Você está na página 1de 8

Nama

: Sugeng Setya C.

Jurusan

: Akuntansi

Angkatan : 2008

BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT


I. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kertas Kerja Audit (KKA) merupakan catatan-catatan yang dibuat dan data-data yang
dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat melaksanakan tugas audit. Untuk memberikan
gambaran yang lengkap terhadap proses audit. KKA harus mencerminkan langkah-langkah kerja
audit yang ditempuh, pengujian-pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan
kesimpulan hasil audit.

Perumusan
1. Mengapa Kertas Kerja Audit harus dibutuhkan ?
2. Apakah syarat-syarat untuk penyusunan kertas kerja audit ?
3. Bagaimana bentuk dan isi Kertas Kerja Audit ?
4. Apa sajakah yang diperlukan untuk melakukan review dan pengendalian manajemen ?
5. Bagaimana pengorganisasian Kertas Kerja Audit ?
6. Apa manfaat dari penyusunan program kerja audit ?
7. Apa sajakah hal pokok yang harus diperhatikan untuk melakukan program kerja audit ?
8. Bagaimana langkah kerja dalam pelaksanaan tugas audit ?
9. Apa sajakah ketentuan yang harus diperhatikan dalam menyusun program kerja audit ?

II. PEMBAHASAN
KERTAS KERJA AUDIT
Kertas kerja audit adalah catatan-catatan yang dibuat dan data yang dikumpulkan oleh Auditor
secara sistematis pada saat melaksanakan tugas audit.
Kertas kerja audit harus mencerminkan langkah-langkah kerja audit yang ditempuh, pengujian
yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat.

A. Manfaat KKA:
-

Merupakan dasar penyusunan Laporan Hasil Audit

Merupakan alat bagi supervisor atau partner untuk mereview dan mengawasi perkerjaan
anggota tim audit

Merupakan alat pembuktian dari Laporan Hasil Audit

Menyajikan data untuk keperluan referensi

Merupakan salah satu pedoman untuk tugas audit periode berikutnya

B. Syarat KKA
KKA harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
-

Lengkap

Bebas dari kesalahan, baik kesalahan hitung maupun kesalahan penyajian informasi

Didasarkan pada fakta dan argumen yang rasional

Disajikan secara sistematis, rapi, dan mudah dipahami

Memuat hal penting dan relevan dengan pemeriksaan

Mempunyai tujuan yang jelas

Sedapat mungkin menghindari pekerjaan menyalin ulang

Dalam setiap KKA harus mencantumkan kesimpulan dan komentar atau catatan
reviewer

C. Arsip KKA
1. KKA dihimpun dalam odner atau filing sejenisnya
2. Pada sampul depan odner KKA ditulis:
-

Nama objek audit

Aktivitas yang diaudit

Periode audit

Objek pemeriksaan:

3. Daftar isi
4. Halaman berikutnya berisi:
-

Daftar simbol (tick mark) yang digunakan

Surat penugasan (assignment letter)

Program kerja

Kelompok-kelompok KKA

D. Isi KKA
1. Kelompok I: Program Audit
2. Kelompok II : Persiapan Audit
-

Pembicaraan pendahuluan

Informasi umum

Ikhtisar persiapan pemeriksaan

3. Kelompok II I: Pemeriksaan Pendahuluan


-

Flow chart pengendalian manajemen

Penelaahan ketentuan yang berlaku

Pengujian pengendalian manajemen

Ikhtisar temuan hasil pemer iksaan pendahuluan

4. Kelompok IV: Pemeriksaan Lanjutan


-

Pengembangan temuan

Daftar temuan dan rekomendasi

5. Kelompok V: Tindak Lanjut

Jenis Kertas Kerja :


1. Working Trial Balance
2. Skedul dan Analisis
3. Memo Auidt dan Informasi Penguat
4. Jurnal Penyesuaian dan Reklasifikasi

Penyusunan Kertas Kerja


1. Judul
2. Nomor Indeks
3. Referensi silang
4. Tanda auidt
5. Tandatangan dan tanggal

Arsip Kertas Kerja


-

Arsip permanen

Arsip sekarang

PROGRAM KERJA AUDIT


Program kerja audit adalah rangkaian yang sistematis dari prosedur-prosedur pemeriksaan untuk
mencapai tujuan audit. Program audit berisi rencana langkah kerja yang harus dilakukan selama
audit berlangsung yangdidasarkan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta informasi yang
ada tentang objek yang diperiksa.

A. Manfaat Program Kerja


Manfaat penyusunan program kerja:
1. Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap kegiatan yang bisa
dikomunikasikan kepada semua anggota tim audit
2. Merupakan landasan yang sistematis dalam memeberikan tugas kepada para auditor dan
supervisornya
3. Sebagai dasar untuk membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah
disetujui dan dengan standar serta persyaratan yang terlah ditetapkan
4. Dapat membantu auditor yang belum berpengalaman dan membiasakan mereka dengan
ruang lingkup, tujuan, serta langkah-langkah audit
5. Dapat membantu auditor untuk mengenali sifat pekerjaan yang telah dikerjakan
sebelumnya
6. Dapat mengurangi kegiatan pengawasan langsung oleh supervisor
Program audit bersifat fleksibel (tidak kaku), dapat disesuaikan, diperluas, atau dikurangi
disesuaikan dengan kondisi yang ada dan hasil penilaian terhadap pengendalian
manajemen. Untuk setiap tahap pemeriksaan (persiapan pemeriksaan, pemeriksaan
pendahuluan, dan pemeriksaan lanjutan) harus disiapkan program audit tersendiri.
Program audit harus dituangkan dalam kertas kerja audit (KKA) atau audit working
papers.

Setiap program audit yang lengkap mencakup 4 bagian pokok.


1. Pendahuluan
Memuat informasi latar belakang objek yang diperiksa yang bermanfaat
Bagi auditor untuk memahami objek yang diperiksa.
2. Pernyataan Tujuan Pemeriksaan
a. Tujuan-tujuan khusus pemeriksaan dengan mempertimbangkan
b. Cara pendekatan pemeriksaan yang dipilih
c. Pola laporan yang dikehendaki
d. Hal lain yang penting
3. Instruksi khusus
Memuat instruksi-instruksi khusus dari pimpinan kantor akuntan publikatau pimpinan
perusahan yang diaudit .
4. Langkah-langkah kerja

B. Langkah-Langkah Kerja
Langkah-langkah kerja memuat pengarahan-pengarahan khusus pelaksanaan tugas audit, sesuai
dengan tahapannya, yaitu:
1. Persiapan Pemeriksaan
-

Pembicaraan pendahuluan dengan objek audit

Pengumpulan informasi umum

Pembuatan ikhtisar hasil persiapan pemeriksaan

2. Pemeriksaan Pendahuluan
-

Penelaahan ketentuan-ketentuan yang berlaku

Pengujian pengendalian manajemen

Penyusunan daftar ikhtisar temuan hasil pemeriksaan pendahuluan

Pembahasan hasil pemeriksaan pendahuluan dengan Auditee

3. Pemeriksaan Lanjutan
-

Pengembangan temuan hasil pemeriksaan pendahuluan

Penyajian hasil pemeriksaan lanjutan

Saran/rekomendasi

Pembahasan temuan dengan Auditee

Pembahasan hasil pemeriksaan dengan Auditee

C. Penyusunan Program Kerja Audit


Patokan dalam penyusunan program kerja audit:
1. Tujuan audit harus dinyatakan secara jelas dan memungkinkan untuk dapat dicapai
2. Setiap langkah pemeriksaan harus merinci prosedur audit yang harus dilakukan
3. Setiap langkah pemeriksaan harus berbentuk instruksi-instruksi mengenai pekerjaan yang
harus dilakukan
4. Program audit harus menggambarkan ututan prioritas langkah-langkah pemeriksaan yang
dilaksanakan
5. Program audit harus fleksibel namun setiap perubahan harus dengan persetujuan
supervisor
6. Program audit harus berisi informasi yang perlu untuk dapat dilaksanakan dan dievaluasi
secara tepat
7. Program audit tida k boleh memuat perintah untuk memperoleh informasi yang telah ada
dalam permanen file, tetapi cukup menunjuk file yang bersangkutan
8. Program audit harus menyertakan taksiran waktu yang diperlukan sesuai Audit Program
merupakan kumpulan dari prosedur audit yg akan dijalankan dan dibuat scr tertulis
Tujuan Audit Program:
Membantu Auditor dlm memberikan perintah kpd asisten mengenai pekerjaan yg harus
dilaksanakan.
Audit Program yg baik harus mencantumkan :
1. Tujuan pemeriksaan.
2. Audit prosedur yg akan dijalankan
3. Kesimpulan pemeriksaan.
MANFAAT AUDIT PROGRAM

Sebagai petunjuka kerja yagn harus dilakukan dan instruksi bagaimana harus
menyelesaikan suatu pemeriksaan

Sebagai dasar untuk koordinasi, pengawasan, dan pengendalian pemeriksaan

Sebagai dasar penilaian kerja yang dilakukan klien.

PROSEDUR AUDIT PROGRAM

Prosedur Audit Program untuk Compliance Test

Prosedur Audit Program untuk Substantive Test

Prosedur Audit Program untuk keduanya.

III. KESIMPULAN
Kertas Kerja Audit
Kertas kerja audit adalah catatan-catatan yang dibuat dan data yang dikumpulkan oleh Auditor
secara sistematis pada saat melaksanakan tugas audit.
Kertas kerja audit harus mencerminkan langkah-langkah kerja audit yang ditempuh, pengujian
yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat. KKA mempunyai
manfaat, yaitu:
-

Merupakan dasar penyusunan Laporan Hasil Audit

Merupakan alat bagi supervisor atau partner untuk mereview dan mengawasi
perkerjaan anggota tim audit

Merupakan alat pembuktian dari Laporan Hasil Audit

Menyajikan data untuk keperluan referensi

Merupakan salah satu pedoman untuk tugas audit periode berikutnya

Program Kerja Audit


Program kerja audit adalah rangkaian yang sistematis dari prosedur-prosedur pemeriksaan untuk
mencapai tujuan audit. Program audit berisi rencana langkah kerja yang harus dilakukan selama
audit berlangsung yangdidasarkan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta informasi yang
ada tentang objek yang diperiksa.
Manfaat penyusunan program kerja:
1. Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap kegiatan yang bisa
dikomunikasikan kepada semua anggota tim audit
2. Merupakan landasan yang sistematis dalam memeberikan tugas kepada para auditor dan
supervisornya
3. Sebagai dasar untuk membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah
disetujui dan dengan standar serta persyaratan yang terlah ditetapkan
4. Dapat membantu auditor yang belum berpengalaman dan membiasakan mereka dengan
ruang lingkup, tujuan, serta langkah-langkah audit

5. Dapat membantu auditor untuk mengenali sifat pekerjaan yang telah dikerjakan
sebelumnya
6. Dapat mengurangi kegiatan pengawasan langsung oleh supervisor

Você também pode gostar