Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Definisi :
Luka bakar
(combustio, burn)
merupakan kerusakan
jaringan tubuh
terutama kulit yang
disebabkan karena
trauma panas, listrik,
kimia,radiasi, petir
serta suhu dingin yang
ekstrim.
2
Etiologi
Kontak langsung
-
Air panas
Uap panas
Benda panas/besi pijar
Api
Bahan kimia (air keras, asam sulfat pekat dll)
Listrik dan halilintar
trauma
TRAUMA INHALASI.
Masalah :
- Pada luka bakar daerah wajah disertai bulu hidung terbakar bisa
dipastikan adanya trauma inhalasi yang menyebabkan distress
pernafasan
sumbatan total.
24 jam pertama
angka
kematian tinggi.
Tindakan :
- Airway manajement.
- Observasi fungsi napas dan hemodinamik.
- Ventilasi supportif bila diperlukan.
TRACHEOSTOMI
DISARANKAN
DILAKUKAN SEJAK DINI
10
11
12
13
GANGGUAN MEKANISME
BERNAFAS
Luka bakar bagian dada yang circle
mengganggu ekspansi paru
volume inspirasi menurun
oksigen
ke sistemik
Gangguan ekspansi juga bisa
disebabkan oleh Fr tulang-tulang iga
14
GANGGUAN SIRKULASI
Masalah:
Cedera termis
gangguan permeabilitas
kapiler
sel-sel epitel tunika intima membulat
pembesaran jarak interseluler
plasma,
cairan, elektrolit keruang intersitiel
cairan ke
intersitiel
transport oksigen ke jaringan
gangguan perfusi ( Syok )
15
17
18
TEK.HIDROSTATIK
KAPILER CIDERA
RESPONS STRESS
PERMEABILITAS
KAPILER
EPINEFRIN &
NOREPINEFRIN
VASOKONSTRIKSI
SELEKTIF
TAHANAN PERIFER
EDEMA LUKA
AFTERLOAD
JANTUNG
VASCULER HP
MELEBIHI COP
VOL.DARAH YG
BERSIRKULASI
CURAH JANTUNG
EDEMA UMUM
19
Splangnikus
(hati dan saluran cerna )
Cerebral / otak
Ginjal
Disrupsi mukosa
saluran cerna
Gangguan
autoregulasi
Iskemi
Tubulus
ginjal
Fungsi barrier
menurun
Penurunan
fungsi
Necroses
Tubulus
ginjal
Peningkatan
Trnslokasi
bakteri
Ensefalopati
Jantung
Paru
Iskemia
miokard
Penurunan
difusi
Pemecahan
Glikoprotein
Di otot
Penurunan
Kerja
jantung
ARDS
Peningkatan
produksi NO
(Nitrit Oxyde)
Gagal
ginjal
akut
Gagal
jantung
Infeksi sistemik
Modulator
sepsis
Sepsis
Systemic Inflammantory
Response Syndrome /
SIRS
Sirkulasi
Dikulit
menurun
Fungsi barrier
menurun
Penurunan
imun
Mudah
Infeksi
Kematian
20
STRESS ULCER
PADA LUKA BAKAR
65% LB dg luas >35% mengalami erosi usus
dan 74% berkembang menjadi stress ulcer.
Trauma LB
stress
faktor agresi dan
faktor defensi
Faktor defens yang menurun : ggn epitel, prod
musin , ggn microsirkulasi.
Rangsang syaraf parasimpati akibat LB
( asam lambung , pepsin )
Iskemia mukosa usus akibat ggn sirkulasi
fungsi barier mukosa
translokasi bakteri.
Pemberian Nutrisi Enteral Dini lebih baik dari
pada memuasakan
Obat yang digunakan : H2 reseptor, antasid,
Inhibice H-katpase, surklafat.
21
Jaringan yg
terkena
Karakteristik
Nyeri
Penyembuhan
Derajat I
(Parsialsupervisial)
Epitel
minimal,
epidermis
Kering, tdk
ada lepuh,
merah
muda,pucat
Sangat nyeri
5-10 hari
Derajat II
(Parsial-Dangkal)
Epidermis,
Minimal
dermis
Lembab,merah
muda,
lepuh,pucat
Nyeri pada
ujung saraf
yang tidak
mati
Sekitar 21 hari
Derajat II
(Parsial-ermal
Dalam)
Seluruh
epidermis,
sebagian
dermis
Kering,
pucat,berlilin
Nyeri pada
ujung saraf
yang tidak
mati
Lama
Derajat III
(Seluruh lapisan)
Seluruh
epidermis,
dermis,
lapisan
dalamnya:
sub
kutan,otot,
tulang
Kasar,
avaskuler,kuni
ng pucat s/d
coklat hangus
Sedikit nyeri
s/d tidak
terasa nyeri
Tidak
beregenerasi
sendiri,
memerlukan
pencangkokkan
22
23
LB II
a.
-
LB II dangkal
Kerusakan mengenai
bagian superfisial
dermis
Apendises (folikel
rambut,kelenjar
keringat, kelenjar
sebacea) utuh
Penyembuhan
spontan 10-14 hari
24
b. LB II dalam
- Kerusakan hampir
mengenai hampir
seluruh permukaan
dermis
- Tidak ada bulla karena
kerusakan lebih dalam
- Apendises kulit
sebagian masih utuh
- Penyembuhan lama,
biasanya lebih dari 1
bulan
25
LB III
- Kerusakan kulit lebih
dalam (dermis, sub
cutis, fascia, tulang)
- Apendises rusak
- Berwarna abu-abu
sampai hitam
- Terletak lebih rendah
dari kulit sekitar
- Tidak nyeri karena
ujung saraf rusak
- Penyembuhan lama
karena tidak ada proses
epitelisasi
26
Fase akut
Disebut fase syok
Bersifat life threatening
Ancaman ABC
Observasi ketat
Lakukan resusitasi
GAngguan yang terjadi berdampak sistemik
27
28
c. Fase lanjut
-
29
30
Perubahan patologik
sistemik
Tergantung dari luas luka dan kedalaman
luka
> 25 % TBSA berefek sistemik
31
1. Cardiovasculer
Segera setelah tjd LB
dilepaskanlah substansi
vasoaktive
Peningkatan permeabilitas
capiler
Plasma bocor:
-Oedema
-Hematocrit meningkat
-Relative hipovolemia
-Penurunan cardiac output
-Disorientasi
-Gelisah
-Takicardia
-Oliguria
-Ileus
-Tachipnoe
32
2. Renal
Dimulai dari shunt blood dan penurunan GFR
Oliguria
GGA, GGK
Hipoksi ginjal
Renin angiotensin dilepas
Merangsang dilepasnya ADH,
cortisol, Glukagon, ACTH
Stimulasi sistem
parasimpatik
33
3. GI Track
Penurunan perfusi GI
Degenerasi hepar dan SCBA
Gangguan Detoks
Gangguan metabolisme
Hiperglikemia
Gangguan sintesis
Iskhemia, atropi
-Perdarahan
-Gangguan motilitas
-Translokasi bakteri
34
3. Sistem immune
LB> 25 % TBSA
Depressed immune fungtion
-
Immunoglob.
Lymphosit Activite
Complement Activite
Neutrophile & macrophage
Resiko infeksi
35
4. Sistem respirasi
a.Cidera inhalasi
Perubahan mukosa saluran nafas akibat terpapar
suatu iritan dan menimbulkan gejala distress nafas
Mekanisme:
Menghirup asap panas, Toxic fume Mukosa mjd
erythema, oedema, ulserasi, hipersekresi
Inflamasi akut Disrupsi & maserasi epitel
bercampur fibrin & sekret obstruksi distress
nafas
36
Cidera inhalasi
37
b. Keracunan CO
Menghirup CO >>>
c. Cidera pulmonal
Peningkatan permeabilitas kapiler
Oedema
d.
Gangguan ekspansi
Gangguan O2 Exchange
Hipoksia
40
5. Nervus
Luka Bakar
Trauma neuro
Gang. Fungsi cerebral
Inhalasi injuri
Gangguan kesadaran
Gangguan fungsi gerak
41
6. Metabolik
Luka Bakar
pencegahan
43
44
2. Hindari terjadinya
kontraktur
- Pasang perban
tekan dan bidai
- Elevasi daerah
oedema
- Kolaborasi
corticosteroid
cream
- Penggunaan
lembar silicone
45
3. Mengurangi
Hipo/hiperpigmentasi
< iritasi
< baju serat
kaku
Hindari UV
Medika mentosa
(vit A,C,D)
46
Pertolongan ditempat
kejadian
Mematikan api
Mendinginkan luka
Melepas benda
penghalang
Menutup luka
Irigasi LB
Tindakan ABC
47
Perawatan umum
Airway
Head to Toe
Breathing
Intake output
Circulation
Paint control
Defisit
Isolation
Expose
Bowel
Freezing
Wound care
Vital sign
mobilisation
History
48
b. Dengan syok
Tidak berpedoman pada dasar
formula tetapi pada kondisi klien.
Utk mengatasi syok: cairan yang
hilang X 3, diberikan < 8 Jam,
terbaik 1-2 Jam
Bila syok teratasi pemberian cairan
selanjutnya mengacu pada formula
yang ada.
50
Diagnosa keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
51
52