Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TESIS
Oleh :
SUBRANTO
L.4A.004.061
DAFTAR ISI :
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAKSI
II
HALAMAN PERTUNJUKAN
III
KATA PENGANTAR
IV
DAFTAR ISI
DAFTAR LABEL
VI
DAFTAR GAMBAR
VII
VIII
DAFTAR LAMPIRAN
IX
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
`
I-1
I-2
I-4
I-5
I-6
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
II-1
II-2
II-3
II-4
2.6. Beton
II-7
II-11
II-11
II-15
II-16
II-17
II-20
II-21
II-24
BAB IV
3.1. Pendahuluan
III-1
III-2
III-2
III-7
IV-1
IV-1
IV-6
IV-11
IV-16
IV-21
V-1
5.2. Saran
V-2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
XI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pendahuluan
Beton bertulang adalah material komposit yang terdiri dari dua bahan dasar yaitu
beton danbaja tulangan yang mempunyai karakteristik sangat berbeda. Beton
seperti diketahui sangat baik dalam menahan desak atautekan tapi sangat lemah
dalan menahan tarik, sementara baja sama kuatnya dalam menahan tarik atau
tekan akan tetapi karemna bentuk prodfil baja biasanya mempunyai inersia lebih
rendah dari beton mengakibatkan material ini mudah mengalami tekuk (blucking )
dalam kondisi tekan. Hal itiu yang mendasaripemakaian material kompositbeton
bertulang.
Beton yang mengalami tegangan tarik lebih besar dari tegangan tekan maka akan
mengalami retak, kelemahan ini akan sangat mempengaruhi respon struktur
beton. Selain faktor retak nonlinieritas beton bertulang juga dipengaruguhi oleh
bond slip antara tulangan dengan beton, plastilitas tulangan, daerah tulangan
beto, dan pengaruh waktu seperti rangkak, susut,suhu pengeringan, serta load
history. Untuk mendapatkan hasil analisa yang dapat mewakili perilaku struktur
beton bertulang secara baik pengaruh retak beton pada pada beton tidak dapat
diabaikan. Mekanisme lekatan antara tulangan dan beton menjadi permasalahan
yang perlu ditinjau, karena aksi komposit bekerja berdasarkan gaya lekatan
diantara keduanya.
kurva yang terbentuk sebelum mencapai regangan retak (cr) berupa hubungan
linier dengan persamaan sebagai berikut :
fc1 =Ec1 x 1
untuk regangan yang lebih besar dari regangan retak (cr)
dimana
II-5