Você está na página 1de 3

Daun Torbangu n

Masyarakat Indonesia masih banyak yang memiliki kebiasaan mempercayai khasiat


tertentu dalam suatu makanan. Salah satu kebiasaan itu terdapat pada masyarakat Batak
Simalungun di Sumatera Utara. Wanita Batak yang baru melahirkan terbiasa mengkonsumsi
Torbangun dalam bentuk sayur karena dipercaya dapat memicu produksi ASI (Damanik et al.
2001). Pemanfaatan Torbangun terbatas hanya dijadikan sebagai sayur oleh masyarakat Batak
bagi ibu yang menyusui. Sampai saat ini informasi mengenai masakan Torbangun terbatas
pada ketersediaan zat gizi dalam sayur sedangkan interaksi beberapa zat gizi yang berperan
aktif dalam mempertahankan kadar gizi dalam pemasakan tidak diketahui, begitu pula
informasi tentang retensi atau perubahan zat gizi selama pemasakan. Masyarakat perlu
mengetahui sisi lain dari masakan Torbangun selain dari aspek manfaat saja. Sejauh ini
masyarakat hanya mengetahui manfaat Torbangun dari segi kesehatan. Perlu dilakukan
penelitian tentang pengaruh pemasakan terhadap zat gizi terutama yang sensitif terhadap
pemasakan diantaranya karoten total dan protein serta aktivitas antioksidan.
Tabel 1 Kandungan gizi Daun Torbangun
Zat gizi
Energi kalori (Kal)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Zat besi (mg)
Magnesium (mg)
Kalsium (mg)
Potasium (mg)
Abu (g)
Serat (g)
Karoten total (g)
Vitamin B1 (kg)
Vitamin C (mg)
Air (%)
Berat dapat dimakan (%)
Sumber : Mahmud et al. 1995

Daun Torbangun
27
1,3
0,6
4,0
13,6
62,5
279
52
1,6
1,0
13288
0,16
5,1
92,5
66

Daun tanaman Torbangun mengandung tiga komponen utama yang


berkhasiat. Komponen pertama adalah senyawa-senyawa yang bersifat
laktagogue, yaitu komponen yang dapat menstimulir produksi kelenjar air susu
pada induk laktasi. Komponen kedua adalah komponen gizi dan komponen ketiga
adalah komponen farmaseutika yaitu senyawa-senyawa yang bersifat buffer,
antibakterial, antioksidan, pelumas, pelentur, pewarna, dan penstabil. Hasil uji
fitokimia dalam daun Torbangun terkandung alkaloid, flavonoid, dan tanin
(Rumetor 2008).

SUP KRIM
Sup Krim Jagung Ayam Sosis

1.
2.
3.
4.
5.

Bahan-bahan
1 1/2 liter

Kaldu Ayam

1 buah

Bawang Bombay

1 batang

Jagung

1/2 potong

Daging Ayam

8 sendok makan

Susu Bubuk

2 buah

Sosis Sapi

7 sendok makan

Tepung Maizena

secukupnya
Langkah

Mentega

Rebus
Jagung
dengan
air
kaldu
hingga
jagung
empuk.
- Setelah jagung empuk, masukkan irisan dada ayam rebus, biarkan hingga ayam matang
- Tumis irisan bawang bombay lalu masukkan ke dalam panci
- Larutkan susu bubuk dancow dengan air panas secukupnya lalu masukkan ke dalam
panci (harus diaduk terus)
- Tumis irisan sosis dengan mentega sebentar saja, lalu masukkan ke dalam panci
- Masukkan irisan selederi juga suka (sesuai selera)
- Larutkan tepung maizena dengan sedikit air panas lalu masukkan ke dalam panci,
kecilkan api, aduk sebentar hingga sup mengental lalu angkat dan siap dihidangkan.
KEBUTUHAN IBU HAMIL
Sayuran Hijau
Sayuran berdaun hijau tua seperti bayam dan kangkung adalah sumber zat besi, serat,
folat dan vitamin C. Kehamilan membuat ibu hamil kurang zat besi. Asupan sayur
bayam akan membantu ibu mengatasi kekurangan zat besi.
Di sisi lain, serat membantu ibu mencegah sembelit sementara vitamin C membantu
penyerapan zat besi untuk ibu hamil. Sedangkan folat diperlukan untuk tumbuh
kembang bayi di dalam rahim.
Nasi Merah
Nasi merah kaya akan serat, zat besi dan vitamin B. Di samping itu nasi merah juga
rendah indeks glikemik dan membantu ibu hamil merasa kenyang lebih lama.

Kelompok vitamin B diperlukan untuk kesehatan sistem saraf dan produksi sel-sel
darah merah. Saat hamil, volume darah meningkat 40-40 persen.
Tinjauan Pustaka
Damanik et al. 2001. Consumption of bangun-bangun leaves (Coleus
amboinicus Lour) to increase breast milk production in Simalungun, North
Sumatera, Indonesia. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition. 10(4)
Mahmud M, Slamet K, Apriyantono DS, Hermana RR. 1995. Komposisi Zat
Gizi Pangan Indonesia. Jakarta: Depkes RI, Direktorat Bina Gizi Masyarakat dan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi.

Você também pode gostar