Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I . PENDAHULUAN
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan umum tentang presentase bokong
B. Proses manajemen kebidanan
BAB III. STUDI KASUS
A. Langkah I
B. Langkah II
C. Langkah III
D. Langkah IV
E. Langkah V
G. Langkah
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahu 2010 adalah
menurunkan angka kematian maternal 125 per 100.000 kelahiran
hidup dan angka kemetian neonatal menjadi 16 per 1000 kelahiran
hidup.
Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses
patologis / abnormal. Menyadari hal tersebut dalam melakukan
asuhan tidak perlu melakukan intervensi kecuali ada indikasi
Pada umumnya kehamilan berkembang dngan normal dan
menghasilkan kelahiran bayi sehat dengan presentasi kepala dan
melalui jalan lahir. Namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan
menjadi masalah. Oleh karena itu pelayanan antenatal merupakan
cara penting untuk memonitor dan mendeteksi kehamilan ibu
normal atau tidak normal.
Bidan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar
berpegang pada undang-undang kesehatan no.23 tahun1992 dan
Kepmenkes 900 tahun 2002 tentang registrasi dan praktek bidan.
Angka kejadian presentasi sungsang sekitar 3-4 % tetapi
mempunyai angka morbiditas dan mortalitas janin yang tinggi
( Manuaba IBG, 2008).
B.
TUJUAN
1. Tujuan umum
Melaksanakan asuhan kebidanan pada NyA dengan umur
kehamilan 33 minggu 2 hari di RSU Sawerigading Palopo,
ruangan KIA tanggal
2. Tujuan khusus
Melaksanakan
pengumpulan
data
dasar,
mengidentifikasi
asuhan
kebidanan,
mengimplementasikan
asuhan
BAB III
TINJAUN PUSTAKA
1. DEFENISI
Presentasi bokong dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan
ibu, kepala berada di fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian
terbawah (didaerah pintu atas panggul/sympisis).
(Sarwono, 2006, hal-520)
2. Berdasarkan pertolongan persalinan letak sungsang dibagi menjadi :
a. Persalinan pervaginam
b. Persalinan per abdominal (seksio secarea)
3. Dikenal beberapa jenis letak sungsang :
a. Presentasi bokong
b. Presentasi bokong kaki sempurna
c. Presentasi bokong kaki tidak sempurna
d. Presentasi kaki
4. PENYEBAB
a. Panggul sempit
b. Terdapat lilitan tali pusat atau tali pusat pendek
c. kelainan uterus (uterus arkuatus, uterus septus, uterus dupleks)
d. Terdapat tumor di pelvis minor yang mengganggu masuknya kepala
janin ke PAP
e. Plasenta previa
f. Kehamilan ganda
d. Bila terdapat hambatan pada tahapan lahir setinggi scapula, bahu atau
kepala, segera lanjut ke metode manual aid yang sesuai.
e. Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada
f. Lakukan hiperlordosis janin pada saat angulus scapula inferior tampak
dibawah sympisis (dengan mengikuti gerak rotasi anterior yaitu
punggung janin di dekatkan kea rah perut ibu tanpa tarikan)
disesuaikan dengan lahirnya badan bayi.
g. Gerakan ke atas hingga lahir dagu, mulut, dahi dan kepala
h. Letakkan bayi di perut ibu, bungkus bayi dengan handuk hangat,
bersihkan jalan nafas bayi dan tali pusat dipotong
i. Berikan bayi pada ibu untuk IMD
Cara Klasik
Dilakukan untuk pengeluaran bahu dan tangan jika dengan cara bracht
Bahu dan tangan tidak bias lahir.
Prosedur :
a. Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam dan dilahirkan sehingga
bokong dan kaki lahir
b. Tali pusat dikendorkan
c. Pegang kaki pada pergelangan kaki dengan satu tangan dan tarik
keatas
d. Tangan kiri menarik keatas ke arah kanan atas ibu, untuk melahirkan
bahu kiri bayi yang berada dibelakang
e. Dengan tangan kanan dan menariknya ke arah kiri atas ibu, untuk
melahirkan bahu kanan bayi yang berada di belakang.
Bila tahap klasik sulit untuk melahirkan bahu belakang maka lakukan
cara ini
b.
Juga dilakukan bila cara bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir
c.
d.
Setelah bahu dan lengan depan lahir dilanjutkan langkah yang sama
untuk melahirkan bahu dan lengan belakang.
Cara Lovset
Dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit di belakang kepala
a.
Setelah bokong dan kaki bayi lahir memegang bayi dengan kedua
tangan
b.
Ekstraksi Kaki
Dilakukan bila kala II tak maju atau tampak gejala kegawatan ibu-bayi.
Keadaan janin / ibu yang mengharuskan bayi segera dilahirkan.
a. Tangan kanan masuk secara obstetric menelusuri bokong, pangkal paha
sampai lutut, kemudian melakukan abduksi dan fleksi pada paha janin
sehingga kaki bawah menjadi fleksi, tangan lain mendorong fundus ke
bawah. Setelah kaki fleksi pergelangan kaki di pegang dengan 2 jari dan
di tuntun ke luar dari vagina sampai batas lutut.
b.
Kedua tangan penolong memegang betis janin, yaitu kedua ibu jari
diletakkan di belakang betis sejajar sumbu panjang paha dan jari lain di
depan betis, kaki ditarik curam ke bawah sampai pangkal paha lahir.
c.
d.
e.
f.
Setelah
bokong
klasik/muller/lovset
Tekhnik ekstraksi bokong
lahir
maka
dilanjutkan
dengan
cara
Dilakukan bila presentasi murni dan bokongsudah turun dan bokong sudah
turun di dasar panggul, bila kala II tidak maju atau tampak keadaan janin /
ibu yang mengharuskan bayi segera dilahirkan
a. Jari telunjuk penolong yang searah dengan bagian kecil janin,
dimasukkan ke dalam jalan lahir dan diletakkan di lipatan paha bagian
depan. Dengan jari ini lipat paha / Krista iliaka dikait dan ditarik
curam kebawah. Untuk memperkuat tenaga tarikan ini, maka tangan
penolong yang lain mencekam pergelangan tadi dan turut menarik
curam ke bawah.
b. Bila dengan tarikan ini trokhanter depan mulai tampak di bawah
sympisis maka jari telunjuk penolong yang lain mengait lipatan paha
ditarik curam ke bawah sampai bokong lahir.
c. Setelah bokong lahir, bayi dilahirkan secara klasik/muller/lovset
12. Cara Melahirkan Kepala :
Dilakukan bila bayi dengan cara bracht, kepala belum lahir
a. Letakkan badan bayi diatas tangan kiri sehingga badan bayi seolaholah menunggang kuda.
b. Satu jari dimasukkan di mulut dan 2 jari di maksila
c. Tangan kanan memegang / mencekam bahu tengkuk bayi
d. Minta seorang asisten menekan fundus uteri
e. Bersamaan dengan adanya his, asisten menekan fundus uteri,
penolong persalinan melakukan tarikan ke bawah sesuai arah sumbu
jalan lahirdi bimbing jari yang dimasukkan untuk menekan dagu /
mulut.
BAB III
STUDI KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NYS UMUR KEHAMILAN
33 MINGGU 2 HARI DENGAN LETAK SUNGSANG
DI RSU SAWERIGADING PALOPO
02 MARET 2010
No. Register
: xxxxxx
Tgl Kunjungan
Tgl pengkajian
Ruangan
: Ny. S / Tn. B
Umur
; 28 thn / 30 thn
Suku
: Bugis / Bugis
Agama
: Islam / Islam
Pendidikan
: SMA / SMA
Pekerjaan
: IRT / Wirasawasta
Status pernikahan
: Sah
Alamat
: Lamasi
1. G III P I AI
2. HPHT : 12 7 - 2009
3. TP
: 19 4 - 2010
Tgl.
Lahir
2839 mgg
062008
1512 mgg
052009
Kehamilan
sekarang
2
3
Umur
kehamilan
Tempat
Persalinan
Penolong
RS
Bidan
RS
Bidan
Bayi
Jenis
BB / Menyusu
kelamin
PB
i
Spontan Laki2800/ Ya
laki
48
cm
Abortus -
Nifas
Jenis
Baik
-
E. Riwayat akseptor KB
Ibu tidak pernah menjadi akseptor KB
Kesadaran komposmentis
b.
c.
TB
: 158 cm
d.
Lila
: 24 cm
e.
Berat badan :
- awal kehamilan
: 59 kg
- Sekarang
: 68 kg
f. Tanda-tanda vital
1. T : 110 / 70 mmHg
S : 37 C
N : 80 kali/menit
P : 20 x / menit
2.
Kepala
4. Mata
5. Hidung
6. Telinga
7.
Tidak ada
Leher
Payudara
fundus
Genitalia
varices
12.
3. Punggung kanan
Data subjektif : Data objektif
:
- Leopold II : Punggung kanan
: -
Data objektif
: -
Data Objektif
:
- Leopold IV bagian terendah janin bergerak atas
panggul
c. Palpasi Leopold II, teraba bahagian yang keras dan memanjang rata di
sebelah kanan berarti punggung
d. Pada palpasi Leopold III, teraba bahagian yang tidak keras dan
ireguler yang berarti bokong.
( Linda V. Walsh, 2007 )
7. Tunggal
Data subjektif : Data objektif :
a. Leopold I
Data Objektif
b.
Data Objektif :
a. Tanda-tanda vital :
T : 110/70 mmHg
P : 20x / menit
N : 70 x / menit
S : 37 C
b. Lila 24 cm
c. Kenaikan BB mulai dari awal kehamilan 9 kg hingga sekarang
d. DJJ terdengar 132 kali / menit di kuadran kanan atas perut ibu
Analisa dan interpretasi data :
a. Ukuran Lila > 23,5 cm dan kenaikan BB dari mulai awal kehamilan
sampai akhir kehamilan 11- 12 kg maka interpretasinya ststus gizi
baik.
( Yuni kusmiyati dkk, 2009 )
b. Dikenal adanya gerakan 10 yang artinya dalam waktu 12 jam, gerakan
janin minimal 10 kali dan normal DJJ 120-160 kali/menit
( Yuni kusmiyati dkk,2009)
b.
: 60 80 x / menit.
: 16 24 x / menit.
: 36 37,5 C.
Agar
defekasi
teratur
sehingga
tidak
menimbulkan gangguan
c. Mengajarkan ibu untuk Knee Chest Position selama 5 menit
tiap 9 jam.
pada
janin
periode
biasanya
lanjut.
Berhentinya
memberikan
tanda
segera
memeriksakan
kehamilannya
secara teratur.
f. Diskusikan persalinan persalinan
Rasional : Hal ini membantu ibu untuk lebih siap menghadapi
persalinan baik fisik maupun psikis terutama
mengenai biaya persalinan, tempat persalinan,
serta keluarga yang akan mendampingi nanti.
g. Penatalaksanaan pemberian obat tablet zat besi 30 tab dengan
dosis 1x1 tab sehari
Langkah VI : Implementasi
Tgl 02 Maret 2010 pkl. 10.20 wita
1.
2.
3.
4.
5.
sakit
kepala
lebih
dari
biasa,
penglihatan
kabur,
7.
Pemberiann obat tablet zat besi 30 tab dengan dosis 1x1 tab sehari
8.
b. Leopold II
: Puka
c. Leopold III
: Bokong
d. Leopold IV
e. TFU : 29 cm
f. Lingkar perut : 75 cm
g. Taksiran berat janin : 2175
h. Pergerakan janinnya 16-20 kali/hari
i. Tanda-tanda bahaya kehamilan tidak ada seperti :
Perdarahan pervaginam, sakit kepala lebih dari biasa, gangguan
penglihatan, pembengkakan pada wajah dan tangan, janin tidak
bergerak sebanyak biasanya.
j. DJJ 132 kali / menit
k. Tanda-tanda vital :
T : 110 / 70 mmHg
N : 70 kali/menit
P : 20x/mnt
S : 37 C
: xxxxxx
Tanggal Kunjungan
Tanggal Pengkajian
: Ny. S / Tn. B
Umur
; 28 thn / 30 thn
Suku
: Bugis / Bugis
Agama
: Islam / Islam
Pendidikan
: SMA / SMA
Pekerjaan
: IRT / Wirasawasta
Alamat
: Lamasi
Data Subjektif ( DS ) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Data Objektif ( DO )
1.
2.
3.
4.
5.
Tanda-tanda vital ;
a.
T : 110 / 70 mmHg
b.
P : 20 x / menit
c.
N : 70x/menit
d.
: 37 C
b. Leopold II
: Punggung kanan
2.
3.
Mengajarkan ibu untuk Knee chest position selama 5 menit tiap 9 jam
4.
5.
6.
7.
Pemberian obat tablet zat besi 30 tab dengan dosis 1x1 tab sehari :
Ibu mengatakan akan minum obat yang diberikan.
8.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan teori dan hasil
tinjauan kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny S kehamilan
33 minggu 2 hari dengan presentasi bokong selama 1 hari
Untuk memudahkan pembahasan, penulis akan membahas berdasarkan
pendekatan manajemen asuhan kebidanan dengan tujuh langkah varney
dengan uraian sebagai berikut ;
Langkah I. Identifikasi data dasar
Pengkajian saat pengumpulan data, baik klien maupun keluarga terbuka
untuk memberikan informasi atau data yang diperlukan dalam pengumpalan
data. Pengumpulan data yang diperoleh dari informasi yang diberikan oleh
bidan yang bertugas, dokter yang menangani maupun dari status pasien.
Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan tidak ditemukan kesenjangan
antara teori dan hasial tinjauan kasus Ny S kehamilan 33 minggu dengan
pengkajian
dan
masalah
kebidanan
dilakukan
berdasarkan
GIII PI AI
2)
3)
Punggung kanan
4)
Presentasi bokong
5)
6)
Intra uterin
7)
Tunggal
8)
Hidup
9)
10)
Letak sungsang
Leopold I
b.
Leopold II
: Puka
c.
Leopold III
: Bokong
d.
Leopold IV
e.
TFU
f.
Lingkar perut : 75 cm
g.
h.
di fundus
: 29 cm
: 110 / 70 mmHg
: 70 x/ menit
: 20 x /menit
: 37 C
BAB V
PENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus Ny. S kehamilan 33 mgg
2hari dengan persentasi sungsang pada tanggal 2 3 2010 di RSU
Sawerigading Ruangan KIA Kota Palopo. Dalam bab ini kami menarik
kesimpulan dan saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan
1. Antenatal care adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui
kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang
menyertai
kehamilan,
menegakkan
secara
dini
komplikasi
a)
b)
c)
d)
sangat
penting
dilaksanakan
pada
setiap
DAFTAR PUSTAKA
Kusmiyati dkk, 2009
Buku
GawatDarurat
Obstetri
Buku
Acuan
kesehatan
Yayasan
Nasional
maternal
Bina
pelayanan
dan
neonatal,
Pustaka
Sarwono