Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DIANA NOVASARI D.
13.1.02.02.0585
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Variable bebas merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variable dependen atau terikat. (Sugiyono 2004:39).
Variable bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Potensi Kepribadian
Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan, dan Lingkungan Keluarga (x1, x2, x3)
Variable terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variable bebas. (Sugiyono 2004:40). Dalam penelitian ini yang
menjadi variable terikat yaitu Minat Berwirausaha.
METODE PENELITIAN
Data variable bebas (x2) menggunakan tes objektif bentuk pilihan ganda
Validitas angket menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Carl Person dan
reabilitasnya menggunakan Alfa Cronbachs
Istrumen tes pengujian validitas menggunakan teknik korelasi point berisial (rpbi)
Reliabilitas instrument tes dianalisis dengan Pendekatan Single Test-Single Trial menggunakan
Formula C. Hoyt
HASIL PENELITIAN
2. Kepribadian Siswa
Berdasarkan kepribadian masing-masing siswa hasil penelitian menunjukkan
potensi kepribadian berwirausaha masih rendah sebanyak 40,71% atau 46 orang
dari seluruh responden. Pada kategori tinggi potensi kepribadian wirausaha
hanya sebanyak 31 orang atau 27,43%. Sedangkan pada kategori sangat tinggi
dicapai oleh hanya 18 orang responden atau 15,93%.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Data
1.
Kecenderungan Minat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan siswa untuk
berwirausaha dalam bidang pertanian masih rendah. Angka
kecenderungan minat berwirausaha dalam kategori rendah ini
sebesar 48,67% atau sebanyak 55 orang. Sementara pada kategori
tinggi hanya sebesar 25,66% atau sekitar 29 orang. Kemudian
pada kategori sangat tinggi dan sangat rendah minat
berwirausaha bidang pertanian masing-masing 13,27% atau
sekitar 15 orang dan 12,40% sekitar 14 orang.
HASIL PENELITIAN
3. Pengetahuan Kewirausahaan
Pengetahuan kewirausahaan di bidang pertanian siswa SMK Rumpun
Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta cukup tinggi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada kategori tinggi sebanyak 74 orang atau 65,49% dari
seluruh responen. Sementara sebanyak 6 orang atau 5,31% dari seluruh
responden berada pada kategori sangat tinggi. Sementara pengetahuan
kewirausahaan pada kategori rendah dicapai 21 orang atau 18,58%.
Sedangkan pada kategori sangat rendah dicapai oleh 12 orang atau 10,62%
dari seluruh responden.
HASIL PENELITIAN
4. Lingkungan
Siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki
dukungan lingkungan keluarga yang masih rendah pada minat berwirausaha di
bidang pertanian. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 46 orang atau 40,71%
pada kategori rendah. Pada kategori tinggi sebanyak 34 orang atau 30,09%.
Dukungan keluarga sangat tinggi diperoleh oleh 12 orang responden atau 10,62%.
Sedangkan 21 orang atau sekitar 18,58% memiliki dukungan yang masih sangat
rendah
ANALISIS DATA
Uji Hipotesis
Pertama
Uji Hipotesis
keempat
Potensi kepribadian
27,3% berpengaruh
72,7% variabel lain
Pengetahuan Kewirausahaan
13,7% berpengaruh
86,3% variabel lain
Pengaruh lingkungan
22% berpengaruh
78% variabel lain
Keseluruhan variabel
42,2% berpengaruh
57,8% variabel lain
PEMBAHASAN
Minat Berwirausaha
Secara keseluruhan minat berwirausaha siswa masih sangat
rendah karena bisnis pertanian dianggap kurang bergengsi dan
hasilny tidak menjanjikan
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pengetahuan kewirausahaan
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahan
secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap minat berwirausaha.
Meskipun kontribusi pengetahuan kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha hanya sebesar 13,7%
PEMBAHASAN
Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga dan faktor dukungan orang tua berpengaruh
besar pada minat siswa untuk menjadi wirausaha
KESIMPULAN
1.
SARAN
Minat berwirausaha yang dimiliki oleh siswa hendaknya dapat lebih
ditingkatkan oleh semua pihak, orang tua, masyarakat, pendidik, maupun
pemerintah. Penanaman nilai-nilai potensi kepribadian ditingkatkan
dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai percaya diri, kreativitas,
keberanian mengambil resiko, berorientasi pada hasil, kepemimpinan, dan
kerja keras dalam setiap mata pelajaran di sekolah dan dapat dilakukan
dalam lingkungan keluarga sejak anak masih usia dini. Selain tu, perlu
adanya pembelajaran kewirausahaan yang berorientasi pada praktek, studi
kasus, dan mendatangkan nara sumber dari dunia usaha dan dunia industri
serta diadakannya praktek industri sesuai bidang keahlian siswa .