Você está na página 1de 8

Buat yang tertarik diet mayo, mungkin beberapa kiat di bawah ini bisa diperhatikan dan

dipraktikkan ya. Ingat, ini semua berdasarkan pengalaman pribadi saya. Jadi tiap-tiap orang
mungkin akan mengalami hal yang berbeda, oke?

Preparation is the key


Beberapa hari sebelum hari H, saya mulai riset di internet tentang menu makanan tanpa
garam. Lalu saya menyusun timetable apa-apa saja yang akan saya masak selama 13 hari itu.

<img class="aligncenter wp-image-40411" alt="menu1"


src="http://imgcdn.mommiesdaily.com/2014/04/menu1.jpg" width="651" height="348" />

<img class="aligncenter size-large wp-image-40412" alt="menu2"


src="http://imgcdn.mommiesdaily.com/2014/04/menu2.jpg" width="640" height="472" />

<img class="aligncenter size-large wp-image-40413" alt="menu3"


src="http://imgcdn.mommiesdaily.com/2014/04/menu3.jpg" width="640" height="277" />

Sehari sebelum diet dimulai, saya berbelanja ke supermarket dan pasar, untuk membuat stok
ayam, daging, telur, sayur, buah dan bumbu-bumbu. Sehingga saya tidak perlu repot bolakbalik ke pasar/supermarket untuk membeli bahan. Apalagi, diet ini kan hanya 13 hari. Jadi
harusnya sih, mempersiapkan menu dan bahan-bahannya nggak akan terlalu sulit ya.

Buatlah stok makanan


Saya terbiasa memasak sekaligus 2 porsi untuk jenis makanan daging dan ayam. Jadi, lumayan
ya, hemat tenaga dan gas. Kenapa hanya dua porsi? Supaya nggak bosan. Kalo memasak
sekaligus 4 porsi, misalnya, kayaknya bakal bosan banget deh makan 4 kali menu yang sama
dalam rentang 13 hari. Jadi 1 porsi untuk langsung dimakan, 1 porsi lagi disimpan dalam
freezer.

Be creative
Meski saya sudah bikin riset menu dan menyiapkan bahan-bahan, saya tetap saja kecolongan
beberapa kali. Misalnya, mau masak Soto Bandung, eh ternyata nggak punya jahe dan serai. Di
last minute, saya banting setir memasak dengan bahan-bahan yang ada, eh ternyata enak lho!
Exceed expectation banget deh :)
Terus, nggak usah terlalu berpatokan pada juklak 100%. Untuk guideline makanan sih oke, tapi
metode memasak kan bisa divariasikan. Saya juga menggunakan sedikit minyak untuk tumis
atau menggoreng, tapi saya memilih olive oil dan coconut oil yang sehat. Oh ya, wajan
antilengket adalah penyelamat sejati karena kita bisa menggoreng/menumis tanpa
menggunakan minyak.
Untuk sarapan pun, saya tidak mengikuti juklak diet mayo. Saya terbiasa makan buah untuk
sarapan dan tidak suka minum kopi maupun teh. Jadi saya pun melanjutkan kebiasaan itu
selama diet. Alhamdulillah lancar. Dan masalah sembelit yang katanya sering dialami peserta
diet mayo, tidak saya alami tuh.

Jangan pelit bumbu


Untuk menutupi rasa hambar karena masakan tidak menggunakan garam dan gula, saya royal
sekali menggunakan bumbu. Bawang-bawangan, ketumbar, cabe bubuk, lada, paprika, jahe,
daun salam, jeruk nipis, pokoknya semua saya pakai. Tentunya sesuai dengan jenis
masakannya ya.

Sesuaikan juga bumbu-bumbu dengan selera Mommies. Saya kan lebih suka masakan yang
pedas dan sedikit asam, jadi saya banyak menggunakan cabe dan jeruk nipis. Bahkan saya
membuat dabu-dabu dan saus salsa sendiri yang pedas, asam dan segar. Lumayan untuk
teman makan sehari-hari.

Banyak minum air putih


Ini sudah ditulis dalam juklaknya ya. Tapi menurut saya memang penting banget sih. Sebab,
diet mayo alias diet tanpa garam ini membuat kita mudah berkeringat dan buang air kecil.
Seperti diketahui, garam adalah zat yang mengikat air dan lemak. Selama 13 hari makan menu
tanpa garam, air di dalam tubuh pun cepat luruh. Jadi no wonder kita harus minum banyak
supaya tidak cepat dehidrasi.

<img class="aligncenter wp-image-40418" alt="menu"


src="http://imgcdn.mommiesdaily.com/2014/04/menu.jpg" width="655" height="491" />

Ayam Goreng
Bahan:
2 buah paha ayam (lebih enak paha ayam karena lebih juicy. Dada ayam rasanya hambar
banget kalo dimasak tanpa garam)
5 siung bawang merah, iris halus
3 siung bawang putih, iris halus
1 sdm ketumbar bubuk
1sdt kunyit bubuk
lada dan cabe bubuk sesuai selera
Cara membuat:
Buang kulit dan lemak ayam, cuci hingga bersih.
Masukkan ayam dan bumbu-bumbu ke dalam wajan. Beri air sedikit, ungkep selama 15 menit
hingga empuk.
Panggang ayam hingga matang. Lebih enak disajikan dengan sambal dabu-dabu.
Sambal Dabu-dabu
Bahan:
1 buah tomat, buang bijinya, potong kotak-kotak
5 siung bawang merah, iris halus

5 buah cabe rawit (atau lebih), iris-iris


3 buah cabe keriting, iris-iris
2 buah jeruk nipis, ambil airnya.
Cara membuat:
Campur semua bahan, diamkan selama beberapa saat sebelum disajikan.
Oven baked beef with onion and garlic
Bahan:
300 gram daging sapi, iris tipis memanjang (lebih enak pakai haas dalam ya)
1sdm unsalted butter
1 buah bawang Bombay ukuran kecil, iris-iris memanjang
2 siung bawang putih, iris halus
lada dan cabe bubuk secukupnya
Cara membuat:
Campur semua bahan dan letakkan di dalam pinggan tahan panas,
Panggang hingga panas, kira-kira sekitar 40 menit. Kalo pake haas dalam, hanya 20 menit udah
matang kok.
Telur Balado
Bahan:
2 buah telur, rebus dan kupas kulitnya

4 siung bawang merah


3 siung bawang putih
3 buah cabai rawit/merah (atau lebih)
1 buah tomat
1 buah jeruk nipis
1 buah serai, ambil putihnya, geprek
2 lembar daun salam
1cm lengkuas, geprek
1 sdt olive oil
Cara membuat:
Haluskan duo bawang, cabe, dan tomat. (pakai blender aja lah supaya simple)
Tumis bumbu halus, serai, daun salam dan lengkuas hingga wangi. Masukkan air jeruk nipis.
Masukkan telur rebus, aduk-aduk dan diamkan beberapa saat. Angkat dan sajikan.

Você também pode gostar