Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
gajah). Kategori penyakit tropis lainnya adalah malaria, demam berdarah, tifus, sepsis,
hepatitis, dan TBC. Namun, meski telah diteliti selama ratusan tahun, penyakitpenyakit tropis ini masih saja ditemui dan berkembang di kelompok masyarakat
tertentu seperti, di Indonesia. Berbagai penelitian yang mengeluarkan dana yang
tergolong besar yang dilakukan untuk mencari cara penanggulangan dan pemberantasan
penyakit tropis ini masih belum juga menunjukkan hasil yang memuaskan karena
penyakit-penyakit ini berhubungan erat dengan pola hidup masyarakat itu sendiri.
SIFAT PENYEBAB PENYAKIT TROPIS
Kemajuan penguasaan bioteknologi dan biologi molekuler telah
memberikan harapan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit tropis. Demikian
dikemukakan pakar kesehatan dari UGM, Prof Dr Supargiyono di Yogyakarta, seperti
dilansir dari Antara. Supargiyono mengingatkan, beberapa penyakit tropis seperti
demam berdarah, hepatitis, malaria dan TBC masih menjadi masalah kesehatan yang
utama.
Penyebabnya adalah lingkungan fisik, kondisi sosial, ekonomi, budaya,
dan perubahan biologis dari vektor penyakit. Penyakit tropis erat kaitannya dengan
kesehatan lingkungan yang sering tidak diperhitungkan dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat.
MODEL PENYAKIT TROPIS
1.
udara saat
Pertusis merupakan penyakit infeksi saluran nafas akut = batuk rejan (anak,)
Penyebabnya adalah Bordetella pertussis (haemophilus pertussis), Penularan melalui
droplet Pencegahan : imunisasi
Tetanus Neonatorum merupakan penyakit kekakuan otot (spasme) yang
disebabkan oleh eksotoksin dari Clostridium tetani Penularan melalui luka dalam akibat
kecelakaan, tertusuk, operasi, karies gigi, radang telinga tengah, dan pemotongan tali
pusat. Pencegahan:
- Imunisasi aktif dengan toksoid
- Perawatan luka (dengan hidrogen peroksida)
- Persalinan yang bersih
Demam Tifoid adalah infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan
oleh Salmonella typhi. Penularan
melalui air dan makanan.
Pencegahan: kebersihan
makanan dan minuman, sanitasi
lingkungan.
Kusta, Angka kejadian di
Indonesia: papua (6,5), maluku (5,43) dan NAD (2,77) per 10.000 penduduk.
Penyebab: Mycobacterium leprae
- Membuat ventilasi
- Melapisi lantai dengan semen
- Melapor ke puskesmas bila banyak tikus mati
- Mengatur ketinggian tempat tidur (> 20 cm)
ANTRAKS merupakan penyakit yang disebabkan oleh Bacillus anthracis pada
binatang ternak/buas. Penularan:
- Kontak dengan kulit manusia yg lesi, lecet/abrasi
- Mengkonsumsi daging yang terkontaminasi
- Menghisap spora di kandang hewan
- Digigit serangga yang baru menggigit hewan infektif
LEPTOSPIROSIS merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri
Leptospira interrogans. Penularan:
- Kontak dengan air, tanah dan lumpur yang tercemar bakteri
- Kontak dengan organ, darah dan urin hewan terinfeksi
- Mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi
2.
genetik ditutupi oleh shell protein. Mereka hanya meniru dalam sel, yang menyediakan
mesin sintetis yang diperlukan untuk menghasilkan partikel virus baru. Beberapa
penyakit yang disebabkan oleh virus diantaranya parotitis, campak, hepatitis B, HIV,
dan flu burung.
Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue dari kelompok
Arbovirus B yang disebarluaskan oleh artropoda. Vektor utama nyamuk Aedes aegypti
dan Aedes albopictus
Pencegahan:
a. Pembersihan jentik
RABIES adalah penyakit yang menyerang susunan saraf pusat. Penyebab: virus
yang berfamili Rhabdovirus. Ditularkan melalui anjing, kucing dan monyet
HIV-AIDS. AIDS adalah suatu kumpulan gejala penyakit kerusakan sistem
kekebalan tubuh. Penyakit ini bukan bawaan tapi hasil penularan, yang disebabkan oleh
virus HIV. Penularan:
Cairan tubuh (darah, cairan genital, ASI), Ibu hamil,
jarum suntik, transfusi darah dan hubungan seksual
Pengobatan:
- Pengobatan suportif
- Penanggulangan penyakit oportunistik
- Pemberian antivirus
- Penangulangan dampak psikososial
Pencegahan:
- Hindari hubungan seksual dg penderita AIDS, pasangan berganti-ganti &
pecandu narkotik suntik
- Memberikan tranfusi darah hanya yg perlu
- Memastikan alat suntik steril
VARISELA adalah infeksi virus akut yang ditandai dengan adanya vesikel pada
kulit yang sangat menular = chicken pox, cacar air, varisela zoster. Disebabkan oleh
Herpesvirus varicellae atau Human (alpha) herpes virus-3. Penularan melalui kontak
langsung (cairan vesikel) dan droplet
FLU BURUNG Penyebabnya virus Al (Orthomyxoviridae). Penularan: udara
dan skskret (kotoran, urin, ingus) unggas yang terinfeksi
Pencegahan:
a. Peternak: gunakan masker, baju khusus, kacamata di peternakan, batasi
jumlah orang yang masuk, desinfeksi orang, kendaraan, alat dan isolasi kandang &
kotoran
b. Masyarakat umum: pilih daging yang segar, masak daging min 80C, telur
65C, jaga kesehatan dan ketahanan tubuh
SARS atau Severe acute respiratory syndrome/sindrom pernafasan akut berat
adalah sindrom akibat infeksi virus paru yang mendadak dengan gangguan pernafasan.
Penyebabnya Paramyxovirus. Penularan: melalui droplet pasien yg terinfeksi
Pencegahan:
- Mencegah penularan melalui udara, droplet
- Menggunakan masker buat penderita
- Perawatan penderita di ruang isolasi
POLIO adalah penyakit akut yang menyerang sistem syaraf perifer karena virus
polio (enterovirus). Ditularkan antar manusia melalui rute oro-fekal, sekret faring
3.
Parasit adalah organisme yang hidup di dalam atau pada organisme lain, tuan
rumah, pada biaya yang mereka memperoleh beberapa keuntungan seperti makanan.
Kelompok ini mencakup protozoa patogen (organisme bersel tunggal yang lebih
kompleks daripada bakteri) dan cacing (organisme multisel sering disebut sebagai
cacing). Beberapa penyakit yang disebabkan oleh parasit diantaranya malaria,
askariasis, filariasis, trichiuris dan ankylostomiasis.
MALARIA disebabkan oleh parasit sporozoa (Plasmodium) yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk anopheles betina infektif
CACINGan disbabkan Cacing tambang: Necator americanus, Ancylostoma
duodenale dan Ancylostoma ceylonicum, Cacing gelang: Ascaris lumbricoides.
FILARIASIS adalah penyakit akut yang menyerang sistem syaraf perifer
karena virus polio (enterovirus) Ditularkan antar manusia melalui rute oro-fekal, sekret
faring.
MEKANISME PENULARAN DAN PEMBERANTASANNYA
Penyakit-penyakit yang dapat menular itu terjadi sebagai akibat dari adanya
interaksi antara agent, proses transmisi, host (penjamu) dan lingkungan.
a.
Agent Infeksius
Transmisi
Ini adalah merupakan penghubung kedua yang terdapat di dalam rantai infeksi,
yang merupakan penyebaran dari sebuah agent infeksius melalui lingkungan atau
manusia yang lainnya. Transmisi dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung.
Transmisi secara langsung merupakan pemindahan dari agent infeksius
yang berasal dari host yang terinfeksi atau reservoir ke suatu tempat masuk yang tepat,
yang mengakibatkan terjadinya infeksi pada manusia. Pemindahan ini dapat berupa
kontak langsung, seperti sentuhan, ciuman, atau hubungan kelamin, atau dengan
penyebaran secara langsung dari droplet, yaitu melalui bersin atau batuk-batuk.
Transfusi darah dan infeksi transplasental dari ibu kepada fetus mungkin merupakan
transmisi penting yang lain.
Transmisi secara tidak langsung mungkin adalah penularan melalui
vehikel, penularan melalui vektor atau penularan melalui udara. Penularan melalui
vehikel itu terjadi melalui material-material, misalkan saja adalah makan, pakaian,
perlengkapan tidur, dan alat alat untuk memasak. Penularan melalui vektor terjadi bila
agent dibawa oleh seekor serangga atau binatang (vektor) lainnya kepada seorang host
yang rentan; agent tersebut melakukan multiplikasi atau tidak dalam vektor. Transmisi
melalui udara dalam jarak yang amat jauh sekali terjadi bila diseminasi dari doplet yang
amat sedikit itu mengenai sebuah titik masuk yang tepat, biasanya adalah saluran
pernapasan. Partikel-partikel debu juga dapat berperan dalam penularan melalui udara,
sebagai contoh adalah spora-spora jamur.
c.
Host (Pejamu)
Host adalah hubungan ketiga yang terdapat di dalam rantai infeksi dan
didefinisikan sebagai orang atau binatang yang memberikan tempat yang cocok bagi
suatu agent yang infeksius untuk tumbuh dan memperbanyak diri dalam kondisi yang
alamiah.
d.
Lingkungan
Lingkungan memegang peranan yang amat penting dalam penyebaran penyakitpenyakit menular. Sanitasi umum, temperatur, kondisi udara, dan kualitas air adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh tahap-tahap yang ada di dalam rantai infeksi.
2.
3.
karantina.
Pencegahan dan pengebalan, yaitu tindakan yang dilakukan untuk
memberikan perlindungan kepada mereka yang belum sakit tetapi memiliki
4.
5.
6.
REFERECE
Luthvianny Firstya, 2013, Penyakit tropis,
http://firstya.blogspot.com/2013/05/penyakit-tropis.html, diakses pada 1 Januari
2014, Mojokerto.
Widoyo, 2005, Penyakit tropis, epidemiologi, penularan, pencegahan dan
pemberantasannya, Penerbit Erlangga.