Você está na página 1de 6

A.

B. Pendahuluan
Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk
gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada
pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian
kemasan pangan, yang selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah ini disebut Label.
Setiap produk pangan yang dikemas untuk diperdagangkan ke dalam
wilayah Indonesia wajib mencantumkan Label pada kemasan pangan.
Pencantuman Label dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mudah lepas dari
kemasannya, tidak mudah luntur atau rusak, serta terletak pada bagian kemasan
pangan yang mudah untuk dilihat dan dibaca
Label pada kemasan pangan berisikan keterangan mengenai pangan yang
bersangkutan. Adapun keterangan yang wajib dicantumkan pada label pangan
diantaranya: (1) nama produk; (2) daftar bahan yang digunakan; (3) berat bersih
atau isi bersih; (4) nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan
ke dalam wilayah Indonesia; (5) tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa.
(PERMENKES No. 69 Th. 1999)
C. Produk dan Peraturan Perundangan
Produk yang akan diulas oleh penulis adalah minuman berkarbonasi BIG
COLA. Pembahasan akan dilakukan dengan menggunakan dasar peraturan
perundangan sebagai berikut:
1. PERMENKES NO.69 TH 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
2. PERMENKES NO. 33 TH 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan
3. PERKA BPOM NO. 36 TH 2013 tentang Batas Maksimum Peggunaan Bahan
Tambahan Pangan Pengawet
4. PERKA BPOM NO. 37 TH 2013 tentang Batas Maksimum Peggunaan Bahan
Tambahan Pangan Pewarna
D. Pembahasan
1. Penulisan Label
Label yang tercantum pada kemasan BIG COLA, di tulis dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa inggris, Huruf dan angka yang tercantum pada Label jelas
dan mudah dibaca. Tulisan yang tertera pada label teratur, tidak berdesakdesakan, jelas dan dapat mudah dibaca.

2. Nama Produk Pangan


Nama produk pangan sudah menunjukkan sifat dan atau keadaan yang
sebenarnya. Produk merupakan minuman yang berperisa Cola dan diberi nama
BIG COLA.
3. Daftar Bahan yang Digunakan
Daftar bahan yang digunakan dapat dilihat pada tulisan komposisi yang
terdiri dari: Air, Gula, CO2, Perisa alami kola, Perisa alami emulsi kola,
(Mengandung Pewarna caramel IV, Pengawet kalium sorbat), Pengawet natrium
Benzoat.
Dari Label komposisi dapat diketahui Bahan Tambahan Pangan (BTP)
yang digunakan adalah Pengkarbonasi, Perisa, Pewarna, dan Pengawet. Pada
Label tersebut sudah mencantumkan nama golongan BTP dan nama jenis BTP
(khusus BTP Pengawet dan Pewarna). Namun, pada Label tersebut tidak
dicantumkan ADI (Acceptable Daily Intake) pada masing-masing BTP yang
digunakan. Label tersebut sudah mencantumkan nama kelompok bagi BTP perisa
yaitu Periasa alami dan alami emulsi kola.
4. Berat Bersih atau Isi Bersih
Karena pangan yang diulas merupakan pangan berbentuk cair maka Pada
label BIG COLA tertulis Isi Bersih : 535 ml, yang menunjukkan volume/ isi
minuman cair yang ada di dalam botol/ kemasan.
5. Keterangan Produsen
Pada Label tersebut sudah dicantumkan Nama dan Alamat pihak yang
memproduksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yaitu: PT.
AJEINDONESIA CIKARANG BEKASI, 17550 INDONESIA.
6. Tanggal Kadaluwarsa
Pada label yang dicantumkan pada kemasan BIG COLA tidak dapat
ditemukan tanggal, bula, dan tahun kadaluwarsa. Namun, tertera tulisan BAIK
DIGUNAKAN SEBELUM DAN KODE PRODUKSI DAPAT DILIHAT PADA
BOTOL. Pada botol dapat dilihat dengan jelas tanggal, bulan, dan tahun
kadaluwarsa yaitu 13 April 2016.

7. Nomor Pendaftaran Pangan


Pada Label BIG COLA telah dicantumkan nomor pendaftaran pangan di
Badan

Pengawas

Obat

dan

Makanan

(BPOM)

yaitu

BPOM

RI

MD250028001216.
8. Kode Produksi Pangan
Kode produksi pangan telah dicantumkan pada botol. Kode produksi
pangan dapat memberi penjelasan mengenai riwayat produksi pangan yang
bersangkutan apabila dibutuhkan. Kode produksi BIG COLA yang tertera pada
botol adalah MJK1A0665.
9. Keterangan tentang Kandungan Gizi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Label dan Iklan Pangan,
Label untuk pangan wajib memuat hal-hal berikut: ukuran takaran saji; jumlah
sajian per kemasan; kandungan energi per takaran saji; kandungan protein per
sajian (dalam gram); kandungan karbohidrat per sajian (dalam gram); kandungan
lemak per sajian (dalam gram); persentase dari angka kecukupan gizi yang
dianjurkan.
Pelabelan kandungan gizi yang terdapat pada kemasan BIG COLA sudah
sesuai dengan yang memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Ukuran takaran saji

: 270 ml

b. Jumlah sajian perkemasan

:2

c. Kandungan energi per takaran saji

: 120 kkal

d. Kandungan protein per sajian (dalam gram)

: 0 gr

e. Kandungan karbohidrat per sajian (dalam gram)

: 30 gr

f. Kandungan lemak per sajian (dalam gram)

: 0 gr

g. Kandungan gula per sajian

: 22 gr

h. Kandungan natrium per sajian

: 20 mg

i. Persentase dari angka kecukupan gizi yang dianjurkan :

Lemak total 0%

Protein 0%

Karbohidrat total 10%

Natrium 1%

10. Keterangan Lain Pada Label


a. Pada label BIG COLA juga dicantumkan keterangan tentang cara
penyimpanan yaitu: Simpan di tempat sejuk dan hindarkan dari sinar
matahari langsung.
b. Pada label BIG COLA terdapat logo Halal dari MUI (Majelis Ulama
Indonesia) yang merupakan lembaga pemeriksa kehalalan pangan yang telah
diakreditasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pada produk yang mencatumkan Halal pada kemasan wajib
bertanggung jawab atas kebenaran pernyataan tersebut.
c. Pada label kemasan BIG COLA juga mencantumkan tentang Harga Eceran
Tertinggi, serta logo orang yang membuang sampah pada tempat sampah.
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa pelabelan pada
produk BIG COLA sebagian sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Produk juga telah memenuhi persyaratan minimal pelabelan yang
terdiri dari nama produk, dafar bahan yang digunakan (komposisi), isi bersih,
nama dan alamat pihak yang memproduksi, serta tanggal-bulan-tahun
kadaluwarsa.
Dengan demikian BIG COLA merupakan pangan yang boleh diedarkan di
Indonesia yang telah teregistrasi di BPOM dan dapat dikonsumsi oleh umat islam
karena berlabelkan halal dari MUI.

PUSTAKA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG
LABEL DAN IKLAN PANGAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM
PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENGAWET
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM
PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PEWARNA

Você também pode gostar