Você está na página 1de 7

TUGAS MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN

PSIKROFILIK

Kelompok :
Nurhasanah

140410130017

Sonya

140410130047

Gilang Muhamad Nur Iqbal

140410130085

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Habitat bakteri merupakan daerah tempat tinggal dan hidup bakteri. Bakteri
merupakan mikroorganisme ubikuotus, yang berarti melimpah dan banyak ditemukan
di hampir semua tempat. Habitatnya sangat beragam; lingkungan perairan, tanah,
udara, permukaan daun, dan bahkan dapat ditemukan di dalam organisme
hidup.Diperkirakan total jumlah sel mikroorganisme yang mendiami muka bumi ini
adalah 5x1030. Bakteri merupakan kelompok organisme yang sangat beragam, baik
dari segi metabolisme maupun morfologi tubuh. Beberapa kelompok mikroorganisme
ini mampu hidup di lingkungan yang tidak memungkinkan organisme lain untuk
hidup. Kondisi lingkungan yang ekstrim ini menuntut adanya toleransi, mekanisme
metabolisme, dan daya tahan sel yang unik. Selain bakteri, mikroorganisme yang
termasuk dalam domain archaea juga cenderung memiliki ketahanan sel terhadap
lingkungan ekstrim. Kemampuan mikroorganisme untuk hidup pada kondisi ekstrim
dapat membawa nilai dan aplikasi di berbagai bidang industri, seperti pangan,
agrikultur, farmasi dan pengobatan, serta bioteknologi.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan Archaebacteria
b. Apa yang dimaksud bakteri Psikrofilik
c. Apa saja contoh bakteri psikrofilik

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Pengertian Archaebacteria
Archaebacteria - Kelompok Archaebacteria merupakan organisme yang

menempati daerah yang ekstrim seperti sumber air panas dan air dengan kadar garam
(salinitas) tinggi. Para ilmuwan mengelompokkan Archaebacteria ke dalam tiga
kelompok, yaitu Metanogenik, Halofilik dan Termofilik (Start and Taggart, 1995:
352).
Pertumbuhan bakteri juga sangat dipengaruhi oleh suhu. Tiap jenis bakteri memiliki
suhu pertumbuhan yang berbeda. Berdasarkan suhu pertumbuhannya, bakteri dibagi 3
yaitu :
a) Bakteri Thermofilik
b) Bakteri mesofilik
c) Bakteri Psikrofilik

2.2

Bakteri Psikrofilik

a. Definisi
Bakteri psikrofilik adalah bakteri yang dapat hidup optimal pada suhu 15 C dan
dapat bertahan pada suhu dibawah 0 C, contoh arkea jenis ini adalah Polaromonas
vacuolata. Bakteri ini hidup pada suhu rendah, yaitu antara 0-30 C. Bakteri ini
banyak terdapat di dasar lautan, daerah kutub, juga bahan makanan yang didinginkan.
Pertumbuhan bakteri psikrofil pada bahan makanan menyebabkan kualitas bahan
makanan tersebut menurun/ menjadi busuk.

b. Habitat

Laut Artik dan benua Antartika


luas permukaan bumi adalah laut yang suhu permukaannya 1C - 4C
Laut dalam 1C to 4C
Kemampuan bakteri psikrofil untuk bertahan pada kondisi temperatur rendah

cukup bertolak belakang dengan kelompok bakteri termofilik. Enzim yang disintesis
memiliki struktur -heliks yang lebih banyak bila dibandingkan dengan struktur sheet. Struktur -heliks yang lebih fleksibel menyebabkan enzim tetap dapat bekerja
walaupun pada suhu yang rendah. Di samping itu, enzim bakteri psikrofilik harus
lebih bersifat polar dan hanya mengandung sedikit asam amino yang bersifat
hidrofobic. Selain enzim dan protein yang teradaptasi, membran sitoplasma
kelompok bakteri ini juga telah mengalami penyesuaian dengan mengandung lebih
banyak asam amino tidak jenuh.
ADAPTASI TERHADAP SUHU RENDAH
Memproduksi molekul osmotik :

Asam amino (c/ Prolin)


Asam amino khusus (c/ Glisin-betain)
Gula tertentu (c/ Trehalosa [Disakarida glu-glu], Manitol)
Gliserol
Perubahan pada urutan asam-amino protein (enzim), Memproduksi enzim

khusus ,Adaptasi terhadap sinar berlebihan (pada tanaman) yang biasa menyertai
kerusakan akibat suhu rendah.
Adaptasi enzim terhadap suhu rendah :
Enzim dari organisme psikrofil

Memiliki suhu optimum yang lebih rendah darpada enzim dari organisme
mesofil

Lebih tidak tahan panas

Lebih efisien dalam mengkatalisis Bersifat lebih fleksibel

c. Spesies
Contoh bakteri psikrofil adalah bakteri yang hidup di laut (fototrof) dan
bakteri besi (Gallionella).
1. Polaromonas vacuolata

2. Gallionella

d. Hubungan bakteri psikrofil dengan pangan


Bakteri psikrofil dapat mengganggu makanan yang di simpan terlalu lama di
dalam lemari es. Golongan bakteri yang dapat hidup pada bata-batas suhu yang
sempit, misalnya, Conococcus itu hanya dapat hidup subur antara 30 dan 40 C,
jadi batas antara minimum dan maksimum tidak terlampau besar, maka bakteri
semacam itu kita sebut stenotermik.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

(Kalau mau tambahin aja lagi isi tipus nya, dan cariin dapusnya ya
ngarang dikit aja dapus nya )

DAFTAR PUSTAKA

Você também pode gostar