Você está na página 1de 14

ANALYSIS SUSTAINABLE DEVELOPMENT CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY PROGRAMME
Trio Afandi, Abdul Mukhyi
Undergraduate Program, Faculty of Economics
Gunadarma University
http://www.gunadarma.ac.id

Keywords: Analysis, CSR, Social Responsibility

ABSTRACT
The growth of financial institution of syariah law and awareness of corporate social
responsibility (CSR) become base in this research. In financial institution of syariah law
especially at BMT have ability as institute do not only orient business but also the social, fair and
flatten. Program of CSR even also shall become activity of supporter of sustainable
development. This Research own target to assessment socialize about five pillar of activity CSR
from Prince of Wales International Business Forum, observation to Element Lock Sustainable
Development, and enhanced by the growth program defrayal from BMT. Through the approach,
got by result that society assesses BMT Al-Kautsar have fulfilled aspect five pillar of activity of
CSR from Prince of Wales International Business Forum. BMT Al-Kautsar even also able to
sustainable development in program CSR and BMT Al Kautsar able to improve growth of its
program defrayal. Bibliography (2000 2009)

ANALISIS SUSTAINABLE DEVELOPMENT PROGRAM


CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
BMT AL-KAUTSAR
Trio Afandi1
M. Abdul Mukhyi, SE, MM.2
1
Jurusan Akuntansi
1,2
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100, Depok
ABSTRAK
Pesatnya perkembangan lembaga keuangan syariah dan kesadaran akan
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) menjadi landasan dalam penelitian ini.
Dalam lembaga keuangan syariah khususnya BMT memiliki kemampuan sebagai
lembaga yang tidak hanya berorientasi bisnis tetapi juga sosial, adil dan merata.
Program CSR pun hendaknya menjadi kegiatan pendorong pembangunan
berkelanjutan (Sustainable Development).
Penelitian ini memiliki tujuan terhadap penilaian masyarakat tentang lima
pilar aktivitas CSR dari Prince of Wales International Business Forum, pengamatan
terhadap Elemen Kunci Sustainable Development melalui triple bottom line, dan
dilengkapi perkembangan program pembiayaan dari BMT.
Melalui penelitian tersebut, didapatkan hasil bahwa masyarakat menilai BMT
Al-Kautsar telah memenuhi aspek lima pilar aktivitas CSR dari Prince of Wales
International Business Forum. BMT Al-Kautsar pun mampu melakukan
pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) dalam program CSR. Dan
BMT Al-Kautsar mampu meningkatkan perkembangan program pembiayaannya.
Daftar Pustaka (2000 - 2009)

ABSTRACTION
The growth of financial institution of syariah law and awareness of corporate
social responsibility (CSR) become base in this research. In financial institution of
syariah law specially at BMT have ability as institute do not only orient business but
also the social, fair and flatten. Program of CSR even also shall become activity of
supporter of sustainable development.
This Research own target to assessment socialize about five pillar of activity
CSR from Prince of Wales International Business Forum, observation to Element
Lock Sustainable Development, and enhanced by the growth program defrayal from
BMT.
Through the approach, got by result that society assess BMT Al-Kautsar have
fulfilled aspect five pillar of activity of CSR from Prince of Wales International
Business Forum. BMT Al-Kautsar even also able to sustainable development in
program CSR. And BMT Al-Kautsar able to improve growth of its program defrayal.
Bibliography (2000 2009)

PENDAHULUAN
Industri lembaga keuangan syariah dalam beberapa tahun terakhir ini sedang
mengalami perkembangan cukup pesat. Lembaga Keuangan Syariah merupakan
lembaga keuangan dengan sistem bagi hasil yang dirancang untuk terciptanya
keadilan dalam menanggung resiko usaha dan bagi hasil antara pemilik dana (rabbul
maal) yang menyimpan dananya dilembaga, lembaga selaku pengelola dana
(mudharib), dan masyarakat yang membutuhkan dana yang bisa sebagai peminjam
dana atau pengelola usaha.
Muhammad Syafii Antonio (2009) mengatakan, di tengah kondisi krisis
ekonomi saat ini, pasar modal sudah terpangkas cukup banyak. Investor yang
menitipkan aset di saham pun sudah banyak tergerus, sementara di sisi likuiditas
semakin ketat dengan investor yang menyelamatkan asetnya. Menurutnya sistem
keuangan syariah menawarkan sistem yang lebih amanah dan bertanggung jawab.
Terbukti, bank syariah selama dua bulan pertama pada tahun 2009 kinerja
pertumbuhan pembiayaan tetap tinggi, dan penyaluran pembiayaan secara
berkelanjutan terus mengalami peningkatan dari 33,3% pada Februari 2008 menjadi
47,3% pada Februari 2009. (Media Indonesia, 13 April 2009). Hal ini pun dapat
terlihat dari peningkatan aset perbankan syariah, yaitu :
Aset Perbankan Syariah ( Triliun Rp)

52,10
49,50
36,50

26,80
15,20

20,90

7,90
2003

2004

2005

2006

2007

2008

Feb-09

Sumber : Asbisindo dan Bank Indonesia (Republika, 17 April 2009)


Gambar Aset Perbankan Syariah
Bahkan, Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah) Baitul Maal wa Tamwil (BMT)
sebagai salah satu lembaga keuangan mikro syariah menyalurkan dana Rp. 10 Miliar
yang diperoleh dari Lembaga Pembiayaan dan Dana Bergulir (LPDB) Kementerian
Negara Koperasi dan UKM. (Republika, 27 Maret 2009).
BMT bukan hanya sebuah lembaga yang berorientasi bisnis, tetapi juga sosial,
lembaga yang kekayaannya terdistribusi secara merata dan adil. Sejalan dengan
perkembangan lembaga keuangan syariah, beberapa tahun ini pun sedang
berkembangnya masalah tentang tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) pada masyarakat. Corporate Social Responsibility (CSR)


menurut The World Business Council for Sustainable Development (WBSD) yang
ditulis oleh Edi Suharto (2008) adalah komitmen berkesinambungan dari kalangan
bisnis untuk berperilaku etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi,
seraya meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas
lokal dan masyarakat luas pada umumnya.

LANDASAN TEORI
Baitul Maal wa Tamwil (BMT) menurut M. Nadratuzzaman Hosen. et al.
(2006:24) adalah Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang dioperasikan dengan
prinsip bagi hasil, menumbuhkembangkan bisnis usaha mikro dalam membela
kepentingan kaum fakir miskin, ditumbuhkan atas prakarsa dan modal awal dari tokoh
tokoh masyarakat setempat dengan berlandaskan pada sistem ekonomi yang
berintikan keadilan.
BMT bersifat terbuka, independen, berorientasi pada pengembangan tabungan
dan pembiayaan untuk mendukung bisnis ekonomi yang produktif bagi anggota dan
kesejahteraan sosial masyarakat sekitar, terutama usaha mikro dan pengetasan
kemiskinan.
Karena Pembangunan sebuah negara bukan hanya tugas dan tanggung jawab
pemerintah, masyarakat baik individu maupun organisasi memiliki peranan dalam
kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup. Organisasi yang terbentuk dalam dunia
bisnis termasuk lembaga keuangan syariah memiliki tanggung jawab sosial (CSR)
dalam meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup baik bagi
anggotanya maupun masyarakat disekitarnya
Fungsi CSR tidak hanya sebagai suatu kewajiban menjalankannya saja, namun
berproses kepada dampak yang lebih dalam lagi yakni bagaimana CSR bisa

menuntaskan kemiskinan dan berhasil menggerakan sektor reil, dan CSR harus dapat
membangun suatu daerah.
Ruang lingkup CSR menurut Boone dan Kurtz (2007:72) dapat dilihat dengan
gambar sebagai berikut :

Kepada Masyarakat
Umum

Kepada Konsumen

Tanggung
Jawab Sosial
Bisnis

Kepada Karyawan

Kepada Investor dan Komunitas Sektor Keuangan


Sumber : Boone dan Kurtz (2000:72)
Gambar Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility
Lima pilar aktivitas CSR dari Prince of Wales International Business Forum
yang ditulis I Komang Ardana (2008), yaitu :
1. Building human capital
Perusahaan secara internal memiliki sumber daya manusia yang andal dan secara
eksternal untuk melakukan pemberdayaan masyarakat.
2. Strengthening Economies
Perusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri, namun harus dapat
memberdayakan ekonomi lingkungan sekitar.
3. Assessing Social Chesion
Perusahaan mampu menjaga keharmonisan dengan masyarakat.
4. Encouraging good governance
Perusahaan melakukan tata kelola bisnis yang baik.
5. Protecting The Environment
Perusahaan memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

Program CSR pun harus memenuhi Konsep Sustainable Development. Konsep


yang harus dipenuhi meliputi aspek keuangan, aspek sosial dan aspek lingkungan.
Dalam tulisan Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 11 Tahun 2008 oleh I
Komang Ardana (2008) ketiga hal tersebut sering disebut dengan Triple Bottom Line
sebagai pemikiran John Elkington. Sinergi Triple Bottom Line atau yang dikemas 3P
(profit, planet, people) yang dibawakan oleh Elkinton, jika dihubungan maka dapat
digambarkan sebagai berikut :

Sumber : I Komang Ardana (2008)


Gambar Hubungan Triple Bottom Line
Saat ini banyak perusahaan yang memperhatikan aspek triple bottom line. Maka
perusahaan yang baik tidak hanya mengerjar laba (profit), melainkan kepedulian
terhadap lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini melakukan pendekatan dengan penilaian masyarakat tentang lima
pilar aktivitas CSR dari Prince of Wales International Business Forum dengan
menggunakan metode penelitian explorasi, dan menggunakan prosedur pengambilan
sampel dengan sampel konvenien (sampel diambil berdasarkan kesukaan),
pengamatan terhadap Elemen Kunci Sustainable Development, dan dilengkapi
perkembangan program pembiayaan dari BMT.

Berikut metode pendekatan penelitian :

Sustainable Development Program Corporate Social Responsibility

Lima Pilar Aktivitas CSR


Indikator Program CSR :
1. Building human capital
2. Strengthening economies
3. Assessing social chesion
4. Encouraging good governance
5. Protecting the environment

Elemen Kunci Sustainable Development Program CSR


Profit

People

Planet

Adanya Kegiatan ekonomi


dalam mencari keuntungan

Adanya
Program
pemberdayaan masyarakat

Adanya
kepedulian
pelestarian lingkungan

Perkembangan Program Pembiayaan BMT

Gambar Metode Pendekatan Penelitian


HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum melakukan analisis terhadap penelitian maka dibutuhkan Uji Validitas
& Reliabilitas, serta Normalitas. Dalam penelitian ini uji validitas pengolahan data
menggunakan program SPSS 13. Menurut Triton PB (2006:247-256) data dinyatakan
valid jika menggunakan sub menu correlate pada pilihan Bivariaten apabila p < 0,05,
atau dengan Corrected Item Total Correlation dengan sub menu Scale dinyatakan
valid apabila nilai r > r tabel. r tabel menggunakan derajat bebas (df) = N-2. Uji
reliabilitas dinyatakan reliabel jika nilai alpha hitung > r tabel dan nilai alpha hitung
positif. Berikut hasil uji validitas dan realibilitas :
Case Processing Summary

Cases

40
0
40

Vallid
Excluded
Total

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha

,885

N of Items

20

%
100.0
.0
100.0

Item-Total Statistics

P1

Scale Mean if
Item Deleted
79,1500

Scale
Variance if
Item Deleted
57,618

Corrected
Item-Total
Correlation
,283

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,885

79,0250
79,0000

55,204
53,692

,543
,721

,879
,874

P2

P3
P4

79,0000

57,744

,227

,887

P5

78,9500

56,818

,430

,882

P6

78,9500
79,6250

55,536
53,984

,605
,437

,878
,883

P7
P8

79,2750

54,717

,601

,877

P9

79,3000

54,523

,552

,878

P10

79,3000
79,4750

55,036
53,897

,636
,359

,877
,888

P11
P12

79,5000

54,615

,565

,878

P13

79,4500

56,921

,238

,889

P14

79,0750

54,276

,727

,874

P15

79,6750

52,122

,471

,883

P16

79,1500

52,797

,669

,874

P17

79,2250

53,204

,698

,873

P18

79,5000
79,5250

53,282
54,820

,595
,566

,876
,878

79,4000

55,221

,465

,881

P19
P20

Hasil data yang didapat dalam uji validitas dengan N = 40 maka df = 0,206
dinyatakan valid dan data memiliki tingkat yang sangat reliable karena r > r tabel dan
positif. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal.
Data berdistribusi normal terpenuhi apabila nilai probabilitas > 0,05. Pada uji
normalitas pada Kolmogorov Smirnov. Berikut hasil uji normalitas :
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Tes

Mean

Std.
Deviation
Absolute

Most Extreme
Differences

Positive
Negative

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

P7

P6

P5

P4

P3

P2

P1

N
Normal
Parameters(a,b)

40

40

40

40

40

40

40

4,3000

4,4250

4,4500

4,4500

4,5000

4,5000

3,8250

,56387

,59431

,59700

,63851

,50637

,50637

,87376

,353

,308

,322

,305

,338

,338

,329

,353
-,247
2,230
,000

,288
-,308
1,950
,001

,275
-,322
2,034
,001

,260
-,305
1,932
,001

,338
-,338
2,139
,000

,338
-,338
2,139
,000

,246
-,329
2,083
,000

a Test distribution is Normal.


b Calculated from data.

P8

40
4,1750
,59431
,341
,341
-,284
2,155
,000

P9

40
4,1500
,66216
,315
,315
-,310
1,990
,001

P10

40
4,1500
,53349
,386
,386
-,314
2,439
,000

P11
40
3,9750
1,02501
,310
,165
-,310
1,959
,001

P12

40
3,9500
,63851
,306
,294
-,306
1,937
,001

P13
40
4,0000
,78446
,325
,275
-,325
2,055
,000

P14

40
4,3750
,54006
,356
,356
-,276
2,253
,000

P15
40
3,7750
1,04973
,310
,190
-,310
1,960
,001

P16

40
4,3000
,72324
,258
,236
-,258
1,635
,010

P17
40
4,2250
,65974
,283
,283
-,242
1,793
,003

P18
40
3,9500
,74936
,277
,248
-,277
1,749
,004

P19

40
3,9250
,61550
,323
,302
-,323
2,046
,000

P20
40
4,0500
,67748
,321
,304
-,321
2,028
,001

Hasil data yang didapat dari uji normalitas menyatakan tidak berdistribusi
normal. Dengan hasil tersebut maka jenis penelitian ini adalah jenis analisis statistik
non parametrik.
Namun untuk mengetahui apakah data sample uji non parametrik dapat diambil
suatu kesimpulan secara akurat pada populasi maka dibutuhkan uji Runs. Syarat uji
Runs untuk mengetahui data bersifat random adalah jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
> dari nilai 0,025 (1/2 ).
Runs Test

P1
4,00

Test Value(a)

P2
4,00

P3
4,50

P4
4,50

P5
4,50

P6
4,50

P7
4,00

P9
4,00

P8
4,00

P10
4,00

Cases < Test Value

20

20

20

20

10

Cases >= Test Value

38

38

20

20

20

20

30

36

36

37

Total Cases

40

40

40

40

40

40

40

40

40

40

5
,000

5
,000

27
1,762

18
-,801

24
,801

24
,801

14
-,646

8
,000

7
-,654

7
,000

1,000

1,000

,078

,423

,423

,423

,518

1,000

,513

1,000

Number of Runs

Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

a Median

P11
4,00
8

P12
4,00
9

P13
4,00
7

P14
4,00
1

P15
4,00
11

P16
4,00
4

P17
4,00
5

P18
4,00
10

P19
4,00
9

P20
4,00
6

32

31

33

39

29

36

35

30

31

34

40

40

40

40

40

40

40

40

40

40

14
,000

16
,256

13
,000

3
,000

16
-,182

8
,000

10
,000

15
-,215

17
,720

13
,838

1,000

,798

1,000

1,000

,856

1,000

1,000

,829

,471

,402

Hasil uji Runs menyatakan memenuhi uji Runs. Maka data bersifat random. Dan
dapat diambil suatu kesimpulan secara akurat pada populasi.
Penilaian Masyarakat Terhadap Program CSR BMT Al-Kautsar
Berikut data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh masyarakat umum
yang mengikuti motivasi entrepreneur terhadap lima pilar aktivitas CSR dengan
variabel sebagai berikut :

Building Human Capital


a) Pelatihan kewirausahaan dalam pemberdayaan pedagang adalah tanggung jawab
sosial perusahaan yang dilakukan BMT Al-Kautsar.
b) Pelatihan kewirausahaan BMT Al-Kautsar bermanfaat bagi masyarakat.
c) BMT Al-Kautsar memiliki kemampuan dalam menjalankan Program
Pemberdayaan Pedagang.
d) Pembicara (narasumber) dalam pelatihan kewirausahaan menguasai materi dan
keterampilan yang disampaikannya.
e) Pembicara (narasumber) dalam pelatihan kewirausahaan memiliki kemampuan
dalam menyampaikan materi dengan menarik (mudah dimengerti).
f) Materi

yang

disampaikan

pembicara

(narasumber)

dalam

pelatihan

kewirausahaan bermanfaat dan berpengaruh bagi masyarakat.


g) Petugas yang terlibat dalam pelatihan kewirausahaan dalam pemberdayaan
pedagang memiliki kemampuan yang baik dalam menjalankan kegiatan tersebut.
Strengthening Economies
h) BMT Al-Kautsar memiliki kemampuan dana untuk menjalankan pelatihan
kewirausahaan dalam program pemberdayaan pedagang.
i) Program pemberdayaan pedagang yang dilakukan BMT Al-Kautsar dapat
meningkatkan kualitas kehidupan pedagang.
j) Program pemberdayaan pedagang yang dilakukan BMT Al-Kautsar dapat
mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.
k) Program pemberdayaan pedagang mampu membebaskan pedagang anggota
BMT Al-Kautsar dari pinjaman rentenir.
l) Pemasaran dalam program pemberdayaan pedagang mampu meningkatkan
penjualan anggota pedagang BMT Al-Kautsar.
Assessing Social
m) Pelatihan kewirausahaan yang dilakukan BMT Al-Kautsar dapat menjalin
komunikasi dengan masyarakat.
n) Pelatihan kewirausahaan oleh BMT Al-Kautsar dapat menjaga keharmonisan
BMT Al-Kautsar dengan masyarakat.
o) Pelatihan kewirausahaan dapat mengurangi resiko konflik yang akan terjadi
antara BMT Al-Kautsar dengan pedagang anggota BMT dan masyarakat.
Encouraging good governance

p) Dengan pelatihan kewirausahaan, BMT Al-Kautsar telah melakukan tata kelola


bisnis atau etika bisnis yang baik.
q) BMT Al-Kautsar mampu mengelola dengan baik pelatihan kewirausahaan
dalam pemberdayaan pedagang.
Protecting The Environment
r) Program pemberdayaan pedagang dapat menjaga kelestarian lingkungan.
s) Pelatihan kewirausahaan pernah menyadarkan peserta tentang pentingnya proses
daur ulang barang bekas.
t) Pelatihan kewirausahaan dalam program pemberdayaan pedagang tidak
melakukan kerusakan lingkungan.
Didapatkan hasil Penilaian Masyarakat :
Pernyataan
Penilaian
5
4
3
2
1
Total

10

11

12

35
60
5
0
0
100

48
48
5
0
0
100

50
45
5
0
0
100

50
48
0
3
0
100

50
50
0
0
0
100

50
50
0
0
0
100

18
58
18
5
3
100

28
63
10
0
0
100

28
63
8
3
0
100

23
70
8
0
0
100

33
48
8
10
3
100

18
60
23
0
0
100

13

14

15

16

17

18

19

20

23
60
15
0
3
100

40
58
3
0
0
100

23
50
15
8
5
100

43
48
8
3
0
100

35
53
13
0
0
100

23
53
23
3
0
100

15
63
23
0
0
100

23
63
13
3
0
100

Dari hasil tersebut, didapatkan kesimpulan sebagian besar masyarakat menilai


setuju bahwa LKMS BMT Al-Kautsar adalah perusahaan yang secara internal telah
memiliki sumber daya manusia yang andal dan secara eksternal telah melakukan
pemberdayaan masyarakat, perusahaan yang dapat memberdayakan ekonomi
lingkungan sekitar, mampu menjaga keharmonisan dengan masyarakat, melakukan
tata kelola bisnis yang baik, serta memiliki kepedulian terhadap kelestarian
lingkungan.
4.3.2. Elemen Kunci Sustainable Development Program CSR
4.3.2.1.

Profit

Kegiatan profit BMT Al-Kautsar selain pembiayaan, BMT Al-Kautsar juga


membuka fasilitas pembayaran rekening bulanan, angsuran bulanan, distribusi gas, air
mineral, laundry dan ATK sebagai kegiatan mencari profit.

4.3.2.2.

Planet

Dalam operasionalnya, BMT Al-Kautsar telah melakukan bantuan pembiayaan


dan pengembangan terhadap pertanian padi, peternakan bebek, penggemukan
kambing. Ketiganya beralamat di Desa Tanjung Sari Kec. Tanjung Sari Kab. Bogor
Jawa Barat. BMT Al-Kautsar juga memberikan dukungan dengan melakukan bantuan
pembiayaan dan pemasaran (pengenalan produk pada acara motivasi entrepreneur)
kepada pengusaha bungkus makanan gorengan dengan mendaur ulang kertas-kertas
yang tidak terpakai.
4.3.2.3.
People
Dengan kegiatan pelatihan kewirausahaan dengan pendekatan diskusi dan
pemecahan masalah dalam berwirausaha kepada anggota binaan BMT Al-Kautsar.
Serta dengan melakukan program motivasi kewirausahaan kepada masyarakat dan
penerbitan bulletin BMT Al-Kautsar dapat mendorong peningkatan kualitas bagi
masyarakat.
4.3.3. Perkembangan Program Pembiayaan BMT Al-Kautsar
Perkembangan program pembiayaan BMT Al-Kautsar dapat dilihat dari
peningkatan tingkat rata-rata realisasi pembiayaan setiap periode perpenerima
manfaat. Berikut ini peningkatan perkembangan program pembiayaan yang
dilaksanakan oleh BMT Al-Kautsar :
Perkembangan Program BMT Al-Kautsar

705.357

788.732

863.636

Rupiah

686.567

Perkembangan
Program BMT AlKautsar
Juli - Des
2007

Jan - Juni
2008

Juli - Des
2008

Jan - Juni
2009

Periode

Gambar 4.21 Perkembangan Program BMT Al-Kautsar


Sumber : Pengolahan Peneliti
Dari hasil terhadap perkembangan program pembiayaan tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa perkembangan program pembiayaan BMT Al-Kautsar sangat
baik. Maka BMT Al-Kautsar dengan program CSR yang Sustainable Development
berdampak saling memberikan manfaat bersama. Dimana BMT Al-Kautsar mampu
menyalurkan pembiayaan yang aman kepada masyarakat sebagai penunjang kegiatan
profitnya, dan masyarakat dapat merasakan manfaat pemberdayaan yang dilakukan
BMT melalui kegiatan CSR BMT.
Dari hasil penelitian di atas terhadap lima pilar aktivitas corporate sosial
responsibility, elemen kunci sustainable development dalam program corporate social
responsibility dan perkembangan program, maka BMT Al-Kautsar telah terbukti
mampu melakukan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) dalam
Program Corporate Social Responsibility. Dan dengan program Corporate Social
Responsibility tersebut, BMT Al-Kautsar telah melakukan etika bisnis yang baik dan
turut aktif dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran dengan membantu
masyarakat berwirausaha dan memberikan pembiayaan pada sektor UKM,
meningkatkan ilmu tentang kewirausahaan kepada masyarakat dan terus berupaya
meningkatkan kualitas pedagang demi kesejahteraan hidup dan keberlangsungan
usaha.

KESIMPULAN & SARAN


BMT Al-Kautsar dalam melakukan program CSR pada pemberdayaan pedagang
dan motivasi kewirausahaan dalam penilaian masyarakat melalui kuesioner bahwa
BMT Al-Kautsar dapat menjalankan dengan baik aspek lima pilar aktivitas CSR. Dan
dapat disimpulkan bahwa masyarakat menilai LKMS BMT Al-Kautsar adalah
perusahaan yang secara internal telah memiliki sumber daya manusia yang andal dan
secara eksternal telah melakukan pemberdayaan masyarakat, perusahaan yang dapat
memberdayakan ekonomi lingkungan sekitar, mampu menjaga keharmonisan dengan
masyarakat, melakukan tata kelola bisnis yang baik, serta memiliki kepedulian
terhadap kelestarian lingkungan.
BMT Al-Kautsar dalam memenuhi aspek elemen kunci sustainable development
terhadap program CSR melalui triple bottom line telah terpenuhi dengan baik. Dari
hasil penelitian tersebut, maka BMT Al-Kautsar tidak hanya mengerjar laba (profit),
melainkan memiliki kepedulian terhadap lingkungan (planet) dan kesejahteraan
masyarakat (people).
BMT Al-Kautsar mampu melakukan perkembangan program pembiayaan, hal
ini dilihat dengan adanya peningkatan terhadap rata rata pembiayaan perorang.
Dengan hasil penelitian tersebut, maka BMT Al-Kautsar terbukti mampu
melakukan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) dalam Program
CSR yang telah dilaksanakannya. Dan dengan kegiatan tersebut, maka terbukti BMT
Al-Kautsar telah melakukan etika bisnis yang baik dan turut aktif dalam mengurangi
angka kemiskinan dan pengangguran dengan membantu dan memotivasi masyarakat
dalam berwirausaha dan memberikan pembiayaan pada sektor UKM, meningkatkan
ilmu tentang kewirausahaan kepada masyarakat dan terus berupaya meningkatkan
kualitas pedagang demi kesejahteraan hidup dan keberlangsungan usaha.
BMT Al-Kautsar telah mampu melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi
masyarakat sekitar. Program tersebut telah terpublikasi dengan baik kepada
masyarakat sekitar dengan pengiklanan terhadap kegiatan motivasi entrepreneur
secara gratis untuk umum melalui radio. Namun saran yang dapat diberikan dalam
program bermanfaat BMT Al-Kautsar adalah mempertahankan dan meningkatkan
kegiatan tersebut dengan lebih banyak melibatkan masyarakat. Untuk melibatkan
masyarakat yang lebih banyak mungkin dapat melakukan hal sebagai berikut :
1. Waktu pelaksanaan kegiatan motivasi entrepreneur sebagai salah satu
program CSR BMT dilaksanakan pada hari libur. Hal ini diharapkan akan
semakin banyak peserta yang hadir, dan memilih tempat yang lebih luas
untuk dapat menampung masyarakat yang akan mengikuti kegiatan tersebut.
2. Meningkatkan penerbitan buletin BMT Al-Kautsar dan meningkatkan
peredaran buletin tersebut. Hal ini agar semakin banyak masyarakat yang
mengetahui program tanggung jawab sosial BMT Al-Kautsar.
3. Mempertahankan dan meningkatkan kerjasama dengan perusahaan lain
dalam program tersebut. Hal ini dapat meningkatkan jumlah masyarakat
yang mengetahui kegiatan tersebut, seperti BMT Al-Kautsar yang telah
bekerja sama dengan perusahaan penyiaran radio yang kerap
memberitahukan kegiatan tersebut.
Demikian saran yang mungkin dapat semakin meningkatkan kegiatan yang
bermanfaat bagi masyarakat. Dalam kesempatan ini pula, peniliti juga ingin
memberikan saran untuk para peneliti lainnya yang membahas tentang kegiatan CSR
khususnya pada lembaga keuangan mikro syariah, hendaknya pada bahasan triple

bottom line pada bagian profit dilengkapi pengolahan rasio bank, perkembangan laba
operasional dan non operasional, bagi hasil baik antara lembaga keuangan syariah
dengan penerima pembiayaan maupun kepada para investor, dan prosedur penerima
pembiayaan akad Qardhun Hasan serta dilengkapi Sumber dan Penggunaan Dana
Qardhun Hasan.
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, I Komang. 2008. Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial, Buletin Studi
Ekonomi, Vol 13. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/km%20ardana.pdf. 1 Juli
2009.
Bertness, K. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta : Kanisius.
Boone dan Kurtz. 2007. Contemporary Business, Pengantar Bisnis Kontemporer,
Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
C. Trihendradi. 2008. Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta :
Penerbit Andi.
Fuad, M., et al. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Ebert. 1998. Bisnis, Edisi Keempat. Jakarta :
Prenhallido.
Hosen, M. Nadratuzzaman. et al. 2006. Buku Saku Lembaga Bisnis Syariah.
Jakarta : Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah.
LEBI FEB UGM. 2007. Perbankan Syariah. Buletin Ekonomi Dan Bisnis Islam,
Edisi 11/V. http://lebi.fe.ugm.ac.id/shirat/data/lebishawaabmei.pdf. 19 April
2009.
Media Indonesia, 13 April 2009.
MUI. 2000. Pedoman Dasar Dewan Syariah Nasiona l- Majelis Ulama Indonesia
(PD DSN MUI). http://www.mui.or.id/mui_in/product_2/dsn.php?id=72. 28
Juni 2009.
PKES
Interaktif.
2007.
Mengenai
CSR.
http://www.pkesinteraktif.com/content/view/31/35/lang,id/. 20 April 2009.
Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Jakarta : Mediakom.
Republika, Edisi Maret Mei 2009.
Soetrisno, Noer. 2004. Pengembangan Lembaga Keuangan Syariah Menuju
Pemberdayaan
Ekonomi
Rakyat.
http://www.smecda.com/deputi7/file_makalah/Baitullmal_Muhammadiyah.pdf.
19 April 2009.
Suharto,
Edi.
2008.
Menggagas
Standar
Audit
Program
CSR.
http://pkbl.bumn.go.id/file/CSRAudit-edi%20suharto.pdf. 20 April 2009.
Triton P.B. 2005. SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta :
Penerbit Andi.
Umar, Husein. 2000. Metode Riset Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Você também pode gostar