Você está na página 1de 4

Tugas Referat

Nama : Erwin Tanady & Intan Arkas Refra

Anatomi dan Fisiologi Sistem lakrimalis


Apparatus Lakrimalis
Sistem lakrimalis mencakup struktur struktur yang terlibat dalam produksi dan drainase air mata,
apparatus lakrimalis terbagi dua bagian :
1. Komponen sekresi, yang terdiri atas kelenjar yang menghasilkan berbagai unsur pembentuk
cairan airmata yang disebarkan diatas permukaan mata oleh kedipan mata.
2. Komponen ekskresi, yang mengalirkan secret kedalam hidung, terdiri dari kanalikuli, sakus
lakrimalis, dan ductus nasolakrimalis.

Sistem sekresi Air Mata

1. Kelenjar lakrimalis
Volume terbesar air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimal yang terletak di fossa galandulae
lakrimalis di kuadran temporal atas orbita. Ductus kelnjar ini mempunyai panjang berkisar 6-12 mm ,
berjalan pendek menyamping di bawah konjungtiva.
Kelenjar yang berbentuk kenari dibagi oleh kornu lateral aponeurosis levator menjadi :
a. Lobus Orbita yang berbenntuk kenari dan slebih besar , terletak adalam fossan glandulae
lakrimalis disegmen temporal atas anterior orbita yang dipisahkan dari bagian palpebral oleh
kornu lateralis muskulus levator palpebral.
b. Lobus palpebral yang lebih muara ke forniks temporal superior bagian palpebral yang lebih
kecil terletak tepat di atas segmen temporal forniks konjungtiva superior. Duktus sekretorius
lakrimal, yang bermuara pada sekitar 10 lubang kecil, yang menghubungkan bagian orbita
dan bagian palpebral kelenjar lakrimal dengan forniks konjungtiva superior. Pengangkatan
bagian palpebral kelenjar akan memutus semua saluran penghubung dan mencegah seluruh
kelenjar bersekresi. Lobus palpebral kadang-kadang dapat dilihhat

dengan membalik

palpebral superior.
2. Kelenjar Lakrimal Asesorius
Kelenjar lakrimal asesorius mempunyai peranan yang penting. Struktur kelenjara kareuse
dan wolfring identic dengan kelenjar utama, tetapi tidak memiliki duktulus. Kelenjar-kelenjar ini
terletak di dalam konjungtiva , terutama di forniks superior sel-sel goblet uniseluler, yang juga
tersebar di konjungtiva, mensekresi glikoprotein dalam bentuk musin. Modifikasi kelenjar
sebasea meibom dan zeiss ditepian palpebral memberi lipid pada air mata. Kelenjar moll adalah
modifikasi kelenjar keringat yang juga ikut membentuk film air mata.
Sekeresi kelenjar lakrimal dipicu oleh emosi atau iritasi fisik dan meneyebabkan air mata
mengalir berlimpah melewati tepian palpebral( epifora). Kelenjar asesorius lakrimal dikenal
sebagai pensekresi dasar.sekret yang dihasilkan normalnya cukup untuk memelihara kesehatan
kornea. Hilangnya sel goblet berakibat mengeringnya kornea meskiupun banyak air mata dari
kelenjar lakrimal.

Sistem Ekskresi Air Mata


Sistem ekresi terdiri atas punctum, kanalikuli, sakus lakrimalis, dan ductus nasolakrimalis.

1. Punctum lakrimalis
Terletak disebelah medial bagiian superior dan inferior dari kelopak mata. Punctum relative
avascular dari jaringan sekitarnya, selain itu warna pucat dari punctum ini sangat membantu jika
ditemukan adanya sumbatan.
Punctum lakrimalis baiasanya tidak terlihat kecuali jika kelopak mata dibalik sedikit, air mata
dari kantus medial masuk ke punctum lalu masuk ke kanalis lakrimalis.
2. Kanalikuli lakrimalis
Lacrimal ducts (lacrimal canals), berawal pada orifisium yang sangat kecil, bernama puncta
lakrimalia, pada puncak papilla lakrimalis , terlihata pada tepi ekresi lateral lakirmalis. Ductus
superior, yang lebih kecil dan lebih pendek , awalnya berjalan naik, dan kemudian berbelok
dengan sudut yang tajam, dan berjalan ke arah medial dan bawah menuju lakrimal sac. Ductus
inferior awaklnya berjalan turun, dan kemudian hampir horizontal menuju lakrimal sac. Pada
sudutnya , ductus mengalami dilatasi dan disebut ampulla. Pada setipa lakrimal papilla serat oto
tersusun melingkar dan mebentuk sejenis sfingter.
3. Sakus lakrimalis
Merupakan ujung bagian atas yang dilatasi dari ductus nasolakrimalis, dan terletak adalam
cekungan dalam yang dibentuk oleh tulang lakrimal dan prosesus frontalis maksila. Bentuk sakus
lakrimalis oval dan ukuran panjangnya sekitar 12-15mm, bagian ujungnya membulat, bagian
bawahnya berlanjut menjadi ductus nasolacrimal
4. Duktus Nasolakrimal
Kanal membranosa, opanjangnya sekitar 18mm, yang memanjang dari bagian bawah lakrimal sac
menuju meatus inferior hidung , dimana saluran ini berrakhir pada satu orifisium, dengan katup
yang tidak sempurna, plika lakrimalis(Hasneri), dibentuk oleh lipatan membrane mukosa. Ductus
Nasolalakrimalis terdapat pada kanal osseus, yang terbentuk dari maksila, tulang lakrimal, dan
konka nasal inferior.

Setiap kali berkedip, palpebral menutup seperti risleting, mulai dari lateral,

menyebarkan air mata secara merata diatas kornea, dan menyalurkan ke dalam system eksresi pada aspek
medial palpebral. Pada kondisi normal air mata dihasilkan dengan kecepatan yang kira-kira sesuai dengan
kecepatan penguapannya. Dengan demikian, hanya sedikit yang sampai ke system eksresi. Bila sudah
memenuhi sakus konjungtivalis, air mata akan memasuki puncta sebagian karena sedotan kapiler. Dengan
menutup mata, bagian khusus orbicularis pratrsal yang mengelilingi ampula akan mengencang untuk
mencegahnya keluar. Bersamaan dengan itu, palpebral ditarik kea rah crista lakrimalis posterior, dan
traksi fascia yang mengelilingi sakus lakrimalis berakibat memendeknya kanalikulus dan menimbulkan
tekanan negative dalam sakus. Kerja pompa dinamik ini menarik air mata ke dalam sakus, yang kemudian
berjalan melalui ductus nasolakrimalis karenha pengaruh gaya berat dan elastisitas jaringan, ke dalam
meatus inferior hidung. Lipatan-lipatan serupa katup milik epitel pelapis sakus cenderung menghambta
liran balik udara dan air mata. Yang paling berkembang diantara lipatan ini adalah katup Hasner

diujung distal ductus nasolakrimalis. Struktur ini penting karena bila tidak berlubang pada bayi, menjadi
penyebab obstruksi kongenital dan dakriosistisis menahun.

Você também pode gostar