Você está na página 1de 1

Hubungan antara pengendalian internal dengan ruang lingkup pengendalian

Struktur pengendalian intern adalah kebijakan dan prosedur yang di tetapkan untuk
memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan suatu usaha yang spesifik akan dapat di
capai. Jika struktur pengendalian internal suatu usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya
kesalahan, ketidakakuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan sangat besar. Bagi akuntan
publik, hal tersebut menimbulkan resiko yang besar, dalam arti risiko untuk memberikan
opini yang tidak sesuai dengan kenyataan, jika audito kurang hati-hati dalam melakukan
pemeriksaan dan tidak cukup banyak mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pendapat
yang diberikannya.
Untuk mencegah kemungkinan tersebut, jika dari hasil pemahaman dan evaluasi atas
pengendalian intern perusahaan auditor menyimpulkan bahwa pengendalian intern tidak
berjalan efektif, maka auditor harus memperluas scope pemeriksaannya pada waktu
melakukan substantive test. Sebaliknya jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian
intern berjalan efektif, maka scope pemeriksaan pada waktu melakukan substantive test bisa
dipersempit.
Hubungan antara penentuan risiko dan materialitas
Jika auditor memperthankan risiko audit konstan dan tingkat materialitas dikurangi,
auditor harus menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan. Jika auditor mempertahankan
tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko
audit menjadi meningkat. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor
dapat menempuh salah satu dari 3 cara berikut: (1) menambah tingkat materialitas, sementara
itu mempertahankan jumlah bukti audit yang dikumpulkan; (2) menambah jumlah bukti audit
yang dikumpulkan, sementara itu tingkat materialitas tetap dipertahankan; (3) menambah
sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat materialitas secara bersama-sama.

Você também pode gostar