Você está na página 1de 7

REFERENSI MATERI PEMBINAAN AKHLAQ

SMP ISLAM TERPADU AVICENNA


JUDUL MATERI : UKHUWAH ISLAMIYAH TUNTUTAN UKHUWAH ( BAGIAN
KEDUA )
TAHUN PELAJARAN
: 2014 2015 HARI/TANGGAL PEMBERIAN MATERI
PERTEMUAN
: KETIGA
:
WAKTU
: 80 Menit
( WAJIB DI ISI )
KELAS
:
SUMBER REFERENSI :
1. Dahsyat Mentoring For Teenager
2. Bahkan Para Nabi Pun Iri
A. TUJUAN KEGIATAN :
1. Peserta dapat memahami pentingnya ukhuwah islamiyah dalam kehidupan
sehari-hari terutama di lingkungan sekolah
2. Peserta dapat mengetahui tuntutan-tuntutan untuk menguatkan Ukhuwah
Islamiyah
3. Peserta dapat memahami hal-hal penting dalam materi ini
4. Peserta diharapkan dapat menerapkan materi ukhuwah islamiyah dalam
kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan sekolah
B. PELAKSANAAN KEGIATAN :
1. 07.00 07.15
: Sholat dhuha di Kelas / di Aula / Bersama mentor
2. 07.15 07.30
: Pembacaan Al Matsurot di kelompok masing-masing
3. 07.30 07.45
: Tilawah dibacakan oleh satu orang peserta dan digilir
setiap pekannya
4. 07.45 08.20
: Materi
5. Pada saat pemberian materi, peserta wajib membawa alat tulis dan buku
khusus untuk kegiatan Pembinaan Akhlaq untuk mencatat hal-hal penting
atau resume yang diberikan oleh mentornya. Seluruh catatan atau resume
yang dibuat akan dijadikan salah satu penilaian kegiatan ini pada setiap
akhir semester
C. POKOK BAHASAN :
1. Mentor mengulang kembali sedikit materi Ukhuwah Islamiyah Bagian
Pertama
2. Peserta diminta untuk menyebutkan tahapan-tahapan dalam ukhuwah
islamiyah dan menjelaskan artinya
3. Mentor menyampaikan ayat-ayat dan hadits yang menjelaskan tentang hak
dalam bersaudara.
a. Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ada enam; jika kamu
bertemu dengannya maka ucapkanlah salam kepadanya, jika dia
mengundangmu maka penuhilah undangannya, jika dia meminta
nasihat kepadamu maka nasihatilah dia, jika dia bersin dia
memuji Allah subhanahu wataala maka bertasymitlah untuknya,
jika dia sakit maka jenguklah, dan jika dia mati maka iringilah
jenazahnya.
(H.R. Muslim)

b. Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara..


( QS. Al Hujurat : 10)
4. Mentor menjelaskan tuntutan-tuntutan dalam ukhuwah islamiyah.
Tuntutan-tuntutan dalam ukhuwah islamiyah :
a. Menyebarkan dan menjawab salam
Pahala dan Cara mengucapkan salam :
Suatu hari datanglah seseorang menemui Rasululloh dan orang itu
mengucapkan,
Assalamualaikum. Kemudian Rasululloh menjawab salam dan orang itu
pun duduk. Setelah tamunya duduk, Rasululloh berkata,Sepuluh.
Tak lama kemudian, datanglah orang kedua yang ingin menemui
Rasululloh dan mengucapkan,Assalamualaikum warohmatulloh.
Rasululloh menjawabnya dan berkata,Dua puluh.
Lalu datang pula orang ketiga. Dia mengucapkan
salam,Assalamualaikum warohmatulloh wabarokaatuh. Nabi menjawab
salam tersebut dan berkata,Tiga puluh.
Ternyata saat itu Rasululloh tengah menghitung pahala orang yang
mengucapkan salam. Orang pertama yang mengucapkan salam
mendapat 1 pahala yang kemudian dilipatgandakan 10 kali sehingga ia
memperoleh 10 pahala. Lalu pada orang kedua yang mengucap salam
lebih lengkap mendapat 2 pahala, dilipatgandakan 10 kali menjadi 20
pahala. Sementara orang terakhir yang mengucapkan salam dengan
sempurna, mendapat 3 pahala dan dilipatgandakan 10 kali, ia pun
memperoleh 30 pahala.
b. Menjenguk orang sakit
Keutamaan menjenguk orang sakit :
- Seperti memetik buah di surga
Barang siapa menjenguk saudaranya yang sakit maka dia
senantiasa berada di Khurfatul jannah sampai dia pulang. Lalu
ditanyakan kepada beliau, Wahai Rasulullah, apa khurfatul jannah
itu? Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Memetik
buah-buahan di surga.
( HR. Muslim no. 2568 dari sahabat Tsauban radhiyallahu anhu. )
-

70.000 malaikat akan memberi sholawat


Tidaklah seorang muslim menjenguk muslim yang lain pada
pagi hari melainkan 70.000 malaikat akan bershalawat
(mendoakan ampunan) baginya sampai sore hari. Jika
menjenguk pada sore hari maka 70.000 malaikat akan
bershalawat baginya sampai pagi hari. Dia pun berhak untuk
memiliki buah-buahan yang dipetik di surga.
( HR. at-Tirmidzi dari sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu.)

Hadits Qudsi

"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla akan berfirman pada hari kiamat,


'Hai anak Adam, Aku sakit, tetapi kamu tidak menjenguk-Ku.' Orang itu
bertanya, 'Oh Tuhan,bagaimana aku harus menjengukMu sedangkan
Engkau adalah Tuhan bagi alam semesta?' Allah menjawab, 'Apakah
kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan sedang sakit, tetapi kamu
tidak menjenguknya ? Apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya
kamu menjenguknya pasti kamu dapati Aku disisinya?' 'Hai anak
Adam, Aku minta makan kepadamu, tetapi tidak kamu beri Aku
makan.' Orang itu menjawab,'Ya Rabbi, bagaimana aku memberi
makan Engkau, sedangkan Engkau adalah Tuhan bagi alam semesta?'
Allah menjawab,'Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan
meminta makan kepadamu, tetapi tidak kauberi makan? Apakah kamu
tidak tahu bahwa seandainya kamu beri makan dia niscaya kamu
dapati hal itu di sisiKu?' 'Wahai anak Adam, Aku minta minum
kepadamu, tetapi tidak kamu beri minum.'Orang itu bertanya, 'Ya
Tuhan, bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau Tuhan
bagi alam semesta?'Allah menjawab, 'Hamba-Ku si Fulan meminta
minum kepadamu,tetapi tidak kamu beri minum. Apakah kamu tidak
tahu bahwa seandainya kamu memberinya minum niscaya akan kamu
dapati (balasannya) itu di sisi-Ku?"
c. Mengantarkan Jenazah
Pahala mengantarkan jenazah akan mendapatkan pahala satu
sampai dua qirat :
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rosululloh Shalallohu Alaihi wa Sallam
beliau bersabda : barang siapa mengikuti jenazah seorang mukmin
karena keimanan dan mengharap-harap pahala dari Alloh sedangkan
sebelumnya dia menyertainya bahkan hingga dia disholatkan dan selesai
dari menguburkanya maka sesungguhnya dia kembali dengan pahala dua
qirat, tiap-tiap qirat semisal gunung uhud, dan barang siapa mensholati
jenazah kamudian kembali sebelum dikuburkan maka sesungguhnya dia
kembali dengan membawa satu qirat
( HR. Bukhori )
d. Mendatangi Undangan
Syarat mendatangi undangan :
- Diutamakan yang mengundang adalah seorang muslim
- Tidak terdapat unsur maksiat di dalam undangan itu
- Tidak terdapat makanan dan minuman haram
- Bagi yang diundang tetap diwajibkan menutup aurat
e. Mendoakan yang Bersin
Adab ketika bersin :
- Bagi yang bersin disunnahkan mengucapkan hamdalah, yaitu
bacaan: ALHAMDULILLAH atau ALHAMDULILLAH ALA KULLI
HAAL.
- Bagi yang mendengarnya mengucapkan
YARHAMUKALLAH
( Semoga Allah merahmati kamu )

Bagi yang bersin wajib membalasnya dengan mengucapkan


YAHDIKUMULLAH WA YUSHLIH BAALAKUM ( semoga Allah
memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu ).
Disunnahkan untuk menutup wajah ketika bersin. Hal itu karena
dikhawatirkan adanya sesuatu yang keluar dari mulutnya yang bisa
mengganggu orang-orang yang berada di sekitarnya.
Dibencinya meninggikan suara ketika bersin karena terkadang itu bisa
memberikan gangguan kepada orang-orang di sekitarnya.

f. Saling Memberi Hadiah


- Salinglah memberi hadiah antara kalian, niscaya kalian akan
saling mencintai.
( HR. Al-Bukhari dalam Adabul Mufrad, dishahihkan oleh Syaikh AlAlbani ).
g. Menjamu orang yang bertamu
Keutamaannya :
- "Tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak menjamu tamu".
( HR Ahmad. Lihat ash-Shahhah, no. 2434 ).
-

Menjamu tamu, merupakan sunnah nabi ibrahim


"Orang yang pertama kali memberi suguhan kepada tamu
adalah Ibrhm.
( Lihat ash-Shahhah, 725 ).

Kisah sahabat dari kaum Anshor


makanan kepada kaum muhajirin :

yang

menghidangkan

Pada suatu malam, ketika Rasulullah saw. tengah berkumpul dengan


para sahabat, datanglah seseorang yang tengah kelaparan. Rasulullah
lalu menanyakan kepada istrinya apakah ada sesuatu yang bisa
diberikan kepada orang yang kelaparan itu. Namun, saat itu, Rasulullah
sama sekali tidak punya persediaan makanan. Akhirnya, Rasulullah
menawarkan kepada para sahabat, barangkali ada yang bisa
menjamunya. "Adakah di antara kalian yang malam ini bersedia
menjamu tamu kita ini?" tanya Rasululullah. Seorang sahabat dari
kaum Anshar segera berdiri dan berkata, "Biarlah ia dijamu di rumah
kami ya, Rasulullah." "Baiklah kalau begitu. Aku percayakan tamuku
kepadamu," ujar Rasulullah.
Orang Anshar itu lalu pergi menuju rumahnya dengan diikuti sang
tamu. Ketika sampai di rumahnya, orang Anshar menyediakan tempat
untuk beristirahat sang tamu. "Beristirahatlah dulu, Saudara. Aku akan
menyuruh istriku memasak untukmu," ujar orang Anshar kepada
tamunya."Baik. Terima kasih atas semua kebaikanmu. Semoga Allah
Swt. membalas kebaikanmu dan memuliakanmu," ucap sang tamu.
Orang Anshar itu hanya tersenyum.

Setelah mengantar tamunya ke ruang istirahat, orang Anshar itu


segera menemui istrinya. "Aku membawa tamu Rasulullah saw. dan
aku ingin sekali dapat menjamunya dengan sebaik-baiknya. Apakah
kau punya makanan, Istriku?" Istrinya menjawab, "Demi Allah! Kita
tidak mempunyai banyak makanan. Mungkin hanya cukup untuk
makanan anak-anak kita." "Kalau begitu, tidurkan dulu anak-anak kita.
Lalu sementara kau memasak, aku akan mengajak tamu itu
berbincang-bincang. Jangan lupa, pada saat kau nanti hendak
menghidangkan makanan di depan tamu kita, padamkan lampunya
supaya ia tidak melihat bahwa kita punya makanan yang hanya cukup
untuknya." "Bukankah kita harus menghormati tamu dengan
menemaninya makan?" tanya istrinya.Ya, aku akan menemaninya
dengan berpura-pura mengunyah makanan. Ia pasti tidak akan melihat
karena ruangan ini akan sangat gelap. Saat kau menghidangkan
makanan, katakan kepadanya bahwa kau akan pergi untuk
memperbaiki lampunya."
Pada malam itu, keluarga orang Anshar tersebut menahan lapar demi
membuat tamunya merasa kenyang dan puas dengan pelayanan
mereka. Allah Swt. Maha Melihat peristiwa yang terjadi di rumah orang
Anshar tersebut. Sehubungan dengan peristiwa itu, Allah menurunkan
firman yang berbunyi :
"Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati Kota Madinah dan
telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka
mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak
menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan
kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin),
atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa
yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang
yang beruntung. " ( QS. Al-Hasyr : 9 )
h. Mendoakan kebaikan untuk saudaranya di luar sepengetahuannya
Dari Ummu Darda dan Abu Darda Radhiyallahu anhuma bahwasanya
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Doa seorang muslim
untuk saudaranya (muslim lainnya) yang tidak berada di hadapannya
akan dikabulkan oleh Allah. Di atas kepala orang muslim yang berdoa
tersebut terdapat seorang malaikat yang ditugasi menjaganya. Setiap kali
orang muslim itu mendoakan kebaikan bagi saudaranya, niscaya
malaikat yang menjaganya berkata, Amin (semoga Allah mengabulkan)
dan bagimu hal yang serupa. (HR. Muslim no. 2733, Abu Daud no. 1534,
Ibnu Majah no. 2895 dan Ahmad no. 21708)
i. Mengekspresikan bentuk cinta karena Allah
Penjelasannya :
- Cinta di sini bukan cinta yang diekspresikan kepada lawan jenis yang
bukan muhrim

Cinta di sini adalah cinta karena Allah yang di dasari dengan bagusnya
kualitas ibadah dan kedekatan saudara kita kepada Allah
- Cinta di sini bukan karena wajah dan harta dunia
Hadits :
- Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian
tidak akan beriman sampai kalian saling mencinta. Maukah aku
tunjukkan kepada kalian kepada sesuatu yang jika kalian lakukan akan
saling mencinta; sebarkan salam di antara kalian.
( HR. Muslim).
- Allah Azza wa Jalla berfirman, Bagi orang-orang yang saling
mencintai karena keagungan-Ku mimbar-mimbar dari cahaya dari
cahaya yang membuat iri para nabi dan syuhada.
( HR. Tirmidzi )
- Seseorang berada di sisi Nabi SAW. Kemudian seseorang lewat dan
berkata, Ya Rasulullah, aku mencintai orang ini. Nabi bersabda
kepadanya, Apakah kamu sudah memberitahukan kepadanya? (Anas)
berkata, lalu ia menyusulnya dan mengatakan, Aku mencintaimu
karena Allah. Orang itu menjawab, Mudah-mudahan Allah
mencintaimu sebagaimana kamu mencintaiku karena-Nya.
( HR. Abu Dawud dengan sanad shahih).
j. Perbuatan dan Akhlak yang baik
- dari Abu Dzar ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah bersabda kepadaku: "Bertakwalah kamu kepada Allah dimana
saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan
yang dapat menghapuskannya, serta pergauilah manusia dengan
akhlak yang baik."
( HR. Tirmidzi )
-

Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka


hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman
dekatnya.
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani
dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

D. DISKUSI :
1. Jika bersinnya berulang dan dia membaca hamdalah setiap bersin apakah
tetap wajib bagi yang mendengarnya untuk mengulangi tasymit?
Jawab:
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata, Doakan saudaramu
yang bersin sebanyak tiga kali. Kalau lebih dari tiga maka dia
sedang flu. (HR. Abu Daud no. 5034 dan Al-Albani berkata dalam Shahih
Abi Daud, Shahih secara mauquf dan marfu)
2. Bagaimana cara menjawab salam dari orang bukan muslim ?
Jawab :
Cara mengucapkan salam dengan orang kafir :

a. Janganlah kalian awali megucapkan salam kepada Yahudi dan


Nasrani. Apabila kalian bertemu salah seorang mereka di jalan,
maka pepetlah hingga ke pinggirnya.
( HR. al- Muslim dari Abu Hurairah )
b. Jika seorang ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) memberi salam
pada kalian, maka balaslah dengan ucapan waalaikum.
( HR. Bukhari no. 6258 dan Muslim no. 2163 )

Você também pode gostar