Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KOMUNITAS 2
Model Konsep Dan Teori Keperawatan Dorothea Orem
DISUSUN OLEH :
Nurvina Taurimasari
(1211025)
Aris Septiana
(1211032)
Adrianus Asa Bereloy
(1211.)
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................5
1.3 TUJUAN...................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................7
2.1 BIOGRAFI DOROTHEA E. OREM.......................................................7
2.2 DEFINISI KEPERAWATAN...................................................................8
2.3 KEYAKINAN DAN NILAI NILAI......................................................9
2.4 TUJUAN...................................................................................................10
2.5 KONSEP UTAMA...................................................................................11
2.6 ASUMSI DASAR....................................................................................15
2.7 PERNYATAAN PERNYATAAN TEORITIS.......................................15
2.8 KERANGKA KERJA..............................................................................23
2.9 PROSES KEPERAWATAN MENURUT TEORI
DOROTHEA E. OREM..........................................................................27
2.10 KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI
DOROTHEA E. OREM..........................................................................31
BAB III STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN............................................32
3.1 STUDI KASUS........................................................................................32
3.2 PEMBAHASAN......................................................................................32
3.2.1 Pengkajian....................................................................................33
3.2.2 Diagnosa......................................................................................34
3.2.3 Intervensi......................................................................................34
3.2.4 Implementasi................................................................................35
3.2.5 Evaluasi........................................................................................35
BAB IV PENUTUP...........................................................................................36
4.1 KESIMPULAN........................................................................................36
4.2 SARAN....................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus
berbeda dengan orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhanya makan akan
mengalami deficiet.
Orem dengan tegas mencoba mengoptimalkan kemampuan alami setiap
klien dalam memenuhi kebutuhanya. Peran perawat dalam teori merupakan
sebagai agen yang mampu membantu klien dalam mengembalikan peranya
sebagai self care agency. Sistem yang di bangun dari tiga teori utama ini mampu
menghasilkan kolaborasi pelayanan keperwatan yang unik, tidak hanya dari
prosesnya, tapi juga dari hasilnya akan mampu membuat klien mengetahui hal-hal
yang berkaitan dengan penyakitnya.
Teori ini mampu memberikan bentuk asuhan yang harus diberikan pada
klien pada keadaan tertentu. antara klien dan perawat harus memiliki pemahaman
tentang pendangan self-care. Proses yang lebih bertumpu pada pelayanan
terapeutik yang mandiri dengan melibatkan setiap individu agar mampu
melakukannya secara mandiri.
1.2
1.3
RUMUSAN MASALAH
Siapa Dorothea Elizabeth Orem?
Bagaimana Konsep Model Keperawatan Dorothea Elizabeth Orem?
Apa saja Model Konsep Keperawatan Orem?
Apa saja teori Keperawatan Orem?
Bagaimana Teori System Keperawatan Orem?
Apa tujuan dari Keperawatan model Orem?
Bagaimana Aplikasi dari Model Keperawatan Orem?
TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memberikan pemahaman tentang Theory Self Care Defisit oleh
Dorothea E. Orem dalam lingkup pelayanan keperawatan
b. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan Riwayat hidup Dorothea E. Orem
2. Menjelaskan secara umum tentang Self Care Defisit
3. Menjelaskan Theory Self Care Defisit dalam lingkup
komponen paradigma keperawatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Orem adalah anak terakhir dari dua bersaudara. Dorothea E. Orem memulai karir
keperawatannya sejak terdaftar sebagai siswa di Providence di Washington DC.
Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 pendidikan
keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika sebagai
asisten direktur.
Selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat
tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970).
Tahun 1958-1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian
pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan.
Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali. Tahun 1965
Orem bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori
keperawatan
komunitas.
Tahun
1968
membentuk
kelompok
konferensi
teori
keperawatan.
Selanjutnya
Orem
mengembangkan
konsep
b.
c.
keperawatan.
Tahun1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali.
Tahun 1965 bergabung dengan Universita Katolik di Amerika membentuk
d.
menghasilkan
kerja
sama
tentang
perawatan
dan
disiplin
e.
f.
keperawatan.
Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa.
Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universita Katolik
g.
konsep
keperawatan
tentang
i.
2.2
DEFINISI KEPERAWATAN
Dorothea orem (1971) mengembangkan definisi keperawatan yang
kesakitan
atau
kematian.
Keperawatan
berupaya
mengatur
dan
individu,
keluarga
dan
kelompok
masyarakat
dalam
empat
konsep
utama
diatas,
Orems
asuhan keperawatan.
2.4
TUJUAN
Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :
a. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat
memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
b. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
tuntutan self care.
c. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk
memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh
karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
d. Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga / komunitas adalah :
a. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri
secara terapeutik
b. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
c. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's
yang diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah:
a. Aspek interpersonal :
hubungan didalam kelurga
b. Aspek sosial :
hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
c. Aspek prosedural :
melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi
perubahan yang terjadi
d. Aspek tehnis :
mengajarkan kepada keluarga tentang teknik dasar yang dilakukan di
rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
2.5
KONSEP UTAMA
a. Universal Self-Care Requisites
Tujuan universally required adalah untuk mencapai perawatan diri atau
kebebasan merawat diri dimana harus memiliki kemampuan untuk
mengenal, memvalidasi dan proses dalam memvalidasi mengenai anatomi
mempengaruhi
sepanjang hidupnya.
Penyakit atau trauma tidak hanya pada struktur tubuh, fisiologi
dan psikologi tetapi juga konsep diri seutuhnya. Ketika konsep diri
manusia mengalami gangguan (termasuk retardasi mental atau autisme),
perkembangan individu akan memberikan dampak baik permanen maupun
sementara. Dinegara-negara yang warganya banyak mengalami gangguan
kesehatan, self-care (perawatan diri) digunakan sebagai alat dalam
pengobatan dan terapi kesehatan.
system
dependent-care
(ketergantungan
perawatan)
adalah
yang
mengarah
pada
gangguan
pemenuhan
dipakai
untuk
memenuhi
kebutuhan
dasar
pasien,
10
pasien
hampir
semunay
tergantung
pada
pelayanan
terapetik,
ketrampilan
intrapersonal,
pemberdayaan
11
ASUMSI DASAR
Orem (2001) mengidentifikasi beberapa hal mendasar dari teori
keperawatan terkait kebutuhan dasar manusia :
a. Kebutuhan dasar manusia bersifat berkelanjutan ,dimana pemenuhannya
dipengaruhi dari faktor dari dalam pasien ataupun dari lingkungan
b. Human agency, pasien yang memiliki tingkatan ketergantungan dalam
pemenuhan kebutuhan dasarnya
c. Pengalaman dan pengetahuan perawat diperlukan untuk bisa memberikan
pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara profesional
2.7
12
dan kesejahteraan,
Peningkatan kesehatan dan pengembangan potensi dalam
hubungan social.
2. Developmental self-care requisites
Berbeda dengan universal self-care requisites, developmental selfcare requisites terbentuk oleh adanya:
Perbekalan kondisi yang meningkatkan pengembangan,
Keterlibatan dalam pengembangan diri,
Pengembangan pencegahan dari efek yang mengancam
kehidupan.
Pengembangan aspek perawatan diri berhubungan dengan pola
hidup individu yang dipengaruhi oleh lingkungan tempat
tinggalnya.
3. Health deviation self-care requisites
Perawatan diri berkaitan dengan penyimpangan kesehatan. Timbul
akibat adanya gangguan kesehatan dan penyakit. Hal ini
menyebabkan perubahan kemampuan individu dalam proses
perawatan diri.
13
b.
Penjelasan gambar :
Ketika ada kebutuhan untuk merawat diri sendiri dan individu
mampu memenuhi permintaan itu, perawatan diri adalah mungkin.
Jika, di sisi lain, tuntutan lebih besar dari kapasitas individu atau
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan itu, mak akan terjadi
ketidakseimbangan dan hal ini disebut dengan defisit perawatan
diri.
Teori self care deficit diterapkan bila
15
menjelaskan
hubungan antara
kemampuan
seseorang
dalam
bila
seseorang jatuh pada kondisi sakit atau kondisi yang melelahkan seperti
stress fisik dan psikologis. Self care deficit terjadi bila agen self care atau
orang yang memberikan perawatan diri baik pada diri sendiri maupun
pada orang lain tidak dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri individu
dan lebih memberikan self care theraupetic. Nursing agency menggunakan
kegiatan gabungan berarti bahwa kegiatan perawat perlu dikoordinasi,
dilakukan secara serentak atau berhubungan dengan layanan asuhan
keperawatan yang akan diberikan. Seseorang yang melakukan kegiatan ini
harus mempunyai pengetahuan tentang asuhan keperawatan
yang
dari
pertimbangan
praktek
pasien
dalam
hubungan
kegiatan
merawat
yang
pasien bayi.
Partly Compensatory System
Sistem penyeimbang sebagian yaitu sistem keperawatan dalam
memberikan perawatan diri kepada pasien secara sebagian saja dan
ditujukan pada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal.
Perawat mengambil alih beberapa aktifitas yang tidak dapat
dilakukan oleh pasien dalam memenuhi kebutuhan self care-nya,
dijalankan pada saat perawat dan pasien menjalankan intervensi
perawatan atau tindakan lain yang melibatkan tugas manipulatif
atau penyembuhan, misal: pasien usia lanjut, pasien stroke dengan
kelumpuhan.
c.
Supportive-Educative
System
Sistem yang mendukung/mendidik yaitu tindakan keperawatan
yang bertujuan untuk memberikan dukungan dan pendidikan agar
pasien mampu melakukan perawatan mandiri. Perawat memberikan
pendidikan
kesehatan
atau
penjelasan
untuk
memotivasi
melakukan self care, tetapi yang melakukan self care adalah pasien
sendiri,
misal:
mengajarkan pasien
merawat
lukannya,
Metode
bantuan
diantaranya:
tindakan,
panduan,
17
pelajaran,
dukungan
dan
memberikan
lingkungan
yang
membangun.
KERANGKA KERJA
Self care
Requisites
Universal
Requistes
Cairan
Makanan
Proseseliminasi
Istirahat
dan
Self care
agent
(
Mandiri
( ) Parsial
( ) Total
tidur
Untuk
Interaksi sosial
Pencegahan dari setiap
Self care
Nursing action
deficit
) Elf care Mandiri :
agency
Support perawatan
<
diri
Pengaturan latihan
self
care
demand
dan
pengembangan
18
bahaya
Peningkatan
fungsi
kategori
self
care
dan reguisites
perkembangan
manusia
self
care pasien
Membantu
keterbatasan
self
care pasien
Membantu pasien
sesuai kebutuhan
Pasien action :
Mengenali
kebutuhan
care dirinya
Meregulasi
self
self
care agency
Menerima
perawatan
dan
bantuan
dari
perawat
Total
Memenuhi
kebutuhan
terapetik self care
pasien
Menkompensasi
ketidakmampuan
paien
dalam
pemenuhan
kebutuhan
self
care
19
Memberikan
support
dan
melindungi pasien
Developmental
Mempertahanka
Mandiri
Partial
n
kondisi Total
lingkungan
Yang
mendukung
diri
Pengaturan latihan
pengembangan
self care agency
yang
mengancam
perkembangan
normal
Support perawatan
dan
perkembangan
Pencegahan dari
kondisi
Mandiri :
Parsial :
Nurse action :
Menentukan
kebutuhan
self
care pasien
Membantu
keterbatasan
self
care pasien
Membantu pasien
sesuai kebutuhan
Pasien action :
Mengenali
kebutuhan
care dirinya
Meregulasi
self
self
care agency
Menerima
perawatan
dan
bantuan
dari
perawat
Total
20
Memenuhi
kebutuhan
terapetik self care
pasien
Menkompensasi
ketidakmampuan
paien
dalam
pemenuhan
kebutuhan
self
care
Memberikan
support
dan
melindungi pasien
Health
deviation
Pencarian
Mandiri :
Support perawatan
terhadap
bantuan medis
Kesadaran
diri
Pengaturan latihan
terhadap potensi
dan
masalah
yang
pengembangan
muncul
akibat
dari pengobatan
atau perawatan
Modifikasi
konsep
atau
gambaran diri
Penyesuaian
gaya hidup yang
dapat
mendukung
perubahan status
kesehatan.
Parsial :
Nurse action :
Menentukan
kebutuhan
self
care pasien
Membantu
keterbatasan
self
care pasien
Membantu pasien
sesuai kebutuhan
Pasien action :
21
Mengenali
kebutuhan
care dirinya
Meregulasi
self
self
care agency
Menerima
perawatan
dan
bantuan
dari
perawat
Total
Memenuhi
kebutuhan
terapetik self care
pasien
Menkompensasi
ketidakmampuan
paien
dalam
pemenuhan
kebutuhan
self
care
Memberikan
support
dan
melindungi pasien
2.9
22
dan
therapeutic pasien, sekarang, dan masa yang akan datang, apakah pasien
mempunyai self-care demand dan untuk memenuhi therapeutic self-care
demand-nya, apakah sifat dan alasan hal tersebut, apakah pasien perlu
dibantu untuk menahan diri menggunakan self care, apakah untuk
melindungi perkembagan kemampuan self-care dari tujuan terapetik, dan
apakah potensi pasien untuk menggunakan self-care pada periode yang
akan datang.
b. Tahap 2 : Mendisain sistem keperawatan dan perencanaan
Tahap ini merupakan tahap dalam memberikan perawatan pada
pasien dan membuat nursing system yang efisien dan efektif dan
menentukan cara-cara yang benar dalam membantu self care pasien. Tahap
ini termasuk mendisain bagaimana peran pasien dan peran perawat dalam
melakukan self care yang dilakukan dalam memenuhi therapeutic selfcare demand, dan mengatur latihan self-care agency, melindungi dan
membantu self care agency.
Sedangkan perencanaan merupakan kegiatan mengarahkan dan
cara untuk mengimplementasikan sistem keperawatan dan berhubungan
dengan usaha untuk mendapatkan aktifitas tertentu saat perawat dengan
klien berinteraksi.
c. Tahap 3: Memproduksi dan manajemen sistem keperawatan
Di dalam tahap ketiga ini, perawat bekerja untuk menghasilkan dan
mengatur sistem keperawatan. Perawat selama berinteraksi dengan pasien,
dapat melakukan perencanaan dan kontrol, dan tahap ini mengatur sistem
keperawatan serta menghasilkan kegiatan yang terencana untuk memenuhi
therapeutic self-care demand dan mengatur latihan dan pengembangan
kemampuan akan self-care. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi: membatu,
menuntun, mengarahkan, menstimulus minat, mendukung, meregulasi,
mengkoordinasi dan memonitor tugas self-care sehingga sistem perawatan
dapat berjalan dengan optimal.
Perbandingan antara proses keperawatan Orem dengan proses keperawatan
dapat dilihat pada tabel berikut:
Proses Keperawatan Proses Keperawatan Orem
1. Pengkajian
- Diagnosis dan resep; menentukan mengapa keperawatan
2.
24
Persepsi
individu
tentang
status
kesehatannya
Tujuan kesehatan dalam konteks sejarah
keperawatan
keperawatan
praktik,
administrasi
Kelemahan/Keterbatasan
1. Dalam teori sistem secara umum, sistem dipandang sebagai satu
kesatuan, sementara Orem mendefinisikan sistem sebagai suatu
keseluruhan, hal.
2. Kesehatan sering dipandang sebagai sesuatu yang dinamis dan
selalu berubah.
3. Teorinya berorientasi pada penyakit.
26
BAB III
STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
3.1
STUDI KASUS
Ny. X Umur 50 tahun, status janda, suku melayu, agama Islam, pekerjaan
ibu rumah tangga, riwayat pendidikan tidak tamat SD, suami sudah 7 tahun yang
lalu meninggal dunia, Ny. X tinggal dengan anak laki-lakinya yang kebetulan
istrinya hanya sebagai ibu rumah tangga sementara anak laki-lakinya Ny. X
adalah seorang karyawan swasta salah satu perusahaan. Saat ini Ny. X dirawat di
Ruang K Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Y, sudah 4 hari Ny. X di rawat di
ruang tersebut, menantunya dengan setia dan sabar menjaga ibunya dengan
diagnosa Angina Pectoris.
Kondisi saat masuk kesadaran compos mentis, tekanan darah 140/100
mmHg, nadi 88 kali / menit, nafas 30 kali / menit, suhu 36,5 0 C, TB, 156 cm dan
BB 45 kg, klien mengeluh nyeri pada dada sebelah kiri, nyeri sangat hebat, klien
tampak meringis, berkeringat dingin, klien terpasang kateter urin, dan oksigen 3
liter/menit, obat oral cedocard 3 x 1, antasida 3 x 1, dulcalax 1 x 1, terpasang
infus RL 20 tetes/menit, klien dianjurkan bedrest ditempat tidur, ruang ICCU pada
saat itu penuh sehingga klien di rawat di ruang penyakit dalam.
Kondisi pada hari itu (hari ke empat) klien sudah menunjukan banyak
perubahan seperti nyeri berkurang, tekanan darah 130/80 mmHg, masih terpasang
oksigen kanul 2 liter/menit, terpasang infus RL 20 tetes/menit, pada saat ini Ny. X
tidak dianjurkan untuk melakukan aktivitas yang berat, untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari seperti mandi, buang air besar harus dibantu oleh perawat
sedangkan makan atau minum klien dibantu keluarga.
3.2
PEMBAHASAN
Penerapan asuhan keperawatan teori self care Orem pada Ny. X
pengkajian,
Pengkajian
Bila mengacu pada teori self care, maka hal-hal yang perlu dikaji adalah
faktor personal, universal self care, development self care, health deviation,
27
medical problem and plan dan self care deficit, dan data yang dapat dikumpulkan
dari kasus Ny. X, adalah sebagai berikut:
a. Faktor personal: usia 50 tahun, suku melayu, WNI, agama Islam, janda,
pekerjaan ibu rumah tangga, tinggi badan 156 cm dan berat badan 45 kg.
b. Universal self care requisites: Ny. X mengeluh nyeri pada dada sebelah
kiri, nafas sesak dengan frekuensi
wajah tampak meringis,
Aktual
gangguan
sistem
3.2.2
Diagnosa
Berdasarkan hasil pengkajian dan analisa data beberapa diagnosa
Intervensi
28
1.
1.
RASIONAL
Mempertahankan
oksigen arteri
2.
Mengetahui status
pernafasan
program pengobatan
4.
Posisi pasien
Bantu dalam
terapi inhalasi
6.
baik
Pendidikan
kesehatan : perubahan gaya hidup,
Meningkatkan
5.
pengembangan paru
Membantu
6.
mengeluarkan sekret
Kemungkinan
Alat-alat
emergensi disiapkan dalam kondisi
7.
pernafasan
4.
fowler
5.
Meningkatkan
29
BAB IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana
SARAN
Dengan mengetahui model - model keperawatan yang ada diharapkan
perawat bisa mengetahiu metode mana yang pantas dan harus kita terapkan dalam
keadaan dan situasi tertentu. Jangan sampai salah mengambil metode karena
setiap situasi dan kondisi selalu berubah.
30
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M.R., & Tomey, A.M. 2006. Nursing theory: utilization and
application. Third edition. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.
Alligood, M.R., & Tomey, A.M. (2006). Nursing theory: utilization and
application. Third edition. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.
Hartweg, D.L. 1991. Dorothea Orem: self-care deficit theory. Newbury Park,
California: Sage Publications, Inc.
Orem, Dorothea. 2007. Dorothea Elizabeth Orem Made Nursing Theory.
Exciting, Realistic, and Usable. www. Diosav.org. Diunduh 18 Mei
2010
Parker, M.E. 1990. Nursing theories in practice. New York: National League for
Nursing.
Tomey, A,M. 2006. Nursing theorists and their work,6th edition. St, Louis, Missouri; C.V.
Mosby Company
31