Você está na página 1de 22

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BEPENGARUH TERHADAP

AUDIT DELAY
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2013)
Fuad Rahardi (fuadrahardi@gmail.com)
Program strata 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis di kampus program regular
mandiri UNJA Telanaipura Jambi
Dra. Hj. Susfayetti, SE., M.si., Ak
Dosen Pembimbing Program strata 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Kampus
program Regular Mandiri UNJA Telanaipura Jambi
Rahayu, SE., M.Sc., Ak., CA
Dosen Pembimbing Program strata 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Kampus
Program Regular Mandiri UNJA Telanaipura Jambi
ABSTRACT
Capital Market is a place for potential investors to invest in companies that go
public. Investors will invest it if company is able to provide good information on
the condition of the company that can be monitored by investors through the
financia statement that have been published. To increase investor confidance in
the company, the companys financial statement must be audited by a public
accountant. Implementation of the audit assignment should be based on the
applicable standard of examination. Fulfillment of auditing standards in the
implementasion of the audit will take a long time, resulting in long delays audit.
This study aimed to determine the effect of firm size, auditors opinion, a public
accounting firm size, solvability, profitability and audit committee on audit delay.
The population of the study is the manufactured companies registered in the
Jakarta Stock Exchange in the period of 2011-2013. Determination of the sample
using purposive sampling method and obtained samples is 90 companies with a
total of 3 years of observation, resulting the total is 270 samples. Technique of
data analysis and hipothesis testing in this study were tested using data panel
regression. The test results showed that the auditors opinion, a public accounting
firm size and profitability variables have an effect on audit delay. While the
variables firm size, solvability, and audit committee did not effectt on audit delay.
Keywords: Audit delay, firm size, auditors opinion, a public accounting firm size,
solvability, profitability, audit committee.

I. PENDAHULUAN

BAPEPAM

1.1 Latar Belakang Masalah

berakibat pada keterlambatan publikasi

Penyajian

informasi

dapat

dan

tepat

waktu

dibutuhkan

oleh

pemakai

keuangan.

Salah

satu

pada

saat

laporan

ini

OJK),

tentu

laporan keuangan.

bermanfaat bilamana disajikan secara


akurat

(Saat

Keterlambatan publikasi

laporan

keuangan auditan perusahaan atau audit


delay

bisa

mengindikasikan

adanya

kewajiban

masalah dalam penyelesaian laporan audit

perusahaan manufaktur yang sudah go

emiten baik yang disebabkan oleh faktor

public adalah mempublikasikan laporan

internal maupun ekternal.

keuangan yang telah disusun dengan

Menurut penelitian Ani (2011) ada

standar akuntansi keuangan dan telah

beberapa hipotesis mengenai faktor-faktor

diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar

yang dapat menyebabkan audit delay

dalam Badan Pengawas Pasar Modal

terjadi semakin lama, yaitu: ukuran

(Otoritas Jasa Keungan/ OJK).

perusahaan, opini auditor, ukuran kantor

Lamanya penyelesain laporan audit

akuntan

publik,

solvabilitas,

dan

sering disebut juga sebagai audit delay.

profitabilitas. Akan tetapi, dari hasil

Menurut Ashton et.al (1987) yang dikutip

penelitianya

dari Andi (2009), audit delay adalah

perusahaan dan ukuran kantor akuntan

lamanya waktu penyelesaian audit yang

publik saja yang memiliki pengaruh

diukur dari tanggal penutupan tahun buku

signifikan

terhadap

hingga tanggal diselesaikannya laporan

sedangkan

variabel

opini

audit independen. Audit delay yang

profitabilitas,

dan

solvabilitas

melewati

mempunyai pengaruh signifikan terhadap

batas

waktu

ketentuan

hanya

variabel

Audit

ukuran

delay
auditor,
tidak

audit delay. Penelitian yang dilakukan


oleh Sistya (2008) mengenai faktor

1.2 Rumusan Masalah

internal dan eksternal audit delay dan

Berdasarkan latar belakang di atas,

Timeliness. Juga menunjukan bahwa Size

penulis merumuskan masalah sebagai

Perusahaan dan ukuran kantor akuntan

berikut.

publik

(KAP)

berpengaruh

secara

1. Apakah ukuran perusahaan, opini

signifikan terhadap audit delay sedangkan

auditor, ukuran kantor akuntan

variabel profitabilitas, solvabilitas, dan

publik, solvabilitas, profitabilitas

internal

dan

auditor

tidak

mempunyai

pengaruh terhadap audit delay.

jumlah

berpengaruh

Berbeda dengan penelitian yang

komite
secara

audit
parsial

(indivdu) terhadap audit delay?

dilakukan Yugo (2006) mengenai faktor-

2. Apakah ukuran perusahaan, opini

faktor yang berpengaruh terhadap audit

auditor, ukuran kantor akuntan

delay, walaupun masih terdapat variabel

publik, solvabilitas, profitabilitas

yang

dan

sama-sama

tidak

berpengaruh

jumlah

terhadap audit delay seperti penelitian

berpengaruh

yang dilakukan oleh Ani (2011). Secara

(keseluruhan)

parsial opini auditor dan profitabilitas

delay?

berpengaruh signifikan terhadap audit


delay,

sedangkan

variabel

ukuran

perusahaan, opini auditor, ukuran kantor


akuntan publik dan solvabilitas tidak
berpengaruh terhadap audit delay.

komite
secara
terhadap

audit
simultan
audit

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas,
maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui

apakah

ukuran

perusahaan, opini auditor, ukuran

kantor

akuntan

solvabilitas,

publik,

profitabilitas

dan

1.4.2 Manfaat Praktik


1.

jumlah komite audit berpengaruh


secara

parsial

terhadap

Bagi Penulis
a. Untuk menambah wawasan dan

audit

pengetahuan mengenai faktor-

delay.

faktor

2. Mengetahui

apakah

yang

mempengaruhi

ukuran

audit delay pada perusahaan

perusahaan, opini auditor, ukuran

manufaktur yang terdaftar di

kantor

Bursa Efek Indonesia.

akuntan

solvabilitas,

publik,

profitabilitas

dan

b. Untuk menempuh ujian tingkat

jumlah komite audit berpengaruh

sarjana pada program Reguler

secara simultan terhadap audit

Mandiri Fakultas Ekonomi dan

delay.

Bisnis Universitas Jambi


2.

Bagi Instansi Pendidikan


Memberikan tambahan sumber

1.4 Manfaat Penelitian

referensi

1.4.1 Manfaat Keilmuan / Teoritis

bagi

perpustakaan

Manfaat teoritis dari penelitian ini

program Studi Akuntansi Reguler

adalah menjadi tambahan referensi atau

Mandiri Fakultas Ekonomi dan

rujukan

Bisnis

bagi

mahasiswa

peneliti

Universitas

Jambi

selanjutnya, khususnya mengenai faktor-

khususnya mengenai faktor-faktor

faktor yang mempengaruhi audit delay

yang mempengaruhi audit delay

pada

pada perusahaan manufaktur yang

perusahaan

manufaktur

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA

kepada

2.1 Laporan Keuangan

(Mulyadi 2002). Auditing merupakan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian

suatu pemeriksaan yang dilakukan secara

data keuangan termasuk catatan yang

kritis dan sistematis oleh pihak yang

dimaksudkan untuk mengkomunikasikan

independen terhadap laporan keuangan

sumber daya ekonomi (aktiva) dan/ atau

yang telah disusun oleh manajemen

kewajiban entitas pada saat tertentu atau

beserta catatan-catatan pembukuan dan

perubahan atas aktiva dan/atau kewajiban

bukti-bukti pendukungnya dengan tujuan

selama suatu periode tertentu sesuai

untuk

dengan prinsip akuntansi yang berlaku

mengenai

umum atau basis akuntansi komprehensif

keuangannya (Agoes, 2004).

selain prinsip akuntansi yang berlaku

2.3 Audit Delay

umum (Mulyadi, 2002).

yang

dapat

berkepentingan

memberikan

pendapat

kewajaran

laporan

Audit delay mengimplikasikan bahwa


laporan keuangan disajikan pada suatu

2.2 Audit
Audit
sistematis

pihak

merupakan Suatu
untuk

mendapatkan

proses
dan

interval

waktu,

menjelaskan

maksudnya

perubahan

di

untuk
dalam

mencari bukti-bukti dengan cara objektif

perusahaan yang mungkin mempengaruhi

yang

pernyataan-

pengguna pada waktu membuat prediksi

peryataan tentang tindakan-tindakan dan

dan keputusan. Apabila informasi tersebut

kejadian-kejadian

untuk

tidak disampaikan tepat waktu akan

menentukan kesesuaian antara pernyataan

menyebabkan informasi dalam laporan

tersebut

telah

keuangan akan kehilangan nilainya di

ditetapkan dan menyampaikan hasilnya

dalam mempengaruhi kualitas keputusan.

berkaitan

dengan

dengan

ekonomi

kriteria

yang

Menurut

Lawrence

Briyan

kecil dan menengah berdasarkan aktiva

(1988) dalam Trianto (2014) audit delay

(kekayaan) adalah badan hukum yang

adalah lamanya hari yang dibutuhkan

memiliki total aktiva tidak lebih dari

auditor untuk menyelesaikan pekerjaan

seratus milyar, sedangkan perusahaan

auditnya,

besar adalah badan hukum yang total

yang

diukur

dan

dari

tanggal

penutupan tahun buku hingga tanggal

aktivanya di atas seratus milyar.

diterbitkannya laporan keuangan audit.

2.4.2 Ukuran KAP

Audit

delay

adalah

lamanya

waktu

Hasil

penelitian

Ashton

et

al.

penyelesaian audit yang diukur dari

Schwartz dan Soo (dalam Widiyantari,

tanggal penutupan tahun buku, hingga

2013), menemukan bahwa audit delay

tanggal diselesaikannya laporan audit

akan lebih pendek bagi perusahaan yang

independen.

diaudit oleh KAP yang tergolong besar.

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Beberapa

Audit Delay

kesesuaian dengan hipotesis reputasi yang

2.4.1 Ukuran Perusahaan

berargumen bahwa KAP besar memiliki

penelitian

membuktikan

Ukuran Perusahaan dapat diartikan

insentif lebih besar untuk mengaudit lebih

sebagai suatu skala di mana dapat

akurat karena mereka memiliki lebih

diklasifikasikan besar kecil perusahaan

banyak hubungan spesifik dengan klien

dengan

yang

berbagai

cara

antara

lain

dinyatakan dalam total aktiva, nilai pasar

akan

hilang

jika

mereka

memberikan laporan yang tidak akurat.

saham, dan lain-lain (Kartika, 2009).

Menurut Yuliana dan Aloysia (2004)

Keputusan ketua Bapepam No. Kep.

dalam Widyantari (2013) Kantor Akuntan

11/PM/1997

Publik di Indonesia dibagi menjadi KAP

menyebutkan

perusahaan

the big four dan Kantor Akuntan Publik

reputasi KAP tersebut dalam memberikan

non the big four. Adapun kategori Kantor

jasa audit.

Akuntan Publik yang berafiliasi dengan

2.4.3 Opini Auditor

The Big Four di Indonesia, yaitu:

Opini

1) KAP Price Waterhouse Coopers, yang


bekerja

sama

dengan

KAP

Tanudiredja, Wibisana & Rekan.

merupakan

salah

satu

komponen dalam pelaporan audit dari


auditor. Opini auditor terdapat dalam
paragraf ketiga yang digunakan untuk

2) KAP KPMG (Klynveld Peat Marwick

menyatakan pendapat auditor mengenai

Goerdeler), yang bekerja sama dengan

kewajaran laporan keuangan auditan,

KAP Siddharta dan Widjaja.

dalam semua hal yang material, yang

3) KAP Ernst & Young, yang bekerja


sama

dengan

KAP

Purwantono,

Suherman dan Surja.

didasarkan atas kesesuaian penyusunan


laporan

keuangan

terssebut

dengan

prinsip

akuntansi

berterima

umum

4) KAP Deloitte Touche Tohmatsu, yang

(PABU). Opini merupakan tanggung

bekerja sama dengan KAP Osman

jawab akuntan publik, dimana akuntan

Bing Satrio.

publik memberikan pendapatnya terhadap

Keempat KAP the big four diatas

kewajaran

laporan

keuangan

yang

dianggap memiliki reputasi yang lebih

disusun oleh manajemen dan merupakan

baik dibandingkan dengan KAP-KAP lain

tanggung jawab manajemen Kesalahan

di

four).

yang tidak material mungkin saja ada,

Sehingga keempat KAP tersebut diatas

tetapi tidak mempengaruhi kewajaran

diberi label KAP the big four. Hal

laporan keuangan secara keseluruhan. Hal

tersebut juga didasarkan pada ukuran dan

ini disebabkan karena auditor eksternal

Indonesia

(KAP

non-big

tidak memeriksa keseluruhan transaksi,

(Hanafi dan Halim, 2003). Tingginya

tetapi berdasarkan sampling.

rasio debt to total asset mencerminkan

Menurut Mulyadi (2002), ada lima

tingginya resiko keuangan perusahaan.

tipe pokok laporan audit yang diterbitkan

Tingginya resiko ini menunjukkan adanya

auditor:

kemungkinan bahwa perusahaan tersebut

1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian

tidak bisa melunasi kewajiban atau

(Unqualified Opinion Report)

hutangnya baik berupa pokok maupun

2.

Pendapat

yang

Pengecualian
Penjelasan

Wajar

Tanpa

Dengan
(Unqualified

bunga. Resiko perusahaan yang tinggi

Bahasa

mengindikasikan

opinion

mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan

report with Explanatory Language)

bahwa

perusahaan

keuangan merupakan berita buruk yang

3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian

akan mempengaruhi kondisi perusahaan

(Qualified Opinion)

di mata masyarakat.

4.

Pendapat

Tidak

Wajar

(Adverse

Opinion)
5.

2.4.5 Profitabilitas
Menurut Hanafi dan Halim (2003)

Pernyataan

Tidak

Menyatakan

Profitabilitas adalah ukuran mengenai

Pendapat (Disclaimer of Opinion)

kemampuan

2.4.4 Solvabilitas

menghasilkan keuntungan selama periode

Solvabilitas

seringkali

disebut

tertentu.

perusahaan

Menurut

Supranoto

dalam

(1990)

leverage ratio. Solvabilitas merupakan

dalam Trianto (2014) profitabilitas adalah

kemampuan

untuk

kemampuan suatu kesatuan usaha (entity)

membayar semua hutang-hutangnya baik

untuk memperoleh laba. Profitabilitas

jangka pendek maupun jangka panjang

diukur dengan menghitung ROA (Return

suatu

perusahaan

of Asset). ROA merupakan perbandingan

adalah sub-panitia dari board of directors,

antara jumlah laba

dihasilkan

yang terdiri dari direksi independen dari

terhadap asset yang digunakan, sehingga

luar perusahaan. Komite audit memiliki

menunjukan sejumlah perusahaan mampu

peran yang sangat penting. Komite audit

untuk menghasilkan laba dari sumber

memiliki tanggung jawab yang sangat

daya (asset) yang dimiliki. Dengan

besar pada proses pelaporan keuangan.

demikian

Profitabilitas

Apabila komite audit memenuhi tanggung

yang diukur dengan Return on Asset

jawabnya untuk melakukan pengawasan

dapat mempengaruhi waktu penyelesaian

pada kepatuhan perusahaan terhadap

audit.

peraturan

yang

kemungkinan

yang

berlaku,

kecil

kemungkinan suatu perusahaan akan


2.4.6 Komite Audit

terlambat dalam menyampaikan laporan

Komite audit adalah orang-orang yang

keuangannya.

ditetapkan

oleh

dewan

direktur

2.7 Hipotesis Penelitian


Hipotesis adalah pernyataan untuk

perusahaan

yang

yang

tanggung
sesuatu yang untuk sementara waktu

jawabnya termasuk membantu auditor


dianggap benar. Selain itu juga, hipotesis
tetap indepeden terhadap manajemen.
dapat diartikan sebagai pernyataan yang
Kebanyakan anggota komite audit terdiri
akan diteliti sebagai jawaban sementara
dari

tiga sampai lima atau terkadang


dari suatu masalah. Berdasarkan rumusan

sebanyak

tujuh

orang

yang

bukan
masalah, tujuan penelitian, penelitian

merupakan

bagian

dari

manajemen
terdahulu, serta model penelitian maka

perusahaan (Arens, 2008). Menurut Amin


hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Widjaya Tunggal (2009), komite audit

H1:

Ukuran

perusahaan

(X1),

opini

dan komite audit (X6) berpengaruh

auditor (X2), ukuran KAP (X3),

kuat terhadap audit delay (Y)

solvabilitas (X4), profitabilitas (X5),

III. METODE PENELITIAN

dan komite audit (X6) berpengaruh

3.1

secara

3.1.1 Objek Penelitian

simultan

terhadap

audit

delay (Y)
H2:

H3:

Ukuran

Objek
perusahaan

ukuran KAP, opini auditor, solvabilitas,

(Y)

profitabilitas, dan komite audit terhadap

Opini Auditor (X2) berpengaruh

Ukuran KAP (X3) berpengaruh

Solvabilitas

(X4)

Profitabilitas (X5) berpengaruh

Komite Audit (X6) berpengaruh


terhadap audit delay (Y)

H8:

audit delay pada perusahaan sektor


properti dan real estate yang terdaftar di
BEI tahun 2010-2013.
3.1.2 Subjek Penelitian

berpengaruh

terhadap audit delay (Y)


H7:

adalah

berpengaruh terhadap audit delay

terhadap audit delay (Y)


H6:

ini

analisis pengaruh ukuran perusahaan,

terhadap audit delay (Y)


H5:

penelitian

(X1)

terhadap audit delay (Y)


H4:

Objek dan Subjek Penelitian

Ukuran perusahaan (X1), opini

Subjek

penelitian

ini

adalah

perusahaan-perusahaan sektor properti


dan real estate yang terdaftar di BEI
periode 2010-2013.
3.2 Jenis dan Sumber Data
3.2.1 Jenis Data
Jenis

data

yang

digunakan

dalam

auditor (X2), ukuran KAP (X3),

penelitian ini adalah data sekunder. Data

solvabilitas (X4), profitabilitas (X5),

sekunder umumnya berupa bukti, catatan


atau laporan historis yang telah tersusun

dalam arsip (data dokumentasi) yang

Indonesia stock exchange (IDX). Metode

dipublikasikan

dokumentasi adalah metode yang mencari

dan

yang

tidak

dipublikasikan.

data mengenai hal-hal atau variabel yang

Data sekunder pada penelitian ini adalah

berupa catatan, transkrip, buku, surat

laporan

keuangan

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

report)

yang

tahunan

dipublikasikan

(Annual
oleh

laporan,

agenda,

dan

sebagainya

perusahaan-perusahaan sektor properti

(Arikunto, 2010).

dan real estate pada periode 2010-2013.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.2 Sumber Data

3.4.1 Populasi Penelitian

Sumber data yang akan digunakan pada

Populasi pada penelitian ini adalah

penelitian ini diperoleh dari :

perusahaan-perusahaan yang bergerak di

1. Data yang dipublikasikan oleh Bursa

sektor properti dan real estate yang

Efek Indonesia yang diperoleh di

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Indonesian stock exchange melalui

periode 2010-2013.

www.idx.co.id.

3.4.2 Sampel Penelitian

2. Berbagai literatur seperti buku, jurnal,


internet,

dan

lain-lain

yang

berhubungan dengan data penelitian

yang

sampel

yang

digunakan adalah purposive sampling,


yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak

dalam

menggunakan

teknik

terutama pertimbangan yang digunakan

dokumentasi, yaitu dengan mencatat atau

oleh peneliti terdahulu. Populasi dalam

menyalin data yang tercantum dalam

penelitian ini adalah seluruh perusahaan

pengumpulan

digunakan

pengambilan

acak yang informasinya diperoleh dengan

3.3 Metode Pengumpulan Data


Teknik

Metode

data

adalah

pertimbangan

tertentu,

yang bergerak pada sektor properti dan

3.5.2 Analisis Regresi Data Panel

real estate yang terdaftar pada Bursa Efek

Analisis

Indonesia

(BEI)

menggunakan regresi data panel. Data

Kriteria

penentu

periode

2010-2013.

sampel

pada

data

penelitian

ini

adalah

panel merupakan data yang terbentuk dari

perusahaan-perusahaan sektor properti

gabungan data time series dan data cross

dan real estate yang terdaftar di BEI yang

section. Pada data cross section, nilai-

menerbitkan laporan tahunan (annual

nilai dari variabel dikumpulkan untuk

report) berturut-turut mulai dari tahun

beberapa sampel unit pada satu titik

2010 sampai dengan tahun 2013. Total

waktu tertentu. Kaitannya dengan data

perusahaan yang menjadi sampel adalah

panel, data cross section tersebut diteliti

35 perusahaan selama 4 tahun. Jadi total

selama kurun waktu tertentu. Secara

sampel dalam penelitian ini adalah 35x4

singkat, dapat dikatakan data panel

= 140 sampel.

diperoleh dengan menggabungkan data

3.5 Teknik Analisis Data

cross section dan time series. Jika kita

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

memiliki T periode waktu (t = 1,2,...,T)

Analisis Statistik deskriptif merupakan

dan n jumlah individu (i = 1,2,...,n) maka

proses transformasi data penelitian dalam

dengan data panel kita akan memiliki

bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami

total unit observasi sebanyak nT. Jika

dan

Tabulasi

jumlah unit waktu sama untuk setiap

menyajikan ringkasan, pengaturan atau

individu maka data disebut balanced

penyusunan data dalam bentuk tabel

panel, jika sebaliknya, yakni jumlah unit

numerik dan grafik (Indriantoro dan

waktu berbeda untuk setiap individu

Bambang, 2002).

maka disebut unbalanced panel.

diinterpretasikan.

Model regresi data panel pada

ketiga uji tersebut dapat kita lihat pada

penelitian ini secara matematis dapat

poin-poin berikut ini:

dituliskan sebagai berikut:

3.6.1 Uji F-Statistik

Yit = 0 + 1X1it + 2X2it + 3X3it + 4X4it +

Untuk

5X5it + 6X6it + eit

nomor 1, digunakan uji F-Statistik. Uji F-

Dalam mengestimasi analisis regresi data

statistik

panel terdapat tiga macam model yang

signifikan

mungkin digunakan yakni model common

variabel independen secara bersama-sama

effect, fixed effect, dan random effect.

terhadap variabel dependen. Rumusan

Pada dasarnya, keberadaan efek spesifik

hipotesis untuk uji F adalah sebagai

individu dan korelasinya dengan variabel

berikut:

penjelas

H0

yang

teramati

Xit

sangat

menjawab

rumusan

bertujuan
atau

untuk

tidaknya

masalah

melihat
pengaruh

: semua variabel independen tidak

menentukan spesifikasi model yang akan

berpengaruh terhadap variabel dependen

digunakan.

Ha

: minimal salah satu variabel


independen

berpengaruh

terhadap variabel dependen

3.6 Pengujian Hipotesis


Hipotesis dalam penelitian ini

Uji ini melihat probabilitas signifikansi

menggunakan tiga tahapan yaitu Uji t, uji

atas model regresi yang diteliti, jika:

F, dan koefisien determinasi berganda

Probabilitas signifikansi 5% maka H0

(R2).

ditolak dan Ha diterima

Pengukuran

menggunakan
pengukuran

uji

seara
t,

secara

parsial
sedangkan
simultan

menggunakan uji F. penjelasan untuk

Probabilitas signifikansi 5% maka H0


diterima dan Ha ditolak
3.6.2 Uji T-Statistik

Untuk

masalah

pada intinya mengukur seberapa jauh

nomor 2-7, digunakan uji T-Statistik. Uji

kemampuan model dalam menerangkan

T bertujuan untuk menguji secara parsial

variabel dependen. Nilai R2 yang kecil

pengaruh variabel independen terhadap

berarti

variabel dependen (Ghozali, 2011).

independen dalam menjelaskan variasi

Rumusan hipotesis untuk uji T adalah

variabel dependen amat terbatas. Nilai R2

sebagai berikut:

berkisar dari 0-1 atau 0% - 100%.

H0

menjawab

variabel

rumusan

independen

tidak

kemampuan

variabel-variabel

Semakin mendekati nilai 1 atau 100%

berpengaruh terhadap variabel dependen

maka semakin besar pengaruh variabel

Ha2-7 : variabel independen berpengaruh

independen terhadap variabel dependen.

terhadap variabel dependen

Banyak

Uji ini melihat probabilitas signifikansi

untuk menggunakan nilai adjusted R2, hal

atas model regresi yang diteliti, jika:

ini dikarenakan kelemahan mendasar

Probabilitas signifikansi 5% maka H0

penggunaan koefisien determinasi adalah

ditolak dan Ha diterima

bias terhadap jumlah variabel independen

Probabilitas signifikansi 5% maka H0

yang dimasukkan ke dalam model. Setiap

diterima dan Ha ditolak.

tambahan satu variabel independen, maka

3.6.3 Koefisien Determinasi Berganda

R2 pasti meningkat tidak peduli apakah

(Adjusted )

variabel

Untuk

menjawab

rumusan

masalah

peneliti

yang

tersebut

menganjurkan

berpengaruh

secara

signifikan terhadap variabel dependen

nomor 8, digunakan koefisien determinasi

(Ghozali, 2011).

berganda (R2). Koefisien determinasi (R2)

IV.

HASIL

PEMBAHASAN

PENELITIAN

DAN

Berdasarkan tabel di atas dapat

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Hasil

Analisis

Statistik

1.

Deskriptif
Analisis
digunakan

dirumuskan hal-hal sebagai berikut:

Statistik

deskriptif

melihat

bagaimana

untuk

Nilai konstan (c) = 79.03968, berarti


bahwa pada saat ukuran perusahaan,
opini

audit,

ukuran

KAP,

karakteristik data variabel penelitian yang

solvabilitas, profitabilitas, dan komite

terdiri dari ukuran perusahaan (X1), opini

audit sama dengan 0, maka audit

audit (X2), ukuran KAP (X3), solvabilitas

delay (Y) sebesar 79.03968 hari.

(X4), profitabilitas (X5), komite audit

2.

Koefisien variabel ukuran perusahaan

(X6), dan audit delay (Y).

(X1) yaitu bernilai positif sebesar

4.1.2 Analisis Data Panel dengan

2.450199, hal ini memperlihatkan

Metode Random Effect

bahwa setiap 1 satuan peningkatan

Hasil pemilihan model analisis

ukuran

perusahaan

data panel menunjukkan bahwa model

meningkatkan audit delay

yang digunakan sebaiknya model analisis

2.450199 hari.

random effect. Berdasarkan tabel hasil uji

3.

akan
selama

Koefisien variabel opini audit (X2)

random effect, dari koefisien regresi

bernilai negatif sebesar 26.38078, hal

dibentuk

ini memperlihatkan bahwa bahwa

persamaan

regresi

sebagai

berikut:
Y = 79.03968

opini audit membedakan audit delay


+

2.450199X1

laporan keuangan dengan selisih


26.38078 hari.

26.38078X2

4.174795X3

0.031031X4

0.344111X5

1.117528X6

4.

Koefisien variabel ukuran KAP (X3)


yaitu

bernilai

positif

sebesar

4.174795, hal ini memperlihatkan

mengurangi

audit

bahwa KAP Big Four melakukan

1.117528 hari.

delay

selama

audit lebih lambat dibandingkan


dengan KAP non-Big Four dengan
selisih waktu audit delay

4.174795

4.3

hari.
5.

6.

7.

Hasil Pengujian Hipotesis


Pengujian

hipotesis

dilakukan

melihat

signifikansi

pengaruh

Koefisien variabel solvabilitas (X4)

untuk

yaitu

ukuran perusahaan, opini audit, ukuran

bernilai

negatif

sebesar

0.031031, hal ini memperlihatkan

KAP,

bahwa setiap 1

% peningkatan

komite audit secara parsial dan simultan

solvabilitas akan menurunkan audit

terhadap audit delay . Pengujian hipotesis

delay selama 0.031031 hari.

simultan dilakukan dengan menggunakan

Koefisien variabel profitabilitas (X5)

uji F. Sedangkan pengujian hipotesis

yaitu

secara

bernilai

negatif

sebesar

solvabilitas,

parsial

profitabilitas,

dilakukan

dan

dengan

0.344111, hal ini memperlihatkan

menggunakan uji t. Hasil pengujian

bahwa

hipotesis secara simultan dan secara

setiap

1%

peningkatan

profitabilitas akan menurunkan audit

parsial yaitu sebagai berikut:

delay selama 0.344111 hari.

4.3.1

Koefisien variabel komite audit (X6)

Hasil Uji F (Uji Simultan)


Uji F dilakukan untuk melihat

sebesar

pengaruh ukuran perusahaan, opini audit,

1.117528, hal ini memperlihatkan

ukuran KAP, solvabilitas, profitabilitas,

bahwa setiap 1 orang penambahan

dan komite audit secara bersama-sama

anggota

terhadap audit delay digambarkan dalam

yaitu

bernilai

komite

negatif

audit

akan

tabel 4.4. Dari tabel 4.4 didapat nilai

independen. Hasil uji t dapat dilihat pada

Fhitung (F-statistic) sebesar 10,21691 lebih

tabel 4.4 di atas:

besar

1.

dari

nilai

Ftabel

pada

taraf

Pengujian koefisien regresi variabel

signifikansi 0,05, dk1 = n - k - 1 = 140 - 6

ukuran perusahaan

- 1 = 133, dan dk2 = n - 1 = 140 - 1 = 139

Pada variabel ukuran perusahaan

sebesar 1,327, hal ini berarti bahwa H0

(X1), thitung bernilai positif sebesar

ditolak

Ini

0,660080 lebih kecil dari nilai ttabel

variabel

pada taraf signifikansi 0,05 dan df =

independen yaitu ukuran perusahaan,

139 sebesar 1,977, hal ini berarti

opini audit, ukuran KAP, solvabilitas,

bahwa H0 diterima dan dan Ha

profitabilitas, dan komite audit secara

ditolak. Dengan demikian, ukuran

bersama-sama memiliki pengaruh yang

perusahaan

signifikan terhadap audit delay .

terhadap audit delay .

dan

menunjukkan

dan

Ha

bahwa

diterima.
semua

2.

4.3.2 Hasil Uji t (Uji Parsial)


Uji t dilakukan untuk melihat

tidak

berpengaruh

Pengujian koefisien regresi variabel


opini audit

pengaruh parsial masing-masing variabel

Pada variabel opini audit (X2), thitung

independen terhadap audit delay. Nilai

bernilai negatif sebesar 5,966878

thitung merupakan nilai yang didapat

lebih besar dari nilai ttabel pada taraf

dengan membandingkan koefisien regresi

signifikansi 0,05 dan df = 139

tiap variabel dengan standar error dari

sebesar 1,977, hal ini berarti bahwa

koefisien

H0 ditolak dan dan Ha diterima.

regresi

tersebut.

Kriteria

keputusan dilihat nilai thitung dari setiap

Dengan

demikian,

opini

audit

koefisien regresi masing-masing variabel

berpengaruh terhadap audit delay .

3.

Pengujian koefisien regresi variabel

Pada variabel profitabilitas (X5),

ukuran KAP

thitung

Pada variabel ukuran KAP (X3),

2,354001 lebih besar dari nilai ttabel

thitung

sebesar

pada taraf signifikansi 0,05 dan df =

0,766595 lebih kecil dari nilai ttabel

139 sebesar 1,977, hal ini berarti

pada taraf signifikansi 0,05 dan df =

bahwa H0 ditolak dan dan Ha

139 sebesar 1,977, hal ini berarti

diterima.

bahwa H0 diterima dan dan Ha

profitabilitas bepengaruh terhadap

ditolak. Dengan demikian, ukuran

audit delay .

bernilai

positif

KAP tidak berpengaruh terhadap

4.

5.

6.

bernilai

negatif

Dengan

sebesar

demikian,

Pengujian koefisien regresi variabel

audit delay .

komite audit

Pengujian koefisien regresi variabel

Pada variabel komite audit (X6),

solvabilitas

thitung

Pada variabel solvabilitas (X4), thitung

0,216797 lebih kecil dari nilai ttabel

bernilai negatif sebesar 0,261437

pada taraf signifikansi 0,05 dan df =

lebih kecil dari nilai ttabel pada taraf

139 sebesar 1,977, hal ini berarti

signifikansi 0,05 dan df = 139

bahwa H0 diterima dan dan Ha

sebesar 1,977, hal ini berarti bahwa

ditolak. Dengan demikian, komite

H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan

audit tidak berpengaruh terhadap

demikian,

audit delay.

solvabilitas

tidak

bernilai

negatif

sebesar

berpengaruh terhadap audit delay .

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Pengujian koefisien regresi variabel

5.1

profitabilitas

Kesimpulan

1.

Ukuran

perusahaan,

ukuran

KAP

opini

audit,

5.2

solvabilitas,

Penelitian

3.

4.

6.

simultan berpengaruh terhadap audit

1.

Ukuran

perusahaan

tidak

perusahaan

sektor

jumlah objek yang lebih sedikit

berpengaruh terhadap audit delay

menyebabkan

Opini Audit berpengaruh terhadap

pengamatan dalam penelitian yang

audit delay

mempengaruh

Ukuran

KAP

tidak

berpengaruh

Solvabilitas

tidak

2.
berpengaruh

Profitabilitas berpengaruh terhadap

signifikan.
3.

tidak

Besarnya

pengaruh

hasil

tahun periode pengamatan sehingga


hasil

audit

signifikansi

jumlah

Periode pengamatan yang hanya 4

terhadap audit delay

Komite

sedikitnya

penelitian.

berpengaruh

penelitian

Penggunaan
cenderung

terhadap audit delay


8.

Penggunaan

properti dan real estate dengan

audit delay
7.

memiliki

keterbatasan antara lain sebagai berikut:

terhadap audit delay


5.

ini

profitabilitas, dan komite audit secara

delay
2.

Keterbatasan

tidak

variabel
berupa

berhubungan

begitu

yang

lebih

variabel

yang

dengan

kondisi

ukuran

keuangan perusahaan yang tentunya

perusahaan, opini audit, ukuran KAP

tidak secara langsung mempengaruhi

solvabilitas, profitabilitas, dan komite

audit delay

audit terhadap audit delay adalah

KAP.

sebesar 28,46% dan masuk dalam


kategori lemah.

5.3

Saran

yang dilakukan oleh

Berdasarkan hasil penelitian ini,

asing

yang

memiliki

saham

maka peneliti menyumbangkan saran

perusahaan,

kepemilikan

sebagai berikut:

institusional,

kepemilikan

1.

manajemen dan lain-lain.

Bagi peneliti selanjutnya supaya


melakukan

penelitian

dengan

menggunakan objek perusahaan lain


yang terdaftar di BEI sehingga akan

DAFTAR PUSTAKA

memperbesar jumlah observasi yang

Agoes, Sukrisno. 2007. Auditing.


Jakarta:
Fakultas
Ekonomi
Universitas Indonesia.

diharapkan

memperbaiki

hasil

penelitian ini.
2.

Bagi peneliti selanjutnya supaya

Arens, Alvin, A., Mark S, Beasley,


dan Randal J. Elder. 2008.
Auditing dan Jasa Assurance.
Jakarta: Erlangga.

menggunakan periode pengamatan


yang lebih lama sehingga akan
meningkatkan

signifikansi

hasil

penelitian.
3.

Bagi peneliti selanjutnya supaya


melakukan

penelitian

dengan

menggunakan variabel-variabel yang


secara langsung berhubungan dengan
audit delay

seperti keluasan

informasi dalam laporan keuangan,


tekanan publik sehubungan dengan
adanya kepemilikan publik, pihak

Bapepam. Kewajiban Penyampaian


Laporan
Berkala
Oleh
Perusahaan Efek, Juli, Kep06/BL/2006.
Dewi, Karina Mutiara. 2013.
Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Ketepatan Waktu
dan Audit Delay Penyampaian
Laporan Keuangan. Diponegoro
Journal of Accounting. Vol. 2 No.
2 Hal 1-13
Ekananda, Mahyus. 2014. Analisis
Ekonometrika
Data
Panel.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Hanafi, Mamduh dan M, Halim,
Abdul. 2003. Analisis Laporan
Keuangan. Yogyakarta: UPP
AMP-YKPN.

Gujarati, Damodar N dan Porter,


Dawn C. 2009. Dasar-dasar
Ekonometrika. Jakarta: Salemba
Empat.

Perusahaan
Manufaktur.
Accounting Analysis Journal,
http://
journal.unnes.ac.id/sju/index.php/
aaj, Februari 2013

Harahap, Sofyan Sjafri. 2011. Teori


Akuntansi. Jakarta: Rajawali
Press.
Hendrich, Mahdi. 2012. FaktorFaktor yang Mempengaruhi Audit
Delay. ILMIAH. Vol. IV No. 2.

Marsono. 2013. Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Audit Delay.
Diponegoro
Journal
of
Accounting. Volume 2 Nomor 1
hal 1-11

Herja, I.S. 2014, Pengaruh Ukuran


Perusahaan,
Profitabilitas
Perusahaan,
Laba
Rugi
Perusahaan, Reputasi KAP dan
Opini Audit Terhadap Audit
Delay. JOM FEKON. Vol. 1 No.
1

Muharly, Pricely Edi. 2014. Analisis


Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Audit Delay pada
Perusahaan Property dan Real
Estate yang terdaftar di BEI
Tahun 2009-2011. JOM FEKON.
Vol. 1 No. 1.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012.


Standar Akuntansi Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat

Mutiara, D.K. dan Pamudji, Sugeng.


2013. Analisis faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Ketepatan
Waktu
dan
Audit
Delay
Penyampaian
Laporan
Keuangan. Diponegoro Journal
of Accounting. Volume 2, Nomor
2 hal 1-13.

Indriantoro, Nur dan Bambang


Supomo.
2002.
Metodologi
Penelitian
Bisnis,
Edisi
Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Kartika, Andi. 2009. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Audit Delay
Pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI. Dinamika
Keuangan dan Perbankan. Vol. 3
No. 2 hal 152-171
Kartika, Andi. 2011. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Audit Delay
di Indonesia. Jurnal Bisnis dan
Ekonomi (JBE). Volume 16
Nomor 1 hal 1-17
Kusumawardani, Fitria. 2013.
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Audit Delay pada

Mulyadi.
2002.
Auditing
(Pengauditan). PT. Salemba
Empat. Jakarta
Pontoh, Winston. 2010. Pengaruh
Ukuran Perusahaan Dan Laba
Rugi Perusahaan Terhadap Audit
Delay Pada Perusahaan Go Publik
Di Bursa Efek Indonesia, Jurnal
Riset Akuntansi Going Concern
Volume 5, No 1.
Puspitasari, K.D. 2014. Pengaruh
Ukuran
Perusahaan,
Anak
Perusahaan, Leverage dan Ukuran
KAP terhadap Audit Delay. E-

Jurnal
Universitas
Udayana.
Volume 8 Nomor 2 halaman 283299.
Puspitasari, Elen. 2012. Pengaruh
Karakteristik
Perusahaan
Terhadap
Lamanya
Waktu
Penyelesaian Audit (Audit Delay)
pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar
di
BEI.
Jurnal
Akuntansi dan Auditing. Vol. 9
No. 1 Hal. 1-96
Pratama, Baradha. 2014. Analisis
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Audit Delay dan
Timeliness
pada
Perusahaan
Publik di Indonesia. Diponegoro
Journal of Accounting. Voume 3,
Nomor 2 hal 1-12.
Priyo Jatmiko, Bambang. 2013.
Emiten
terlambat
dalam
pelaporan
keuangan.
http://www.bisniskeuangan.kompa
s.com. Tanggal diakses : 15
Agustus 2014.
Rachmawati,
Sistya.
2008.
Pengaruh Faktor Internal dan
Eksternal Perusahaan Terhadap
Audit Delay dan Timeliness,
Jurnal Akuntansi dan Keuangan,
Volume 10, No 1 Mei Hal 1-10.
Rochimawati.
2008.
Analisis
Diskriminan Audit Delay Pada
Industri Keuangan Di Bursa Efek
Indonesia (BEI).

Sari, I,P. 2014 Pengaruh Ukuran


Perusahaan, Solvabilitas dan
Reputasi KAP terhadap Audit
Delay. JOM FEKON. Vol. 1 No.
2 Hal. 1-15
Subanti, Sri dan Hakim, A.R. 2014.
Ekonometri. Jakarta: Graha Ilmu.
Subekti, Imam. 2005 Faktor-Faktor
yang Berpengaruh Terhadap Audit
Delay di Indonesia, Jurnal
Ekonomi
dan
Manajemen,
Volume 6, No 1 Februari Hal 4754.
Trianto, Imam. 2014. Analisis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Audit Delay. JOM FEKON. Vol.
1 No. 2.
Tunggal, Amin Wijaya. 2009.
Komite
Audit
(Audit
Committee). Jakarta: Harvarindo.
Utami, Wiwik. 2006. Analisis
Determinan Audit Delay Kajian
Empiris Di Bursa Efek Jakarta,
Buletin Penelitian No.09.
Widyantari,
Ni
Putu
dan
Wirakusuma. 2013. FaktorFaktor yang Mempengaruhi Audit
Delay. E-Jurnal Universitas
Udayana. Volume 8 Nomor 2 hal
300-315.

Você também pode gostar