Você está na página 1de 5

PEAK (PENDIDIKAN ANTI KORUPSI : SOLUSI PRAKTIS MENURUNKAN

ANGKA KORUPSI DI INDONESIA


Yoga Pratama L Tobing
Korupsi, siapa yang tidak pernah mendengar kata korupsi. Apa sih itu korupsi?
Kenapa sih korupsi selalu terjadi di negeri tercinta kita ini? Kenapa sih angka korupsi di
Indonesia pada gak turun-turun? Apa-apa saja peran yang sudah dilakukan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK)? Kenapa? Apa? Mengapa? Dan masih banyak
pertanyaan lain yang tidak terjawab mengenai korupsi tersebut.
Sebenarnya korupsi itu apa sih? Datang darimana sih itu benda yang katanya
merupakan hal paling menakutkan dan mengakibatkan negeri tecinta kita ini terlilit
hutang hingga Triliunan rupiah? Sebenarnya korupsi itu merupakan usaha dari
seseorang atau instansi maupun oknum tertentu untuk mengambil apa saja yang bukan
hak miliknya menjadi milik pribadi. Korupsi tidak hanya meliputi korupsi uang dan
uang saja seperti yang telah dilakukan oleh instanti-instansi tertentu ataupun oleh
oknum-oknum yang telah diberantas oleh KPK tetapi seperti korupsi kecil-kecilan yang
tanpa disadari kita telah melakukannya. Seperti apa? Yah sangat sederhana sih. Siapa
sih yang tidak pernah terlambat terutama janjian jam 08:00 pagi datangnya malah 09:00
dengan alasan ban bocor, mengurus adek dan lain-lain padahal sebenarnya malas aja
kalau datang awal. Atau pasti pernah belanja ke minimarket atau supermarket yang
misalnya belanjaan kita Rp534.925, nah kita pasti disuruh bayar Rp535.000 kan?
Kemana Rp75? Bukannya bermaksud untuk pelit, tapi coba dipikirkan kenapa sih
sebuah minimarket ataupun supermarket besar yang memiliki omset jutaan, miliaran,
hingga triliunan rupiah melakukan hal tersebut? Yah jawabannya cukup sederhana
yaitu untuk melakukan korupsi kecil-kecilan yang terselubung yang didasari oleh
ketidakpedulian masyarakat Indonesia terhadap seberapa besar untung yang bakal
dihasilkan dari uang korupsi yang dilakukan. Andaikata terdapat 250 pelanggan tiap
harinya dan para konsumen tersebut tidak sadar akan Rp75 tersebut, coba deh
dikalkulasikan Rp18.750 per hari dengan jumlah pelanggan hanya 250, coba bayangkan
kalau perbulan kan angkanya bisa mencapai Rp562.500, kalau pertahun berapa? Perlima
tahun berapa? Terus kalau perusahaannya merupakan franchise yang telah memiliki

puluhan hingga ratusan outlet di mancanegara bagaimana? Waduh. Banyak dana yang
tanpa kita sadari telah masuk ke kas oknum-oknum tertentu.
Kembali lagi ke topik utama tentang korupsi in yah, sebenarnya korupsi itu datang
darimana sih ya? Yah.. sebenarnya kalau dari buku-buku sejarah yang dipelajari di
sekolah sih katanya eh katanya korupsi itu merupakan budaya yang dibawa oleh para
penjajah dari negeri seberang nan jauh di sana. Namun, setelah para penjajah tersebut
pulang ke kampung halaman mereka, budaya korupsi ini tetap saja ada dibenak
masyarakat Indonesia. Pasti ingat dengan pelajaran sejarah kan waktu kita SMP ada
sebuah kerajaan yang adiknya membunuh abangnya untuk menjabat menjadi seorang
raja atau kesultanan di akhir rezim Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC) yang
melakukan korupsi besar-besaran sehingga kesultanan tersebut terpecah menjadi 8
kesultanan-kesultanan dan kasunan-kasunan kecil. Hayo siapa yang masih ingat
dengan kasus tersebut? Pasti pada lupakan karena kebanyakan korupsi waktu dengan
tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Padahal menurut pepatah Eropa
yang bunyinya Time is money yang berarti waktu adalah uang. Filosofi yang cukup
sederhana sebenarnya yang memiliki arti jika kita menyia-nyikan waktu maka kita akan
menyia-nyiakan potensi uang yang mungkin bakal kita dapat. Atau pasti pernah dengan
filosofi yang memiliki arti waktu adalah pedang yang itu merupakan filosofi khas
Timur Tengah yang memiliki arti sangat sederhana yaitu jangan sia-siakan waktumu
karena bisa saja jika kamu menyia-nyiakan waktu maka waktu tersebut akan berbalik
menikammu dari belakang.
Seperti sudah cukup untuk flashback ke belakang mengenai arti dari korupsi.
Yah menjawab dari pertanyaan selanjutnya yaitu apasih yang sudah dilakukan Komisi
Pemberantasan Korupsi sampai sekarang? Sebenarnya telah banyak hal yang dilakukan
oleh KPK yang didirikan oleh presiden Indonesia ke-4 tersebut telah melakukan banyak
hal seperti menangkap berbagai kasus-kasus korupsi. Namun, yang paling hebat adalah
menangkap sindikat kasus koruspi yang dilakukan oleh beberapa oknum Direktorat
Jendal (DirJen) Pajak pada masa itu. Maka, timbul pertanyaan sekarang apa yang
dilakukan oleh lembaga tersebut?
Menurut Transparency International dalam Corruption Perceptions di Jerman
menunujukkan bahwa negera yang dikenal dengan negara maritim ini menempati
peringkat 107 dunia pada tahun 2014. Peringkat tersebut jauh lebih baik dari tahun

sebelumnya, dimana negara tercinta ini menempati peringkat 114. Namun, hal tersebut
masih dibawah Filipina, Malaysia dan Thailand. Sehingga menempatkan Indonesia
masih sebagai negara dengan angka korupsi tertinggi di Asia Tenggara. Bayangkan
saja dengan negara di Asia lainnya seperti Tiongkok peringkat 100, Turki 50 dan Jepang
17. Bahkan negara yang dahulunya mengenalkan budaya korupsi di Indonesia berada di
peringkat-peringkat yang lebih baik. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat tidak
menyadari peran KPK yang secara statistik telah menurunkan angka korupsi di
Indonesia.
Menurut presiden Indonesia yaitu Joko Widodo, tingginya angka korupsi di
Indonesia masih disebabkan oleh sektor migas yang masih dikendalikan oleh mafia gas.
Oleh sebab itu diperlukan gerakan-gerakan nyata dalam memberantas korupsi, tidak
hanya pencegahan kepada kaum muda, tetapi juga kepada kaum-kaum yang sedang
memimpin Indonesia sekarang. Karena jika korupsi tidak dikendalikan sejak sekarang
maka akan timbul bibit-bibit koruptor baru yang merupakan generasi terusan dari para
oknum-oknum pejabat yang melalukan korupsi. Dapat disimpulkan bahwa angka
pertumbuhan korupsi di Indonesia bukanlah seperti angka morbiditas dan mortalitas
yang terjadi, yang dapat diatasi dengan slogan mencegah lebih baik daripada
mengobati. Namun, korupsi itu seperti lebih menyerupai virus yang merajarela begitu
saja. Sehingga cara yang paling paten untuk menurunkan angka korupsi yaitu dengan
slogan Mencegah Saja Tidak Cukup, Namun Perlu Diberantas yang berarti edukasi
kepada kaum muda saja tidak cukup, namun angka korupsi tersebut dapat diturunkan
dengan menargetkan suatu program nyata yang memiliki dampak nyata dan dampak
positive tidak ke hanya kaum muda namun kaum dewasa.
PEAK (Pendidikan Anti Korupsi) merupakan program yang dicanangkan oleh
penulis untuk menangani tigginya kasus korupsi di Indonesia. Program tersebut dibuat
dengan cara mengimplementasikan terhadap pengenalan dan pencegahan terhadap
korupsi. Program tersebut dirancang tidak hanya untuk kaum muda namun juga untuk
kaum dewasa. Maka, akan timbul banyak pertanyaan mengenai program tersebut,
seperti apasih kelebihan dari program tersebut? Bukannya sudah banyak program serupa
namun masih saja gagal dalam menurunkan angka korupsi di Indonesia ini? Serta masih
banyak juga pertanyaan yang akan muncul mengenai program PEAK tersebut.

Progam tersebut diberi nama PEAK karena program tersebut ingin mengedukasi
kepada masyarakat untuk semua khalangan. Program tersebut lebih memiliki fokus
utama ke para khalangan pemimpin bangsa yang umumnya sangat riskan menjadi
pelaku korupsi. Karena seperti yang telah kita ketahui bibit-bibit korupsi itu tidak hanya
muncul dari kaum muda namun dapat muncul dari pada anak yang orang tuanya
merupakan koruptor. Jika, angka korupsi dapat dikendalikan dari atas maka fenomena
korupsi dapat dikendalikan dengan sangat mudah. Selain mengajarkan ke kaum dewasa,
program tersebut tidak kuput memiliki target yaitu kaum muda, karena kaum muda
merupakan harapan bangsa. Namun, terdapat perbedaan sistem edukasi terhadapa kaum
yang berbeda usia tersebut. Jika kepada kaum dewasa sistem pengajarannya lebih
berdasarkan dampak-dampak yang mengikat dan akan terasa hingga bukti nyata
mengenai angka korupsi. Kalau kaum muda lebih mengajarkan anak untuk membenci
korupsi sejak dini dengan mengaplikasikan program yang telah ada seperti komik anti
korupsi serta video games anti korupsi.
Program yang dirancang juga seharusnya mendapat dukungan dari pemerintah
pusat tidak hanya mendapat dukungan dari KPK, namun seharusnya program yang baik
tersebut mulai dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan anak usia dini hingga
dewasa serta dimasukkan menjadi program rutinitas mingguan kepada pekerja kantoran
sehingga dapat menimalisir tingginya angka korupsi di Indonesia. Hal yang paling harus
diimplementasikan dari program tersebut adalah terdapat sangsi yang mengikat dan
jelas kepada siapapun yang tidak mengikut program tersebut. Kenapa? Karena
seharusnya pendidikan anti korupsi di lingkungan menjadi hal yang wajib dilakukan dan
dilaksanakan bagi siapa saja yang ingin bekerja. Dikarenakan jika ada seorang oknum
saja yang mulai melakukan tindak korupsi maka akan terdapat oknum-oknum lain yang
akan mulai mencoba untuk ikut-ikutan melakukan korupsi. Sehingga dalam hal ini
sangsi untuk yang tidak mengikuti program tersebut harusnya sangat jelas dan mengikat
seperti pemotongan gaji, pemberhentian kerja sesaat hingga pemberhentian kerja
permanen. Diharapkan kedepannya dari program tersebut akan menurunnya angka
korupsi di Indonesia dengan sangat cepat.
Bedasarkan uraian di atas maka program yang diberi nama Pendidikan Anti
Korupsi atau PEAK haruslah diimplementasikan dengan sesegera mungkin.

Dikarenakan program tersebut memilik banyak keunggulan-keunggulan utama


dibanding program yang sudah ada, seperti :
a. Program tersebut dirancang untuk semua kaum, baik kaum muda maupun
dewasa
b. Implementasi program tersebut untuk kaum muda dibuat seceria mungkin,
seperti dengan mengimplementasikannya ke dalam kurikulum sekolah, komik
anti korupsi dan video edukasi anti korupsi
c. Implementasi untuk kaum dewasa dilakukan secara rutin
d. Implementasi untuk kaum dewasa memiliki sangsi yang nyata dan tegas
e. Sangsi tersebut bersifat mengikat
f. Memiliki slogan Mencegah Saja Tidak Cukup, Namun Perlu Diberantas
Oleh sebab itu diharapkan program yang dirancang dapat diterapkan dan
diimplementasi serta di dukung oleh pemerintah pusat. Sehingga dapat menurunkan
angka korupsi di Indonesia dan menempatkan Indonesia menjadi negara yang bebas
korupsi di dunia.

Você também pode gostar