Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkah, rahmat, dan nikmat sehat walaafiat-Nya, kami dapat menyelesaikan
laporan pertama untuk mata kuliah Skripsi Proyek, yaitu Proposal Teknis dan
Tanggapan Terhadap TOR dari Proyek Pembangunan Jembatan Jalan Kereta Api
Pertamina Buatan Pekanbaru Riau. Proposal ini merupakan tanggapan dari
konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja atau TOR yang diberikan oleh Pemberi
Tugas atau owner. Kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu Kami dalam proses penyusunan Proposal Teknis dan Tanggapan
Terhadap TOR. Kami sadar kami memiliki keterbatasan dalam pemahaman
mengenai penyusunan Proposal Teknis dan Tanggapan Terhadap TOR. Oleh
karena itu masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dari laporan ini.
Kami mengharapkan tanggapan dan koreksi untuk proses perbaikan agar kami
dapat menyusun Proposal Teknis dan Tanggapan Terhadap TOR lebih baik lagi
dalam waktu yang akan datang.
Tim Konsultan
Universitas Indonesia
ii
DAFTAR ISI
Universitas Indonesia
iii
3.8
METODE KONSTRUKSI ......................................................................................................... 16
3.8.1 Metode Konstruksi Pemancangan Tiang Pancang .................................................... 16
3.8.2 Metode Konstruksi Jembatan .................................................................................... 17
3.9
SISTEM STRUKTUR .............................................................................................................. 21
3.9.1 Pemilihan Jenis Pondasi ............................................................................................. 21
3.9.2 Pemilihan Jenis Jembatan.......................................................................................... 24
BAB 4 PROGRAM KERJA ............................................................................................................ 25
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
Universitas Indonesia
iv
DAFTAR GAMBAR
Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
Universitas Indonesia
BAB 1
PEMAHAMAN TERHADAP TOR
1.1 Latar Belakang
Transportasi darat merupakan salah satu pilihan sistem transportasi yang
efektif untuk menghubungkan suatu kawasan dengan kawasan lain. Untuk daerah
terpencil yang jauh dari Ibu Kota, transportasi darat berupa kereta api menjadi
pilihan utama dalam melakukan perjalanan karena aksesnya yang mudah dan
durasi perjalanan yang cepat dibanding dengan moda transportasi darat lainnya.
Pengembangan sistem kereta api di beberapa lokasi dirasa perlu untuk
memperluas jaringan transportasi kereta api untuk memudahkan masyarakat yang
berdomisili di lokasi-lokasi tersebut.
Selain itu, pengembangan jalur kereta api sangat dibutuhkan untuk
percepatan laju kegiatan ekonomi di daerah tersebut karena memudahkan akses
suatu daerah ke daerah lain. Laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat tentunya
akan meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal. Untuk itu, perlu diadakan
perluasan jalur kereta api di daerah-daerah, seperti di Pekan Baru, Riau.
Untuk mendukung pekerjaan Proyek Pembangunan Jembatan Jalan
Kereta Api Pertamina Pekanbaru Riau, diperlukan Detailed Engineering Design
(DED) yang melingkupi teknis awal lokasi proyek, gambar layout proyek, serta
desain dari konstruksi dan fasilitas lainnya secara detail dan lengkap sebagai
acuan kerja untuk kontraktor dalam proses konstruksi.
Universitas Indonesia
Mendukung
pelaksanaan
konstruksi
pembangunan
serta
untuk
Universitas Indonesia
Engineering Survey
Survey quarry material, yaitu tanah untuk reklamasi, tanah dan batu
untuk timbunan, pasir dan batu split untuk material beton. Survey yang
dilakukan antara lain lokasi quarry, mutu material, perijinan untuk
pengambilan material.
Pengeboran tanah untuk penyelidikan tanah. Pengeboran dilakukan di
darat dan di sungai, masing-masing minimal tiga titik dengan kedalaman
bor 35 meter dan setengahnya dilakukan dengan mata bor diamond bit
Survey kondisi eksisting dan lingkungan sekitar jembatan
1.3.4.2
Detail Design
Pembuatan gambar-gambar desain, yaitu gambar layout dan gambar
detail desain konstruksi
Pembuatan laporan detail desain, yang melingkupi detail desain untuk
struktur atas, struktur bawah, dinding penahan tanah, serta perbaikan
tanah, cut and fill, sistem drainase, dan sistem ramp jembatan
Pembuatan spesifikasi teknis (RKS)
Melakukan dan melaporkan hasil perhitungan volume pekerjaan (Bill o
Quantity)
Membuat rencana anggaran biaya (RAB)
Menentukan spesifikasi desain
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
BAB 2
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP TOR
2.1 Tanggapan terhadap KAK
2.1.1 Latar Belakang
Transportasi darat merupakan salah satu pilihan sistem transportasi yang
efektif untuk menghubungkan suatu kawasan dengan kawasan lain. Untuk daerah
terpencil yang jauh dari Ibu Kota, transportasi darat berupa kereta api menjadi
pilihan utama dalam melakukan perjalanan karena aksesnya yang mudah dan
durasi perjalanan yang cepat dibanding dengan moda transportasi darat lainnya.
Pengembangan sistem kereta api di beberapa lokasi dirasa perlu untuk
memperluas jaringan transportasi kereta api untuk memudahkan masyarakat yang
berdomisili di lokasi-lokasi tersebut.
Selain itu, pengembangan jalur kereta api sangat dibutuhkan untuk
percepatan laju kegiatan ekonomi di daerah tersebut karena memudahkan akses
suatu daerah ke daerah lain. Laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat tentunya
akan meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal. Untuk itu, perlu diadakan
perluasan jalur kereta api di daerah-daerah, seperti di Pekan Baru, Riau.
Berdasarkan fakta yang melatarbelakangi proyek pembangunan Jembatan
Rel Kereta Api Pertamina Pekanbaru ini, maka kami sebagai konsultan perencana
menyetujui latar belakang proyek pembangunan ini. Setelah menelaah KAK yang
sudah diberikan kepada konsultan, ada beberapa hal yang harus diperjelas oleh
konsultan dengan dokumen ini agar tidak terjadi kerancuan dalam perencanaan.
2.1.2 Tujuan dan Sasaran
Secara garis besar, kami sebagai konsultan perencana dalam proyek ini
telah setuju dengan tujuan dan sasaran yang dijelaskan oleh Pemberi Tugas yang
terdapat dalam Kerangka Acuan Kerja atau TOR.
2.1.3 Keluaran, Hasil, dan Sistem Pelaporan
Menurut kami, sistem pelaporan yang dilakukan secara berprogress dari
proposal teknis dan tanggapan terhadap TOR, laporan pendahuluan, laporan
Universitas Indonesia
antara, laporan draft akhir, dan lapporan akhir sudah baik. Namun, konsultan
masih belum mendapatkan penjelasan yang jelas mengenai pengertian, konten,
serta perbedaan dari kelima laporan tersebut.
2.1.4 Lingkup Pekerjaan dan Perencanaan
Penjabaran mengenai lingkup pekerjaan sudah cukup menjelaskan tahaptahap pekerjaan yang harus dilakukan dalam menyusun Detailed Engineering
Desain (DED). Sesuai dengan penjelasan lingkup pekerjaan yang telah tertera
pada Kerangka Acuan Kerja tersebut, maka konsultan perencana dalam
melaksanakan kegiatan dan supervisi pada Proyek Pembangunan Jembatan Jalan
Kereta Api Pertamina Buatan Pekanbaru Riau ini akan berpedoman pada
ketentuan-ketentuan yang berlaku sekaligus memenuhi kriteria dan nilai-nilai
yang ingin dicapai sesuai permintaan dari owner. Dalam KAK dinyatakan pemilik
dari jembatan ini adalah PT. Pertamina (Persero). Namum owner tidak
menjelaskan dengan rinci fungsi dari jembatan kereta ini, apakah untuk
mengangkut kereta penumpang atau untuk kereta bermuatan produk migas.
Untuk pekerjaan perencanaan yang sudah dijelaskan dalam TOR sudah
mencukupi dan kami pahami. Semua kegiatan survey yang dijelaskan dalam TOR
kami perinci sehingga survey yang harus dilakukan untuk perencanaan DED
adalah survey pendahuluan, survey topografi, survey transportasi, dan survey
geoteknik. Perincian rencana survey akan dibahas pada bab III Metodologi.
Lingkup perencanaan yang dilakukan oleh konsultan, yaitu perencanaan
geometri dan alinemen jalan kereta api, penentuan lebar dan bentang jembatan,
pemilihan jenis jembatan, perencanaan abutment, perencanaan pilar atau pier,
perencanaan pondasi, dan perencanaan drainase.
Universitas Indonesia
Namun ada beberapa hal yang perlu dilengkapi dalam KAK, sehingga penjabaran
proyek menjadi lebih jelas dan terarah.
Menurut penulis, proyek ini bukan hanya dilatar belakangi oleh
kebutuhan moda transportasi darat yang efektif di daerah tersebut. Keberadaan
jurang atau sungai yang memotong jalur kereta memaksa perencana jalur kereta
api untuk menyediakan struktur jembatan agar jalur kereta api dapat
tersambungkan. Sedangkan tujuan dan maksud dari proyek ini sudah terdeskripsi
dari KAK yang diberikan oleh owner.
Dalam KAK, tidak terlampir dengan jelas dimana Proyek Pembangunan
Jembatan Jalan Kereta Api Pertamina Pekanbaru Riau ini dibangun. Di dalam
judul KAK dikatakan bahwa lokasi proyek adalah di Pekan Baru, Riau. Namun,
dalam peta kontur, daerah yang digambarkan adalah Prupuk dan Patuguruan,
dimana dua lokasi itu terletak dalam wilayah Jawa Tengah. Peruntukan jalan
kereta api juga tidak terdapat dalam KAK. Hal ini penting untuk diketahui karena
peruntukan kereta api, apakah itu untuk penumpang atau barang atau keduanya
akan mempengaruhi pembebanan pada jembatan. Jenis barang yang diangkut juga
turut mempengaruhi pembebanan, dimana benda jenis cair akan memiliki beban
yang lebih besar. Selain itu, perlu juga diketahui apakah jalur kereta api ini
digunakan secara private atau public karena hal ini mempengaruhi frekuensi
kereta api yang lewat di atas jembatan.
Tidak semua data penunjang yang telah disebutkan dalam KAK
dibutuhkan dalam proses perencanaan jembatan. Karena struktur jembatan yang
digunakan merupakan jembatan rangka baja, maka SNI tata cara perhitungan
struktur beton untuk bangunan gedung tidak digunakan. Begitu pula SNI
perencanaan gedung tidak digunakan karena struktur pada proyek ini merupakan
struktur jembatan.
Dalam KAK tidak disebutkan data-data teknis yang diperlukan oleh
konsultan untuk melakukan proses perencanaan. Menurut kami, data-data yang
diperlukan tersebut adalah data sondir tanah (NSPT), data gempa dan angin yang
terjadi di wilayah Pekan Baru, Riau, serta peta kontur. Data sondir tanah
diperlukan dalam proses perencanaan pondasi dalam untuk mensupport pilar
jembatan, data gempa dan angin digunakan sebagai pembebanan pada jembatan
Universitas Indonesia
sehingga didapatkan jembatan dengan struktur yang tahan terhadap dua beban
tersebut. Beban angin merupakan beban yang perlu diperhatikan mengingat lokasi
jembatan di daerah dengan kecepatan angin yang besar. Sedangkan peta kontur
diperlukan untuk perhitungan volume cut and fill.
Dalam KAK juga ada beberapa data yang seharusnya tidak diperlukan
dalam proses perencanaan, seperti data kecepatan aliran air dan debit air. Hal ini
disebabkan oleh ketiga hal ini tidak memiliki hubungan yang berarti terhadap
kekuatan dari struktur jembatan.
Kebutuhan tenaga kerja yang dipakai selama proses perencanaan yang
disebutkan dalam KAK terlalu banyak dan hanya akan menyebabkan pemborosan
biaya perencanaan. Tenaga ahli yang diperlukan hanya sebatas team leader, ahli
struktur, ahli geoteknik, ahli transportasi, ahli lingkungan, dan ahli hukum. Ahli
transportasi hanya dipekerjakan paruh waktu karena hanya untuk berkonsultasi
dalam perencanaan rel. Begitupula juga untuk ahli lingkungan yang diperlukan
hanya sebatas konsultasi mengenai metode kerja apa yang harus dihindari untuk
melakukan program ramah lingkungan dan ahli hukum yang diperlukan pada awal
masa perencanaan saja untuk proses pemahaman kontrak dengan owner.
Tenaga pendukung yang dibutuhkan hanya terbatas pada surveyor,
drafter, sekretaris, bendahara, supir, dan pramubakti. Pekerjaan ahli sistem
komunikasi, database, dan desain komunikasi visual dapat diambil alih oleh
sekretaris. Hal ini dilakukan untuk mengurangi keborosan tenaga kerja.
Universitas Indonesia
10
BAB 3
METODOLOGI
3.1 Umum
Secara umum, lingkup pekerjaan perencanaan Proyek Pembangunan
Jembatan Jalan Kereta Api Pertamina Pekanbaru Riau adalah menentukan
dimensi, letak, dan jumlah pondasi dalam, jenis pondasi, jenis jembatan, dimensi
dan bentuk dari jembatan rangka baja, letak drainase, alinemen vertikal dan
horizontal dari trase jalur kereta api, metode konstruksi, serta anggaran biaya.
Oleh karena itu beberapa disiplin ilmu terkait dan terintergrasi dalam proyek ini,
yaitu struktur jembatan, geoteknik, transportasi, dan manajemen konstruksi.
Dalam rangka melaksanakan lingkup kerja yang telah disebutkan di atas,
metodologi yang dilakukan oleh konsultan adalah survey. Secara garis besar,
survey yang dilakukan terdiri dari empat macam, yaitu survey pendahuluan,
survey topografi, survey geologi dan geoteknik, serta survey transportasi atau lalu
lintas.
Universitas Indonesia
11
Universitas Indonesia
12
Universitas Indonesia
13
rangka pembuatan peta topografi site. Adapun lingkup pekerjaan survey topografi
terdiri dari pemasangan patok, pengukuran titik kontrol vertikal dan horizontal,
pengukuran situasi, serta penggambaran peta kontur hasil dari pengukuran.
3.4.3 Survey Geoteknik dan Geologi
Survey geoteknik dan geologi dilakukan untuk melakukan pemetaan
mengenai penyebaran kondisi tanag/batuan dasar, baik ketebalan tanah tersebut
maupun stabilitas tanah. Selain itu survey ini juga untuk menentukan jenis dan
karakteristik tanah untuk keperluan sebagai bahan jalan dan struktur. Adapun
lingkup pekerjaan survey ini, yaitu:
Survey lokasi quarry material
Penyelidikan lapangan untuk memeriksa sifat tanah
Pemboran mesin
Pengujian batu gamping untuk material timbunan
Melakukan tes sondir
Setelah mengambil sample-sample tanah dan batuan dari lapangan,
selanjutnya dilakukan pengetesan laboratorium, dimana dilakukan pengecekan
sample tanah terhadap kadar air, batas susut, batas plastis, batas cair, analisa
saringan, berat jenis, berat isi, direct shear, swelling, pemadatan, dan
permeabilitas.
3.4.4 Survey Transportasi
Survey transportasi dilakukan untuk mengetahui kondisi lalu lintas dan
kecepatan rencana dari lalu lintas yang melalui jembatan. Dalam hal ini survey
dilakukan hanya sebatas pengumpulan data mengenai beban lalu lintas kereta api
penumpang yang telah ditentukan dalam peraturan serta mengetahui frekuensi
kereta api yang melewati jembatan.
Universitas Indonesia
14
dan diolah dalam proses perencanaan proyek. Data-data tersebut diolah dengan
bantuan software dan berdasarkan peraturan yang berlaku.
Untuk perancangan jembatan, perhitungan dikerjakan berdasarkan SNI
Perancangan Struktur Jembatan Baja dengan bantuan software SAP 2000.
Struktur jembatan ini juga didesain tahan terhadap pembebanan gempa dimana
beban gempa yang dimasukan berdasarkan SNI Gempa 2010. Sedangkan bebanbeban yang dipikul oleh jembatan ditentukan berdasarkan peraturan kereta api dan
peraturan pembebanan kereta api AREMA.
Universitas Indonesia
15
Kendala geoteknik
Profil topografi
Kendala di bawah lintasan atau sungai/laut
Kebutuhan tinggi bebas vertikal
3.6.2.2
3.6.2.3
Universitas Indonesia
16
Universitas Indonesia
17
3.8.2.1
jembatan sangat panjang dan kondisi lembah di bawah bentang tidak terlalu dalam
sehingga memungkinkan untuk membangun tiang-tiang perancah untuk
menyangga jembatan. Tiang perancah menyangga tiap buhul sambungan di
rangka bawah jembatan. Metode ini dapat digunakan apabila sungai yang berada
di bawah jembatan tidak digunakan untuk transportasi air.
Universitas Indonesia
18
3.8.2.2
Universitas Indonesia
19
3.8.2.3
Universitas Indonesia
20
3.8.2.4
cantilever dan metode temporary support. Metode semi cantilever ini dapat
digunakan untuk jembatan dengan bentangan panjang tanpa harus mengganggu
lalu lintas perairan di sungai di bawah jembatan karena metode ini meminimalisir
penggunaan perancah.
Universitas Indonesia
21
Pondasi
tapak
Pondasi
dangkal
Pondasi lajur
Jenis pondasi
Pondasi tiang
pancang
Pondasi
dalam
Pondasi tiang
bor
Pondasi
sumuran
Universitas Indonesia
22
kenyamana sekitar
Pemancangan akan sulit jika dimensi pondasi terlalu besar
Universitas Indonesia
23
Universitas Indonesia
24
Universitas Indonesia
25
BAB 4
PROGRAM KERJA
Proses perencanaan Proyek Pembangunan Jembatan Jalan Kereta Api
Pertamina Pekanbaru Riau dilakukan selama 4 (empat) bulan kalender. Untuk
dapat bekerja dengan koordinasi yang baik, konsultan perencana membuat
program kerja yang terdiri dari daftar pekerjaan yang yang tersusun sesuai dengan
waktu pengerjaannya. Program kerja perencanaan ini terdiri dari lima tahap, yaitu
tahap pendahuluan, tahap pengumpulan data, tahap pra-rancangan, tahap
rancangan detail, dan tahap akhir.
Universitas Indonesia
26
Universitas Indonesia
27
Universitas Indonesia
28
BAB 5
JADWAL PELAKSANAAN DAN PERENCANAAN
Adapun rencana pelaksanaan dan perencanaan dijabarkan dalam barchart
yang tertera di bawah ini.
Tabel 5.1 Bar Chart Jadwal Perencanaan Proyek
No
1
2
2a
2b
2c
2d
2e
3
4
4a
4b
4c
4d
4e
4f
5
6
6a
6b
6c
6d
6e
Agenda kegiatan
Perencanaan
Minggu ke1
10
11
12
Persiapan
Survei Lapangan
-survei topografi dan
pemetaan
-survei lokasi material
-survei harga material
-survei geoteknik dan
geologi
-survei transportasi
Konsultasi, rapat
Kompilasi data dan analisis
-perencanaan geometri dan
alinemen jalan rel
-penentuan dimensi lebar
dan bentang jembatan
-penentuan jenis
konstruksi rangka baja
-perencanaan abutment
-perencaan pondasi
-perencanaan drainase
Penggambaran DED
Pemasukan Laporan
-Proposal teknis
-Laporan Pendahuluan
-Laporan Antara
-Draft laporan akhir
-Laporan akhir
Universitas Indonesia
13
14
15
29
BAB 6
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN PERSONIL
Dalam proses perencanaan Proyek Pembangunan Jembatan Jalan Kereta
Api Pertamina Pekanbaru Riau diperlukan tenaga ahli dan tenaga pendukung yang
berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu sampai terbentuknya Detailed Engineering
Design (DED) proyek tersebut. Adapun tenaga ahli dan tenaga pendukung yang
dibutuhkan, jumlah, dan uraian pekerjaannya akan dijelaskan pada bab ini.
Konstruksi
dengan
pendidikan
minimal
S2
yang
Universitas Indonesia
30
Universitas Indonesia
31
Drafter adalah 2 (dua) orang dengan kualifikasi pendidikan sekurangkurangnya D3 di bidang teknik sipil yang memiliki pengalaman kerja
selama 5 tahun di bidang pekerjaan drafter.
Sekretaris
Sekretaris adalah 1 (satu) orang dengan kualifikasi pendidikan sekurangkurangnya D3 di bidang ilmu informatika yang memiliki pengalaman
kerja selama 5 tahun di bidang pekerjaan sekretaris.
Bendahara
Bendahara adalah 1 (satu) orang dengan kualifikasi pendidikan sekurangkurangnya D3 yang memiliki pengalaman kerja selama 5 tahun di bidang
pekerjaan Keuangan.
6.3.1.2
Universitas Indonesia
32
6.3.1.4
6.3.1.5
Universitas Indonesia
33
6.3.1.7
6.3.2.2
6.3.2.3
Universitas Indonesia
34
Universitas Indonesia
35
BAB 7
JADWAL PENUGASAN PERSONIL
7.1 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli
Tabel 7.1 Jumlah Klasifikasi Tenaga Ahli
No
1
2
3
4
5
6
7
Personil
Team Leader
Ahli Struktur
Ahli Geoteknik
Ahli Transportasi
Ahli Cost Engineer
Ahli Lingkungan
Ahli Hukum
Jumlah
1
2
1
1
1
1
1
Jabatan
Team Leader
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Kegiatan
Penuh waktu
Penuh waktu
Paruh waktu
Paruh waktu
Paruh waktu
Penuh waktu
Paruh waktu
Orang/Bulan
1
2
0,5
0,5
0,5
1
0,25
No
1
2
3
4
5
6
7
Bulan 1
1 2 3 4
Personil
Bulan 2
1 2 3 4
Bulan 3
1 2 3 4
Bulan 4
1 2 3 4
Team Leader
Ahli Struktur
Ahli Geoteknik
Ahli Transportasi
Ahli Cost Engineer
Ahli Lingkungan
Ahli Hukum
No
1
2
3
4
Personil
Surveyor
Drafter
Sekretaris
Bendahara
Jumlah
2
2
1
1
Jabatan
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Kegiatan
Paruh waktu
Paruh waktu
Penuh waktu
Penuh waktu
Orang/Bulan
1
2
1
1
Universitas Indonesia
36
No
1
2
3
4
Personil
Bulan 1
1 2 3 4
Bulan 2
1 2 3 4
Bulan 3
1 2 3 4
Bulan 4
1 2 3 4
Surveyor
Drafter
Sekretaris
Bendahara
Universitas Indonesia
37
BAB 8
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
8.1 Biaya Langsung Personil
Biaya langsung personil adalah harga upah untuk tenaga ahli dan tenaga
pendukung yang bekerja dalam proses perencanaan. Besarnya harga upah ini
merupakan hasil kali man/month dengan billing rate. Billing rate merupakan
harga satuan upah untuk kualifikasi tertentu dengan pengalaman kerja dan
pendidikan terakhir tertentu. Besaran nilai ini mengacu pada Pedoman Standar
Minimal INKINDO (Ikatan Nasional Konsultan Indonesia) 2011. Total biaya
langsung personil adalah sebesar Rp 568.487.500.
BIDANG PENUGASAN
Kualifikas
i
Bln
Bln
Bln
Bln
Jml
Billing Rate
JUMLAH
Mm
o
( Rp. )
(RP.)
TENAGA AHLI
S2 - 12
thn
1,0
1,0
1,0
1,0
4,0
37.200.000,00
148.800.000,00
Ahli Struktur
S1 - 10
thn
2,0
2,0
2,0
2,0
8,0
23.850.000,00
190.800.000,00
Ahli Pondasi/Geoteknik
S1 - 10
thn
0,5
0,5
1,0
23.850.000,00
23.850.000,00
Ahli Transportasi
S1 - 10
thn
0,5
0,5
1,0
23.850.000,00
23.850.000,00
S1 - 5 thn
0,5
0,5
1,0
16.350.000,00
16.350.000,00
Ahli Lingkungan
S1 - 5 thn
1,0
16.350.000,00
16.350.000,00
Ahli Hukum
S1 - 5thn
0,3
16.350.000,00
4.087.500,00
2
3
1,0
0,25
424.087.500,00
Universitas Indonesia
38
JUMLAH
NO
.
PERSONIL
TENAGA PENDUKUNG
Surveyor
2
3
Bln
Bln
Bln
Bln
Jml
Billing
Rate
JUMLAH
Mm
o
( Rp. )
(RP.)
1,0
1,0
Kualifika
si
BIDANG PENUGASAN
Drafter
orang
D3-5
Thn
orang
D3-5
Thn
orang
D3-5
Thn
1,0
2,0
2,0
1,0
2,0
1,0
2,0
2,0
6.700.000,
00
26.800.000,00
3,0
7.200.000,
00
43.200.000,00
8,0
4.650.000,
00
74.400.000,00
144.400.000,00
568.487.500,00
KETERANGAN
VOLUME &
HARGA SATUAN
JUMLAH BIAYA
SATUAN
Rp.
Rp.
A.
Ls
Ls
5.000.000,00
5.000.000,00
5.000.000,00
5.000.000,00
Sub Total A
B.
10.000.000,00
Ls
25.000.000,00
25.000.000,00
Universitas Indonesia
39
Ls
15.000.000,00
15.000.000,00
40.000.000,00
C.
LS
bln
LS
bln
Uni
t
hr
1.200.000,00
4.800.000,00
5.700.000,00
22.800.000,00
680.000,00
4.080.000,00
Sub Total C
D.
Penggandaan materi
31.680.000,00
2
0
set
kal
i
50.000,00
Sub Total D
5.000.000,00
E.
Produksi/Penggandaan Pelaporan
Set
Set
Set
Set
Dokumen Lelang :
Set
Set
Set
Set
Set
Set
Sub Total E
5.000.000,00
200.000,00
1.000.000,00
200.000,00
1.000.000,00
200.000,00
1.000.000,00
350.000,00
1.750.000,00
5.000.000,00
25.000.000,00
4.000.000,00
20.000.000,00
150.000,00
750.000,00
100.000,00
500.000,00
100.000,00
500.000,00
25.000,00
125.000,00
51.625.000,00
138.305.000,00
Universitas Indonesia
40
URAIAN
JUMLAH
424.087.500,00
Supporting Staff
144.400.000,00
JUMLAH I
568.487.500,00
II
10.000.000,00
40.000.000,00
31.680.000,00
Produksi/Penggandaan Pelaporan
5.000.000,00
51.625.000,00
JUMLAH II
138.305.000,00
TOTAL I & II
706.792.500,00
PPN 10%
70.679.250,00
777.471.750,00
Universitas Indonesia