Você está na página 1de 54

Peranan Gizi bagi

Pertumbuhan
Nico A
081.0211.036

Zat gizi adalah ikatan kimia yang


diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu menghasilkan energi,
membangun dan memelihara jaringan
serta mengatur proses-proses kehidupan.
Konsep-konsep yang baru ditemukan akhirakhir ini antara lain adalah pengaruh
keturunan terhadap kebutuhan gizi,
pengaruh gizi terhadap perkembangan
otak dan perilaku, kemampuan bekerja
dan produktivitas serta daya tahan tubuh.

Bila dikelompokkan, ada 3 fungsi zat gizi dalam tubuh :


Memberi energi
Misalnya karbohidrat, lemak dan protein. Termasuk
ikatan organik yang mengandung karbon.

Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh


Misalnya protein, mineral dan air yang merupakan
penyusun jaringan tubuh.
Mengatur proses tubuh
Protein, mineral, air, dan vitamin. Mengatur
keseimbangan air, sebagai buffer dan membentuk
antibodi.

Gangguan gizi dapat disebabkan oleh


faktor primer maupun sekunder.
primer contohnya susunan makanan yang
salah (kuantitas dan kualitas), kurangnya
penyediaan pangan, kemiskinan,
ketidaktahuan, kebiasaan yang salah, dsb.
Faktor sekunder meliputi faktor yang
menyebabkan zat-zat gizi tidak sampai di
sel-sel tubuh setelah makanan di
konsumsi, misalnya gangguan pencernaan,
kelainan struktur saluran cerna, enzim,
parasit, obat, dsb.
Almatsier, Sunita. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :
Gramedia. 3-12

karbohidrat
Terdiri atas unsur unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen. Rumus : CnH2nOn. hanya heksosa, pentosa dan
polimernya yang berperan penting dalam ilmu gizi.
Pencernaan karbohidrat :
di mulut, enzim amilase menghidrolisis pati atau amilum
dalam jumlah sedikit
usus halus, enzim amilase dari pankreas mencerna pati
menjadi dekstrin dan maltosa, enzim disakaridase dari sel-sel
mukosa usus halus (maltase, sukrase, laktase), kemudian di
absorbsi ke vena porta
dalam waktu 1-4 jam setelah makan, pati nonkarbohidrat
dan sisa pencernaan masuk usus besar dan difermentasikan
menghasilkan CO2, hidrogen, metan, asam asetat, dll.

Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau


serealia, umbi (singkong, talas), kacang dan
gula. Hasil olahan berupa mie, roti, tepung,
sirup, dll. WHO (1990) menganjurkan agar
55-75% konsumsi energi total berasal dari
karbohidrat kompleks.
Fungsi karbohidrat
Sumber energi, penghemat protein, pemberi
rasa manis, metabolisme lemak dan
pengeluaran feses (memberi bentuk feses).

Almatsier, Sunita. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :


Gramedia. 28-47

Lipid
Asam lemak merupakan asam organik
yang terdiri dari rantai hidrokarbon
lurus yang memiliki gugus karboksil
COOH dan gugus metil CH3. Dibedakan
berdasarkan jumlah karbon yang
dimilikinya, pendek (6), sedang (812), panjang (14-18) terdapat pada
hewani dan minyak nabati, dan sangat
panjang (>20) pada minyak ikan.

Asam lemak yang mengikat


hidrogen yang dapat diikatnya
disebut asam lemak jenuh misalnya
pada lipid hewani, bila mengandung
satu atau lebih ikatan rangkap
disebut asam lemak tidak jenuh
misalnya pada minyak zaitun,
minyak jagung.

Tubuh membentuk 4 jenis lipoprotein yaitu:


Kilomikron (lipoprotein yang mengangkut lipida
dari saluran cerna ke dalam tubuh)
Very low density lipoprotein (lipoprotein yang
berasal dari lipida yang dicerna dalam hati,
berfungsi untuk mengikat kolesterol dalam
sirkulasi darah)
Low density lipoprotein (terdiri atas kolesterol
bersirkulasi dalam tubuh dan dibawa ke sel-sel
otot, lemak dan sel-sel lain)
High density lipoprotein (mengambil kolesterol
dan fosfolipida dalam aliran darah ke hati,
dihasilkan di hati dan usus halus)

Pencernaan lipid :
mulut (mengunyah)
lambung (lipase lambung
menghidrolisis lipid dalam jumlah
terbatas)
usus halus (empedu mengemulsi
lemak, lipase menghidrolisisnya
menjadi digliserida, monogliserida,
gliserol dan asam lemak)

sumber lemak antara lain minyak nabati,


kacang-kacangan, daging, susu, kuning
telur. Kebutuhan anjuran WHO (1990)
sebesar 15-30% kebutuhan energi total.
Fungsi lemak adalah sebagai sumber
energi, pelindung organ tubuh,
pembentukan sel, sumber asam lemak
esensial, alat angkut vitamin larut lemak,
menghemat protein, memberi rasa
kenyang dan kelezatan, dan memelihara
suhu tubuh.
Almatsier, Sunita. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia.
51-74

Protein
Protein tersusun atas rantai-rantai
panjang asam amino yang terikat
satu sama lain dalam ikatan peptida.
Terdiri atas unsur-unsur C, H, O dan N
(unsur utama).
dibagi atas asam amino esensial
dan non-esensial

Asam amino esensial tidak dapat


disintesis tubuh (harus ada dalam
makanan), tubuh mampu menyintesis
asam amino non-esensial.
Asam amino non-esensial dapat
disintesis melalui aminase reduktif asam
keton atau melalui transaminase,
sedangkan asam amino non-esensial
bersyarat dapat disintesis dalam tubuh
bila terdapat prekursor dalam jumlah
cukup dalam tubuh.

Asam amino esensial


Leusin, isoleusin, valin, triptofan,
fenilalanin, metionin, treonin, lisin,
histidin
Asam amino non-esensial
bersyarat
Prolin, serin, arginin, tirosin,sistein,
trionin, glisin
Asam amino non-esensial
Glutamat, alanin, aspartat, glutamin

Mutu protein bergantung pada jenis dan


proporsi asam amino yang dikandungnya.
Disebut bernilai tinggi apabila
mengandung semua asam amino esensial
dalam jumlah yang cukup bagi tubuh,
misalnya protein hewani, telur, susu, ikan,
daging,(kecuali gelatin).
Selain itu sumber protein dapat diperoleh
dari kacang-kacangan, beras dan jagung.

Pencernaan protein :
lambung, HCl mendenaturasi ikatan
peptida, mengubah bentuk inaktif
(pepsinogen) menjadi bentuk aktif (pepsin)
membentuk campuran polipeptida,
proteose dan pepton
usus halus, enzim protease, tripsin dan
enterokinase memecah polipeptida
menjadi dipeptida, tripeptida dan asam
amino (diserap). Enzim dipeptidase dan
tripeptidase mengubah peptida menjadi
asam amino bebas.

Fungsi asam amino


Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan
(contohnya kolagen yang merupakan protein
utama otot), pembentukan hormon (tiroid,
insulin, apinefrin), prekursor niasin, antibodi,
dll.

Kekurangan protein
Kekurangan protein murni dalam stadium
berat dapat menyebabkan kwashiorkor pada
balita, bila disertai dengan kekurangan energi
disebut marasmus.
Almatsier, Sunita. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :
Gramedia. 77-104

Vitamin
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks
yang dibutuhkan dalam jumlah sangat
kecil dan umumnya tidak dapat
dibentuk dalam tubuh, vita (dibutuhkan
untuk hidup) dan amine (nitrogen).
Dibedakan menjadi vitamin larut lemak
(A,D,E,K) dan vitamin larut air (B, C)

Fungsi vitamin
Berperan dalam beberapa tahap
reaksi metabolisme energi,
pertumbuhan dan pemeliharaan
tubuh, dan sebagai koenzim atau
bagian enzim.
Almatsier, Sunita. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :
Gramedia. 151-153

Vitamin A
Merupakan nama generik yang menyatakan
semua retinoid dan prekursor / karotenoid
yang memiliki aktivitas sebagai retinol.
Fungsi : esensial untuk pemeliharaan
kesehatan dan kelangsungan hidup,
membentuk rodopsin yang diperlukan dalam
adaptasi mata (terang-gelap), diferensiasi
sel, sintesis protein, pertumbuhan tulang
dan perkembangan janin.

Kekurangan : buta senja, kelainan mata seperti


atrofi kelenjar mata, xerosis konjungtiva (ringan),
xerosis kornea (sedang),dan keratomalasia
(berat). Kekebalan tubuh menurun, kulit kering
dan kasar, pertumbuhan tulang terhambat
Kelebihan : sakit kepala, pusing, rambut rontok,
anoreksia, pada wanita menstruasi dapat
terhenti
Sumber : hati, kuning telur, susu, sayuran hijau,
daun singkong dan wortel serta buah bewarna
kuning-jingga (mangga, jeruk)

Vitamin D
Merupakan nama generik dari molekul
ergokarsiferol (D2) dan kolekalsiferol (D3,
dibentuk dalam kulit oleh sinar
ultraviolet), diabsorbsi dalam usus halus
bersama lipid, dingkut oleh D-plasma
binding protein (DBP) dan disimpan di
hati, kulit, otak, tulang dan jaringan lain.

Fungsi : membantu pembentukan


dan pemeliharaan tulang dengan
mengatur kalsium dan fosfor agar
mengendap pada proses pengerasan
tulang.

Kekurangan : kelainan tulang


riketsia (anak-anak) dan
osteoporosis, osteomalasia (dewasa).
Kelebihan : keracunan, kalsifikasi
berlebih pada tulang, diare, kurang
nafsu makan.

Sumber : susu dan produknya, telur

Vitamin E (tokoferol)
Vitamin E tidak berbau dan berwarna,
sedangkan vitamin E sintetik berwarna kuning
coklat. Tidak dapat disintesis dalam tubuh, 4
jenis tokoferol yang penting adalah alfa-,
beta-, gama-, deltatokoferol dan tokotreinol.
Fungsi : karakteristik kimianya berperan
sebagai antioksidan, mecegah keguguran dan
sterilitas, sintesis DNA, fungsi struktural
membran sel, dll

Kekurangan: biasanya jarang terjadi karena


vitamin E terdapat luas dalam makanan,
kekurangan dapat terjadi akibat gangguan
absorbsi lemak. Gejalanya hemolisis
eritrosit, gangguan penglihatan dan
sindroma neurologik.
Kelebihan : keracunan (tidak parah)

Sumber : jagung, kedelaim kelapa sawit,


serelia, sayuran, daging, susu

Vitamin K
Terdiri atas cincin 2metilnaftakinon dengan rantai
samping pada posisi 3, terdapat
dalam 2 bentuk yaitu vitamin K1
(filokinon) dan vitamin K2
(metakinon). Metakinon disintesis
oleh bakteri dalam saluran cerna.
Fungsi : kofaktor enzim, pembekuan
darah, pembentukan tulang

Kekurangan vitamin K menyebabkan


darah sukar menggumpal,
sedangkan kelebihannya
menyebabkan hemolisis sel darah
merah, sakit kuning (jaundice) dan
kerusakan otak.
Sumber vitamin K adalah susu dan
produknya, daging, hati, jagung, roti,
dll

Vitamin C
Asam askorbat adalah suatu
turunan heksosa dan diklasifikasikan
sebagai karbohidrat (monosakarida),
dapat disintesis dari D-glukosa dan
D-galaktosa. Di alam, vitamin C
terdapat dalam 2 bentuk yaitu Lasam askorbat dan Ldehidroaskorbat.

Mudah di absorbsi secara aktif dan


mungkin pula secara difusi lalu
masuk ke peredaran darah melalui
vena porta. Berfungsi sebagai
koenzim atau kofaktor, antioksidan,
sintesis kolagen, absorbsi kalsium,
mencegah infeksi, dll

Kekurangan vitamin C
menyebabkan rasa lelah, kejang otot,
sakit persendian, skorbut, kulit kering
dan kasar dan rontok rambut.
Kelebihannya dapat menyebabkan
batu ginjal.
Sumber daun singkong, daun katuk,
sawi, buah-buahan (jeruk, pepaya,
tomat)

Niasin
Merupakan istilah generik asam nikotinat
dan turunan alaminya nikotinamida (niasin
amida).
Berfungsi sebagai kofaktor nikotinamida
adenin dinukleotida (NAD) dan
nikotinamida dinukleotida fosfat (NADP)
yang terdapat dalam sel dan terlibat dalam
glikolisis, metabolisme asam lemak, dan
detoksifikasi

Sumber niasin adalah hati, ginjal,


ikan, daging, dan kacang tanah
Kekurangan niasin menyebabkan
otot melemah, anoreksia, gangguan
pencernaan, pelagra, demensia,
diare

Mineral
Mineral esensial adalah mineral
yang dibutuhkan oleh makhluk hidup
untuk proses fisiologis, dan dibagi ke
dalam dua kelompok yaitu mineral
makro dan mineral mikro.

Mineral makro dibutuhkan tubuh


dalam jumlah besar, yang terdiri atas
kalsium, klorin, magnesium, kalium,
fosforus, natrium, dan sulfur. Mineral
mikro diperlukan tubuh dalam jumlah
kecil, seperti kobalt, tembaga, iodin,
besi, mangan, selenium, dan seng.
Kekurangan dapat menyebabkan
penyakit. Sebaliknya pemberian
mineral esensial yang berlebihan

Berdasarkan kegunaannya dalam


aktivitas kehidupan, mineral (logam)
dibagi menjadi dua golongan, yaitu
mineral logam esensial dan
nonesensial. Logam esensial
diperlukan dalam proses fisiologis
tubuh, sehingga logam golongan ini
merupakan unsur nutrisi penting
yang jika kekurangan.

Tembaga (Cu) merupakan mineral


mikro karena keberadaannya dalam
tubuh sedikit namun diperlukan
dalam proses fisiologis. Di alam, Cu
ditemukan dalam bentuk senyawa
sulfida (CuS).

Walaupun dibutuhkan tubuh dalam


jumlah sedikit, bila kelebihan dapat
mengganggu kesehatan atau
mengakibatkan keracunan. Namun
bila terjadi kekurangan Cu dalam
dapat menyebabkan anemia yang
merupakan gejala umum,
pertumbuhan terhambat, kerusakan
tulang, depigmentasi rambut dan
bulu.

Besi (Fe) merupakan mineral


makro dalam kerak bumi, tetapi
dalam sistem biologi tubuh
merupakan mineral mikro. Pada
hewan, manusia, dan tanaman, Fe
termasuk logam esensial, bersifat
kurang stabil, dan secara perlahan
berubah menjadi ferro (Fe II) atau
ferri (Fe III).

Kandungan Fe dalam tubuh


bervariasi, bergantung pada status
kesehatan, nutrisi, umur, jenis
kelamin, dan spesies Besi dalam
tubuh berasal dari tiga sumber, yaitu
hasil perusakan sel-sel darah merah
(hemolisis), dari penyimpanan di
dalam tubuh, dan hasil penyerapan
pada saluran pencernaan

Dari ketiga sumber tersebut, Fe


hasil hemolisis merupakan sumber
utama. Bentuk-bentuk senyawa yang
ada ialah senyawa heme
(hemoglobin, mioglobin, enzim
heme) dan poliporfirin (tranfirin,
ferritin, dan hemosiderin). Sebagian
besar Fe disimpan dalam hati, limpa,
dan sumsum tulang

Iodin (I) diperlukan tubuh untuk


membentuk tiroksin, suatu hormon
dalam kelenjar tiroid. Tiroksin
merupakan hormon utama yang
dikeluarkan oleh kelenjar tiroid. Setiap
molekul tiroksin mengandung empat
atom iodin. Sebagian besar iodin
diserap melalui usus halus, dan sebagian
kecil langsung masuk ke dalam saluran
darah melalui dinding lambung.

Lebih dari setengah iodin dalam


tubuh terdapat pada kelenjar tiroid.
Meskipun sebagian besar iodin tubuh
terdapat kelenjar tiroid, iodin juga
ditemukan dalam kelenjar ludah,
lambung, usus halus, kulit, rambut,
kelenjar susu, plasenta, dan ovarium.

Seng (Zn) ditemukan hampir


dalam seluruh jaringan tubuh. Seng
lebih banyak terakumulasi dalam
tulang dibanding dalam hati yang
merupakan organ utama penyimpan
mineral mikro.

Seng
Jumlah terbanyak terdapat dalam
jaringan epidermal (kulit, rambut,
dan bulu), dan sedikit dalam tulang,
otot, darah, dan enzim Seng
merupakan komponen penting dalam
enzim, seperti karbonik-anhidrase
dalam sel darah merah serta
karboksi peptidase dan
dehidrogenase dalam hati.

Pola pangan di Indonesia


Pola pangan di Indonesia masih
mengandalkan makanan pokok berupa beras,
jagung, umbi-umbian dan sagu, bergantung
pada daerahnya.
Pola beras di sumatera (kecuali lampung),
jawa barat, kalimantan dan NTB
Pola beras-jagung di jawa tengah, sulawesi
utara, sulawesi selatan dan timor timur
Pola beras umbi-umbian di irian jaya
pola lainnya

Pola menu 4 sehat 5 sempurna :


makanan pokok
sumber energi dan memberi rasa kenyang
beras, jagung, singkong, serta produk olahannya
lauk
memberi rasa enak
hewani (daging, ayam, ikan dan kerang) dan nabati
(kacang-kacangan dan olahannya)
sayur
memberi rasa segar dan membantu menelan (berkuah)
buah
susu

kombinasi makanan yang terdiri


dari 4 jenis ini dapat memberikan zat
gizi yang dibutuhkan tubuh untuk
pertumbuhan yang optimal.PUGS
(pedoman umum gizi seimbang): 1
sumber energi 2 sumber zat
pembangun 3 sumber pengatur.

Angka Kecukupan Gizi (AKG)


Digunakan sebagai standar guna mencapai
status gizi optimal bagi penduduk.
Didasarkan pada berat badan, umur, gender
dan aktivitas fisik.
Kebutuhan untuk bayi dan anak merupakan
kebutuhan zat gizi yang memungkinkan
untuk pertumbuhan dan perkembangan,
sedangkan pada orang dewasa untuk
pemeliharaan kesehatan.

Cara penetapan AKG :


1. menetapkan berat badan patokan
(Indonesia, WHO, Amerika)
2. menggunakan angka rujukan / tabel
berdasarkan kriteria

Ibu hamil dan menyusui membutuhkan


zat gizi yang lebih tinggi daripada
konsumsi hariannya

25 Maret 2009. [online]. tersedia : www.pustaka-deptan.go.id


Almatsier, Sunita. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia.

Você também pode gostar