Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
15
IPD
= I 'i
i
dimana :
I ' ij =
I ij I i min
SD
Keterangan :
IPDj = Indeks Perkembangan Desa ke-j
Iij
Iij
= Nilai (skor) sarana prasarana (PODES 2006) ke-i terkoreksi desa ke-j
I i min
SDi
Hirarki II, jika rata-rata < indeks perkembangan < (rata-rata + 1.5 x
simpangan baku)
Hirarki III < rataan Hirarki II < {rataan + (1.5 x standar deviasi)} Hirarki I
Data-data yang digunakan dalam analisis skalogram ini adalah data jumlah
jenis fasilitas pelayanan, jumlah unit fasilitas dan invers dari jarak atau akses
masyarakat terhadap fasilitas pelayanan tertentu. Jumlah desa yang dianalisis
adalah 22 desa. Sedangkan jenis fasilitas yang dianalisis antara lain adalah (1)
kelompok fasilitas pendidikan, (2) kelompok fasilitas kesehatan, (3) kelompok
fasilitas peribadatan dan (4) kelompok fasilitas ekonomi dan jasa. Keempat
kelompok besar tersebut dipilih berdasarkan kebutuhan dasar di suatu kawasan.
Adapun variabel-variabel yang digunakan secara rinci terlampir dalam Lampiran
1. Hasil yang diharapkan dari analisis ini adalah hirarki pelayanan desa yang
didasarkan atas nilai IPD dari masing-masing desa.
Quotient
merupakan
analisis
yang
digunakan
untuk
menunjukkan tingkat pemusatan atau basis aktivitas. Selain itu, LQ juga bisa
digunakan untuk mengetahui kapasitas ekspor perekonomian suatu wilayah serta
tingkat kecukupan barang atau jasa dari produksi lokal suatu wilayah. Analisis LQ
yang dilakukan terbagi menjadi tiga, yakni anlisis LQ berdasarkan (1) sektor
kegiatan (ekonomi), (2) luas tanam (pertanian tanaman bahan makanan) dan (3)
luas panen (pertanian tanaman bahan makanan). Untuk analisis LQ berdasarkan
sektor kegiatan menggunakan data PDRB tahun 2006, sementara untuk analisis
LQ aktivitas pertanian tanaman bahan makanan menggunakan data luas tanam
dan luas panen tahun 2006.
Location Quotient (LQ) merupakan suatu indeks untuk membandingkan
pangsa sub wilayah dalam aktivitas tertentu dengan pangsa total aktivitas tersebut
18
LQ
IJ
X
X
IJ
.J
X
/X
I.
..
Dimana:
X ij = nilai sektor kegiatan(*) ke-j pada kecamatan ke-i
X i. = jumlah seluruh sektor kegiatan(*) di kecamatan ke-i
X .j = jumlah sektor kegiatan(*) ke-j di Kabupaten Bandung
X .. = besaran sektor kegiatan(*) total di Kabupaten Bandung
Keterangan
(*)
pergeseran
proporsional
(Proportional
Shift),
menyatakan
20
SSA
1 +
(t 0)
a
X ..
X ..
( t1)
X
X
i ( t1)
i (t 0)
+
(t 0)
X ..
X ..
( t1)
X
X
ij ( t 1)
ij ( t 0 )
X
X
i (t 0)
i ( t1)
dimana :
a
= komponen share
X..
= tahun akhir
t0
= tahun awal
Keterangan
(*)
21
maka
jumlah
responden
harus
ditambah
hingga
terdapat
Tujuan
Metode Analisis
1. Skalogram
1. LQ
Teridentifikasikannya
sektor/komoditas unggulan komparatif
kawasan agropolitan
2. SSA
Teridentifikasikannya tingkat
kompetitif sektor/komoditas unggulan
di masing-masing kecamatan
Teridentifikasikannya kapasitas
pelayanan pasar berdasarkan omset
pasar di wilayah tersebut
Hasil Wawancara
Analisis Sektor/Komoditas
Unggulan Kawasan
24
A N A L IS IS S T R U K T U R T A T A R U A N G
K A W A S A N A G R O P O L IT A N
A n a lis is H ir a r k i P u s a t P u s a t P e la y a n a n
A n a lis is S e k t o r /K o m o d it a s
U n g g u la n K a w a s a n
A n a lis is P o la A lir a n
T a t a n ia g a K o m o d it a s
U n g g u la n K a w a s a n
S u rv e y P a s a r/
K o m o d it a s y g
D ip e r d a g a n g k a n
S k a lo g r a m
J u m la h &
K e p a d a ta n
Penduduk
LQ
P e rk e m b a n g a n
W ila y a h
SSA
S e k to r /
K o m o d it a s
U n g g u la n
P e r k ir a a n O m s e t
Pasar
P e n e n tu a n P u s a t
Pasar
M e n g e ta h u i S tru k tu r T a ta R u a n g
K a w a s a n A g r o p o lit a n C iw id e y
J a lu r T a t a n ia g a
K o m o d it a s U n g g u la n