Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisa mikroskop dari ketiga sampel, pada feed awal
mempunyai kadar rata-rata casiterite sebesar 55,98 %, setelah dilakukan
proses pemisahan menggunakan air table maka terjadi peningkatan kadar
rata-rata mineral casiterite menjadi 73,11 %. Sedangkan untuk mineral
middling kadar rata-rata setelah diproses air table sebesar 62,15 % dan kadar
rata-rata tailing setelah diproses air table sebesar 30,31 %, mineral middling
dan tailing tersebut harus di proses kembali di karenakan kadar nya belum
mencapai syarat peleburan.
2. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada Air Table terjadi kenaikan
kadar Sn pada
Percobaan 1.) feed awal 54,45 % menjadi 75,46 % setelah di proses,
kenaikan kadar sebesar 21,01 %.
Percobaan 2.) feed awal 46,12 % menjadi 72,27 % setelah di proses, kenaikan
kadar sebesar 26,15 %.
Percobaan 3.) feed awal 67,37 % menjadi 71,60 % setelah di proses, kenaikan
kadar sebesar 4,23 %.
3. Terjadinya peningkatan kadar Sn pada proses pemisahan menggunakan
peralatan Air Table tergantung pada :
1) Pengaturan feed rate pada hooper meja
2) Bahan Feed yang di olah
40
3) Kisi Kayu
5.2. Saran
1. Pada Air Table sebaiknya di gantikan kisi kayu nya karna pada kisi kayu nya
sudah sebagian sudah rusak sehingga proses kerja tidak signifikan, makanya
kebanyakan konsentrat lolos ke tailing dan middling. Karna kisi kayu pada
meja sudah ada yang patah, khususnya untuk meja nomor 2, dan juga apabila
terjadi pembelian meja baru, seharusnya diperiksa terlebih dahulu kisi kayu
pada meja tersebut karna dari hasil interview, pada meja nomor 2 itu saat
pembeliannya, kisi kayu tidak ada sehingga para pekerja memasang sendiri
kisi kayu pada meja tersebut, hasilnya tidak bagus karna kayu yang di pakai
dari pabrik nya beda dengan pemasangan yang sudah dilakukan para pekerja.
2. Ketika akan melakukan proses pengolahan hendaknya feed yang akan diolah
dianalisa terlebih dahulu dilaboratorium Bidang Pengolahan Mineral (BPM)
untuk mempermudah proses pengolahan itu sendiri dan juga perlunya
pengaturan feed rate pada hooper meja dan kisi kayu nya yang sebagus
mungkin sehingga tercapainya efesiensi kerja serta menghindari proses yang
berulang-ulang.