Você está na página 1de 5

Nama: Ajeng Tita Nawangsari

NIM: 041424253003
Tugas Auditing

Audit PT ERATEX Djaya untuk Tahun pelaporan 2013


Audit Siklus Penjualan
A. Profil perusahaan
PT Eratex Djaya bergerak dalam industri tekstil yang terpadu meliputi bidang pemintalan,
penenunan, pewarnaan, penyelesaian pencetakan motif, False twisting rajut, pembuatan pakaian
jadi serta menjual produknya baik dalam pasar domestik maupun internasional.
B. Program Audit siklus Penjualan
Siklus penjulan ini mencakup:
-

Penjualan Secara kredit


Penjulan secara Tunai

Akun yang diliputi siklus penjualan:


-

Balance sheet account: Piutang Usaha untuk penjualan secara kredit dan kas untuk
penjualan secara tunai
Statement of Income Account: Pendapatan

Tujuan Audit Siklus Penjualan:


No
1

Asersi Manajemen
Keterjadian (Occurance)

Tujuan Audit Umum


Keterjadian (Occurance)

Kelengkapan
(Completeness)

Kelengkapan
(Completeness)

Akurasi (Accuracy)

Akurasi (Accuracy)

Tujuan Audit Khusus


Memastikan apakah penjualan
benar terjadi pada periode
pelaporan 31 Desember 2013
Memastikan apakah penjualan
telah dicatat seluruhnya pada
periode pelaporan 31 Desember
2013
Memastikan apakah penjualan
adalah untuk barang yang telah
dikirim dan telah tercatat
sehingga bisa ditagihkan kepada
konsumen pada periode

Akurasi (Accuracy)

Pencatatan dan
pengikhtisaran (Posting and
summarization)

Klasifikasi
(Classification)

Klasifikasi (Classification)

Cutt Off

Timing

pelaporan 31 Desember 2013


Memastikan apakah pencatatan
penjualan telah tercantum pada
General Ledger dan jumlahnya
telah sesuai dengan buku
pembantu penjualan
Memastikan penjualan telah
diklasifikasikan dengan benar
pada periode pelaporan 31
Desember 2013
Memastikan apakah semua
transaksi penjualan yang terjadi
pada periode berjalan dicatat
pada periode pelaporan 31
Desember 2013

Prosedur Audit Penjualan:


1. Mencocokkan jumlah rupiah penjualan yang ada di Buku besar dengan buku pembantu
penjualan
2. Pengambilan sampling
3. melakukan vouching dari hasil sampling ke dokumen pendukung seperti:
- Faktur penjualan
- Shipping Document
- Purchase Order
untuk memastikan apakah:
-

4.
5.
6.

7.

Jumlah yang ada dalam faktur telah sesuai dengan jumlah yang di jurnal pada
buku besar pembantu penjualan
- Tanggal yang ada dalam faktur penjualan sesuai dengan periode pelaporan 31
Desember 2013
- Jumlah dan tanggal yang ada dalam faktur penjualan sesuai dengan yang tercatat
dalam shipping document serta purchase order
Melakukan perkalian atas harga yang tercantum dalam faktur dengan kuantitas yang
tercatat
Mencocokkan jumlah retur yang ada di buku besar dengan buku pembantu retur usaha
melakukan vouching atas saldo retur yang ada di buku besar dengan dokumen pendukung
untuk memastikan bahwa retur:
- Terjadi pada tanggal pelaporan
- Jumlah yang tercatat sesuai dengan yang terjadi
Melakukan pemeriksaan atas pengungkapan klien atas jumlah pendapatan penjualan
apakah telah sesuai dengan PSAK yang berlaku

8. Melakukan footing dan cross footing untuk memastikan penjumlahlahan yang dilakukan
oleh klien telah betul
Tujuan Audit Siklus Piutang
No
1

Asersi Manajemen
Keterjadian (Occurance)

Tujuan Audit Umum


Keterjadian
(Occurance)

Kelengkapan
(Completeness)

Kelengkapan
(Completeness)

Akurasi (Accuracy)

Akurasi (Accuracy)

Akurasi (Accuracy)

Klasifikasi
(Classification)

Pencatatan dan
pengikhtisaran
(Posting and
summarization)
Klasifikasi
(Classification)

Cutt Off

Timing

Tujuan Audit Khusus


Memastikan apakah piutang benar
terjadi pada periode pelaporan 31
Desember 2013
Memastikan apakah piutang telah
dicatat seluruhnya pada periode
pelaporan 31 Desember 2013
Memastikan apakah piutang yang
ditagihkan kepada konsumen adalah
dari hasil penjualan pada periode
pelaporan 31 Desember 2013,
Memastikan perhitungan cadangan
kerugian piutang telah benar dan
sesuai
Memastikan apakah pencatatan
piutang telah tercantum pada General
Ledger dan jumlahnya telah sesuai
dengan buku pembantu penjualan
Memastikan penjualan telah
diklasifikasikan dengan benar pada
periode pelaporan 31 Desember 2013
Memastikan apakah semua transaksi
piutang yang terjadi pada periode
berjalan dicatat pada periode
pelaporan 31 Desember 2013

Prosedur audit Piutang Usaha:


1. Mencocokkan jumlah rupiah piutang usaha yang ada di buku besar dengan buku
pembantu piutang usaha
2. Melakukan pengambilan sampel atas piutang yang jumlahnya signifikan
3. Melakukan konfirmasi dengan mengirimkan surat konfirmasi ke pihak ketiga
4. Memeriksa subsequent collection dengan cara:
- memeriksa buku besar kas dan bukti penerimaan kas terkait untuk periode
sesudah tanggal neraca sampai dengan tanggal field work untuk memastikan
bahwa subsequent collection merupakan piutang yang berhubungan dengan
penjualan tahun berjalan

5. Melakukan pemeriksaan atas dasar penetapan cadangan kerugian piutang apakah telah
sesuai
6. Melakukan prosedur cutt off dengan cara memeriksa faktur penjualan yang telah
disampling untuk memastikan bahwa piutang yang dicatat adalah piutang untuk tahun
berjalan.
7. Melakukan pemeriksaan terhadap:
- notulen rapat
- surat-surat perjanjian
- Konfirmasi Bank
- dokumen korespondensi dengan pihak ketiga
untuk memastikan bahwa piutang tidak ada yang dijaminkan
8. Meminta daftar pihak-pihak berelasi untuk memastikan bahwa klien telah melakukan
disclosure atas piutang pihak berelasi secara tepat dan sesuai
9. Memeriksa apakah pengungkapan (disclosure) klien atas piutang usaha telah sesuai
dengan PSAK
10. Melakukan Footing dan cross footing untuk memastikan penjumlahan yang dilakukan
oleh klien telah betul
Pengendalian Internal
Tes pengendalian internal dilakukan untuk mengetahui efektifitas pengendalian internal dan
risiko salah saji material dalam laporan keuangan. Pengendalian internal terhadap siklus penjulan
dilakukan terhadap beberapa bukti yang dibuat oleh klien, diantaranya adalah:
Bukti Faktur penjualan
Tes pengendalian atas faktur penjualan meliputi:
a. Otorisasi pihak yang berwenang berupa adanya tanda tangan atau paraf
b. Pengecekan tanggal faktur apakah telah sesuai
c. Pengecekan jumlah yang ada didalam faktur dengan bukti terkait lainnya
Bukti pengiriman berupa surat jalan
Tes pengendalian atas bukti pengiriman meliputi:
a. Otorisasi Pihak yang berwenang berupa adanya tanda tangan atau paraf
b. Pengecekan tanggal pengiriman apakah telah sesuai dengan Faktur
c. Pengecekan jumlah yang ada didalam bukti pengiriman dengan bukti terkait lainnya
Bukti Audit dalam Siklus Penjualan
Bukti audit yang berkaitan dengan siklus penjualan yang bisa diperoleh auditor diantaranya
adalah faktur penjualan, surat pengiriman barang, purchase order, listing nominatif akun
penjualan,general ledger klien per tanggal audit dan per tanggal subsequent event, notulen rapat,
perjanjian jual beli dengan klien, kalkulasi penetapan dasar cadangan kerugian piutang.

Você também pode gostar