Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Sistem SS
Dr. fanny
Rhinitis Vasomotor
Definisi
Gangguan pada mukosa hidung yang ditandai
dengan adanya edema yang persisten dan hipersekresi
kelenjar pada mukosa hidung apabila terpapar oleh iritan
spesifik. Kelainan ini merupakan
faktor-faktor
tadi
tidak
dirasakan
sebagai
faktor
yang
mempengaruhi
keseimbangan vasomotor :
1. Obat-obatan yang menekan dan menghambat kerja
saraf simpatis, seperti ergotamin, chlorpromazin, obat anti
hipertensi dan obat vasokonstriktor topikal.
2. Faktor fisik, seperti iritasi oleh asap rokok, udara
dingin, kelembaban udara yang tinggi dan bau yang
merangsang.
3. Faktor endokrin, sepeti keadaan kehamilan, pubertas,
pemakaian pil anti hamil dan hipotiroidisme.
4. Faktor psikis, seperti stress, ansietas dan fatigue.
Patofisiologi
yang
hiperaktif,
keduanya
dapat
rinore (runners /
sneezers).
Alur diagnosis
1.Anamnesis
Dalam
anamnesis
dicari
faktor
yang
radiologik
sinus
memperlihatkan
rinitis
vasomotor
bervariasi,
cautery )
EPISTAKSIS
Definisi Epistaksis
Epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung
yang
penyebabnya
bisa
lokal
atau
sistemik.
segera
ditolong
dapat
berakibat
fatal.
juga
dapat
merupakan
tanda
adanya
di
daerah
yang
tinggi
atau
Etiologi sistemik
1. Hipertensi dan penyakit kardiovaskuler lainnya
seperti arteriosklerosis. Hipertensi yang disertai
atau tanpa arteriosklerosis rnerupakan penyebab
epistaksis tersering pada usia 60-70 lahun,
perdarahan
biasanya
hebat
berulang
dan
perdarahan
misalnya
leukemia,
misalnya
demam
berdarah
disertai
misalnya
pada
kehamilan,
menarke
dan
menopause
kelainan kongenital misalnya hereditary hemorrhagic
Telangieclasis atau penyakit Rendj-Osler-Weber;
Peninggian
tekanan
vena
seperti
pada
ernfisema,
dari
pleksus
Kiesselbach
atau
saat
kepala,
periksalah
berada
di
pemeriksaan
pleksus
septum
dengan
Kiesselbach
bagian
anterior
lampu
yang
yang
anastomosis
cabang
a.etmoidalis
Epistaksis posterior
umumnya berat sehingga sumber perdarahan seringkali
sulit dicari. Umumnya berasal dari a.sfenopalatina
dan a.etmoidalis posterior. Sebagian besar darah
mengalir ke rongga mulut dan memerlukan
pemasangan tampon posterior untuk mengatasi
perdarahan. Sering terjadi pada penderita usia
lanjut dengan hipertensi.
Patofisiologi
Rongga hidung kita kaya dengan pembuluh darah.
Pada rongga bagian depan, tepatnya pada sekat
yang membagi rongga hidung kita menjadi dua,
terdapat anyaman pembuluh darah yang disebut
pleksus Kiesselbach. Pada rongga bagian belakang
juga
terdapat
banyak
cabang-cabang
dari
hidung
mendapat
aliran
darah
dari
yaitu
arteri
palatina
(palatina=langit-
(fasial=muka).
Bagian
depan
septum
arteri
sfenopalatina,
arteri
etmoid
berasal
dari
bagian
depan
hidung
Epistaksis
posterior
umumnya
cabang a.sfenopalatina.
Epistaksis anterior menunjukkan gejala klinik yang
jelas berupa perdarahan dari lubang hidung.
Epistaksis posterior seringkali menunjukkan gejala
yang tidak terlalu jelas seperti mual, muntah
darah,
batuk
darah,
anemia
dan
biasanya
Pemeriksaan
Pemeriksaan
meliputi
pemeriksaan
darah
yang
keluar
adalah
banyak.
arteriosklerosis;
apakah
sering
dari
anterior
Vestibulum,mukosa
hidung
ke
dan
posterior.
septum
penting
pada
pasien
dengan
darah
perlu
diukur
untuk
sinus
penting
mengenali
yang
protombin
parsial,
tepat
termasuk
serum,waktu
jumlah
platlet
waktu
tromboplastin
dan
waktu
teliti
dapat
perdarahan
Riwayat penyakit
Riwayat
penyakit
yang
Komplikasi
Penatalaksanaan
3 prinsip utama dalam menanggulangi epistaksis :
Menghentikan perdarahan
Mencegah komplikasi
Penaganan awal
Siapkan alat dan bahan
Keadaan umum penderita:
presyok/syok
anemis
dapat diatasi
kasa
dan
berukuran
3x2x2
cm
dan
kateter
terlebih
dahulu
ke
dengan
balon.
Balonnya
diletakkan
di
Ligasi Arteri
Ligasi arteri dilakukan pada epistaksis berat dan
berulang
yang
tidak
dapat
diatasi
dengan
yang
merupakan
cabang
anterior
atau
posterior,
ligasi
Embolisasi
Embolisasi pembuluh darah juga dapat dilakukan
dengan panduan arteriografi dengan memasukkan
gel sponge atau lainnya, namun terdapat risiko
terjadi emboli otak.
Mencegah mimisan
Jangan mengorek hidung, terutama bila kuku panjang
Jangan terlalu keras bila sisih (mengeluarkan lendir dari
hidung)
Menggunakan humidifier dalam ruangan selama winter
Menggunakan semprot hidung berisi saline (over the
counter) sebelum tidur
Oleskan Vaseline/petroleum jelly dekat lubang hidung
sebelum tidur
Menghindari trauma pada wajah
Menggunakan masker bila bekerja di laboratorium untuk
menghindari menghirup zat-zat kimia secara langsung
Hindari asap rokok karena asap dapat mengeringkan dan
mengiritasi mukosa
Jika menderita alergi berikan obat antialergi untuk
mengurangi gatal pada hidung
Stop pemakaian aspirin karena akan memudahkan
terjadinya
mimisan
dan
membuat
mimisan
berkepanjangan
Furunukel Pada Telinga
Definisi
Furunkel (bisul) pada telinga termasuk pada otitis
eksterna. Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel=bisul)
merupakan peradangan pada sepertiga luar liang telinga
telinga
Gangguan pendengaran bila furunkel besar dan
menyumbat liang telinga.
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan
:
1. Anamnesis
Dari anamnesa dapat ditanyakan gejala dan tanda
yang dirasakan penderita.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan liang telinga, pada inspeksi tampak
linag telinga kemerahan, edema. Rasa nyeri juga
dijumpai terutama saat menggerakkan rahang
(mengunyah), menekan tragus dan menggerkkan
daun telinga.
Adanya inflamasi, hiperemis, edema yang
terlihat pada linag telinga luar dan jaringan
lunak periaurikuler.
Nyeri yang hebat, yang ditandai adanya
kekakuan pada jaringan lunak ppada ramus
mental
dapat
menunjukkan
komplikasi intracranial.
Membrane timfani biasanya intak.
Demam tidak umum terjadi.
3. Pemeriksaan penunjang
Biakan dan tes sensitivitas dari sekret.
Diagnosis Banding
Otomikosis
Infeksi jamur di liang telinga dipermudah
oleh kelembaban yang tinggi di daerah tersebut.
Yang tersering ialah pityrosporum, Aspergilus.
Kadang-kadang ditemukan juga kandida albikans
atau jamur lain. Pityrosporum menyebabkan
ialah
dengan
telinga
yang
mengandung
campuran
diperlukan
salep)yang
dibersihkan
juga
antijamur(sebagai
secara
topikal
yang
mengeluarkan nanahnya.
Lokal diberikan antibiotika dalam bentuk salep
seperti polymixin B atau bacitracin, atau antiseptic
dipasang
salir
(drain)
untuk
mengalirkan nananhnya.
Biasanya tidak perlu diberikan antibiotika secara
sistemik, hanya diberikan obat simtomatik seperti
analgetik dan obat penenang.
Pencegahan
Telinga
perenang
kemungkinan
dicegah
dengan
RHINITIS ALERGIKA
DEFINISI
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang
disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien
atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi
dengan
alergen
yang
sama
serta
dilepaskannya suatu mediator kimia ketika
terjadi paparan ulangan dengan alergen
spesifik tersebut. Menurut WHO ARIA
(Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma)
tahun 2001, rinitis alergi adalah kelainan
pada hidung dengan gejala bersin-bersin,
rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah
mukosa hidung terpapar alergen yang
diperantarai oleh IgE.
KLASIFIKASI
Dahulu rinitis alergi dibedakan dalam 2
macam berdasarkan sifat berlangsungnya,
yaitu:
1. Rinitis alergi musiman (seasonal, hay
fever, polinosis)
2. Rinitis alergi sepanjang tahun (perenial)
Gejala keduanya hampir sama, hanya
berbeda dalam sifat berlangsungnya. Saat
ini digunakan klasifikasi rinitis alergi
I.
DEFINISI
Otitis media akut merupakan radang
infeksi atau inflamasi pada
telinga tengah
telinga,
demam,
bahkan
hingga
ETIOLOGI
Penyebab utama otitis media akut (OMA)
adalah invasi bakteri piogenik ke dalam
telinga tengah yang normalnya adalah steril.
Bakteri tersering penyebab OMA diantaranya
Streptokokus
hemolitikus,
Stafilokokus
vulgaris
dan
Pseudomonas
INSIDENSI
Otitis media akut paling sering diderita
oleh anak usia 3 bulan- 3 tahun. Tetapi tidak
jarang juga mengenai orang dewasa. Anak-
terinfeksi
menjadi
jalur
PATOGENESIS
Faktor pencetus terjadinya OMA dapat
didahului oleh terjadinya infeksi saluran
pernapasan
atas
yang
berulang
disertai
timpani
akibat
tekanan
di
sebagian
atau
yang
seluruh
purulen
menyebabkan
di
kavum
timpani
membrane
timpani
dapat
terjadi
iskemia
akibat
timpani
normal
hingga
perforasi
kuman rendah.
DIAGNOSIS
Diagnosis OMA harus memenuhi 3 hal
berikut ini :
1. Penyakit ini onsetnya mendadak (akut)
2. Ditemukannya
tanda
efusi
(efusi:
pengumpulan cairan di suatu rongga
tubuh) di telinga tengah. Efusi dibuktikan
dengan memperhatikan tanda berikut:
a. Mengembangnya gendang telinga
b. Terbatas/tidak adanya gerakan
gendang telinga
c. Adanya bayangan
cairan
di
nyeri
telinga
atau
didasarkan
pada
riwayat
serta
adanya
cairan
berwarna
melihat
gendang
telinga
yang
dilakukan
pada
sembarang
anak.
Untuk
membedakannya
dapat
komplikasi
yang
terjadi,
DIAGNOSIS P
Antibiotik
Antibiotik
Antibiotik jika gejala berat,
ringan
intensif,
belum
pernah
antibiotik
dalam
bulan
(CDC)
terapi antibiotik
merekomendasikan
pada OMA sebagai
berikut :
Otitis
KONDISI
media
penonjolan
dengan High-dose
amo
membrane timpani
Otitis media tanpa bulging Penundaan pemberian
membrane timpani
Otitis media berulang
spontan)
Penundaan
pemb
cefuroxime
kali/hari
axetil
per
(50mg/kg/hari IM sela
Penundaan antibiotik dan pengaturan
pemberian antibiotik dilakukan pada otitis
media tanpa bulging karena pada otitis
media jenis ini umumnya dapat sembuh
spontan tanpa pemberian antibiotik sebab
pemberian
antibiotic
pada
kasus
ini
terhadap
tubuh.
Pengaturan
acetaminophen
tersebut
berlangsung serta
jika
terjadi
jika setelah
demam
masih
amoxycilin
dosis
tinggi.
alternative
digunakan
ceftriaxone
adalah
antibiotik
cefuroxime
injeksi
yang
axetil,
(2-3x50mg/kg/hari)
disertai
yang
penghilang
umumnya
analgesia
nyeri.
digunakan
sederhana
seperti
bahwa
pada
penggunaan
pemberian
ibuprofen
dapat
antihistamin
(antialergi)
dengan
melubangi
kecuali
komplikasi berat.
Pemberian
antibiotik
jika
terjadi
sebagai
VII.
KOMPLIKASI
Otitis media akut yang tidak segera
terobati dengan antibiotik dapat berlanjut
menjadi otitis media kronik (OMK) dan
mastoiditis. Komplikasi lain yang dapat
terjadi seperti abses periosteal sampai dengan
meningitis dan abses otak bahkan dapat pula
mengakibatkan
kehilangan pendengaran
Abses Bezold
Definisi
Abses Bezold adalah abses leher dalam yang berkembang
mirip dengan abses subperiosteal secara patologi. Dengan
adanya mastoiditis coalescent, jika korteks mastoid
terkena pada ujungnya, sebagai lawan dari korteks lateral,
abses
akan
berkembang
di
leher,
dalam
sampai
ke
lateral
pada
korteks
mastoid
posterior
menimbulkan
osteomielitis
tulang
tengkorak
(6) Dan yang sangat jarang terjadi ialah destruksi pada
permukaan luar korteks zygoma, menimbulkan abses
zygoma.
Etiologi
Pneumokokus adalah organisme penyebab abses Bezold.
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan penunjang radiologik mastoiditis akut
biasanya
mastoiditis
didapatkan
kronis
perselubungan,
memberikan
sedangkan
gambaran
pada
sklerotik.
literatur,
operasi
dini
umumnya
Definisi
: Dalam dunia kedokteran, mabuk selama
perjalanan disebut Motion Sickness. Motion sickness
merupakan sekumpulan gejala yang terdiri
dari kelelahan, kepala
1.
2.
3.