Você está na página 1de 18

BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan
2.1.1 Definisi pertumbuhan
a) Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatif, yang mengacu
pada jumlah, besar dan luas, serta bersifat konkret yang menyangkut ukuran dan
struktur biologis.
(Mansur, 2009)
b) Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran-ukuran tubuh yang meliputiBB, TB, LK,
LD, dan lain-lain atau bertambahnyajumlah dan ukuran sel-sel pada semua sistem
organ tubuh.
(Vivian Nanny, 2010)
c) Pertumbuhan adalah bertambahnyaukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler,
berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan,

2.1.2

sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.


(Pemkot Malang Dinkes, 2007)
Definisi perkembangan
a) Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dan kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan berbahasa serta sosialisasi dan
kemandirian.
(Pemkot Malang Dinkes, 2007)
b) Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan fungsi semua sistem organ

2.1.3

tubuh sebagai akibat bertambahnya kematangan fungsi-fungsi organ tubuh.


(Vivian Nanny, 2010)
Ciri dan prinsip tumbuh kembang anak
Ciri-ciri tumbuh kembang anak :
a) Perkembangan menimbulkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai
perubahan fungsi.
b) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukann perkembangan
selanjutnya
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati
tahap sebelumnya.
c) Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbedabeda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan
perkembangan pada masing-masing anak.
d) Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan
Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah
kepandaiannya.
e) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap-tahap perkembangan tidak bisa menjadi terbaik.
f) Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh mempunyai dua pola yaitu pada sefalocaudal dan

pola proksimal
2.1.4 Prinsip-Prinsip Tumbuh Kembang
a) Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar

Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya sesuai dengan
potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari
laihan dan usaha. Melalui belajar anak memperoleh kemampuan menggunakan
sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.
b) Pola perkembangan dapat diramalkan
Terdapat persaman pola perkembangan bagi anak. Dengan demikian perkembangan
seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke
tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.
(Pemkot Malang Dinkes, 2007)
2.1.5

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang


Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak yaitu :
Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah
dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan
intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitifitas jaringan terhadap rangsangan,
umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
Termasuk faktor genetik antara lain :
- jenis kelamin (seks) : anak wanita lebih cepat matang dalam perkembangan dan
anak laki-laki lebih cepat pertumbuhannya.
- suku bangsa atau bangsa (ras) : eropa lebih besar dan tinggi daripada asia.
Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi
bawaan. Lingkungan ini merupakan lingkungan bio-fisio-psiko sosial yang
mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayat.
Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi :
- Faktor prenatal
Faktor lingkungan prenatal yang berpengaruh tehadap tumbuh-kembang janin mulai
dari konsepsi sampai lahir, antara lain :
1. Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil
akan berakibat :
Bayi BBLR

Anemia

Lahir mati

Mudah terkena infeksi

Cacat bawaan (jarang)

Abortus

Pertumbuhan otak janin terhambat

Hambatan tumbuh kembang

2. Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan :

cacat bawaan
kelainan letak (posisi janin) dalam uterus bisa menyebabkan :
- Talipes

- Palsi fasialis

- Dislokasi panggul

- Krania tabes

- Kortikolis konginetal
3. Toksin/zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zatg teratogenmisalnya obat-obatan seperti :
Thalidomide

Metadion

Phenitoin

Sitostatika (obat anti kanker)

Obat-obatan tersebut dapat menyebabkan kelainan bawaan.


Demikian pula ibu hamil yang perokok berat/peminum alkohol kronis dapat
menyebabkan ;
BBLR

Cacat bawaan

Lahir mati

Retardasi mental

Keracunan logam berat (merkuri) pada ibu hamil dapat menyebabkan :


Mikro sekali
Palsi serebralis
di Jepang dikenal dengan penyakit Minamata.
4. Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin adalah :
a. Hormon somatotropin (growth hormone).
Disekresi oleh kelenjar hikises janin sekitar minggu ke-9. Produksinya terus
meningkat sampai minggu ke-20, selanjutnya menetap sampai lahir. Perannya
belum jelas pada pertumbuhan janin.
b. Hormon plasenta
Disekresid oleh plasenta dipihak ibu dan tidak dapatg masuk ke janin,
kegunaannya dalam fungsi nutrisi plasenta. Jika hormon ini tidak bekerja dengan
baik, maka makanan yang disalurkan oleh plasenta dari ibu ke janin tidak dapat
diserap sempurna oleh janin sehingga janin akan kekurangan nutrisi dan
mengalami BBLR.
c. Hormon teroid.
Hormon teroid mutlak diperlukan pada tumbuh kembang anak karena mempunyai
fungsi pada metabolisme proteein, karbohidrat dan lemak. Hormon tersebut sudah
diproduksi oleh janin sejak minggu
ke-12. Jika terjadi deffisiensi hormone tersebut, dapat terjadi gangguan pada
pertumbuhan susunan saraf pusat yang dapat mengakibatkan Retardasi Mental
sehingga pertumbuhan dan perkembangan janin tidak normal.

d. Hormon insulin..
Hormon insulin dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang fungsinya untuk merubah
glukosa menjadi glikogen. Jika kelenjar pakreas tidak bekerja sempurna maka
hormon insulin tidak bisa merubah glukosa menjadi glikogen. Glukosa akan
menumpuk dan dapat mengibarkan proses metabolisme terganggu.
5. Radiasi
Pada umur kehamilan kurang dari 18 minggu terjadi proses organgenesis. Jika
sebelum umur kehamilan 18 minggu terkena sinar radiasi proses organogenesis
terganggu sehingga menyebabkan kerusakan jaringan otak, mikrosevali dan cacat
bawaan.
6. Stress
Stress yang di alami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang
janin. Contoh : karena stress nafsu makan ibu menjadi berkurang sehingga nutrisi
yang dialirkan ke janin menjadi berkurang. Janin yang kekurangan nutrisi proses
pertumbuhan dan perkembangan di dalam kandungan terganggu sehingga
kemungkinan besar terjadi cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain.
7. Imunitas
Rhesus atau ABO inkontabilitas sering menyebabkan :
- Abortus

Kern ikterus

- Hidrops Fetalis

Lahir mati

8. Anoksia embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, dapat
menyebabkan BBLR. Oksigen berfungsi membawa hemoglobin yang mengangkut
zat makanan dari ibu menuju janin. Jika terdapat gangguan pada plasenta / tali pusat
maka zat makanan tersebut tidak dapat secara sempurna masuk ke janin. Hal
tersebut menyebabkan BBLR
9. Infeksi
Ibu yang selama hamil terkena virus seperti Herpes simplex, rubella, toxoplasmosis
maka virus tersebut akan masuk ke sirkulasi darah janin, janin akan tertular dan
proses organogenesis terganggu mengakibatkan cacat bawaan.
- Faktor Lingkungan Post Natal
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang teratur
yang sebagian besar terganutng pada organ ibunya. Ke suatu sistem yang tergantung
pada kemampuan gentik dan mekanisme, Homeostatik bayi itu sendiri.
Perbedaan lingkungan sebelum dan sesudah anak lahir adalah sebagai berikut (menurut
Timiras, dikutip dari Johnson, 1986).
Faktor
Lingkungan fisik
Suhu luar
Stimulasi sensoris

Sebelum lahir
Cairan
Pada umumnya tetap
terutama kinestetik/

Sesudah lahir
Udara
Berubah-ubah
Bermacam-macam

Faktor
Gizi

vibrasi

stimulasi

Sebelum lahir
Tergantung zat-zat gizi

Sesudah lahir
Tergantung pada per-

yang terdapat pada darah sediaannya bahan


ibu .

makanan dan kemam-

Berasal dari ibu ke

puan saluran cerna.


Berasal dari paru-paru

janian melalui tali

kempembuluh nbdarah

Pengeluaran hasil

plasenta
Dikeluarkan ke sistem

paru.
Dikeluarkan melalui par,

metabolisme

peredaramn darah ibu.

kulit, ginjal dan saluran

Penyediaan oksigen

pencernaan.
Masa perinatal yaitu masa 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah
dilahirkan, merupakan masa rawan dalam pross tumbuh kembang otak. Trauma kepala
akibat persalinan akan berpengaruh besar dan dapat meninggalkan cacat yang permanent.
Lingkungan post natal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak antara lain:
1. Lingkungan Biologis
a. Ras /Suku Bangsa
Ras Eropa memiliki pertumbuhan fisik lebih tinggi dan besar daripada ras Asia.
b. Jenis Kelamin
anak wanita lebih cepat matang dalam mental/psikologisnya daripada anak lakilaki.
anak laki-laki pertumbuhan fisiknya lebih cepat dari pada anak perempuan.
Anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan anak perempuan.
c. Umur
Masa balita merupakan dasar pembentukan kepribadian anak. Pada masa tersebut
anak mudah sakit dn mudaah terjadi kurang gizi sehingga diperlukan perhatian
khusus.
d. Gizi
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak.
Makanan untuk pertumbuhan dipengaruhi oleh :
- ketahanan makanan (food security)
- keamanan makanan (food safety)
e. Perawatan Kesehatan
Perawatan kesehatan yang teratur misalnya pemeriksaan kesehatan dan menimbang
anak secara rutin di Posyandu setiap bulan akan menunjang tumbuh kembang anak.
f. Kepekaan Terhadap Penyakit
Dengan memberikan imunisasi, maka diharapkan anak terhindar dari penyakit yang
sering menyebabkan cacat atau kematian imunisasi yang dianjurkan sebelum anak
berumur 1 tahun :

- BCG

- Hepatitis B 3x

- Polio 3x

- Campak

- DPT

3x

g. Penyakit Kronis
Penyakit menahun akan menggangu tumbuh kembang dan pendidikan anak.
h. Fungsi Metabolisme
Kebutuhan akan berbagai macam nutrient harus didasarkan atas pertumbuhan fisik.
i. Hormon
Hormon-hormon yang berpengaruh antara lain :
Somatotropin/Growth hormon : pengatur utama pada pertumbuhan fisik.
Hormon tiroid : berfungsi dalam metabolisme protein, lemak, karbohidrat.
Maturasi tulang, pertumbuhan dan fungsi otak.
Glukokortikoid
Hormon-hormon seks : mempunyai peranan dalam fertilisasi dan reproduksi.
Insulin like Growht factors (IGFs) : berperan pada pertumbuhan.
2. Faktor Fisik
a. Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah.
b. Sanitasi
c. Keadaan rumah (struktur bangunan, ventilasi, cahaya, kepadatan hunian)
d. Radiasi
3. Faktor- psikososial
a. Stimulasi
Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat
berkembang daripada anak yang kurang/tidak mendapat stimulasi.
b. Motivasi Belajar
Mmeberikan ingkungan yang kondusif untuk belajar.
c. Ganjaran atau Hukuman yang Wajar
Jika anak berbuat benar maka wajib kita memberi ganjaran misalnya pujian, ciuman
dll, sedangkan mengkukum dengan cara yang wajar kalau anak berbuat salah, masih
dibenarkan.
d. Kelompok Sebaya
Teman sebaya diperlukan untuk proses sosialisasi dengan lingkunagan anak.
e. Stress
Stress pada anak berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya misalnya anak akan
menarik diri, nafsu makan menurun dsb.
f. Sekolah
Pendidikan yang baik diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup anak.
g. Cinta dan kasih sayang

Anak memerlukan kasih sayang dan pelakuan yang adil dari orang tuanya agar kelak
menjadi anak yang tidak sombong dan bisa memberikan kasih sayangnya pula pada
sesamanya.
4. Faktor Keluarga dan Adat Istiadat
a. Pekerjaan/Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak.
b. Pendidikan Ayah/Ibu
Pendidikan orang tua yang baik maka dapat menerima informasi dari luar tentang
cara pengasuhan anak yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anaknya,
pendidikannya dsb.
c. Jumlah Saudara
Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup,
akan menyebabkan kurangnya perhatian akan kasih sayang yang diterima anak.
d. Jenis Kelamin dalam Keluarga
Pada masyarakat tradisional, wanita mempunyai status, pendidikan yang lebih
rendah dari pada laki-laki.
e. Stabilitas Rumah Tangga
Stabilitas dan kaharmonisan rumah tangga mempengaruhi tumbuh kembang anak.
f. Kepribadian Ayah/Ibu
Kepribadian orang tua yang terbuka akan berpengaruh baik pada tumbuh kembang
anak.
g. Adat-istiadat, Norma-norma, Tabu-tabu (Takhayul)
h. Agama
Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anak sedini mungkin karena dapat
menuntun untuk berbuat kebaikan.
i. Urbanisasi
Salah satu dampak dari urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala
permasalahannya.
j. Politik
Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan
anak, anggaran dll.
2.1.6

Kebutuhan Dasar Anak


Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum digolongkan menjadi 3
kebutuhan dasar :
1.

Kebutuhan Fisik-Biomedis (ASUH)


Meliputi
- Pangan/gizi merupakan kebutuhan terpenting.
- Perawatan kesehatan dasar antara lain imunisasi, pemberian ASI, penimbangan.
- Pemukiman yang layak
- Higiene perorangan, sanitasi lingkungan
- Sandang

- Kesegaran jasmani, rekreasi


2. Kebutuhan Emosi/Kasih Sayang
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras
antara ibu dengan anak merupakan sayarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang
yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial, kasih sayang dari orang tua akan
menciptakan ikatan yang erat (banding) dn kepercayaan dasar (basic trust)
3. Kebutuhan akan Stimulasi Mental (ASAH)
Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan
pelatihan) pada anak. Asah ini mengembangkan perkembangan mental psikososial,
kecerdasaan, ketrampilan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral etika,
produktivitas dsb.
2.1.7 Perkembangan Anak Berdasarkan Pada Usia
Berdasarkan skala Yaumil Mimi ( Perkembangan Mental, Gerakan-gerakan Kasar dan
halus, Emosi , Sosial, Perilaku, dan Bicara )
a. Lahir sampai usia 3 bulan
1) Belajar mengangkat kepala
2) Belajar mengikuti objek dengan matanya
3) Melihat ke muka orang dengan tersenyum
4) Bereaksi terhadap suara dan bunyi
5) Mengenal ibunya, dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dengan kontak
6) Menahan barang yang dipegangnya
7) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
b. 3 bulan 6 bulan
1) Mengangkat kepala 90 dan mengangkat dada dengan

bertopang tangan

2) Mulai meraih benda-benda yang ada di dalam atau di

luar jangkauannya

3) Menaruh benda-benda di mulutnya


4) Berusaha memperluas lapang pandang
5) Tertawa dan menjerit karena gembira bila di ajak bermain
6) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
c. 6 bulan 9 bulan
1) Dapat duduk tanpa dibantu
2) Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
3) Dapat merangkak meraih benda atau mendekayti seseorang
4) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain
5) Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
6) Bergembira dengan melempar benda-benda
7) Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
8) Mengenal wajah anggota keluarga dan takut pada orang lain
9) Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
d. 9 bulan 12 bulan

1) Dapat berdiri sendiri tanapa dibantu


2) Dapat berjalan dengan dituntun
3) Menirukan suara
4) Mengulang bunyi yang didengarnya
5) Belajar menyatakan satu / dua patah kata
6) Mengerti perintah sederhana dan larangan
7) Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin
menyentuh apa

saja

dan memasukkan benda-benda ke dalam

mulutnya
8) Berpartisipasi dalam permainan
e. 12 bulan 18 bulan
1) Berjalan dan mengeksplorasi rumah dan sekeliling rumah
2) Menyusun dua s.d tiga kotak
3) Dapat mengatakan 5 10 kata
4) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
f. 18 bulan 24 bulan
1) Naik turun tangga
2) Menyusun enam kotak
3) Menunjuk mata dan hidungnya
4) Menyusun dua kata
5) Belajar makan sendiri
6) Menggambar garis di atas kertas dan pasir
7) Mulai belajar mengontrol BAB dan BAK
8) Menaruh minat kepada anak lain atau bermain0main dengan mereka
g. 2 tahun 3 tahun
1) Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu

kaki

2) Membuat jembatan dengan tiga kotak


3) Mampu menyusun kalimat
4) Menggambar lingkaran
5) Bermain bersama anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarga
h. 3 tahun 4 tahun
1) Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangganya
2) Berjalan pada jari kaki
3) Mulai berpakaian dan memnbuka pakaian sendiri
4) Menggambar garis silang
5) Menggambar orang hanya kepala dan badan
6) Mengenal dua atau tiga warna
7) Bicara dengan baik
8) Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya

9) Banyak bertanya
i. 4 tahun 5 tahun
1) Melompat dan menari
2) Menggambar orang terdiri dari tiga bagian yakni kepala, lengan dan badan
3) Menggambar segitiga dan kotak
4) Pandai bicara
5) Dapat menghitung jari-jarinya
6) Dapat menyebut hari-hari dalam satu minggu
7) Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
8) Minat kepada kata baru dan artinya
9) Mengenal empat warna
10) Memperkirakan bentuk dan besarnya benda
( Bag Psikologi Anak UI & UKK Pediatri Sosial IDAI )
Pendidikan dan stimulasi yang perlu diberikan untuk mendukung perkembangan anak,
antara lain :
a. Akademik sederhana, seperti pengenalan uang, bentuk, warna, persiapan berhitung
b. Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat
c. Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman
d. Menyanyi , menggambar
e. Bahasa, misalnya bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucapkan syair
sederhana
f. Melatih daya ingat dengan bermain jualan, menyampaikan berita
g. Membuat permainan dari kertas
h. Mengenal tugas dan larangan-larangan
i. Aktifitas sehari-hari ( makan, minum sendiri, kontrol Bak 7 BAB )
j. Pemberian pujian ( reward )
2.2 Konsep Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
2.2.1

Pengertian
Adalah suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada para orang tua dan

dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak


usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun.
2.2.2

Kegunaan KPSP

KPSP dapat dipakai untuk mengetahui ada atau tidak adanya hambatan, gangguan atau
masalah dalam perkembangan anak.
2.2.3

Cara Menggunakan KPSP

Petugas kesehatan membaca KPSP terlebih dahulu. Kemudian memberi kesempatan


kepada orang tua untuk menjawab kelompok pertanyaan yang sesuai dengan usia anak.
Hasil dicatat di dalam Kartu Data Tumbuh Kembang Anak.

2.2.4

Cara Menghitung Usia Anak

Usia anak ditetapkan menurut tahun dan bulan. Kelebihan 16 hari dibulatkan menjadi 1
bulan.
Contoh :

Anak usia 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan.


Anak usia 5 bulan 15 hari, dibulatkan menjadi 5 bulan.

2.2.5

Cara Memilih Pertanyaan KPSP

Pertanyaan diajukan kepada para orang tua dan dipilih kelompok pertanyaan yang sesuai
dengan usia anak.
2.2.6

Cara Menilai KPSP

a. Meneliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.


b. Menghitung jumlah jawaban Ya.
c.

Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10 berarti anak yang diperiksa normal (N).

d. Apabila jumlah Ya = kurang dari 9, maka perlu diteliti kembali mengenai :

cara menghitung usia anak.

cara memilih pertanyaan KPSP, apakah sesuai dengan usia anak.

apakah jawaban orang tua/pengasuh anak sesuai dengan yang dimaksudnya.

Apabila jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, tentukan jadwal untuk dilakukan


pemeriksaan ulang 1 minggu kemudian (U).

Apabila pada pemeriksaan ulang jumlah jawaban Ya tetap 7 atau 8, maka anak
tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut/dirujuk (TN).

Catatan : Pertanyaan KPSP yang dipakai pada pemeriksaan ulang disesuaikan


dengan usia anak pada tanggal pemeriksaan ulang tersebut.

e. Apabila jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, maka anak tersebut memerlukan


pemeriksaan lebih lanjut/dirujuk (TN).
2.2.7

Cara Melakukan Pemeriksaan Ulang dengan KPSP

Pemeriksaan ulang dengan menggunakan dilaksanakan pada 3 keadaan dibawah ini:


a. Hasil KPSP negatif atau jumlah jawaban Ya = 9 atau 10, pemeriksaan ulang dapat
dilakukan.

Tiap 3 bulan untuk usia dibawah 12 bulan.

Tiap 6 bulan untuk usia 12 s/d 72 bulan

walaupun demikian pemeriksaan yang lebih sering akan lebih baik.


b. Hasil KPSP dengan jumlah Ya = 7 atau 8, pemeriksaan ulang dilakukan
1 minggu kemudian sebelah pemeriksaan pertama.
c.

Hasil KPSP dengan jawaban Ya = kurang atau pemeriksaan ulang tetap 7-8, anak
perlu dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap.

2.2.8

Cara Mencatat Hasil KPSP

Hasil KPSP dicatat dalam Kartu Data Tumbuh Kembang Anak (halaman 4). Tulis
jawaban umur Ya, atau Tidak pada kotak yang disediakan untuk tiap pertanyaan menurut
golongan umur anak. Kemudian hitunglah jawaban Ya.

Apabila penilaian KPSP = 9 atau 10 jawaban Ya, berarti perkembangan anak baik
(kode N).

Apabila penilaian KPSP = 7 atau 8, berarti meragukan dan anak perlu diperiksa
ulang 1 minggu kemudian.

Apabila penilaian KPSP = kurang dari 7, berarti positif anak perlu dirujuk (kode TN)

(Depkes RI,2004)
2.3 Konsep Manajemen Perkembangan dan Pertumbuhan
1. Pengkajian Data
Tanggal....jam....tempat....
a. Data Subyektif
1) Biodata
a) Nama
Nama anak digunakan untuk mengenali dan memanggil anak agar tidak keliru

dengan anak lain.


b) Tanggal lahir
Untuk menentukan umur.
c) Umur
Untuk mengetahui usia anak saat ini (Ngastiyah, 1997 : 12).
Umur yang paling rawan adalah masa balita oleh karena pada masa itu anak
mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Disamping itu, masa balita
merupakan dasar pembentukan kepribadian anak. Sehingga diperlukan perhatian
khusus (Soetjiningsih, 2005 : 6).
d) Jenis kelamin
Dikarenakan anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan anak perempuan,
tetapi belum diketahui segera pasti mengapa demikian
(Soetjiningsih, 2005 : 6).
Pada pertumbuhan dan perkembangan anak dengan jenis kelamin laki-laki
setelah lahir lebih cepat pertumbuhan tinggi badan dan berat badannya
dibandingkan dengan anak perempuan (Hidayat, 2009 : 18).
e) Nama orang tua
Nama ayah, ibu, atau wali pasien harus dituliskan dengan jelas agar tidak keliru
dengan orang lain, mengingat banyak sekali nama yang sama. Bila ada title yang
bersangkutan harus disertakan.
f) Umur orang tua
Sebagai tambahan identitas dan memudahkan petugas kesehatan dalam
melakukan pendekatan.
g) Agama orang tua
Sebagai data tentang agama juga memantapkan identitas, disamping itu perilaku
seseorang tentang kesehatan dan penyakit sering berhubungan dengan agama.
Kepercayaan dapat menunjang namun tidak jarang dapat menghambat perilaku
hidup sehat.
h) Pendidikan orang tua
Tingkat pendidikan rendah akan sulit untuk menerima arahan dan mereka sering
tidak mau atau tidak yakin akan pentingnya pelayanan kesehatan yang
menunjang dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak (Hidayat,
2009 : 19).
i) Pekerjaan orang tua

Status sosial ekonomi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


anak. Anak dengan sosial ekonomi tinggi, pemenuhan kebutuhan gizinya sangat
cukup baik dibandingkan anak dengan sosial ekonomi rendah (Hidayat, 2009 :
19).
j) Alamat
Tempat tinggal pasien harus dituliskan dengan jelas dan lengkap. Kejelasan
alamat keluarga ini amat diperlukan agar sewaktu-waktu dapat dihubungi,
misalnya bila pasien sangat gawat atau setelah pasien pulang diperlukan
kunjungan rumah. Daerah tempat tinggal pasien juga mempunyai epidemiologi.
2) Alasan datang
Alasan yang mendasari ibu untuk datang ke puskesmas.
3) Riwayat kesehatan sekarang
Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan dan
perkembangan. Anak dengan kondisi sehat dan sejahtera, maka percepatan untuk
tumbuh kembang sangatlah mudah. Tapi bila kondisi status kesehatan kurang akan
terjadi perlambatan (Hidayat, 2009 : 20).
4) Riwayat penyakit yang pernah dialami
Penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi.
Anak yang menderita penyakit menahun akan terganggu tumbuh kembangnya dan
pendidikannya seperti pada anak-anak yang menderita asma, sakit jantung, sakit
ginjal, penyakit ISPA, selain itu perlu dikaji apakah anak pernah kejang. Hal ini
perlu dikaji karena pada umumnya anak yang berpenyakit kronis sering disertai
gangguan kejiwaan, akibat dari stress yang disebabkan penyakitnya.
5) Riwayat penyakit keluarga/ Genogram
Untuk mengetahui gambaran kondisi keluarga, ada atau tidak adanya anggota
keluarga yang menderita penyakit tertentu. Apakah ada yang menderita penyakitpenyakit menular seperti TBC, hepatitis, serta penyakit menurun atau menahun
seperti asma, jantung.
6) Riwayat Prenatal, Persalinan, dan Postnatal
a) Riwayat Prenatal : meliputi gizi waktu ibu hamil, lingkungan mekanis seperti
posisi janin dalam uterus, penggunaan obat-obatan, alkohol, kebiasaan
merokok, dan lain-lain yang berpengaruh pada pertumbuhan janin (Hidayat,
2009 : 18).
b) Riwayat Persalinan : riwayat kelahiran dengan vacum extrasi, atau forceps,
dapat menyebabkan trauma kepala bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan
jaringan otak (Nursalam, 2005 : 41).
c) Riwayat Postnatal : apabila ASI tidak lancar, akan mempengaruhi jumlah ASI
yang diminum oleh bayi, sehingga juga akan berpengaruh dengan nutrisi yang
diperoleh bayi melalui ASI. Karena, banyak ibu yang memberikan susu
formula ketika ASI nya tidak keluar lancar.

7) Riwayat imunisasi
Pemberian imunisasi pada anak adalah penting untuk mengurangi morbiditas dan
mortalitas terhadap penyakit-penykit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Dengan
memberikan imunisasi, maka diharapkan anak terhindar dari penyakit-penyakit
yang sering menyebabkan cacat atau kematian. Dianjurkan sebelum anak berumur
satu tahun sudah mendapat imunisasi BCG, Polio 4x, DPT 3x, hepatitis B 4x, dan
Campak. Yang perlu dikaji adalah imunisasi apa saja yang telah diterima oleh anak
dan bagaiman reaksinya, apa saat lahir langsung diimunisasi.
Tabel 1. Jenis imunisasi, waktu pemberian dan reaksi yang ditimbulkan.
Jenis

Waktu Imunisasi

Reaksi yang

Imunisasi
BCG

Diberikan sejak lahir

timbul
Dapat timbul
reaksi panas

Hepatitis-B

Diberikan dalam waktu 12 jam


setelah lahir, dilanjutkan pada usia
1 dan 3-6 bulan. Interval dosis

DPT

minimal 4 minggu.
Diberikan pada usia 6 minggu
secara terpisah / secara kombinasi

Polio

dengan hepatitis B
Polio 0 diberikan pada kunjungan
pertama selanjutnya diberikan pada
usia 2,5 bulan dengan interval

Campak

minimal 4 minggu
Diberikan saat usia 9 bulan
(Hidayat,2008:55-58)

8) Riwayat Perkembangan
Mengkaji tonggak-tonggak pertumbuhan anak pada usia berapa saja.
9) Pola Aktivitas Sehari-hari
a) Pola nutrisi
Nutrisi adalah komponen penting dalam menunjang pertumbuhan dan
perkembangan. Bila kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi maka dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan.
Anak pada usia 9- 12 bulan sebaiknya diberikan ASI juga finger food dan
saribuah. Untuk makanan utama, perkenalkan anak makanan cincang dan nasi
tim karena normalnya pada umur ini bayi sudah pandai mengunyah dan
menelan makanan yang agak kasar bahkan sudah bisa makan bersama menu
orangtua.
Yang perlu dikaji : frekuensi anak makan dalam sehari, bagaimana
komposisinya, minum susu atau air putih berapa kali sehari atau diberikan ASI
tiap berapa jam (Hidayat, 2009 : 19).
b) Pola istirahat
Kebutuhan istirahat dan tidur
(1) Umur 0-6 bulan : 20-18 jam
(2) Umur 6-12 bulan : 18-16 jam
(3) Umur 1-5 tahun : 16-12 jam

(4) Umur 6-12 tahun : 11-9 jam


Gangguan tidur yang terjadi secara terus-menerus akan menghambat tumbuh
kembang anak (Hidayat, 2009 : 25).
c) Pola kebersihan
Kebersihan, baik kebersihan perorangan maupun kebersihan lingkungan
memegang peranan penting pada tumbuh kembang anak. Kebersihan
perorangan yang kurang akan memudahkan terjadinya penyakit kulit dan
saluran pencernaan. Yang dikaji frekuensi berapa kali mandi, gosok gigi, ganti
baju, dan pakaian dalam sehari, dan lain-lain.
d) Pola eliminasi
Pada anak adakah gangguan saat BAB karena rawan terjangkit kuman di luar
rumah. Untuk BAK juga sangat penting untuk mengetahui akan kebutuhan
cairan sudah cukup atau belum.
e) Pola aktivitas
Aktivitas anak bermain perlu diperhatikan, orangtua harus mengarahkan agar
sesuai dengan proses kematangan perkembangan. Pada anak yang
mendapatkan atau terpenuhui kebutuhan bermain dapat terlihat pula adanya
suatu pola perkembangan yang baik (Hidayat, 2009 : 35).
10) Riwayat psikososial
Riwayat perkawinan orang tua, jumlah anggota keluarga, urutan anak, dan yang
mengasuh mempengaruhi dalan tumbuh kembang anak. Kemudian hal lain yang
terkait dengan psikososial adalah :
a) Stimulasi yang terarah dan teratur akan membuat anak akan lebih cepat
berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat
stimualasi
b) Motivasi belajar yang ditimbulkan sejak dini dengan memberikan lingkungan
yang kondusif untuk belajar
c) Ganjaran atau hukuman yang wajar akan menimbulkan motivasi yang kuat bagi
anak untuk tidak mengulangi tingkah lakunya
d) Kelompok sebaya untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya
e) Cinta dan kasih sayang serta perlakuan yang adil dari orang tuanya
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
: baik/cukup/lemah
b) Kesadaran
: composmentis/somnolen/apatis
c) TTV
:
Nadi
Umur
Bayi lahir
1 minggu 3
bulan
3 bulan 2
tahun
2 tahun 10
tahun
>10 tahun

Denyut Nadi / menit


Istirahat/bangun Istirahat/ tidur Aktif/demam
100180x/menit 80-160x/menit Sampai 220
100-220x/menit

80-200x/menit

Sampai 220

80-150x/menit

70-120x/menit

Sampai 220

75-110x/menit

60-90x/menit

Sampai 220

55-90x/menit

55-90x/menit

Sampai 220

Pernafasan
Umur

Rentang

Neonatus
1bulan - 1tahun
1tahun 2tahun

30 60 x/menit
30 60 x/menit
25 50 x/menit
20 30

3tahun 4tahun
5tahun 9tahun
10 tahun/ >

Rata-rata waktu

x/menit
15 30 x/menit
15 30 x/menit

tidur
35 x/menit
30 x/menit
25 x/menit
22 x/menit
18 x/menit
15 x/menit

Suhu Tubuh
Umur
3 bulan
1 tahun
3 tahun
5 tahun

Suhu
37,50C
37,70C
37,20C
370C

2. Pemeriksaan Antropometri
a) Berat Badan normal
:
1) Usia 3 12 bulann+9 =........kg
2
2) Usia 1 6 tahun2n + 8 =.......kg
b) Tinggi badan
: normal usia 1 tahun yakni 75 cm
Tinggi badan rata rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis
besar dapat diperkirakan sebagai berikut :
1 tahun 1,5 x TB lahir : 1,5 x 50 =75 cm
6 tahun 2 x TB lahir : 2 x 50 =100 cm
6 tahun 1,5 x TB setahun : 1,5 x 75 = 112,5 cm
13 tahun 3 x TB lahir : 3 x 50 = 150 cm
c) Lingkar Kepala
Lingkar saat lahir normal 34-35 cm, bertambah 0,5 cm/bulan. Pada 6 bulan
pertama menjadi 44 cm, umur 1 tahun 47 cm, 2 tahun 49 cm dan dewasa
54 cm.
Umur
Kenaikan berat otak (gram/24 jam)
6-9 bulan kehamilan
3
Lahir 6 bulan
2
6 bulan 3 bulan
0,35
3 bulan 6 bulan
0,15
d) Lila
Bila saat lahir 11 cm, tahun pertama 16 cm, selanjutnya ukuran tersebut tidak
banyak berubah sampai usia 3 tahun.
3. Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi)
Kepala
: simetris/tidak, warna rambut, ada/tidak benjolan
Muka
: pucat/tidak
Mata
: simetris/tidak, sklera putih/tidak, konjungtiva merah muda/tidak
Telinga
: ada serumen/tidak, gendang telinga utuh/tidak
Mulut
: lembab/tidak, ada/tidak labioskisis/palatoskisis, gigi susu
Leher
Dada

tumbuh/belum
: tampak/tidak pembesaran kelenjar tiroid
: ada/tidak retraksi dada, ronchi (-/+), pernapasan teratur/tidak

Abdomen : buncit/tidak, teraba/tidak pembesaran hepar, ada/tidak nyeri tekan,


kembung/tidak
Integumen : turgor kulit baik bila kembali 2 detik
Ekstremitas: simetris/tidak, gerakan aktif/tidak, jumlah jari lengkap/tidak
4. Penilaian perkembangan menggunakan KPSP
a) Menetapakan umur anak
b) Memilih pertanyaan sesuai usia
c) Menanyakan pertanyaan pada orangtua
d) Mencatat hasil KPSP
Identifikasi Diagnosa Masalah
e) Jika jumlah jawaban ya 9-10 berarti anak sesuai tahap perkembangannya
(S) /normal
f) Jika jumlah jawaban ya 7-8 berarti meragukan, tentukan jadwal untuk
melaksanakan pemeriksaan ulang 2 minggu kemudian.
g) Jika jumlah jawaban ya <7 atau setelah pemeriksaan ulang jawaban ya
tetap 7 atau 8 maka anak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut (dirujuk).
2. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Diagnosa potensial : kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi
Diagnosa potensial berdasarkan diagnosa dan masalah yang sudah teridentifikasi.
Masalah potensial adalah masalah lain yang dapat berkembang, diperoleh dari diagnosa
potensial.
3. Identifikasi Kebutuhan Segera
Kebutuhan segera adalah suatu tindakan yang tidak segera dilakukan dapat
membahayakan keadaan klien. Tindakan segera meliputi tindakan yang dilakukan
secara mandiri, kolaborasi, atau rujukan.
4. Intervensi
a) Bila perkembangan anak sesuai umur (ya =9-10), lakukan tindakan berikut :
1) Berikan pujian pada ibu
2) Teruskan pola asuhan anak sesuai pola perkembanganya
3) Ikutkan anak di posyandu, BKB/PADU
4) Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat
b) Bila perkembangan anak meragukan (ya =7-8), lakukan tindakan berikut :
1) Beri dukungan pada ibu
2) Ajarkan pada ibu cara stimulasi sesuai kelompok umur
3) Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencai kemungkinan adanya penyakit
yang menyebabkan penyimpangan perkembangan anak.
4) Lakukan penilaian ulang 2 minggu lagi
5) Jika KPSP ulang jawaban ya tetap 7 atau 8, maka kemungkinan adanya
penyimpangan
c) Jika terjadi penyimpangan pada perkembangan anak, buatlah rujukan ke RS dengan
menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan.
(Vivian Nanny, 2010)
5. Implementasi
Mengacu pada intervensi dan kondisi anak.
6. Evaluasi
Sesuai dengan kriteria hasil menggunakan metode SOA

Você também pode gostar