Você está na página 1de 9

KISTA DERMOID

(Rizky Amalia Saputri, ..)


A. PENDAHULUAN
Tumor jinak merupakan manifestasi dari kekacauan pertumbuhan
kulit yang bersifat kongenital atau akuisita, tanpa tendensi invasive dan
metastasis, dapat berasal dari vaskuler dan non vaskuler. Tumor jinak kulit
muka merupakan tumor jinak yang memerlukan perhatian khusus.
Kista dermoid merupakan kista yang berasal dari ectodermal, dindingnya
dibatasi oleh epitel skuamosa berlapis dan berisi apendiks kulit serta
biasanya terdapat pada garis fusi emrional dan pertumbuhan saclike yang
hadir pada saat lahir. Kista ini berisi struktur seperti rambut, cairan, gigi
atau kulit kelenjar yang dapat ditemukan pada atau di kulit. Kista dermoid
tumbuh lambat dan biasanya terjadi pada wajah, di dalam tengkorak, di
punggung dan di ovarium. Kista dermoid dangkal (yang dekat permukaan
kulit) pada wajah biasanya akan di angkat tanpa komplikasi.
Kista dermoid biasanya ditemukan beberapa tahun pertama kehidupan.
Akan tetapi, kista dermoid yang profunda dapat tidak terdiagnosis pada
beberapa tahun kehidupan dan biasanya akan didiagnosis pada usia
dewasa.

B. DEFINISI
Kista dermoid merupakan suatu massa kistik (choristoma) yang dilapisi
oleh keratinizing epidermis dengan dermal appendages pada dindingnya
seperti folikel rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat. Kista
dermoid dapat bersifat kongenital atau didapat.
Pada tahun 1955, Meyer mengemukakan konsep bahwa secara histologis
terdapat 3 varian kista dermoid, yaitu kista epidermoid, kista dermoid, dan
teratoid. Pada jenis epidermoid, kista dilapisi oleh epitel gepeng tanpa
disertai adneksa. Sedangkan pada kista dermoid, selain dilapisi oleh epitel
gepeng, juga disertai adneksa, seperti rambut, folikel rambut dan kelenjar
sebasea. Pada teratoid, selain epitel berlapis gepeng dan adneksa juga
ditemukan adanya elemen mesoderm seperti otot, tulang, dan kartilago.
Kista dermoid lebih sering dijumpai dibandingkan kista epidermoid
dengan perbandingan 2:1.

C. ETIOLOGI
Etiologi kista dermoid belum diketahui secara pasti. Kista dermoid dapat
bersifat kongenital atau didapat. Terdapat teori yang menyatakan vahwa

kista dermoid kongenital merupakan lesi disembriogenik yang berasal dari


elemen ectoderm yang terjebak pada saat penggabungan antara arkus
brankial pertama dan kedua yang terjadi pada saat gestasi 3 sampai 4
minggu. Sedangkan kista dermoid yang didapat terjadi akibat trauma yang
menyebabkan implantasi sel epitel ke jaringan yang lebih dalam atau
karena oklusi duktus kelenjar sebasea.

D. MANIFESTASI KLINIK
Berupa nodul intrakutan atau subkuta, soliter berukuran 1-4 cm, mudah
digerakkan dari kulit diatasnya dan dari jaringan dibawahnya. Pada
perbaan, permukaannya halus, konsistensi lunak dan kenyal, dan secara
makroskopis isi kista berupa material keratin yang berlemak dengan
rambut, juga kada-kadang tulang, gigi atu jaringan saraf. Kista dermoid
biasanya terjadi di dalam 3 area utama:
1. Kista Dermoid di kepala: Kista Dermoid terjadi sangat jarang di sini.
Seorang ahli bedah saraf mungkin perlu untuk menghilangkan kista
jika mereka menyebabkan masalah
2. Kista dermoid di sinus hidung: ini juga sangat jarang. Hanya segelintir
kasus-kasus yang melibatkan kista dermoid terletak di sini dilaporkan
setiap tahun. Menghilangkan kista ini sangat rumit.

3. Kista Dermoid di sumsum tulang belakang : kista ini biasanya


menginfeksi. Pengangkatan pada kista ini biasanya hanya sebagian
tapi hasilnya sangat bagus.

Gambar 1. Kista dermoid pada kepala

E. PENEGAKAN DIAGNOSIS

Pemeriksaan Fisik

Kista demoid biasanya ditemuka pada beberapa tahun kehidupan. Beberapa nodul
intrakutan atau subkutan, soliter berukuran 1-4 cm, mudah digerakkan dari kulit
diatasnya dan jaringan dibawahnya. Pada palpasi permukaannya halus, konsistensi
lunak dan kenyal.

Histopatologi

Tampak dinding kista berupa epidermis dengan apendiksnya yang sudah


sempurna perkembangannya, sehingga sering dijumpai adanya folikel rambut

yang tumbub kedalam lumen kista. Sedangkan dermis mengelilingi kista, dan
mengandung kelenjar sebasea, kelenjar ekrin, dan kadang-kadang apokrin.
Kista dermoud berisi desquamated squamos epithelium dan keratin di lumennya
panah 1) dan dibatasi oleh keratinized stratified squamous epirhelium (panah 2
dan 3). Kunci untuk mendiagnosa kista dermoid adalah adanya struktur-struktur
adneksa seperti kelenjar sebasea (panah 4). Akar rambut, kelenjar keringat apokrin
dan kelenjar lakrimal dapat juga ditemukan di dinding kista. Selain itu, lumen
juga daoat berisi hair shaft dan keratin (panah 5 dan 6).

Gambar. 2 histopatologi kista dermatoid

F. DIAGNOSA BANDING

Kista epidermoid
Kista epidermoid terbentuk dari beberapa mekanisme. Kista daoat
diakibatkan sekutrasi dari sisa epidermal selama kehidupan emrionik,
oklusi dari unist pilosebaseus, trauma atau implantasi bedah dengan
elemen epitalial. Oklusi kelenjar ekrin dapat menjadi faktor tambahan
perkembangan kista epidermal.
Kista epidermoid (kista sebasea) adalah kumpulan material seperti keratin,
biasanya putih, licin, mudah digerakkan, dan cheesy didalam dinding kista.
Secara klinis, kista epidermal muncul sebagai nodul bulat, keras, berwarna
daging. Kista epidermal merupakan tumor jinak yang tidak perlu
dihilangkan kecuali menganggu secara kosmetik atau terinfeksi.
Pada pemeriksaan histopatologi, kista epidermal dibatasi dengan epitel
skuamos yang berlapis yang mengandung lapisan granuler. Keratin
terlaminisasi ditemukan dalam kista. Respon inflamasi dapat ditemukan
pada kista yang ruptur. Kista yang suddah tua dapat terkalsifikasi.
Kista dermoid dan kista epidermois adalah choristoma timbul dari
permukaan ektoderm yang terjebak pada lipatan embriogenik. Kista

epidermoid hanya dibatasi oleh epitel squamous yang berhubungan dengan


keratin, sedangkan kista dermoi dibatasi oleh epitel squamos dan dermis
dengan rambut, kelenjar sebasea dan keratin.

Kista ateroma
Kista ini berasal dari akne yang tersumbat muara kelenjarnya dan berisi
sel-sel debris epidermis dan kristal-kristal kolesterol. Bentuknya bulat atau
lonong, biasanya lunak, berdinding tipis batas tegas letaknya subkutan,
sedikit menonol. Yang khas pada kista ini adalah kadang-kadang dapat
dijumpai suatu bintik pada puncak penonjolan kista pada kulit yang
merupaka muara kelenjatr yang tersumbat. Pada palpasi, teraba lekukan,
konsistensi tumor kistik, dapat digerakkan dari dasar melekat pada dermis
diatasnya dan tidak nyeri tekan. Ditemukan didaerah yang mengandung
kelnejar sebasea. Daerah predileksinya adalah kepala, wajah telinga, leher,
dan punggung.

Lipoma
Lipoma merupakan tumor jinak jaringan lemak. Tumor ini dapat soliter
atau multipel, massa lunak, dan tidak nyeri. Lipoma tersusun dalam bentuk

lobulus yang dipisahkan oleh sekat jaringan fibrosa, terbungkus salam


kapsul tipis, mobile dan dapat digerakkan dari dasar.
G. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan berupa pembedahan yaitu dengan ekstirpasi kista. Bila terdapat
traktus sinus maka harus dilakukan eksplorasi dan eksisi guna mencegah
rekurensi.
F. PROGNOSIS
Bila eksisi dilakukan secara komplit, maka hasilnya kuratif.

DAFTAR PUSTAKA
1. Rata IGA K: Tumor Jinak Kulit Muka dalam Media Dermato-Venereulogica
Indonesian. Vol. 26. No.2.1999
2. Web MD. Dermoid cyst. 2013 [updated 2013; cited 2013 5 ]; Available
from:http://webmd.boots.com/skin-problems-and treatments/guide/dermoidcyst.

3. Silver, SG, HO.VC: Benign Epithelial Tumors in Fitzpatrich T,B. Eisen, A.Z,
Wolf K, Freedbergm IM, Austen, KE; Dermatology in General Medicine, 6 th
ed, McGraw-Hill, New York,2003.
4. Koh,H.,K Bhawan J: Tumors of the Skin, in Moschella, SL Hurley,
HJ;Dermatology ed.WB Sauderns Company, Philadelphia, 1993.

Você também pode gostar