewenang yang secara relatif di delegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan
aktivitas-aktivitas tersebut.
Menurut George R. Terry
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang
efektif antar orang-orang, sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien dan dengan
demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam
kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Menurut Drs.Soekarno K.
Organisasi sebagai fungsi manajemen (organisasi dalam pengertian dinamis) adalah
organisasi yang memberikan kemungkinan bagi manajemen dapat bergerak dalam batas-batas
tertentu. Organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi itu mengadakan pembagian kerja.
Kesimpulan definisi-definisi di atas adalah bahwa pengorganisasian (organizing) adalah
fungsi manajemen, sifatnya dinamis dan merupakan proses untuk memperoleh organisasi
(organization) yang menjadi alat dan wadah manajer melakukan aktivitas-aktivitasnya dalam
mencapai tujuan.

Menurut Drs. H. Malayu S.P Hasibuan

Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur, dan terkoordinasi dari
sekelompok orang yang bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya
merupakan alat dan wadah saja.

2.1.1

2.1.2

Unsur-Unsur Organisasi
1. Manusia (human factor) artinya organisasi baru ada jika ada unsur
manusia yang bekerjasama, ada pemimpin, dan ada yang dipimpin
(bawahan).
2. Tempat kedudukan, artinya organisasi baru ada, jika ada tempat
kedudukannya.
3. Tujuan arrtinya organisasi baru ada jika ada tujuan yang ingin dicapai.
4. Pekerjaan, artinya organisasi itu baru ada, jika ada pekerjaan yang akan
dikerjakan serta adanya pembagian pekerjaan.
5. Struktur, artinya organisasi itu baru ada, jika ada hubungan dan kerjasama
antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
6. Teknologi, artinya organisasi baru ada jika terdapat unsur teknis.
7. Lingkungan (environtment external social system) artinya organisasi itu
baru ada, jika ada lingkungan yang saling mempengaruhi misalnya ada
sistem kerjasama sosial.
Hubungan-Hubungan dalam Organisasi
Penetapan hubungan dalam suatu organisasi merupakan salah satu syarat
terciptanya kerjasama (team work), antara karyawan dengan karyawan,
dan antara departemen dengan departemen.
Hubungan-hubungan ini dalam suatu organisasi dapat digolongkan atas:
a. Line Relations
b. Functional Relations
c. Staff Relations
d. Coordination Relations

2.2 ASAS-ASAS ORGANISASI


Untuk terwujudnya organisasi yang baik, efektif, efisien serta sesuai dengan
kebutuhan, secara selektif harus di dasarkan pada asas-asas (prinsip-prinsip) organisasi
sebagai berikut:
1. Principle of Organizational (Asas Tujuan Organisasi)
Menurut asas ini tujuan organisasi harus jelas dan rasional, apa bertujuan
untuk mendapatkan laba (business organization) ataukan untuk
memberikan pelayanan (publik organization). Hal ini merupakan bagian
penting dalam menentukan struktur organisasi.
2. Principle of Unity of Objective (Asas Kesatuan Tujuan)
Menurut asas ini, di dalam suatu organisasi (perusahaan) harus ada
kesatuan tujuan yang ingin dicapai. Organisasi secara keseluruhan dan
tiap-tiap bagiannya harus berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Organisasi akan kacau, jika tidak ada kesatuan tujuan.
3. Principle of Unity of Command (Asas Kesatuan Pemerintah)
3

Menurut asas ini, hendaknya setiap bawahan menerima perintah ataupun


memberikan pertanggungjawaban hanya kepada satu orang atasan, tetapi
seorang atasan dapat memerintah beberapa orang bawahan.
4. Principle of The Span of Management (Atas Rentang Kendali)
Menurut asas ini, seorang manajer hanya dapat memimpin secara efektif
sejumlah bawahan tertentu, misalnya 3 sampai dengan 9 orang. Jumlah
bawahan ini tergantung kecakapan dan kemampuan manajer bersangkutan.
5. Principle of Delegation of Authority (Asas Pendelegasian Wewenang)
Menurut asas ini, hendaknya pendelegasian wewenang dari seorang atau
sekelompok orang kepada orang lain jelas dan efektif, sehingga ia
mengetahuai wewenangnya.
6. Priciple of Parity of Authority and Responsibility (Asas keseimbangan
wewenang dan tanggung jawab)
Menurut asas ini, hendaknya wewenang dan tanggung jawab harus
seimbang. Wewenang yang didelegasikan dengan tanggung jawab yang
timbul karenanya harus sama besarnya, hendaknya wewenang yang
didelegasikan tidak meminta pertanggung jawaban yang lebih besar dari
wewenang itu sendiri atau sebaliknya. Misalnya, jika wewenang sebesar
X, tanggung jawabnyapun harus sebesar X pula.
7. Principle of responsibility (Asas tanggung jawab)
Menurut asas ini, hendaknya pertanggung jawaban dari bawahan terhadap
atasan harus sesuai dengan garis wewenang (line authority) dan
pelimpahan wewenang. Seseorang hanya bertanggung jawab kepada orang
yang melimpahkan wewenang tersebut.
8. Principle of departnmentation (principle of devision of work= Asas
pembagaian kerja)
Menurut asas ini, pengelompokan tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan, atau
kegiatan-kegiatan yang sama kedalam satu unit kerja (departemen)
hendaknya didasarkan atas eratnya hubungan pekerjaan tersebut.
9. Principle of personnel placement (Asas penetapan personalia)
Menurut asas ini, hendaknya penempatan orang-orang pada setiap jabatan
harus didasarkan atas kecakapan, keahlian, dan keterampilannya.(the right
man intehe right job) ; miss management penempatan harus dihindarkan.
10. Principle of scalar chain (Asas jenjang berangkai)
Menurut asas ini, hendaknya saluran peritah atau wewenang dari atas ke
bawah harus merupakan mata rantai vertikal yang jelas dan tidak terputusputus serta menempuh jarak terpendek. Sebaliknya pertanggungjawaban
dari bawahan ke atasan juga melalui mata rantai vertikal, jelas dan
menempuh jarak terpendeknya. Hal ini penting, karena dasar organisasi
yang pundamental adalah rangkaian wewenang dari atas ke bawah.
11. Principle of efficiency (Asas Efisiensi)
menurut asas ini, suatu organisasi dalam mencapai tujuannya ,harus dapat
mencapai hasil yang optimal dengan pengorbanan yang minimal.
12. Principle of continuity (Asas kesinambungan)
Organisasi harus mengusahakan cara-cara untuk menjamin kelangsungan
hidupnya.
4

13. Principle of coordination (Asas Koordinasi)


Asas ini merupakan tidak lanjut dari asas-asas organisasi lainnya.
Koordinasi dimaksudkan untuk mensingkronkan dan mengintegrasikan
segala tindakan, supaya terarah kepada sasaran yang ingin dicapai.
2.2.1

Ciri-Ciri Organisasi yang Baik

1. Tujuan organisasi itu jelas dan realistis.


2. Pembagian kerja dan hubungan pekerjaan antara unit-unit, sub-sub sistem, atau
bagian-bagian harus baik dan jelas.
3. Organisasi itu harus menjadi alat dan wadah yang efektif dalam mencapai tujuan.
4. Tipe organisasi dan strukturnya harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
5. Unit-unit kerja (Departemen-bagian)-nya ditetapkan berdasarkan atas eratnya
hubungan pekerjaan.
6. job description setiap jabatan harus jelas dan tidak ada tumpang tindih pekerjaan.
7. Rentang kembali setiap bagian harus berdasarkan volume pekerjaan dan tidak
boleh terlalu banyak.
8. Sumber perintah dan tanggung jawab harus jelas, melalui jarak yang terependek.
9. Jenis wewenang (authority) yang dimiliki setiap pejabat harus jelas.
10. Mismanajemen penempatan karyawan tidak ada
11. Hubungan antara bagian dengan bagian lainnya jelas dan serasi.
12. Pendelegasian wewenang harus berdasarkan/job description karyawan.
13. Diferensiasi, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi harus baik.
14. Organisasi harus luwes dan fleksibel.
15. Organisasi harus mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2.3 PROSES (LANGKAH-LANGKAH) PENGORGANISASIAN
1) Manejer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin di capai, apakah
profit motive atau service motive.
2) Penentuan kegiatan-kegiatan, artinya manejer harus mengetahui,
merumuskan, dan menspesifikasikan kegiatan-kegiatan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasi dan menyusun daftar kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan.
3) Pengelompokan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengelompokan
kegiatan-kegiatan kedalam beberapa kelompok atas dasar tujuan yang sama.
Kegiatan-kegiatan yang bersamaan dan berkaitan erat disatukan dalam satu
departemen atau bagian.
4) Pendelegasian wewenang, artinya manajer harus menetapkan besarnya
wewenang yang akan didelegasikan kepada setiap departemen.
5) Rentang kendali, artinya manajer harus menetapkan jumlah karyawan pada
setiap departemen atau bagian.
6) Peranan perorangan, artinya manajer harus menetapkan dengan jelas tugastugas setiap individu karyawan, supaya tumpang tinddih tugas dihindarkan.
7) Tipe organisasi, artinya manajer harus menetapkan tipe organisasi apa yang
akan di pakai, apakah line organization, line and staff organization, ataukah
function organization.
5

8) Struktur (organization chart=bagan organisasi), artinya manajer harus


menetapkan struktur organisasi yang bagaimana yang akan dipergunakan,
apa struktur organisasi segitiga vertikal, segitiga horizontal, berbentuk
lingkaran, berbentuk setengah lingkaran, berbentuk kerucut vertikal atau
horizontal ataukah berbentuk oval.
2.4 RENTANG KENDALI
Rentang Kendali (Span of Management=span of control=span of
executive=span of authority) sangat perlu dalam pengorganisasian, karena
berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan seorang
pemimpin (manajer).
Kenapa rentang kendali penting dalam suatu organisasi ? Karena adanya
limits factor (keterbatasan). Manusia, yaitu keterbatasan waktu, pengetahuan,
kemampuan, dan perhatian.
Rentang kendali seorang pemimpin jumlahnya relatif, tetapi menurut pendapat
penulis idealnya antara tiga sampai dengan sembilan orang. Faktor-faktor yang
membatasi besar kecilnya rentang kendali, adalah :
1. Sifat dan terincinya rencana.
2. Lathan-latihan dalam perusahaaan.
3. Posisi pemimpin dalam struktur organisasi.
4. Dinamis atau statisnya organisasi.
5. Kemampuan dan kecanggihan komunikasi.
6. Tipe pekerjaan yang dilakukan.
7. Kecakapan dan penglaman manajer.
8. Tingkat kewibawaan dan energi manajer.
9. Dedikasi dan partisipasi bawahan.

2.5 DASAR PENDEPARTEMENAN


Setiap organisasi terdiri dari beberapa departemen (bagian divisi kerja=subsistem).
Banyaknya bagian dari suatu organisasi tergantung dari kebutuhan perusahaan
bersangkutan.
Apa asas pendepartemenan itu ?
Asas pendepartemenan adalah mengelompokan kegiatan-kegiatan yang sama dan
berkaitan erat kedalam suatu unit kerja (bagian).
Atas dasar apakah basic departementation/bagian-bagian organisasi dibentuk ?
Dasar-dasar
pendepartemenan (basic departmentation) ditentukan
berdasarkan :
1. enterperise function (fungsi-fungsi perusahaan)
2. management function (fungsi-fungsi manajemen)
3. process product (proses produksi)
4. product (dasar produk/hasil)
6

5. customer (dasar pasar/langganan)


6. territory (dasar wilayah/tempat)
7. time (dasar waktu/shift)
8. simple number (dasar jumlah)
9. combination
10. matriks
2.6 MACAM-MACAM ORGANISASI
2.6.1

Berdasarkan Proses Pembentukannya.


Dikenal dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal.
a. Organisasi Formal adalah organisasi yang dibentuk secara sadar dan
dengan tujuan-tujuan tertentu yang didasari pula, yang diatur dengan
ketentuan-ketentuan formal dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangganya. Kegiatan-kegatan atau hubungan-hubungan yang terjadi di
dalamnya adalah kegiatan (hubungan) jabatan sebagaimana diatur dalam
ketentuan-ketentuan tertulis. Ikatan-ikatan yang terdapat dalam organisasi
adalah berdasarkan ikatan-ikatan formal.
b. Organisasi informal adalah organisasi yang terbentuk tanpa didasari
sepenuhnya, tujuannya juga tidak jelas, Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangganya tidak ada dan hubungan-hubungan terjalin secara
pribadi saja (personal/ private relationship bukan formal relationship).

2.6.2

Berdasarkan Kaitan Hubungannya dengan Pemerintah


a. Organisasi Resmi, adalah organisasi yang dibentuk oleh (ada
hubungannya) dengan pemerintah dan atau harus terdaftar pada Lembaran
Negara. Misalnya :
Jawatan-jawatan, lemabaga-lembaga pemerintah, yayasan-yayasan, dan
perusahaan yang berbadan hukum.
b. Organisasi tidak resmi, adalah organisasi yang tidak ada hubungannya
dengan pemerintah dan atau tidak terdaftar pada Lembaran Negara, seperti
organisasi-organisasi swasta ; mungkin juga suatu organisasi yang
dibentuk oleh pemerintah, tetapi organisasi ini merupakan unit-unit yang
sifatnya swasta. Misalnya, klub bola voli, klub sepakbola, grup kesenian,
organisasi pendaki gunung, kelompok belajar, dll.
Berdasarkan Skala (Ukuran) Besar Kecilnya
a. Organisasi besar.
b. Organisasi sedang (menengah).
c. Organisasi kecil.

2.6.3

Tolak ukur (skala) besar-kecilnya organisasi ini sifatnya relatif, karena


ditentukan oleh banyak faktor, tetapi besar-kecilnya organisasi perlu diketahui,
karena akan mempengaruhi pilihan manajemen yang akan diterapkan.
2.6.4

Berdasarkan Tujuannya :
a. Public Organization (organisasi sosial), yaitu organisasi yang (nonprofit),
tujuan utamanya untuk melayani kepentingan umum, tanpa perhitungan
rugi-laba. Misalnya : pemerintah, yayasan sosial dan lain-lain.
7

2.6.5

b. Business Organization (organisasi perusahaan) adalah organisasi yang


didirikan untuk tujuan komersial (mendapatkan laba) dan semua
tindakannya selalu bermotivkan laba (profit motive). Jika organisasi
perusahaan tidak memberikan laba/keuntungan lagi maka tidak rasional
untuk melanjutkan lagi.
Dilihat dari bidang usaha organisasi perusahaan ini dikenal perusahaanperusahaan produksi, perdagangan, dan pemberi jasa. Dilihat dari sudut
hukum dibedakan antara perusahaan perseorangan dan perusahaan milik
bersama. Misalnya, Firma, CV, PT, Koperasi, dan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN).
Berdasarkan Organization Chart/Bagan Organisasinya
a. Berbentuk segitiga vertikal (arrangement chart).
b. Berbentuk segitiga horizontal.
c. Berbentuk kerucut vertical/horizontal.
d. Berbentuk lingkaran dan atau setengah lingkaran.
e. Berbentuk bulat telur (oval).
Organization chart (bagan organisasi) adalah suatu bentuk diagramatis
yang menunjukan aspek-aspek penting suatu organisasi meliputi fungsifungsi utama dan hubungannya masing-masing, saluran pengendalian,
wewenang, dan pendelegasian wewenang dari masing-masing karyawan
yang diserahi tugas.
Master chart (bagan induk) adalah bagan atau skema yang
menunjukan seluruh struktur organisasi.
Suplementary chart (bagan pelengkap) menggambarkan bagian-bagian
atau komponen-komponen yang secara eksklusif serta memberikan lebih
banyak detail, seperti hubungan wewenang dan tugas-tugas dalam bidang
masing-masing.
Organization manuals (pedoman pelengkap) adalah detail-detail
tambahan yang disediakan untuk melengkapi keterangan-keterangan yang
ditunjukan oleh bagan organisasi.
Organizational chart and manual (bagan dan pedoman organisasi)
adalah alat bagi para manajer, karena membantu untuk mendapatkan suatu
tindakan manajerial yang baik. Tetapi alat itu sendiri (chart and manual)
tidak merupakan manajerial action.
Kesimpulan :

2.6.6

Bagan (struktur = chart) organisasi mutlak harus dibuat dan


diinformasikan secara jelas kepada semua karyawan, karena dengan
struktur inilah dapat diketahui garis wewenang dan tanggung jawab,
membantu menjelaskan arti dan status dari bermacam-macam unit
organisasi serta memperbaiki hubungan-hubungan yang ada.
Berdasarkan Tipe-Tipe/Bentuknya
a. Organisasi lini (line organization).

Organisasi lini ini diciptakan oleh Henry Fayol dan biasanya


organisasi ini dipakai perusahaan-perusahaan kecil saja. Dalam organisasi
lini ini pendelegasian wewenang dilakukan secara vertikal melalui garis
terpendek dari seorang atasan kepada bawahannya. Pelaporan tanggung
jawab dari bawahan kepada atasannya juga dilakukan melalui garis
vertikal yang terpendek. Perintah-perintah hanya diberikan seorang atasan
saja dan pelaporan tanggung jawab kepada atasan bersangkutan.
b. Organisasi lini dan staf(line and staff organization).
Organisasi lini dan staff (line and staff organization) ini pada
dasarnya merupakan kombinasi dari organisasi lini dan organisasi
fungsional. Kombinasi ini dilakukan dengan cara memanfaatkan kebaikankebaikannya dan meniadakan keburukan-keburukannya. Asas kesatuan
komando tetap di pertahankan dan pelimpahan wewenang berlangsung
secara vertikal dari pucuk pimpinan kepada pimpinan di bawahnya.
c. Organisasi Fungsional (functional organization).
Organisasi fungsional adalah organisasi yang disusun berdasarkan
sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan. Pada tipe organisasi,
fungsional ini maslah pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguhsungguh. Pembagian kerja didasaekan pada spesialisi yang sangat
mendalam dan setiap pejabat hanya mengerjakan suatu tugas atau
pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya.
d. Organisasi lini, staf dan fungsional (line,staff and functional organization)
Organisasi tipe ini merupakan kombinasi dari organisasi lini, lini dn
staff, dan fungsional dan biasannyaditerapkan pada organisasi besar serta
kompleks. Organisasi lini, lini dan staf, serta fungsional ini dilakukan
dengan cara menggabungkan kebaikan dan menghilangkan keburukan dari
ketiga tipe orgnisasi tersebut. Dengan demikian, cocok untuk dipakai pada
suatu organisasi yang besar dan komplek.
e. Organisasi komite (committees organization).
Organisasi komite adalah suatu organisasi yang masing-masing
anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif .
2.7 TEORI-TEORI ORGANISASI
Untuk mempelajari perkembangan organisasi dilakukan melalui pendekatanpendekatan sebagai berikut :
1. Pendekatan Klasik Terhadap Organisasi
Pendekatan klasik (tradisional) ini didasarkan pada teori mesin. Organisasi
diibaratkan sama seperti mesin yang onderdilnya setiap saat dapat diganti dan
setiap bagian mempunyai tugas tertentu sesuai fungsinya.

Pendekatan ini sangat memperhatikan pembagian kerja, spesialisasi, dan


standar dalam mendesain organisasi, sehingga organisasi yang di bentuk dapat
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Efisien dan efektif, artinya agar semua
unsur manajemen (6M) berdaya guna dan berhasil guna.
Ciri-Ciri Pendekatan Klasik :
1.
2.
3.
4.
5.

Pencapaian efisiensi kerja berdasarkan prinsip spesialisasi.


Organisasi sebagai suatu sistem mekanis
Peningkatan efisiensi dilakukan melalui control system.
Manusia hanya dapat digerakan dengan intensif ekonomis.
Spesialisasi dan prestasi dijadikan standar.

Kritik terhadap Pendekatan Klasik :


1. Organisasi dipandang sebagai sistem tertutup.
2. Manusia dianggap seperti onderdil mesin yang dapat dikuasai sepenuhnya
serta mudah diganti.
3. Organisasi dianggap seperti suatu mesin.
4. Teori organisasi dan manajemen dibuat oleh para praktisi.
5. Prestasi organisasi teergantung pada tingkat spesialisasi terendah.
2. Pendekatan Tingkah Laku terhadap Organisasi :
Pendekatan tingkah laku ini menentukan pentingnya memperhitungkan aspek
manusia secara utuh dalam mendesain struktur organisasi. Yang menjadi bahan
penelitian utama adalah tingkah laku manusia dalam organisasi; penelitinya
adalah para ahli psikologi, sosiologi, dan antropologi yang ingin mengetahui
faktor-faktor apa yang membentuk kerja sama manusia dalam mencapai tujuan
organisasi.
3. Pendekatan Struktur terhadap Organisasi
Peter. F. Drucker dalam teori organisasinya mencoba menjawab pertanyaan.
Struktur macam apakah yang dibutuhkan dan bagaimanakah seharusnya struktur
itu dibangun ?
Menurut Peter. F. Drucker, organisasi adalah sarana ke arah ujung prestasi
bisnis dan hasil bisnis. Karena itu masalah utamanya adalah, Apakah yang
sedang kita usahakan dan apa yang seharusnya kita lakukan? dengan demikian,
organisasi harus dirancang untuk mencapai tujuan bisnis.
4. Pendekatan Sistem terhadap Organisasi
Menurut pendekatan sistem, organisasi bukanlah suatu sistem tertutup tetapi
suatu sistem terbuka yang harus berinteraksi dengan lingkungan. Organisasi
adalah suatu sistem terbuka, karena itu interaksinya mencakup proses produksi
dan proses-proses lain yang bersifat hakiki untuk mempertahankan eksistensinya,
menopang fungsi-fungsinya serta menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2.8 REORGANISASI DAN RESTRUKTURISASI ORGNISASI
Reorganisasi adalah penyusunan kembali suatu organisasi, baik AD, ART-nya
maupun strukturnya, supaya organisasi itu lebih efektif dalam mencapai tujuan.
(penulis).
10

Reorganisasi ini dilakukan karena tuntutan internal dan eksternal. Internal,


yaitu tuntutan dari dalam organisasi karena semakin maju atau mundur, jadi perlu
dilakukan reorganisasi supaya sesuai kembali dengan kebutuhan yang diperlukan.
Eksternal, yaitu tuntutan dan dorongan dari luar organisasi, misalnya karena
peraturan-peraturan pemerintah, merger, dsb sehingga perlu dilakukan reorganisasi.
Reorganisasi ini meliputi tindakan perubahan AD, ART maupun strukturnya,
sehingga akan lebih baik untuk membantu tercapainya tujuan.
Restrukturisasi adalah perubahan struktur suatu organisasi baik secara vertikal
maupun horizontal, agar lebih efektif membantu tercapainya tujuan. Restrukturisasi
ini dilakukan karena struktur organisasi (chart organization) tidak efektif lagi, akibat
adanya kemajuan atau kemunduran perusahaan.
Restrukturisasi vertikal, diartikan dengan memperpanjang tingkatan-tingkatan
suatu organisasi, misalnya direksi, kepala bagian, dan karyawan operasional diubah
menjadi direksi, kepala urusan, kepala bagian, kepala seksi, dan workers dan
sebaliknya.
Kebaikannya :
1. Rentang kendali relatif sedikit.
2. Pengendalian karyawan akan lebih mudah.
3. Koordinasi relatif akan lebih baik.

Keburukannya :
1. Tingkatan-tingkatan jabatan banyak, akibatnya tunjangan jabatan semakin
banyak.
2. Jalur perintah dan tanggung jawab terlalu panjang.
3. Jalur informasi dan komunikasi cukup panjang.
Restrukturisasi horizontal, diartikan perubahan struktur suatu organisasi dengan
cara menambah jumlah bagian/departemennya. Dengan cara ini maka rentang
kendali makin banyak dan struktur organisasi semakin melebar. Misalnya dari tujuh
bagian, dijadikan menjadi sembilan bagian atau departemen.
Kebaikannya :
1. Jalur perintah dan tanggung jawab pendek.
2. Tingkatan-tingkatan jabatan sedikit.
3. Jalur komunikasi dan informasi relatif pendek.
Keburukannya :
1. Rentang kendali semakin banyak.
2. Koordinasi akan lebih sulit.
3. Pengarahan dan pengendalian karyawan kurang baik.
Mana yang lebih baik, restrukturisasi vertikal/horizontal
11

Restrukturisasi yang terbaik, tergantung kepada kebutuhan dan penekanan


yang diinginkan. Jika pengarahan pengendalian dan koordinasi yang diutamakan
maka restrukturisasi vertikallah yang baik. Tetapi jika jalur perintah, tanggung
jawab, dan komunikasi yang diutamakan maka restrukturisasi horizontallah yang
terbaik.

12

BAB III
ANALISIS DAN KESIMPULAN
3.1 ANALISIS
3.1.1

Profil Narasumber :

Nama

: Faris Fakhriansyah Umara

TTL

: Bandung, 9 Agustus 1994

Alamat

: Jl. Babakan Ciparay No. 231

Angkatan/Jurusan

: 2012/Jurnalistik

Riwayat Pendidikan :
-

SDPN Pajagalan 58
SMPN 24 Bandung
SMAN 18 Bandung

Pengalaman Organisasi
-

Divisi Penelitian dan Pengembangan KMJ 2014


Ketua KMJ 2015- Sekarang.

3.1.2

Hasil wawancara :

1. Atas dasar apa organisasi ini dibentuk ?


Jawaban :
Awalnya KMJ itu bernama HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurnalistik), sekitar tahun
1998 mahasiswa jurnalistik angkatan 1996, 1997, dan 1998 mencanangkan nama baru
yaitu KMJ (Keluarga Mahasiswa Jurnalistik) karena HMJ saat itu dinilai kurang
begitu berjalan dan seperitnya nama KMJ lebih menyatu dengan kultur. Pada tahun
1998 HMJ diganti namanya menjadi KMJ tapi dengan tidak menghilangkan kultur
sebelumnya. Contohnya : Jambore Jurnalistik tetap ada setiap tahunnya.
2. Bagaimana cara Anda menjalankan organisasi ?
Jawaban :
Hampir semua organisasi mempunyai Peraturan Dasar (PD) dan Peraturan Rumah
Tangga (PRT) yang menjadi haluan bergeraknya organisasi KMJ. KMJ sendiri adalah
mendirikan wadah bagi seluruh mahasiswa/i Jurnalistik sendiri. Karena, PD PRT itu
adalah satu tujuan. Visi dan Missi Faris sebagai ketua yaitu cara mencapainya. Untuk
periode ini visi KMJ adalah menjadikan wadah bagi seluruh karya dan aspirasi
seluruh mahasiswa jurnalistik. Jadi berjalannya organisasi itu mematok pada PDPRT
yang dibuat pertama kali tanpa meninggalkan prinsip-prinsip jurnal.
13

3. Bagaimana cara Anda mengatasi konflik yang terjadi dalam organisasi yang Anda
pimpin ?
Jawaban :
Di dalam organisasi pasti ada konflik, apapun bentuknya. Baik konflik internal
maupun eksternal. Tergantung bagaimana kasus yang dihadapi, karena dalam
organisasi ada jobdesk. Contoh : sekretaris jendral, seperti wakil dari ketua. Sekjen itu
fokus pada konflik internal, sedangkan konflik eksternal adalah urusan ketua. Jadi
setiap konflik pasti ada cara untuk menanganinya.
4. Bagaimana struktur organisasi Anda ?
Jawaban :
Ketua
Sekjen
Sekretaris 1 & 2 Bendahara 1 &2 (Satu Garis)
Garis ketua dan Sekjen langsung dihubungkan dengan koordinator setiap staf.
5 staf langsung terhubung dengan ketua dan sekjen. Jadi, setelah melalui koordinator
kemudian lanjut pada staf. Apapun yang terjadi dalam staf secara garis koordinasi
harus melalui koordinator sebelum masuk ke Litbang.
5. Divisi/Departemen apa saja yang ada di organisasi Anda ?
Jawaban :
Ada 5 divisi, diantaranya :
1.
2.
3.
4.
5.

Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang).


Divisi Pendidikan dan Kaderisasi.
Divisi Media
Divisi Movie Lab
Divisi Seni, Budaya, dan Olahraga.

6. Apa saja jobdesk dari divisi tersebut ?


Jawaban :
1. Jobdesk divisi Litbang adalah meneliti tentang apa pun yang terjadi di sekitar
kampus. Sebagai jembatan bagi KMJ dengan mahasiswa jurnal dengan cara
menyebarkan angket. Misalnya program kerja KMJ ingin seperti apa/bagaimana ?
2. Jobdesk divisi Pendidikan dan Pengembangan adalah memberikan akademisi
mengenai jurnalistik kepada masyarakat jurnalistik/fikom Unisba. Contohnya :
Studium Generale (SG) dan yang lebih berhubungan dengan pendidikan dan
pengkaderisasian.
14

3. Jobdesk divisi Media adalah web yang menampung berita berita/tulisan-tulisan.


Kemudian ada twitter, IG, untuk menyebarkan berita ke khalayak luas.
4. Jobdesk divisi Media adalah bekerja dalam pervideo-an. Contohnya profil KMJ.
5. Jobdesk divisi Sebudo adalah berhubungan deengan 3 unsur tersebut. Contohnya :
Liga Nasi Goreng dan One Day With Jurnalistic.
7. Seberapa penting keberadaan organisasi menurut Anda ?
Jawaban :
Jika seseorang tidak masuk organisasi di kampus/kuliah, apa bedanya dengan kita
mengikuti les. Karena dalam organisasi kita dapat menemukan sebuah pembelajaran,
kesabaran dalam berprilaku, menemukan bagaimana cara berbicara, bagaimana cara
saling menghargai, itu adalah aspek penting dalam organisasi.
Jadi, organisasi itu sangat penting terutama bagi para mahasiswa. Arti dari KMJ
sendiri, penting sudah bukan menjadi bahasa tetapi prioritas utama. Tidak ada definisi
yang tepat untuk menggambarkan apa itu KMJ, tapi merunut pada perkataan/kalimat
yang diutarakan Pidi Baiq Bandung bukan sekedar letak geografis, tapi
menggambarkan perasaan. Begitu pula KMJ Bukan sekedar organisasi, tapi
melibatkan perasaan juga
3.2 SIMPULAN
Dapat disimpulkan dari uraian di atas, bahwa pengorganisasian itu sangat
penting dalam manajemen. Hal itu merupakan fungsi dari manajemen yang pasti
ada dan sangat dibutuhkan. Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi pasti
berhubungan dengan peran anggotanya. Sedangkan kegagalan dapat disebabkan
karena adanya faktor internal di pengorganisasian yang bersifat negatif.
3.3 SARAN
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini
diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah memahami hal tersebut,
maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk aktual di lapangan.

15

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S.P., Haji, 2011, MANAJEMEN : Dasar, Pengertian, dan Masalah,
Jakarta : PT. Bumi Aksara.

16

Você também pode gostar