Você está na página 1de 10

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS

INKUIRI UNTUK MEMBANGUN KETERAMPILAN PROSES SISWA


SMA NEGERI 5 MALANG KELAS X SEMESTER GENAP
MATERI EKOSISTEM
Amalia Rifatus Sulcha, Sri Endah Indriwati, dan Murni Saptasari
Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang
Email: mell.lebahmadu@gmail.com
ABSTRAK: Paradigma pendidikan sedang diarahkan untuk dilaksanakan
dengan berorientasi pada siswa (student centered), dengan demikian siswa
diharapkan dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar. Dalam pelaksanaannya
di sekolah, pembelajaran dengan melibatkan peran aktif siswa dapat ditunjang
dengan menggunakan LKS yang dapat memfasilitasi untuk membangun
keterampilan prosesnya. Di SMA Negeri 5 Malang pembelajaran biologi telah
melibatkan peran aktif siswa dan pembelajarannya telah ditunjang dengan
adanya LKS, tetapi LKS tersebut kurang dapat memfasilitasi siswa untuk membangun keterampilan proses secara menyeluruh. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk menghasilkan lembar kerja siswa (LKS) biologi yang berbasis inkuiri
untuk membangun keterampilan proses siswa SMA Negeri 5 Malang kelas X
semester genap materi ekosistem. Data dalam penelitian ini berupa data
kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket
validasi. Data kuantitatif diperoleh dari skor yang diberikan validator dan siswa.
Data kualitatif diperoleh dari komentar dan saran validator. Data kuantitatif
dianalisis menggunakan rumus persentase kevalidan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan termasuk kriteria sangat valid
dengan rata-rata persentase kevalidan 93,15%, sehingga layak untuk digunakan
dalam pembelajaran.
Kata Kunci: Lembar kerja siswa, LKS, inkuiri, keterampilan proses, ekosistem

Selama beberapa dekade terakhir, gaya mengajar yang berpusat pada guru
(teacher centered) sedang diupayakan untuk diubah menjadi gaya mengajar yang
berpusat pada siswa (student centered). Pembelajaran yang berpusat pada siswa
memberi kebebasan kepada siswa untuk aktif belajar dan memperoleh masukan
yang lebih banyak mengenai apa yang mereka pelajari, bagaimana mereka belajar,
dan kapan mereka mempelajarinya, dengan demikian siswa bertanggung jawab
atas kegiatan belajar mereka sendiri dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran (Ahmed, 2013). Selain diarahkan untuk melaksanakan pembelajaran dengan
paradigma student centered, bidang studi biologi yang termasuk dalam cakupan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saat ini tengah ditekankan untuk dilaksanakan secara inkuiri. Hal itu sesuai dengan pernyataan dalam lampiran Permendiknas Nomor 22 tahun 2006, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara
mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses mencari tahu (inkuiri) dapat dilakukan siswa dengan menggunakan berbagai pengalaman belajar
yang termasuk dalam keterampilan proses. Menurut Susanto (2009), keterampilan
proses mencerminkan bagaimana para ilmuwan bekerja, yaitu keterampilan para
pakar sains menemukan fakta, konsep, dan prinsip sains.

Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 18 September 2012 menunjukkan bahwa pembelajaran biologi di SMA Negeri 5 Malang telah melibatkan
peran aktif siswa dan pembelajarannya telah ditunjang dengan adanya LKS, tetapi
LKS yang digunakan kurang dapat memfasilitasi siswa untuk membangun keterampilan proses secara menyeluruh. Keterampilan yang dibangun dengan menggunakan LKS hanya terbatas keterampilan melakukan eksperimen saja. Siswa
pada jenjang pendidikan SMA seyogyanya sudah dapat menguasai keterampilan
proses terintegrasi yang meliputi keterampilan menyusun hipotesis, pengontrolan
variabel, investigasi, membuat definisi operasional, dan eksperimentasi, sebab
perkembangan kognitif siswa telah berada pada level yang paling tinggi, yaitu
operasional formal.
Ada beberapa pertimbangan penggunaan LKS dalam pembelajaran, yaitu
LKS dapat memberikan kesempatan penuh kepada siswa untuk mengungkapkan
kemampuan dan keterampilan berbuat sendiri dalam mengembangkan proses berpikirnya. LKS dalam proses pembelajaran juga memiliki manfaat lain yaitu dapat
mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran dan melatih siswa dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses (Suyitno, 2007).
LKS yang dikembangkan adalah LKS biologi berbasis inkuiri dengan menggunakan level inkuiri terbuka (open inquiry). Pada level inkuiri terbuka masalah,
solusi, dan metode penyelidikan ditentukan oleh siswa (Bell, dkk., 2005).
Rustaman (2005) menambahkan bahwa dalam inkuiri terbuka atau inkuiri bebas,
masalah berasal dari siswa dengan bantuan arahan dari guru sampai siswa menemukan apa yang dipertanyakan dan mungkin berakhir dengan pertanyaan atau masalah baru yang perlu ditindaklanjuti pada kegiatan berikutya. Sintaks inkuiri terbuka tercermin dari langkah-langkah pada kegiatan belajar siswa yang ada pada
LKS.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Madawati (2012), membuktikan bahwa penerapan pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses sains
siswa. Pembelajaran inkuiri juga mendapat respon yang cukup baik dari siswa serta dapat meningkatkan hasil belajarnya. Hasil penelitian Umah (2011) menunjukkan bahwa pengembangan LKS untuk pembelajaran inkuiri dapat memberikan
stimulus bagi siswa untuk aktif berpikir.
Materi ekosistem merupakan pengembangan dari SK 4 matapelajaran biologi SMA untuk kelas X yang terkandung dalam lampiran Permendiknas Nomor
22 tahun 2006, yaitu menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
Materi yang dikembangkan untuk LKS meliputi materi yang termasuk dalam KD
4.1 sampai KD 4.4. Isi KD 4.1 yaitu mendeskripsikan peran komponen ekosistem
dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem
bagi kehidupan, dimungkinkan untuk dikembangkan dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri sebab materi yang termasuk dalam KD tersebut mengandung konsep yang dapat dijadikan sumber permasalahan untuk diselidiki siswa lebih lanjut. Selain itu, objek permasalahan yang ada pada KD 4.1 banyak ditemui
di sekitar siswa sehingga dapat membuat siswa lebih peka terhadap lingkungan di
sekitarnya. Materi yang terkandung dalam KD 4.2 sampai 4.4 juga dimungkinkan
untuk dapat dilakukan dengan metode dan sintaks inkuiri. Diharapkan dengan
mengikuti sintaks inkuiri keterampilan proses siswa dapat terbangun.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan lembar kerja siswa (LKS) biologi yang berbasis inkuiri
untuk membangun keterampilan proses siswa SMA Negeri 5 Malang kelas X
semester genap materi ekosistem.
METODE
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian pengembangan. Model pengembangan LKS yang digunakan adalah model 4-D (four-D model)
dari Thiagarajan (1974). Prosedur pengembangannya dimulai dari tahap define
(pendefinisian), kemudian dilanjutkan dengan tahap design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran atau penggunaan LKS pada
skala yang luas), namun untuk penelitian ini terbatas sampai tahap develop saja.
Tahap pendefinisian bertujuan untuk menetapkan dan menentukan persyaratan instruksional. Secara umum, dalam pendefinisian ini dilakukan kegiatan
analisis kebutuhan pengembangan, syarat pengembangan produk yang sesuai
dengan kebutuhan pengguna, serta model penelitian dan pengembangan yang
cocok digunakan untuk mengembangkan produk. Analisis bisa dilakukan melalui
studi literatur, observasi, atau penelitian pendahuluan. Pada penelitian ini, analisis
kebutuhan dilakukan dengan kegiatan observasi dan analisis perangkat
pembelajaran.
Langkah yang dilakukan pada tahap perancangan yaitu merancang produk
atau membuat desain produk berdasarkan materi instruksional yang telah disebutkan pada tahap pendefinisian. Dalam tahap perancangan, peneliti sudah membuat
produk awal atau prototipe.
Tahap pengembangan dikatakan sebagai tahap penyempurnaan dari tahap
sebelumnya. Menurut Thiagarajan (1974), tujuan dari tahap pengembangan yaitu
untuk memodifikasi prototipe yang dihasilkan dari tahap sebelumnya. Meskipun
banyak yang telah diproduksi sejak tahap pendefinisian, hasilnya harus dianggap
sebagai versi awal dari produk pembelajaran yang harus dimodifikasi sebelum dapat menjadi versi akhir yang efektif. Langkah yang dilakukan pada tahap pengembangan yaitu melakukan validasi LKS yang telah dibuat. Validasi dilakukan oleh 1
dosen biologi yang ahli dalam bidang pendidikan, 1 dosen biologi yang ahli dalam
materi ekosistem, serta 1 orang guru biologi SMA Negeri 5 Malang. Setelah itu
dilakukan revisi pertama sesuai masukan yang diberikan validator. LKS hasil
revisi diuji cobakan kepada kelompok kecil siswa SMA Negeri 5 Malang. Dalam
penelitian ini siswa yang diikutkan dalam uji coba adalah 25 siswa kelas X-7
SMA Negeri 5 Malang. Berdasarkan hasil uji coba dilakukan revisi yang kedua
sehingga dihasilkan produk akhir pengembangan LKS.
Data yang dihasilkan dalam pengembangan ini adalah data kuantitatif dan
data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil penskoran (menggunakan skala likert dengan rentangan skor 4, 3, 2, 1) terhadap angket yang diberikan kepada
validator dan siswa yang mengikuti uji coba kelompok kecil. Data kualitatif yaitu
data berupa komentar, kritik, dan saran yang diberikan pada angket oleh validator
dan siswa.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif yang diperoleh dari penskoran angket
validasi akan dianalisis dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut.

Keterangan:
P
= Persentase Kevalidan
X
= jumlah jawaban responden per item
Xi = jumlah nilai ideal per item
100% = konstanta
Sebagai dasar pengambilan keputusan untuk merevisi LKS, hasil analisis
data yang berupa persentase tersebut kemudian dicocokkan dengan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Kriteria Kevalidan Data Hasil Penilaian
Tingkat Persentase
Kriteria
81,25%-100%
62,50%-81,24%
43,75%-62,49%
25%-43,74%

Keterangan

Sangat Valid
Valid
Kurang valid
Sangat kurang valid

Layak/ tidak revisi


Cukup Layak/ tidak revisi
Kurang layak/ revisi sebagian
Tidak layak/ revisi total

Data kualitatif berupa komentar, kritik, dan saran dari validator dan kelompok kecil siswa akan dijadikan bahan pertimbagan untuk perbaikan LKS yang
dikembangkan.
HASIL
Data kuantitatif diperoleh dari skor angket yang diberikan oleh validator
dan hasil uji coba kelompok kecil siswa. Validasi yang dilakukan oleh guru dosen
ahli pendidikan dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Juni 2013. Berikut ini ringkasan
data hasil validasi LKS oleh validator ahli pendidikan yang dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2. Ringkasan Data Hasil Validasi LKS oleh Validator Ahli Pendidikan
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Aspek yang dinilai


Kelayakan isi
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi/Daftar Gambar
Pendahuluan
Petunjuk Penggunaan LKS
Sekilas LKS
Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar
Silabus dan RPP
Kegiatan Belajar
Glosarium
Daftar Pustaka
Rata-rata

P (%)

Kriteria

93,75
89,29
100
100
95
100
95

Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid

100

Sangat valid

83,33
94,44
100
100
95,9

Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid

Dari data validasi ahli pendidikan, diperoleh hasil sangat valid dengan rata-rata
persentase kevalidan sebesar 95,9%. Nilai ini menunjukkan bahwa LKS yang di-

kembangkan layak digunakan dalam pembelajaran. Revisi tetap dilakukan berdasarkan saran yang diberikan validator ahli pendidikan.
Validasi yang dilakukan oleh dosen ahli materi dilaksanakan pada hari
Minggu, 9 Juni 2013. Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan oleh ahli
materi, berikut ini ringkasan data hasil validasi LKS oleh validator ahli materi
yang dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Ringkasan Data Hasil Validasi LKS oleh Validator Ahli Materi
No

Aspek yang dinilai

P(%)

Kriteria

Kelayakan isi

93,75

Sangat valid

Cover

89,29

Sangat valid

Kata Pengantar

100

Sangat valid

Daftar Isi/Daftar Gambar

100

Sangat valid

Pendahuluan

100

Sangat valid

Petunjuk Penggunaan LKS

100

Sangat valid

Standar Kompetensi dan Kompetensi


Dasar

100

Sangat valid

Kegiatan Belajar

90,7

Sangat valid

Glosarium

95

Sangat valid

Daftar Pustaka

100

Sangat valid

Rata-rata

96,87

Sangat valid

3
4
5
6
7
8
9
10

Dari data validasi ahli materi diperoleh hasil sangat valid dengan rata-rata persentase kevalidan sebesar 96,87%. Nilai ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran. Revisi dilakukan berdasarkan saran yang diberikan validator ahli materi.
Validasi yang dilakukan oleh guru biologi (praktisi lapangan) dilaksanakan pada hari Senin, 10 Juni 2013. Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan oleh praktisi lapangan, berikut ini ringkasan data hasil validasi LKS oleh
validator praktisi lapangan yang dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Ringkasan Data Hasil Validasi LKS oleh Validator Praktisi Lapangan
No

Aspek yang dinilai

P(%)

Kriteria

1
2
3
4
5
6
7
8

Kelayakan isi
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi/Daftar Gambar
Pendahuluan
Petunjuk Penggunaan LKS
Sekilas LKS
Standar Kompetensi dan Kompetensi

100
92,86
95
95
95
95
90
100

Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid

No
9
10
11
12

Aspek yang dinilai


Dasar
Kegiatan Belajar
Glosarium
Daftar Pustaka
Keterpakaian dalam pembelajaran
Rata-rata

P(%)

Kriteria

91,7
100
100
75
94,13

Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Valid
Sangat valid

Berdasarkan analisis data hasil validasi praktisi lapangan pada Tabel 4 diperoleh hasil yang sangat valid dengan rata-rata persentase kevalidan sebesar
94,13%. Nilai ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan layak digunakan.
Revisi tetap dilakukan berdasarkan saran yang diberikan praktisi lapangan.
Uji coba kelompok kecil siswa dilaksanakan pada 12 dan 14 Juni 2013.
Produk pengembangan diujicobakan pada 25 siswa kelas X-7 SMA Negeri 5
Malang. Tujuan dari uji coba produk ini adalah mengetahui kelayakan produk bila
dicoba oleh pengguna (siswa). Bagian LKS yang dinilai di antaranya cover, kata
pengantar, daftar isi, pendahuluan, petunjuk penggunaan LKS, standar kompetensi
dan kompetensi dasar, kegiatan belajar, glosarium, dan daftar pustaka. yang cukup
berarti hanya menambahkan saran yang diberikan oleh calon pengguna.
Hasil uji coba kelompok kecil siswa dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Ringkasan Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil LKS oleh Siswa
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Aspek yang dinilai

P(%)

Kriteria

Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan
Petunjuk Penggunaan LKS
Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar
Kegiatan Belajar
Glosarium
Daftar Pustaka

90,86
84,60
87,80
85,60
91,80

Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid

89,5

Sangat valid

88,5
86,4
90,5

Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid

Rata-rata

88,40

Sangat valid

Berdasarkan analisis data uji coba kelompok kecil siswa pada Tabel 5, diperoleh hasil sangat valid dengan rata-rata persentase kevalidan sebesar 88,40%.
Nilai ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan layak digunakan dalam
pembelajaran. Revisi tetap dilakukan berdasarkan saran yang diberikan.
Data kualitatif diperoleh melalui pengisian komentar dan saran oleh 3 validator dan siswa yang mengikuti uji coba kelompok kecil. Data tersebut digunakan
untuk pertimbangan perbaikan LKS. Menurut validator ahli pendidikan, ahli
materi, praktisi lapangan, dan siswa yang mengikuti uji coba kelompok kecil
secara umum LKS yang dikembangkan sudah baik, tetapi ada beberapa hal yang
harus diperbaiki. Bagian cover yang perlu diperbaiki yaitu gambar yang
digunakan sebaiknya menonjolkan ciri khas ekosistem di Indonesia, menambah
gambar-gambar yang mencerminkan topik-topik dalam LKS, dan desain cover
perlu diperbaiki agar lebih menarik. Bagian petunjuk penggunaan LKS yang perlu
diperbaiki yaitu struktur kalimat untuk petunjuk penggunaan LKS guru perlu
diperbaiki, selain itu perlu disesuaikan antara petunjuk penggunaan LKS untuk
6

guru dan LKS untuk siswa. Daftar gambar dan sekilas LKS dapat dihilangkan
sebab kurang memberikan manfaat bagi pengguna LKS. Pendahuluan pada LKS
siswa belum menjelaskan level inkuiri yang digunakan (inkuiri terbuka atau
terbimbing) sehingga perlu ditambahkan. Dalam RPP yang disertakan pada LKS
guru perlu dimunculkan pertanyaan yang menimbulkan konflik kognitif pada
kegiatan apersepsi, juga perlu dilakukan penyesuaian alokasi waktu dengan
kegiatan belajarnya. Untuk bagian kegiatan siswa sebaiknya lebih variatif lagi
dalam merancang kegiatan agar siswa tidak merasa bosan. Berdasarkan saran
tersebut penulis melakukan revisi produk.
PEMBAHASAN
Produk akhir dari penelitian pengembangan ini berupa LKS biologi yang
berbasis inkuiri untuk membangun keterampilan proses siswa SMA Negeri 5
Malang kelas X semester genap materi ekosistem. LKS yang dikembangkan terdiri dari LKS untuk siswa dan LKS untuk guru. Komponen dari LKS siswa terdiri
dari 3 bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan penutup. Bagian
pendahuluan meliputi cover, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, petunjuk
penggunaan LKS, dan lembar SK dan KD. Bagian isi terdiri dari 7 topik kegiatan.
Bagian penutup berisi glosarium dan daftar pustaka. LKS untuk pegangan guru
dilengkapi dengan kunci jawaban dan instruksi yang terdapat di dalamnya
merupakan petunjuk untuk guru dalam membimbing siswa menggunakan LKS.
LKS yang dikembangkan ini telah melalui proses validasi oleh ahli pendidikan,
ahli materi, ahli praktisi lapangan, serta uji coba kelompok kecil pada siswa SMA
Negeri 5 Malang. Validasi menggunakan angket validasi yang dikembangkan
penulis berdasarkan panduan pengembangan bahan ajar dari departemen
pendidikan nasional.
LKS yang sudah jadi memuat kegiatan dengan urutan kegiatan yang sesuai
dengan sintaks inkuiri terbuka. Kegiatan belajar dengan sintaks inkuiri terbuka
akan membuat siswa terampil dalam melakukan keterampilan proses. Berikut ini
adalah kajian isi LKS yang dikembangkan setelah di revisi.
Cover LKS
Cover LKS yang telah direvisi berisi identitas LKS yang dikembangkan,
meliputi judul LKS, pengarang LKS, supervisor (pembimbing), sasaran LKS,
serta dilengkapi dengan gambar yang mewakili topik yang terdapat di dalam LKS.
Berdasarkan hasil validasi cover, menunjukkan kriteria sangat valid sehingga layak untuk digunakan, baik dari aspek kemenarikan gambar, kejelasan
gambar, kesesuaian gambar dengan materi, kejelasan tulisan, ketepatan penggunaan font tulisan (jenis dan ukuran), ketepatan tata letak, dan kemenarikan desain
tampilan.
Kata Pengantar
Kata Pengantar LKS berisi uraian yang mengantarkan pembaca untuk mengetahui isi dari LKS, tujuan pengembangan LKS, ucapan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penulis dalam pengembangan LKS, serta harapan penulis. Berdasarkan hasil validasi kata pengantar menunjukkan kriteria sangat valid,
sehingga kata pengantar ini layak digunakan untuk LKS yang dikembangkan. Kelayakan ini dikarenakan susunan kalimat yang digunakan jelas, isi kata pengantar
mudah di pahami, sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, bahasa yang digunakan
7

efektif dan efisien, serta font yang digunakan tepat baik dari segi jenis maupun
ukuran.
Daftar Isi
Daftar isi LKS berisi bagian LKS yang meliputi kata pengantar, daftar isi,
pendahuluan, petunjuk penggunaan LKS, lembar SK dan KD, kegiatan belajar 1
hingga kegiatan belajar 7 yang disertai dengan sub kegiatan siswa yang menjadi
bagiannya, glosarium, serta daftar rujukan yang disertai dengan nomor halaman
tempat pemuatan masing-masing bagian tersebut di dalam LKS.
Berdasarkan hasil validasi daftar isi, menunjukkan kriteria sangat valid.
Kevalidan ini dikarenakan susunan kalimat yang digunakan sudah jelas, daftar isi
mudah digunakan, serta font yang digunakan tepat, baik dari segi jenis maupun
ukuran.
Pendahuluan
Pendahuluan LKS berisi uraian sasaran pengembangan yaitu siswa SMA
kelas X yang sedang menempuh semester genap, tujuan pengembangan, penjelasan materi yang menjadi cakupan LKS, serta pejelasan mengenai kegiatan yang dapat dilakukan siswa dengan menggunakan LKS ini.
Hasil validasi pendahuluan menunjukkan kriteria sangat valid, sehingga
pendahuluan ini layak untuk digunakan dalam LKS. Kevalidan ini dikarenakan
susunan kalimat jelas, sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, bahasa yang digunakan efektif dan efisien, serta penggunaan font tepat. Selain itu, berdasarkan
hasil uji coba kelompok kecil isi pendahuluan mudah untuk dipahami siswa.
Petunjuk Penggunaan LKS
Petunjuk penggunaan LKS untuk siswa berisi 5 poin instruksi yang dapat
dilakukan siswa agar tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan LKS yang
dikembangkan. Petunjuk penggunaan LKS untuk guru juga berisi 5 poin instruksi
seperti pada petunjuk penggunaan LKS untuk siswa, namun dilengkapi lagi dengan penjelasan mengenai tugas guru selama siswa mengerjakan kegiatan belajar
yang ada di dalam LKS.
Berdasarkan validasi petunjuk penggunaan LKS, menunjukkan bahwa petunjuk penggunaan LKS yang dibuat layak untuk digunakan dalam LKS. Kelayakan tersebut dikarenakan susunan kalimat yang digunakan dalam petunjuk
penggunaan LKS jelas, isi petunjuk penggunaan LKS mudah dipahami, sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, penggunaan bahasa efektif dan efisien, serta font
yang digunakan tepat, baik dari segi jenis maupun ukuran. Selain itu, kalimat instruksi disampaikan dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh
siswa maupun guru.
Kegiatan Belajar
Kegiatan belajar yang ada di dalam LKS meliputi 7 topik kegiatan, yaitu
komponen-komponen ekosistem dan perannya dalam suatu ekosistem; interaksi
antar komponen ekosistem; rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran
energi; daur biogeokimia; pemanfaatan komponen ekosistem dan aktivitas manusia yang menyebabkan kerusakan dan pelestarian lingkungan; jenis-jenis limbah;
serta membuat produk daur ulang. Tahap kegiatan pada masing-masing topik dibuat beragam agar siswa tidak jenuh dan bosan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Berdasarkan hasil validasi terhadap seluruh kegiatan di LKS yang meliputi
18 aspek penilaian seperti yang telah dijelaskan dalam analisis data, secara umum
8

menunjukkan hasil sangat valid. Hasil validasi itu menunjukkan bahwa kegiatan
yang disusun layak untuk digunakan dalam LKS yang dikembangkan.
Glosarium
Glosarium berisi penjelasan istilah biologi yang terdapat pada LKS. Istilah
yang dimuat dalam glosarium terdiri dari 48 istilah, dan diurutkan berdasarkan abjad awal kata agar memudahkan pengguna dalam menemukan istilah yang dicari.
Berdasarkan hasil validasi glosarium yang meliputi aspek kejelasan susunan kalimat, kemudahan memahami glosarium, kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia, ketepatan deskripsi istilah, serta ketepatan penggunaan font (jenis dan ukuran) menunjukkan kriteria sangat valid. Hasil validasi tersebut menunjukkan bahwa isi glosarium layak untuk digunakan dalam LKS.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka yang dicantumkan dalam LKS adalah sumber pustaka yang
digunakan dalam mengembangkan LKS. Sumber yang disebutkan dalam daftar
pustaka sebanyak 5 sumber, meliputi buku yang berhubungan dengan materi ekosistem, kamus biologi, serta artikel yang berhubungan dengan materi ekosistem.
Berdasarkan hasil validasi daftar pustaka yang meliputi 2 aspek, yaitu kebenaran
sistematika penulisan daftar pustaka dan ketepatan penggunaan font (jenis dan
ukuran), keduanya menunjukkan kriteria sangat valid. Hasil validasi tersebut menunjukkan bahwa daftar pustaka layak untuk disertakan dalam LKS yang dikembangkan.
Kelebihan produk yang dikembangkan yaitu, (1) LKS yang dikembangkan
telah melalui tahap validasi dan dilakukan uji coba kelompok kecil serta revisi sehingga LKS telah layak untuk digunakan, (2) kegiatan yang ada pada LKS disusun sedemikian rupa sehingga bermanfaat untuk membangun keterampilan proses
siswa, (3) bahasa yang digunakan dalam LKS tidak terlalu formal sehingga mudah
dipahami oleh siswa, (4) LKS dilengkapi dengan gambar menarik yang dapat menarik perhatian siswa. Kelemahan produk yang dikembangkan yaitu, LKS ini hanya dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan di SMA Negeri 5 Malang, apabila LKS akan digunakan di sekolah lain, maka sebaiknya LKS disesuaikan dengan kondisi siswa di sekolah yang bersangkutan.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan kajian di atas, dapat disimpulkan bahwa produk akhir dari
penelitian pengembangan ini berupa LKS biologi berbasis inkuiri untuk membangun keterampilan proses siswa SMA Negeri 5 Malang kelas X semester genap
materi ekosistem. LKS yang dikembangkan terdiri dari LKS untuk siswa dan LKS
untuk guru. LKS yang dikembangkan telah melalui tahap validasi dan dilakukan
uji coba kelompok kecil. Validasi menunjukkan hasil dengan kriteria sangat valid
dengan rata-rata persentase kevalidan sebesar 93,15% sehingga LKS yang dikembangkan ini layak digunakan dalam pembelajaran.
Saran
Saran yang diajukan berdasarkan penelitian yaitu: (1) dari hasil uji coba
ditemukan kesulitan siswa dalam merumuskan masalah, untuk menyikapi hal tersebut guru sebaiknya dapat menyajikan fenomena yang mengandung kesenjangan
sehingga siswa dapat lebih mudah dalam membuat rumusan masalah, (2) agar hasil validasi LKS yang dilakukan lebih valid, sebaiknya instrumen penilaian (ang9

ket) yang digunakan divalidasi terlebih dahulu, (3) sosialisasi penggunaan instrumen penilaian untuk mengobservasi kegiatan siswa sebaiknya dilakukan agar guru
tidak mengalami kesulitan dalam menggunakannya.
DAFTAR RUJUKAN
Ahmed, Ahmed Khaled. 2013. Teacher-Centered Versus LearnerCentered
Teaching Style. The Journal of Global Business Management, 9 (1): 2234.
Bell, Randy L., Smettana, Lara, dan Binns, Ian. 2005. Simplifying Inquiry
Instruction Accessing the Inquiry Level of Classroom Activities. The
Science Teacher: hlm. 30-33, (Online), (http://www.mun.ca/educ/
undergrad/scied/files/bell_simplifying-inquiry_2005.pdf, diakses pada
tanggal 10 April 2013).
Madawati, Titah R., Sunarti, Titin. 2011. Penerapan Pembelajaran Inkuiri untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa pada
Materi Cahaya Kelas VIII-C di SMP Negeri 4 Kediri. Inovasi Pendidikan
Fisika, 1 (1). (Online), (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inovasipendidikan-fisika/article/view/392), diakses pada tanggal 17 Januari 2013.
Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia) no.
22 tahun 2006. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan
Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Rustaman, Nuryani Y. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis
Inkuiri dalam Pendidikan Sains. Makalah disajikan pada Seminar Nasional
II Himpunan Ikatan Sarjana dan Pemerhati Pendidikan IPA Indonesia
Bekerjasama dengan FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung,
22-23 Juli 2005. Direktori SPS, (Online),
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/1950123119
79032-NURYANI_RUSTAMAN/PenPemInkuiri.pdf, diakses 10 April
2013.
Susanto, Pudyo. 2009. Buku Petunjuk Teknis Praktik Pengalaman Lapangan
Bidang Studi Pendidikan Biologi. Malang: UPT PPL UM.
Suyitno. 2007. LKS Berbasis Web. (Online), (http://209.85.175.104/search?=
cache: 8twfMc3uc2j:ahiswiwite.files.wordpress.com/2007/11/isi-lksberbasis-web.doc+lembar+kerja+siswa&hl=id&ct=clnk&cd=5&gl=id,
diakses pada tanggal 7 Februari 2012).
Thiagarajan, Sivasailam, et al. 1974. Instructional Development for Training
Teachers of Exceptional Children: A Sourcebook Instructional. Virginia:
Council for Exceptional Children.
Umah, Ulumul. 2011. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk
Pembelajaran Berbasis Inkuiri pada Materi Limit Fungsi Kelas XI IPA.
Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA UM.

10

Você também pode gostar