Você está na página 1de 2

Wildha Ardhiyanto

A31112268
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data
yang diperoleh peneliti secara langsung atau data dari sumber yang pertama. Data primer bias di
dapatkan melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti
dengan nara sumber.
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada atau sudah
tersedia misalnya di perpustakaan, perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi perdagangan,
biro pusat statistik, dan kantor-kantor pemerintah, dll. Contoh data sekunder misalnya catatan
atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan,
laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dll.
Tiga metode pengumpulan data adalah:

Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan
tanya jawab langsung, telepon atau teleconference

antara pengumpul data maupun

peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Jawaban responden direkam atau

dirangkum sendiri oleh peneliti


Angket/Kuesioner
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh peneliti untuk
memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan
mengajukan pertanyaan. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui
angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai

wilayah.
Observasi
Pengamatan melibatkan semua indera untuk merekam semua fenomena yang terjadi .

Jenis-jenis wawancara terbagi dua yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara
terstruktur menyangkut mengenai hal-hal yang secara rinci dan berpedoman pada pertanyaan

yang telah disiapkan sebelumnya oleh peneliti, sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah
wawancara yang secara tidak rinci.
Ada beberapa kelebihan dari wawancara secara langsung yaitu dapat membangun hubungan dan
memotivasi responden, dapat mengklarifikasi pertanyaan dan menambah pertanyaan baru.
Sedangkan kekurangannya adalah dibutuhkan pewawancara yang handal dan terlatih dalam
mewawancarai responden agar wawancara dapat berjalan dengan baik. Selain itu responden
dapat kapan saja menghentikan wawancara. Biaya yang lebih juga dibutuhkan untuk
mewawancarai responden yang berada di wilayah yang berbeda.
Beberapa kelebihan wawancara lewat telepon adalah biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari
warancara tatap muka dan dapat menjangkau daerah geografis yang luas. Namun wawancara
dengan metode seprti ini juga memiliki kelemahan yaitu nomor telepon dapat saja tidak bias
dihubungi, nomor telah diganti atau pun telah hilang dari daftar sampel. Wawancara juga harus
singkat dan juga isyarat verbal tidak dapat dibaca.

Você também pode gostar