Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SISTEM PERKEMIHAN
Disusun oleh :
Agita Tiara Kusuma
Asih Wahyuni
Brata
Dedi
A.
b.
kolagen
seperti
lupus
eritematosus
diseminata,
purpura
anafilaktoid.
3) Glumeronefritis akut atau glumeronefritis kronis, trombisis vena renalis.
penyakit
sel
sabit,
hiperprolinemia,
nefritis
dengan
membranoproliferatif hipokomplementemik.
c.
histopatologis
yang tampak
golongan
yaitu:
kelainan
minimal,nefropati
membranosa,
4. Klasifikasi
Whaley dan Wong (1999 : 1385) membagi tipe-tipe sindrom nefrotik:
3
5. Patofisiologi
Kelainan yang terjadi pada sindrom nefrotik yang paling utama adalah
proteinuria sedangkan yang lain dianggap sebagai manifestasi sekunder. Kelainan
ini disebabkan oleh karena kenaikan permeabilitas dinding kapiler glomerulus yang
sebabnya belum diketahui yang terkait dengan hilannya muatan negative gliko
protein dalam dinding kapiler. Pada sindrom nefrotik keluarnya protein terdiri atas
campuran albumin dan protein yang sebelumnya terjadi filtrasi protein didalam
tubulus terlalu banyak akibat dari kebocoran glomerolus dan akhirnya
diekskresikan dalam urin. (Husein A Latas, 2002 : 383).
4
Pada sindrom nefrotik protein hilang lebih dari 2 gram perhari yang
terutama terdiri dari albumin yang mengakibatkan hipoalbuminemia, pada
umumnya edema muncul bila kadar albumin serum turun dibawah 2,5 gram/dl.
Mekanisme edema belum diketahui secara fisiologi tetapi kemungkinan edema
terjadi
karena
penurunan
tekanan
onkotik/
osmotic
intravaskuler
yang
Tekanan hidrostatik
Tekanan
Osmotic plasma
Transudasi air dan elektrolit ke ruang intertisiil
edema
Sel terjepit
Gangguan metabolisme sel
Stimulasi jaringan tubuler
kelelahan
Intoleransi
aktivitas
oliguri
hipertesi
Edema anasarka
immobilitas
Penekanan lama pada tubuh
Gg. Integritas kulit
bedrest
Sulit bergerak
Perubahan penampilan
Intoleransi aktivitas
Paru-paru
Ekspansi dada dan paru
Ventilasi tidak adekuat
Sesak nafas
Perubahan pola nafas
Abdomen
Menekan gaster
Mual, muntah
anoreksia
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
7. Pemeriksaan Penunjang
a.
Laboratorium
1) Urine
Volume biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (fase oliguria). Warna urine
kotor, sediment kecoklatan menunjukkan adanya darah, hemoglobin,
mioglobin, porfirin.
2) Darah
Hemoglobin menurun karena adanya anemia. Hematokrit menurun.
Natrium biasanya meningkat, tetapi dapat bervariasi. Kalium meningkat
sehubungan dengan retensi seiring dengan perpindahan seluler (asidosis)
atau pengeluaran jaringan (hemolisis sel darah merah). Klorida, fsfat dan
magnesium meningkat. Albumin <>
8
b.
8. Penatalaksanaan
a. Diperlukan tirah baring selama masa edema parah yang menimbulkan keadaan
tidak berdaya dan selama infeksi yang interkuten. Juga dianjurkan untuk
mempertahankan tirah baring selama diuresis jika terdapat kehilangan berat
badan yang cepat.
b. Diit. Pada beberapa unit masukan cairan dikurangi menjadi 900 sampai 1200
ml/ hari dan masukan natrium dibatasi menjadi 2 gram/ hari. Jika telah terjadi
diuresis dan edema menghilang, pembatasan ini dapat dihilangkan. Usahakan
masukan protein yang seimbang dalam usaha memperkecil keseimbangan
negatif nitrogen yang persisten dan kehabisan jaringan yang timbul akibat
kehilangan protein. Diit harus mengandung 2-3 gram protein/ kg berat badan/
hari. Anak yang mengalami anoreksia akan memerlukan bujukan untuk
menjamin masukan yang adekuat.
c. Perawatan kulit. Edema masif merupakan masalah dalam perawatan kulit.
Trauma terhadap kulit dengan pemakaian kantong urin yang sering, plester atau
verban harus dikurangi sampai minimum. Kantong urin dan plester harus
diangkat dengan lembut, menggunakan pelarut dan bukan dengan cara
mengelupaskan. Daerah popok harus dijaga tetap bersih dan kering dan scrotum
harus disokong dengan popok yang tidak menimbulkan kontriksi, hindarkan
menggosok kulit.
d. Perawatan mata. Tidak jarang mata anak tertutup akibat edema kelopak mata
dan untuk mencegah alis mata yang melekat, mereka harus diswab dengan air
hangat.
e. Kemoterapi:
1) Prednisolon digunakan secra luas. Merupakan kortokisteroid yang
mempunyai efek samping minimal. Dosis dikurangi setiap 10 hari hingga
dosis pemeliharaan sebesar 5 mg diberikan dua kali sehari. Diuresis
umumnya sering terjadi dengan cepat dan obat dihentikan setelah 6-10
minggu. Jika obat dilanjutkan atau diperpanjang, efek samping dapat terjadi
10
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Lakukan pengkajian fisik, termasuk pengkajian luasnya edema.
b. Kaji riwayat kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan adanya
peningkatan berat badan dan kegagalan fungsi ginjal.
c. Observasi adanya manifestasi dari Sindrom nefrotik : Kenaikan berat badan,
edema, bengkak pada wajah ( khususnya di sekitar mata yang timbul pada saat
bangun pagi , berkurang di siang hari ), pembengkakan abdomen (asites),
kesulitan nafas ( efusi pleura ), pucat pada kulit, mudah lelah, perubahan pada
urin ( peningkatan volum, urin berbusa ).
d. Pengkajian diagnostik meliputi meliputi analisa urin untuk protein, dan sel
darah merah, analisa darah untuk serum protein ( total albumin/globulin ratio,
kolesterol ) jumlah darah, serum sodium.
11
Kriteria Hasil
Intervensi:
1) Pantau, ukur dan catat intake dan output cairan
2) Observasi perubahan edema
3) Batasi intake garam
4) Ukur lingkar perut
5) timbang berat badan setiap hari
Kriteria Hasil
Intervensi:
1) auskultasi bidang paru
2) pantau adanya gangguan bunyi nafas
12
Kriteria Hasil
Intervensi:
1) tanyakan makanan kesukaan pasien
2) anjurkan keluarga untuk mrndampingi anak pada saat makan
3) pantau adanya mual dan muntah
4) bantu pasien untuk makan
5) berikan makanan sedikit tapi sering
6) berikan informasi pada keluarga tentang diet klien
Kriteria Hasil
Intervensi:
1) cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2) pantau adanya tanda-tanda infeksi
3) lakukan perawatan pada daerah yang dilakukan prosedur invasif
4) anjurkan keluarga untuk mrnjaga kebersihan pasien
5) kolaborasi pemberian antibiotic
Kriteria Hasil
Intervensi:
1) pantau tingkat kemampuan pasien dalan beraktivitas
2) rencanakan dan sediakan aktivitas secara bertahap
3) anjurkan keluarga untuk membantu aktivitas pasien
4) berikan informasi pentingnya aktivitas bagi pasien
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi:
1) inspeksi seluruh permukaan kulit dari kerusakan kulit dan iritasi
2) berikan bedak/ talk untuk melindungi kulit
3) ubah posisi tidur setiap 4 jam
4) gunakan alas yang lunak untuk mengurangi penekanan pada kulit
Kriteria Hasil
Intervensi:
1) gali perasaan dan perhatian anak terhadap penampilannya
2) dukung sosialisasi dengan orang-orang yang tidak terkena infeksi
3) berikan umpan balik posotif terhadap perasaan anak
Kriteria Hasil
Intervensi:
1) observasi frekuensi, karakteristik dan warna feses
2) identifikasi makanan yang menyebabkan diare pada pasien
3) berikan makanan yang mudah diserap dan tinggi serap.
A Pengkajian
I. Identitas klien
Nama
: Nn. C. S
Usia/tanggal lahir
: 16 tahun
16
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Bangsa
: Indonesia
Status pernikahan
: Belum kawin
Pekerjaan
: Belum bekerja
Diagnosa medik
: Sindrom nefrotik
No. Rm
: 37694
Tanggal MRS
Tanggal pengkajian
Therapy
: Furosemide 2 - 2 - 0
Asetensa 50 mg 1 - 0 - 0
Amlopidin 10 mg 1 x 1
Omeprazole 0 - 0 - 1
Penanggung jawab
Nama
: Ny. M. P
Usia
: 47 Tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: IRT
: Ibu klien
17
Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan
klien, tidak ada penyakit menular seperti TBC ataupun penyakit turunan seperti
IV.
diabetes mellitus
Riwayat Psikososial
Klien menerima keadaan sakitnya sambil berharap akan kesembuhan dan
V.
VI.
remaja di jemaatnya.
Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Tampak sakit sedang
b. Tanda-tanda vital : S : 36,6 C
N : 88 x/menit
R : 22 x/menit
TD : 160/100 mmHg
c. kesedaran
: Compos mentis
d. Pemeriksaan head to toe
- Kepala
: Bentuk bulat, rambut warna pirang, distribusi merata,
tidak ada bejolan, klien mengatakan nyeri kepala
- Wajah
: Pucat, edema, ekspresi wajah tampak meringis
- Mata
: Konjungtiva pucat,enema palpebra, penglihatan baik,
tidak ada secre
- Hidung
: Tidak ada polip, tidak ada secret, penciuman baik
- Telinga
: Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, pendengaran
baik
- Mulut
: Mukosa lembab,bibir merah muda, gigi 6 sudah di cabut
- Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar Tiroid
- Dada
: Pergerakan simetris kiri dan kanan, bentuk dada normal,
bunyi jantung S1 lub dan S2 dub, tidak ada bunyi
tambahan
- Abdomen
: Lemas, tidak ada nyeri tekan, peristaltik usus baik,
frekwensi napas 22 x/menit
- Ekstremitas atas
: ROM baik, tidak ada edema, simetris kiri dan kanan
- Ekstremitas bawah : ROM baik, tidak ada edema, simetris kiri dan kanan
- Genetalia
: Distribusi mons pubis merata keadaan bersih
- Anus
: Tidak ada hemoroid
VII.
Aktivitas sehari-hari
a. Nutrisi
Di rumah :
Makan 3 x sehari, jenis : Nasi, ikan dan buah makanan
rendah garam
Di RS
:
tidak dihabiskan.
b. Cairan
Di rumah
:
Di RS
:
c. Eliminasi
Di rumah
:
Di RS
Tes diagnostic
Laboratorium tanggal 14 01 2009
Nilai normal
Urea
171,4 mg/dl
10-50
Creatinim
3,67 mg/dl
0,5 1,1
leukosit
0 - 1
Urine
-
Sedimen
- eritrosit
-
Epitel
Silinder - / negative
Mikroorganisme +
SG
1.020
1.003- 1.030
pH
8, 5
4.5 - 8
Protein
Blood
0 - 1
5,8 0/negative
+/pos
- / negative
3+
2+
negative / -
Pengelompokka data :
Data subjektif
19
Data objektif
-
Wajah edema
Edema palpebra
TD : 160/100 mmHg
Urea : 171
20
ANALISA DATA
No
1
Ds :
Do :
-
Data
Etiologi
Masalah
Kelebihan volume
cairan
Hipoalbumia
Tekanan osmotic
Wajah
tampak
odema
Odema palpebra
TD : 160/100
mmHg
Urea : 171 mg/dl
Creatinine : 3,67
mg/dl
Urine : protein
3+
Blood 2+
SG : 1,020
Plasma menurun
Terjadi perpindahan cairan
intravaskuler ke ruang intestinal
Volume
cairan
berkurang
Pengaktifan
angiotesin
intravaskuler
sistem
renin-
Pelepasan aldosteron
Retensi natrium
Ds :
Do :
-
Edema
Penurunan sirkulasi darah
Klien mengeluh
sakit kepala
Pengaktifan sistem renin
angiotensin
Keadaan umum
tampak
sakit Peningkatan tekanan darah
sedang
Ekspresi wajah Sakit kepala
tampak meringis
Nyeri
21
Ds :
-
Do :
-
Gangguan pola
tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
3.
Diagnosa
keperawatan
Kelebihan
volume cairan b/d
edema yang
ditandai dengan
Ds :
Do :
-
Wajah
tampak
odema
Odema
palpebra
TD :
160/100
mmHg
Urea : 171
mg/dl
Tujuan
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3 hari
odema
berkuran
sampai hilang
dengan kriteria
:
- Menunjuk
an
haluaran
urine tepat
dengan
berat jenis
Intervensi
1. Catat
pemasukan
dan
pengeluaran
cairan
2. Awasi berat
jenis urine
3. Timbang
berat badan
4. Kaji kulit
wajah, area
tergantung
untuk edema
5. Kaji gingkat
kesadaran,
selidiki
perubahan
Rasional
1. Perlu untuk
menentukan fungsi
ginjal, kebutuhan
penggantian cairan
dan penurunan
risiko kelebihan
cairan
4.
Mengu
kur kemampuan
ginjal untuk
mengkonsentrasika
n urine
5. Penimbangan berat
badan adalah
pengawasan status
cairan terbaik
6. Untuk mengetahui
22
Creatinine
: 3,67
mg/dl
Urine :
protein 3+
Blood 2+
SG : 1,020
/ hasil
laboratori
um
mendekati
normal
mental.
Adanya
gelisah
Nyeri b/d
peningkatan
tekanan darah
yang ditandai
dengan :
Ds :
- Klien
mengeluh
sakit
kepala
Do :
- Keadaan
umum
tampak
sakit
sedang
- Ekspresi
wajah
tampak
meringis
- TTV
TD :
S :
N :
R :
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
nyeri
berkurang
sampai hilang
dengan kriteria
:
- Klien
mengeluh
tidak nyeri
kepala
- Ekspresi
wajah
tampak
tenang
- Tekanan
darah
dalam
batas
normal
110/70
120/80
1. Kaji tingkat
nyeri
2. Pertahankan
tirah baring
bila di
indikasikan
(selama fase
akut)
3. Berikan
tindakan
kenyamanan
dengan
mengajarkan
teknik
relaksasi
Gangguan pola
tidur b/d sakit
kepala yang
ditandai dengan :
Ds :
- Klien
mengeluh
sakit
kepala
- Klien
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3 hari
pola tidur
adekuat
dengan kriteria
:
- Klien tidak
1. Anjurkan
klien untuk
mendengarka
n music yang
lembut pada
saat tidur
2. Berikan
tempat tidur
yang nyaman
dan beberapa
1. Menurunkan
stimulasi sensori
dengan
menghambat
suaras-suara lain
dari lingkungan
sekitar yang
menghambat tidur
nyenyak
2. Meningkatkan
23
mengataka
n tidur
malam
hanya 3
jam
-
Do :
Ekspresi wajah
tampak meringis
mengeluh
sakit kepala
Klien tidur
7-8 jam /
hari
Ekspresi
wajah
tenang
milik pribadi
mis : bantal
dn guling
3. Batasi
pengunjungan
kenyamanan tidur
serta dukungan
fisiologis/psikolo
gis
3. Untuk
memberikan
kenyamanan
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
16 01
- 2009
No DX
1
17 01
Implementasi
1. Mencatat pemasukan dan
pengeluaran cairan
2.
Mengawasi berat jenis urine
3.
Menimbang berat badan
4.
Mengkaji
kulit wajah, area tergantung
untuk edema
5.
Mengkaji
gingkat kesadaran, selidiki
perubahan mental. Adanya
gelisah
1. Mengkaji tingkat nyeri
Evaluasi
S : O : - Wajah tampak
edema
- Edema palpebra
A :
- Masalah belum
teratasi
P :
- Catat pemasukan
dan pengeluaran cairan
S : Klien mengatakan
24
- 2009
18 01
- 2009
25