Você está na página 1de 24

Abdomen, Genitalia

eksterna, Anus, Tulang


belakang dan
Ekstremitas.Sugianto

Urutan pemeriksaan
Inspeksi
Auskultasi didahulukan, karena setiap
manipulasi abdomen akan mengubah bunyi
peristaltik usus.
Perkusi
Palpasi

Abdomen
Divided by two
imaginary lines
that separate the
abdominal region
into four
quadrants

Figure 13-23

Inspeksi
1. Bentuk perut
2. Dinding perut
3. Gerakan dinding perut
1.Bentuk perut
1.1. Buncit(distended)
1.1.1.Buncit simetris: otot perut
hipotonik/atonik
1.1.2.Buncit asimetris: otot perut
paralitik
1.2. Cekung(skafoid)

Inspeksi
1. Bentuk perut
1.1.1. Buncit simetris: hipokalemia, hipotiroidea,
rakitis, timbunan lemak dinding perut, asites, ileus
obstruktif rendah, udara bebas dalam rongga
peritoneum (pneumoperitoneum): trauma, perforasi
usus.
1.1.2. Buncit asimetris: poliomielitis, pembesaran
organ intraabdominal, aerofagia(akibat banyak nangis,
kesalahan pemberian minum), konstipasi, duplikasi
usus, ileus obstruksi tinggi(pembesaran perut daerah
epigastrium/kuadran atas), neoplasma/kista
intraabdominal(tumor Wilms, neuroblastoma, kista
duktus koledokus, ginjal polikistik)

Inspeksi
1. Bentuk perut
1. 2. Cekung(skafoid):
* neonatus: hernia diafragmatika
* bayi lebih besar dan anak: malnutrisi, dehidrasi
berat,
ileus obstruksi tinggi, pneumotoraks.
2. Dinding perut
2.1. Kulit perut:
- tipis: asites
- keriput: asites menghilang, malnutrisi
2.2. Gambaran vena: malnutrisi, gagal jantung,
peritonitis,
obstruksi vena

Inspeksi
2. Dinding perut
2.2. Gambaran vena
obstruksi vena: tentukan aliran darah vena.
- dibawah umbilikus: normal ke bawah. Kalau ke
atas - >
obstruksi vena kava inferior.
- di atas umbilikus: normal ke atas. Kalau ke
bawah - >
obstruksi vena kava superior.
2.3. hernia umbilikalis
2.4. diastasis rekti: penonjolan di garis tengah antara
umbilikus dan prosesus Xifoideus, atau antara
umbilikus
dan simfisis pubis.

Inspeksi
2.5. omfalokel: kantong peritoneum dan selaput amnion
berisi
organ intraabdominal: hati dan usus
2.6. urakus: urin keluar melalui umbilikus
2.7. abses, neoplasma
3. Gerakan dinding perut
3.1. sampai umur 6 7 tahun: gerakan abdomen > dada.
Gerakan abdomen berkurang:
- akut abdomen: apendisitis, peritonitois, ikleus
paralitikus,
paralisis diafragma.
- asites yang sangat besar, udara intra abdomen
yang sangat banyak.

Inspeksi
3. Gerakan dinding perut
3.2. anak diatas 6 7 tahun: gerakan dada > abdomen.
Gerakan abdomen bertambah: kelainan paru

Auskultasi
1. Suara peristaltik usus
suara dengan intensitas rendah, frekuensi 5
34/menit. Bila dinding perut di ketuk, intensitas dan
frekuensi bertambah.
1.1. peristaltik meninggi(nyaring, bunyi metalik):
ileus
obstruktif.
1.2. peristaltik bertambah(frekuensi bertambah):
gastroenteritis.

Auskultasi
1.3. peristaltik berkurang/menghilang: ileus
paralitik, peritonitis
2. Bising(bruit)
menyerupai murmur sistolik jantung. Terdapat
pada koarktasio
aorta abdominalis.
3. Bunyi gesekan(friction rub)
tumor hepar, infark lien

Perkusi
Dimulai dari daerah epigastrium secara
sistematis zig-zag ke
bawah. Terdengar bunyi timpani kecuali daerah
hepar dan
limpa.
Tujuan perkusi :
- Menentukan adanya cairan bebas
- Udara dalam rongga abdomen
- Batas hepar
- Batas-batas massa intra abdominal.

Perkusi
Asites
Terdapat pada gagal jantung kongestif, penyakit hati
kronis misalnya sirosis hepatis, penyakit ginjal
misalnya sindroma nefrotik, peritonitis tuberkulosa,
kwashiorkor, chilous ascites(kebocoran sistem limfatik
abdomina).
4 cara deteksi asites:
1. posisi telentang: umbilikus ke lateral dan bawah:
timpani ->
pekak(batas berupa garis konkaf).
2. shifting dullness(redup berpindah)
3. undulasi(fluid wave, gelombang cairan)
4. puddle sign.

Perkusi
Pekak hati
Pekak hati menghilang: udara bebas dalam rongga
abdomen(pneumoperitoneum): perforasi usus, luka
tusuk.

Palpasi
1.Menentukan lokalisasi nyeri tekan/lepas/tegangan
dinding
perut dimulai dari kwadran kiri bawah kiri atas
kanan atas kanan bawah.
Nyeri kwadran kiri bawah: gastroenteritis, obstruksi
usus, tumor.
Nyeri kwadran kiri atas: splenomegali, ruptur limpa,
invaginasi.

Palpation of the Liver

Figure 13-24

Palpation of the Spleen

Figure 13-25

Palpasi
Nyeri kwadran kanan atas: hepatomegali, hepatitis,
invaginasi
Nyeri kanan bawah: apendisitis, abses apendiks.
2. Palpasi organ intra abdominal
hati, limpa, ginjal, kandung kencing, massa intra
abdomen.

Genitalia eksterna
Laki
- penis: fimosis(preputium tidak dapat retraksi),
hipospadia
(meatus urethra pada bagian inferior penis), epispadia
(meatus urethra pada bagiam dorsal penis)
- skrotum: hidrokel, hernia skrotalis, kriptorkismus(testis
belum
turun ke dalam skrotum), torsi testis.
Wanita
withdrawal bleeding: sekret berdarah dari vagina

Anus
Pada bayi: atresia ani

Tulang belakang dan Ekstremitas


Skoliosis, spina bifida, paresis/paralisis,
hipotonus(floppy),
polidaktili, sindaktili.
Refleks fisiologis/tendon: biseps, triseps, patela,
achilles.
Refleks patologis: Babinski, Brudzinski.

Polydactyly

Polydactyly

Upper Extremity Evaluation


Instruct the patient to
extend the elbow and
to pull it toward the
chest while using
opposing resistance

Figure 13-30 A

Lower Extremity Evaluation


Ask patient to push soles
of the feet against
examiners palms
Direct patient to pull
toes toward head while
examiner provides
opposing resistance
Both assessments should
be easily performed by
patient without evident
fatigue
Figure 13-30 B

Você também pode gostar