Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
terhadap Manusia
Giovanni Reynaldo
10.2011.139
Kelompok F2
Pendahuluan
Sejak perang dunia II, industrialisasi di negara-negara maju semakin
pesat sehingga jenis zat kimia industri baik sebagai hasil produksi antara,
hasil akhir dari suatu produk komersial , maupun sebagai limbah industri
semakin bertambah. Sampai saat ini , pengaruh zat kimia tersebut
terhadap
lingkungan
maupun
manusia
kurang
diperhatikan
Kenyataannya dari sekitar 60000 jenis zat kimia komersial yang ada saat
ini , kurang lebih 10.000 jenis zat kimia saja yang toksisitas nya telah diuji
pada binatang . Frekuensi gangguan kesehatan akibat pekerjaan dan
pengaruh lingkungan pun menjadi bertambah setiap saat, baik jumlah
maupun macamnya. Tambahan lagi, banyak dampak pajanan zat kimia
yang belum terdiagnosis ataupun dalam kondisi belum dapat dijelaskan
bentuk perkembangan penyakit nya. Efek pemajanan bahan kimia
ataupun dampak perilaku pekerja dalam proses industri umumnya
bermanifestasi hanya dalam hitungan bulan ataupun tahun setelah
pajanan terjadi , misalnya seorang pengolah data komputer atau kasir
pada sebuah supermarket tiba-tiba menderita semacam tenosinovitis
pada lengannya yang disebut sebagai Repetitive Strain Injury, Seorang
penggergaji kayu atau pemecah batu pada pembuatan konstruksi jalan
raya menderita gejala rasa nyeri yang sangat , kesemutan dan menjadi
pucatnya ujung-ujung jari tangan . Kumpulan gejala ini disebut hand arm
Diagnosis Klinis
Anamnesis Pekerjaan
Untuk
pertanyaan
memperoleh anamnesis
harus
difokuskan
pada
pekerjaan
hal-hal
yang
penting
secara
kemunculan
gejala
dalam
hubungannya
dengan
pekerjaan
a. Apakah gejala yang timbul membaik pada saat istirahat atau
liburan?
b. Apakah terdapat pekerja lain yang menderita gejala yang
sama di lingkungan kerja?
c. Apakah terjaid pajanan debu, uap atau partikel-partikel zat
kimia yang beracun di lingkungan kerja?
2. Pertanyaan kronologis tentang pekerjaan terdahulu sampai yang
sekarang , mengenai:
a. Deskripsi lingkungan tempat kerja
b. Informasi tentnag bahan mentah yang dipakai, proses kerja,
produk yang dihasilkan serta tata cara penanganan limbah
c.
d.
e.
f.
g.
h.
industri.
Lama bekerja di masing-masing tempat kerja
Deskripsi tugas dan jadawal waktu kerja/shift
Jumlah hari absen dan alasannya
Penggunaaan alat pelindung diri
Prosedur pemeriksaan fisik sebelum masuk kerja
Adanya pekerjaan lain disamping pekerjaan utama (misalnya
ada
hubungannya
dengan
pajanan
fisik
dilaksanakan
seperti
pada
penyakit
umum
indikasi
pada
defisiensi
glukosa-6-phospatase (G6PD).
c. Hipersensitivitas terhadap pajanan nitrat pada defisiensi
diaforase.
d. Tes skrining imunologis untuk pajanan komponen organik.
3. Perubahan Kromosom
a. Pajanan bahaya kerja fisik atau kimia tertentu dapat
menimbulkan kelainan genetik ,
secara reguler fasilitas lain seperti dapur perusahaan , kantin, ruang kerja,
dan ruang istirahat.1
Begitu banyak yang harus diperhatikan oleh seorang dokter
perusahaan pada saat melakukan survei kesehatan kerja, termasuk
mengamati secara langsung aktivitas makan, minum dan merokok di
dalam perusahaan , yang dapat merupakan sumber potensial pajanan
penyebab penyakit akibat kerja secara peroral . Pengamatan cara pekerja
memegang
bahan-bahan
yang
dipakai
dalam
pekerjaan
dapat
sehingga upaya
epidemiologis
di
tempat
kerja
dilakukan
untuk
bergantung pada sifat fisik zat kimianya, dapat disimpan atau dapat
melalui dinding alveolus untuk memasuki aliran darah . Umumnya, zat
kimia yang diinhalasi akan mengiritasi membran mukosa di saluran
pernapasan . Hal ini merupakan tanda bahaya bagi yang menghisap nya,
tetapi zat kimia tertentu tidak menimbulkan reaksi apapun sehingga
6
tanpa disadari zat kimia ini akan terinhalasi jauh sampai ke alveoli atau
bahkan memasuki aliran darah.1,2
Per oral
Pajanan zat kimia melalui saluran pencernaan (peroral) hanya
terjadi bila pekerja makan/minum/mengisap rokok di tempat kerja yang
terkontaminasi dengan uap/debu yang melayang di ruangan kerjanya .
Pajanan per oral mungkin juga terjadi bila sebagian partikel zat kimia yang
diisap tertelan dan memasuki saluran pencernaan . Penyerapan makanan
maupun zat kimia yang berbahaya umumnya dilakukan di usus kecil. 2
Kulit
Ketebalan kulit dan keringat yang membasahi tubuh merupakan
daya pertahanan yang efektif untuk melawan pajanan kimia yang
berbahaya . Namun zat kimia yang larut dalam lemak (larutan organik dan
fenol)
dapat
diabsorpsi
melalui
kulit.
Pada
kulit
yang
cedera
Per Injeksi
Pajanan zat kimia melalui injeksi di tempat kerja sangat jarang
terjadi. Di sekotr industri, pajanan per injeksi dapat terjadi dengan
7
dokter
perusahaan
untuk
memonitor
hal
ini
dan
juga
untuk
memilih
alat-alat
tersebut
setepat
mungkin,
dan
merekomendasikan alat pelindung yang paling cocok untuk masingmasing pekerja. Ia jg harus dapat memberikan penjelasan pada para
pekerja mengenai penggunaan dan pemeliharaan alat pelindung tersebut
dengan benar , serta mengevaluasi efektivitas daya perlindungan alat-alat
tersebut.1,2
Faktor Individu
Status kesehatan fisik
Keadaan fisik seseorang menjadi penting untuk diperhitungkan ,
termasuk daya tahan tubuh dan kemampuan seseorang untuk
melaksanakan fungsi nya dimanapun ia ditempatkan dalam pekerjaan,
daya tahan tubuh yang baik akan mempengaruhi proses dan hasil dari
orang tersebut, daya tahan tubuh yang baik tentunya akan menghambat
berbagai penyakit datang dan mengakibatkan orang tersebut sakit, status
kesehatan fisik tentu saja perlu diimbangi dengan status kesehatan
mental yang baik.2
Status kesehatan mental
Setiap aktivitas normal akan membuahkan stress dan stres tak
dapat dihindari, stres hanya dapat ditoleransi dalam waktu yang terbatas.
Oleh karena tidak ada dua individu yang benar-benar identik , maka stres
yang sama tidak akan memiliki pengaruh serupa pada masing-masing
individu , dan intensitasnya juga sangat bervariasi. Hubungan antara
masing-masing perubahan patologis seorang individu tidak banyak
diketahui secara mendetail , tetapi kebanyakan peneliti mengakui bahwa
rangsangan
psikologis
(stresor)
termasuk
stres
akibat
pekerjaan
Merokok
Rokok merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan merupakan satusatunya produk legal yang membunuh seperti hingga setengah penggunannya. Survey Ikatan
Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia tahun 2007 menyebutkan setiap jam sekitar 46 orang
meninggal dunia karena penyakit yang berhubungan dengan merokok di Indonesia.1
Perokok pasif lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya perokok
pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Dokter Budhi Antariksa, Spesialis Paru dari
Rumah Sakit Royal Taruma mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung
dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang
berisiko masuk ke tubuh orang di sekitarnya. Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh
perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak
terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang
dihisap. Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali
menghirup asap rokok yang ia hembuskan. Namun karena perokok aktif sekaligus menjadi
perokok pasif maka dengan sendirinya risiko perokok aktif jauh lebih besar daripada perokok
pasif. Selain itu, berbagai hasil penelitian juga menyimpulkan perokok wanita berisiko 25
persen lebih tinggi daripada perokok pria. Perokok wanita memiliki risiko ganda terhadap
penyakit jantung dan kanker paru-paru bila dibandingkan dengan perokok pria. Penyebabnya
karena wanita memiliki berat badan dan saluran darah yang lebih kecil dari pria. Bahaya
merokok pada wanita antara lain: Merusak kulit, mengganggu sistem reproduksi, menganggu
siklus menstruasi termasuk timbulnya rasa nyeri, menurunkan kesuburan, meningkatkan
risiko terkena kanker payudara, rahim, dan kanker paru-paru, menganggu pertumbuhan janin
dalam rahim, menganggu kelancaran ASI, keguguran, hingga kematian janin.1
Pekerjaan Sambilan
Pekerjaan sambilan menjadi suatu faktor yang tidak boleh lepas dari
perhatian kita sebagai dokter perusahaan, terkadang keluhan yang
ditimbulkan tidak berasal dari tempat dimana orang tersebut bekerja di
siang hari, tetapi dari pekerjaan yang dilakukan setelah selesai bekerja
dari tempat utama, maka penting ditanyakan riwayat pekerjaan secara
lengkap, dan aktivitas yang dilakukan pada malam hari sepulang kerja.1
Diagnosis Okupasi
10
dapat
menjadi
salah
satu
pertimbangan
khusus
untuk
dilakukan
dengan
mengatasi
kesembuhan
penyakit
paru
obstruksi
menahun
akibat
inhalasi
debu
Pencegahan
Primer
Pencegahan yang paling utama adalah pencegahan primer yaitu
dengan
cara
promotif
dan
preventif
dimana
telah
dilakukan
risiko
bahaya
kerja
terdiri
dari
tiga
macam,
yaitu
12
1. Kesehatan
lingkungan
pembuangan
sampah
meliputi
,
kebersihan
kesehatan
tempat
perorangan
kerja
dan
fasilitas
kerja
serta
membuat/memperjelas/memeriksa
bahaya
kerja
merupakan
alternatif
terbaik
untuk
Debu
uap
industri
yang
berbahaya
juga
dapat
dikurangi
yang
disebut
self-contained-breathing-
apparatus (SCBA)
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada pembelajaran skenario kali ini
adalah zat kimia dapat mengakibatkan cedera pada pekerja yang
menyalahi standar operasional dan tidak berhati-hati dalam menjalankan
pekerjaan nya. Bahan kimia karbon tetraklorida menjadi salah satu bahan
yang berbahaya jika terhirup maupun tertelan , dapat dicegah melalui
berbagai macam mekanisme dan penggunaan alat pelindung diri dengan
baik dan benar.
Daftar Pustaka
1. Harrianto R. Buku ajar kesehatan kerja. Jakarta:EGC;2008.h.4-61.
2. Sumamur. Higiene perusahaan dan kesehatan kerja (hiperkes).
Jakarta:SagungSeto;2009.h.72-89.
3. Chandra B. Ilmu kedokteran pencegahan dan komunitas.
Jakarta:EGC;2006.h.190-9.
4. Sumardjo D. Pengantar kimia kedokteran . Jakarta:EGC;2006.h.5334.
15