Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
CBM telah dikenal lama oleh para pekerja tambang batubara terutama pada
penambangan bawah tanah (underground) sebagai gas tambang. Gas tambang ini
sering kali mencelakai pekerja tambang. Gas tambang / CBM ini dianggap sebagai
penyebab ledakan dan longsor di dalam tambang batubara.
Saat ini Gas tambang ini dapat dimanfaatkan dan diambil sebagai energi gas.
Sehingga gas tambang ini tidak mencelakai para pekerja tambang. Selain itu gas
tambang metana yang keluar merusak atmosfer dapat dicegah
CBM juga dikenal sebagai coal seam gas (CSG) atau coal seam natural gas
(CSNG). Batubara memiliki lapisan-lapisan berisi gas alam dengan kandungan
utamanya metana atau methane (CH4) yang disebut CBM. CBM (Coal Bed
Methane) adalah gas metana yang dihasilkan selama proses pembatubaraan dan
(tetap) terperangkap dalam batubara. Gas tersebut dapat terbentuk secara biogenik
maupun thermogenik (dalam eksplorasi CBM yang dicari adalah thermogenik). Ciri
fisiknya gas ini: tak berwarna, tidak berbau, tidak beracun, tapi ketika bercampur
dengan udara bisa tiba-tiba meledak (mudah terbakar).
CBM terbentuk bersama air, nitrogen dan karbondioksida ketika material tumbuhan
tertimbun dan berubah menjadi batubara karena panas dan proses kimia selama
waktu geologi yang sering disebut dengan coalification.
Produksi pada methane dari lapisan batubara dibagi menjadi 3 tipe proyek :
1.
2.
3.
Pada prinsipnya, sejumlah banyak cbm tersimpan dalam coal matrix secara
adsorption, yang arti mudahnya adalah 'gas menempel di dalam pori-pori coal
matrix' (ada juga sih cbm sebagai free gas atau gas yang tidak menempel pada coal
matrix). Cara terkandungnya cbm ini berbeda dengan cara tersimpannya
conventional gas. conventional gas tersimpan secara compressed (sebenarnya
sama saja dengan free gas). Jadi, lapisan batubara pada target eksplorasi cbm
selain berperan sebagai reservoir, juga berperan sebagai source rock (tidak ada
migrasi seperti pada conventional gas).
CBM dapat keluar (desorption) dari coal matrix melalui cleat (bidang rekahan
dengan merendahkan pressure (air) pada target lapisan. Hubungan antara kuantitas
cbm yang tersimpan dalam coal matrix terhadap pressure dinamakan Kurva
Langmuir Isotherm (proses tersebut berada pada suhu yang konstan terhadap
perubahan pressure). Tekanan tersebut direndahkan dengan cara memompa air
(dewatering). Jadi, sejumlah banyak air juga akan diproduksikan dan ini
menyebabkan kalau mengeksploitasi CBM akan berhadapan dengan environmental
challenge, karena banyaknya air yang diproduksi.