Você está na página 1de 4

Asidosis Metabolik

Paling banyak dijumpai di klinik. Kadar garam B+HCO3- pada keseimbangan


Henderson-Hasselbalch menurun
Penurunan timbul, karena garam B+HCO3- dipergunakan menanggulangi kelebihan
asam-asam organik produk metabolisme jaringan tubuh misalnya asam laktat, asam
piruvat, asam asetoasetat, beta-OH butirat.
Reaksi :
B+HCO3- + H+ B+ + H2CO3
Disampingnya kandungan aam bikarbonat berkurang, kandungan asam karbonat juga
meningkat. Diperlukan ketiga sistem kompensasi tubuh.
Sistem Dapar (Buffer)
H2CO3 melepaskan H+ ke sistem dapar lainnya dan diharapkan kandungan garam
bikarbonat lebih ditingkatkan.
Sistem Respirasi
H2CO3 meningkat, berarti peningkatan pCO2, akibatnya pusat pernafasan di
hypothalamus dirangasang, maka terjadi hyperventilasi, diharapkan membantu penurunan
asam karbonat.
Sistem Ekskresi ginjal
Ginjal meningkatkan kandungan asan bikarbonat secara retensi kation Na+ di tubuli
proximal dan distal. Akibatnya kandungan garam bikarbonat meningkat.
Dan usaha ketiga sistem kompensasi diharapkan perbandingan HendersonHasselbalch kembali 7,3-7,5.
Keadaan yang tidak bisa dikompensasi, dinamakan asidosis metabolik tidak
terkompensasi. Bila usaha kompensasi berhasil, dinamakan asidosis metabolik
terkompensasi. Pada keadaan asidosis metabolik terkompensasi, walaupun pH normal,
namun kandungan mutlak garam bikarbonat maupun asam karbonat tidak normal.

Alkalosis Metabolik
Artinya garam bikarbonat meningkat pada perbandinagn Henderson-Hesselbalch.
Kompensasi dilakukan oleh :
Sistem dapar darah
Garam bikarbonat yang meningkat berusaha menerima ion H+ dari sistem dapar
lainnya untuk meningkatkan asam karbonat, sambil menurunkan garam bikarbonat
Paru-paru
Dengan meningkatkan asam karbonat untuk mengimbangi kenaikan komponan garam
karbonat maka diusahakan meretensi CO2 melalui penekanan pusat pernafasan, akibatnya
frekuensi pernafasan diperlambat.

Ginjal
Dengan mengurangi ekskresi ion H+, akibatnya ekskresi garam-garam NaHCO3 dan
NaHPO4 meningkat, proses pengasaman urin berkurang, pembentukan amonia di tubuli
distal ditekan.
Asidosi Respiratorik
H2CO3 pada keseimbangan Henderson-Hasselbalch meningkat, disebabkan adanya
gangguan fungsi paru-paru berupa retensi CO2 (pCO2 meningkat).
Kompensasi yang dilakukan oleh paru-paru sendiri, terganung pada berat ringan
gangguan yang dialaminya. Harapan hanya pada dua sistem kompensasi lainnya yaitu
sistem dapar darah dan fungsi ekskresi ginjal.
Sistem Dapar darah
Peningkatan kandungan H2CO3 dalam plasma segera dirubah dalam sel darah merah,
atas bantuan enzim karbonat anhidarase, menjadi HCO3- yang kemudian dikeluarkan

kembali ke dalam plasma untuk meningkatkan garam bikarbonat pada keseimbangan


Henderson-Hasselbalch. Gerakan CO3- diimbangi oleh gerakan ion Cl- yang berlawanan
arah (cholride shift).
Sistem ekskresi ginjal
Dengan tujuan menurunkan H2CO3 dan meningkatkan garam bikarbonat, maka ginjal
melakukan :
1. Ekskresi H+, retensi Na+ di Tubuli proximal
2. Ekskresi H+, retensi Na+ di Tubuli distal
3. Ekskresi H+, retensi Na+ di serta pembentukan amonia di Tubuli distal
Sistem Paru-paru
Tergantung pada kemampuan yang tersisa, peningkatan kandungan H2CO3 berusaha
merangsang pusat pernafasan di hipotalamus (hyperventilasi). Diharapkan menurunkan
H2CO3 pada keseimbangan Henderson-Hasselbalch.
Alkalosis Respirasi
Kadar H2CO3 menurun disebabkan oleh gangguan sistem paru-paru, berakibat rasio
BHCO3: HHCO3 pada keseimbangan H.H. meningkat.
Pada alkalosis respirasi, kompensasi sistem paru-paru tergantung pada berat
ringannya gangguan tersebut. Harapan hanya terletak pada dua sistem kompensasi
lainnya, yaitu sistem dapar darah dan fungsi ekskresi ginjal.
Sistem Buffer darah
Kelebhan

HCO3-, dimasukkan ke dalam sel darah merah untuk diubah menjadi

H2CO3 atas bantuan enzim karbonat anhidrase. H2CO3 yang terbentuk segera dikeluarkan
kembali ke plasma, maka HHCO3 pada keseimbangan Henderson-Hasselbalch dapat
ditingkatkan. Dengan adanya gerakan HCO3-, maka bergerak pula Cl-, tetapi dengan arah
yang berlawanan (chloride shift).
Sistem sekskresi ginjal

Dengan tujuan meningkatkan garam bikarbonat pada keseimbangan HendersonHasselbalch, maka ginjal melakukan :
1. Ekskresi H+ , retensi Na+ di Tubuli proximal
2. Ekskresi H+ , retensi Na+ di Tubuli distal
3. Ekskresi H+ , retensi Na+ di serta pembentukan amonia di Tubuli distal
Sistem Paru-paru
Kompensasi paru-paru tergantung pada berat ringannya gangguan yang dialaminya.
Sekiranya masih memungkinkan paru-paru berusaha meningkatan kandungan H2CO3
dengan cara melambatkan ventilasi (hypoventilasi), maka H2CO3 pada keseimbangan
Henderson-Hasselbalch.

Você também pode gostar