Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tujuan Pembelajaran 1 :
Menguraikan fungsi bisnis serta dokumen dan catatan terkait dalam siklus persediaan dan
pergudangan
Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan Terkait
Persediaan memiliki banyak bentuk yang berbeda, tergantung pada sifat bisnisnya.
Untuk bisnis ritel atau grosir, akun terbesar dalam laporan keuangan sering kali berupa
persediaan barang dagang yang tersedia untuk dijual. Untuk mempelajari siklus persediaan
dan pergudangan, kita akan menggunakan contoh perusahaan manufaktur, yang
persediaannya mungkin meliputi bahan baku, suku cadang dan perlengkapan yang dibeli
untuk digunakan dalam produksi, barang dalam proses manufaktur, dan barang jadi yang
tersedia untuk dijual. Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap sebagai terdiri dari
dua sistem terpisah tetapi terkait erat, di mana yang satu melibatkan arus fisik bang dan yang
lainnnya dengan biaya terkait. Enam fungsi bisnis akan membentuk siklus persediaan dan
pergudangan.
1. Memroses Pesanan Pembelian
Siklus persediaan dan pergudangan dimulai dengan akuisisi bahan baku untuk produksi.
Pengendalian yang memadai terhadap pembelian harus diselenggarakan apakah pembelian
persediaan adalah berupa bahan baku suatu perusahaan manufaktur atau barang jadi bagi
perusahaan ritel. Permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk meminta
departemen pembelian untuk memesan persediaan. Permintaan tersebut dapat dilakukan oleh
personil ruang penyimpanan bahan baku yang diperlukan, dengan perangkat lunak computer
yang terotomatisasi ketika bahan baku mencapai tingkat yang telah ditentukan terlebih
dahulu, dengan pesanan yang dilakukan atas abahan baku yang diminta unutk memenuhi
pesanan pelanggan, atau melalui pesanan yang dilakukan atas dasar perhitungaan bahan baku
secara periodik.
2. Menerima Bahan Baku
Penerimaan bahan baku yang dipesan, yang juga merupakan bagian dari siklus akuisisi
dan pembayaran, melibatkan inspeksi atas bahan yang diterima menyangkut kuantitas dan
kualitasnya. Departemen penerimaan akan membuat laporan penerimaan yang menjadi
bagian dari dokumentasi sebelum pembayaran dilakukan. Setelah inspeksi, bahan itu dikirim
ke ruang penyimpanan dan slinan dokumen penerimaan, atau pemebritahuan atau notifikasi
elektronik mengenai penerimaan barang, biasanya diserahkan ke bagian pembelian, ruang
penyimpanan, dan utang usaha. Pengendalian dan akuntabilitas merupakan hal penting unutk
semua transfer tersebut.
3. Menyimpan Bahan Baku
Setelah diterima, bahan itu biasanya disimpan diruang penyimpanan. Ketika
departemen lainnya memerlukan bahan untuk produksi, personil ruang penyimpanan
menyerahkan permintaan bahan yang telah disetujui secara layak, mengerjakan pesanan, atau
dokumen serupa atau pemberitahuan elektronik yang mengindikasikan jenis dan kuantitas
bahan yang diperlukan. Dokumen permintaan ini digunakan untuk memperbaharui file induk
persediaan perpetual dan mencatat transef dari akun bahan baku kea kun barang dalam
proses. Pembaharuan tersebut dilakukan secara otomatis dalam organisasi yang memiliki
sistem perangkat lunak akuntansi dan manajemen persediaan terintergrasi.
4. Memroses Barang
Perusahaan menentukan item dan kuantitas barang jadi yang akan dibuat berdasarkan
pesanan khusus dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang
telah ditentukan sebelumnya, dan operasi produksi yang ekonomis. Departemen pengendalian
produksi yang terpisah sering kali bertanggung jawab untuk menentukan provisi untuk
memperhitungkan kuantitas yang diproduksi, pengendalian atas sisa bahan, pengendalian
kualitas, dan perlindungan fisik bahan dalam proses. Setiap departemen produksi biasanya
bertanggung jawab untuk mereview laporan produksi dan sisa bahan yang dibuat computer,
yang menyediakan informasi yang bermanfaat bagi akuntansi untuk mencatat transfer bahan
dan menentukan biaya produksi.
Sistem akuntansi biaya yang memadai merupakan bagian penting dari pemrosesan
fungsi barang bagi semua perusahaan manufaktur. Sistem tersebut menunjukkan profitabilitas
relative produk untuk perencanaan dan pengendalian manajemen serta menilai persediaan
untuk menyusun laporan keuangan. Terdapat dua jenis sistem biaya : sistem biaya pekerjaan
dan sistem biaya proses, tetapi terdapat banyak variasi dan kombinasi dari kedua
sistem tersebut.dalam sistem biaya pekerjaan (job cost system), biaya diakumulasikan oleh
setiap pekerjaan ketika biaya dikeluarkan dan biaya tenaga kerja terjadi. Dalam sistem biaya
proses (process cost system), biaya diakumulasikan berdasarkan proses, dengan biaya per
unit untuk setiap proses dibebankan ke produk melalui proses tersebut.
Catatan akuntansi biaya terdiri dari fileinduk, neraca lajur, dan laporan yang
mengakumulasikan biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead berdasarkan pekerjaan atau
proses ketika biaya tersebut dikeluarkan. Ketika pekerjaan atau produk telah selesai, biaya
yang terkait ditransfer dari barang dalam proses ke barang jadi pada laporan departemen
produksi.
5. Menyimpan Barang Jadi
Ketika barang jadi telah selesai, barang itu ditempatkan diruang penyimpanan
menunggu dikirim. Dalamperusahaan yang memiliki pengendalian internal yang baik, barang
jadi disimpan dibawah pengendalian fisik yang terpisah, disuatu area dengan akses terbatas.
Pengendalian barang sering kali dianggap sebagai bagian dari siklus penjualan dan
penagihan.
6. Mengirimkan Barang Jadi
Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan.
Pengiriman aktual barang kepada pelanggan dalam pertukaran dengan kas atau aktiva
lainnya, seperti piutang usaha, menciptakan pertukaran aktiva yang diperlukan untuk
memenuhi criteria pengakuan pendapatan. Untuk sebagian besar transaksi penjualan,
pengiriman aktual merupakan pemicu untuk mengakui piutang usaha terkait dan penjualan
terkait dalam sistem akuntansi. Jadi, pengiriman barang jadi harus diotorisasi oleh dokumen
pengiriman yang disetujui secara layak.
Serupa dengan pengiriman barang jadi, transfer persediaan dalam siklus persediaan dan
pergudangan harus diotorisasi oleh dokumentasi transfer yang layak untuk memastikan
keakuratan transfer biaya antarakun persediaan pada neraca.
File Induk Persediaan Perpetual
Catatan perpetual yang terpisah biasanya disimpan untuk bahan baku dan barang jadi.
Sebagian besar perusahaan tidak menggunakan sistem perpetual untuk barang dalam proses.
File induk persediaan yang diakuisisi, dijual, dana di ditangan. Dalam sistem
terkomputerisasi yang dirancang dengan baik, file itu juga berisi informasi mengenai biaya
per unit. Untuk akuisisi bahan baku, file induk persediaan perpetual diperbaharui secara
otomatis ketika akuisisi persediaan diproses sebagai bagian dari pencatatan akuisisi.
Tujuan Pembelajaran 2 :
Menguraikan bagaimana e-commerce mempengaruhi manajemen persediaan
Bagaimana E-Commerce Mempengaruhi Manajemen Persediaan
Internet memiliki kegunaan khusus dalam pengelolaan persediaan, dari sini dapat
diketahui informasi lengkap berbasis real time yang dibutuhkan oleh rekan bisnis (pemasok
dan pelanggan). Informasi yang biasanya terseedia didalamnya, seperti jumlah stok yang
disimpan, lokasi produk, dan berbagai informasi lainnya yang diperlukan manajemen untuk
meegawasi aliran persediaan.
Selain kegunaannya yang penting, internet juga dapat menimbulkan resiko bisnis.
Penggunaannya dalam E-Commerce akan meningkatkan resiko bisnis jika pengendalian
untuk mengoperasikannya kurang memadai. Seperti pembetasan penggunaan password,
firewalls, dan peengendalian teknologi manajemen lainnya. Hal tersebut akan memunculkan
kecurangan/kesempatan untuk mengubah jumlah persediaan yang telah ada.
Tujuan Pembelajaran 3:
Menjelaskan lima bagian audit siklus persediaan dan pergudangan
Bagian dari Audit Persediaan
Tujuan dalaam auditsiklus perssediaan dan pergudangan adalah menyediakan kepastian
bahwa laporan keuangan menyajikan informasi bahan baku, barang setengah jadi, persediaan
barang jadi, dan harga pokok penjualan secara wajar.
Audit atas siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi 5 (lima) aktivitas
yang berbeda, yaitu :
1. Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead.
Pada bagian ini, audit memiliki 3 (tiga) fungsi, yaitu pemrosesan atas pembelian
pesanan, penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku. Auditor mendapatkan
pemahaman mengenai pengendalian internal atas ketiga fungsi tersebut dan kemudian
melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, baik transaksi
siklus akuisisi dan pembayaran serta siklus penggajian dan personalia.
Pengujian terhadap pengendalian akuisisi bahan baku dan biaya manufaktur tersebut
harus berjalan efektif dan transaksi akuisisi dinyatakan dengan benar. Bila tenaga kerja
langsung merupakan bagian penting dalam persediaan manufaktur, maka auditor harus
melakukan verifikasi proses akuntansi yang benar atas biaya inidalam siklus penggajian
dan personalia.
2.Perpindahan internal atas asset dan biaya.
Pemindahan internal dalam persediaan meliputi fungsi ke 4 (empat), yaitu
pemrosesan barang dan pentimpanan barang jadi. Klien membukukan aktivitasnya dalam
pencatatan akuntansi biaya, yang independen dari siklus lain dan diuji sebagai bagian dari
audit siklus persediaan dan pergudangan.
3. Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya.
Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakan fungsi terakhir. Proses ini
merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan, maka auditor harus mendapatkan
pemahaman dan pengujian pengendalian internal atas pencatatan pengiriman sebagai
bagian dari audit siklus ini, termasuk prosedur dalam verifikasi akurasi kredit atas
persediaan yang dicatat dalam berkas utama persediaan perpetual.
4. Pengamanan fisik atas persediaan.
Auditor harus mengamati klien dalam menghitung persediaan fisik untuk menentukan
apakah persediaan yang tercatat memang ada pada tanggal neraca dan dihitung dengan
benar oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti penting yang dapat digunakan
utuk melakukan verifikasi terhadap keberadaan dan perhitungan persediaan.
5. Penempatan harga dan kompilasi persediaan.
Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji untuk menentuan apakah
klien mengikuti metode persediaan yang sesuai dengan SAK dan konsisten dengan tahuntahun sebelumnya. Prosedur yang digunakan auditor untuk melakukan verifikasi biaya ini
disebut pengujian harga. Sebagai tambahan, auditor harus melakukan pengujian kompilasi
persediaan. Yaitu suatu pengujian utuk melakukan verifikasi apakah perhitungan fisik
dilakukan dengan benar, kuantitas dan harga persediaan dijabarkan dengan benar untuk
menghitung saldo buku besar.
Auditor menguji akuisisi dan melakukan pencatatan bahan baku, tenaga keja langsung,
daan overhead sebagai bagian dari siklus akuisisi dan pembayaran serta siklus penggajian
dan personalia. Mereka juga menguji pengiriman barang dan mencatat pendapatan dan
biayaterkait
dengan
siklus
penjualan
dan
penagihan.
Auditor
perlu
mempertimbangkanhasil pengujian tersebutdalam siklus lainnnya untuk menentukan sifat
dan lingkup pengujian subtantif yang diperlukandalam audit persediaan.
Tujuan Pembelajaran 4 :
File tersebut menyediakan catatan persediaan yang ada di tangan, yang digunakan
untuk memulai produksi dan akuisis bahan atau barang tambahan.
File tersebut menyediakan catatan
File tersebutmenyediakan caatatan untuk mempertanggungjawabkan apabila
ditemukan selisih antara perhitungan fisik dan jumlah yang tersaji pada listing atau
daftar perpetual
Memahami
pengendalian
internal-
Menilai
risiko
pengendalian
yang
Mengevaluasi
costbenefitpengujian pengendalian
Merancang
pengujian
pengendalian
dan
pengujian substantive atas transaksi bagi sistem
akuntansi biaya guna memenuhi tujuan audit
yang berkaitan dengan transaksi
Prosedur audit
Ukuran sampel
Item-item yang akan dipilih
Penetapan waktu
yang sama dengan yang dibahas dalam verifikasi atas transaksi akuisisi, penggajian,
dan penjualan. Menentukan kewajaran biaya overhead manufaktur yang dibebankan
ke barang dalam proses sangatlah menantang bagi auditor karena managemen harus
membuat asumsi yang mempengaruhi alokasi overhead yang dapat mempengaruhi
secara signifikan biaya per unit persediaan, sehingga penilaian persediaan menjadi
wajar.
Tujuan Pembelajaran 5
Menerapkan prosedur analitis pada akun-akun dalam siklus persediaan dan pergudangan.
Prosedur Analitis
Prosedur analitis merupakan hal yang penting dalam mengaudit persediaan dan
pergudangan seperti pada semua siklus lainnya. Selain melaksanakan prosedur analitis yang
memeriksa hubungan saldo akun persediaan dengan akun laporan keuangan lainnya.
Rasio yang dapat digunakan dalam prosedur analitis, antara lain :
1. Rate of gross profit, yaitu laba kotor dibagi dengan penjualan bersih.
2. Merchandise inventory turnover, yaitu harga pokok penjualan dibagi dengan
persediaan barang dagangan rata-rata.
3. Number of sales in inventory, yaitu 365 dibagi dengan merchandise inventory
turnover.
4. Rasio persediaan per aktiva lancar, yaitu persediaan dibagi dengan total aktiva
lancar.
5. Rasio yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan rasio sebelumnya, anggaran dan
data industri rata-rata. Prosedur pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan
atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi.
( harga pokok penjualan dibagi dengan persediaan dan harga pokok penjualan.
persediaan
rata-rata)
dengan
sebelumnya.
Membandingkan biaya per unit persediaan Lebih saji atau kurang saji biaya per unit,
dengan tahun sebelumnya
Membandingkan
nilai
persediaan
pokok penjualan.
yang Salah saji dalam kompilasi, biaya per unit,
atau
perkalian,
yang
mempengaruhi
kerja
langsung
dan
overhead
Prosedur audit
Ukuran sampel
Item yang akan dipilih
Penetapan waktu
Tujuan Pembelajaran 6
Merancang dan melaksanakan pengujian audit observasi fisik atas persediaan.
Pengendalian Terhadap Perhitungan Fisik
lainnya
Rekonsiliasi independen antara perhitungan fisik dengan file induk persediaan perpetual
Pengendalian klien yang memadai terhadap lembar perhitungan atau tag
Keputusan Audit
Penetapan Waktu
Auditor harus memutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir
tahun terutama atas dasar keakuratan file induk persediaan perpetual. Jika klien
melakukan perhitungan fisik interim, dimana auditor hanya akan setuju apabila
pengendalian internalnya efektif, auditor akan mengamati perhitungan persediaan
pada saat itu, dan juga menguji transaksi yang dicatat dalam catatan persediaan
perpetual dari tanggal perhitungan hingga akhir tahun. Jika catatan perpetual sudah
akurat dan pengendalian terkait beroperasi secara efektif, mungkin klien tidak perlu
menghitung semua persediaan pada akhir tahun. Sebaliknya, jika tidak terdapat
catatan perpetual dan persediaan berjumlah material, klien harus menghitung
persediaan fisik secara menyeluruh mendekati akhir periode akuntansi
Ukuran Sampel
Jumlah item persediaan yang harus dihitung auditor sulit dirinci karena auditor
berfokus pada mengamati prosedur klien dan bukan pada memilih item yang akan
diuji. Demi kemudahan, ukuran sampel dalam observasi fisik dapat dipertimbangkan
dalam istilah total jam yang dihabiskan dan bukan jumlah item persediaan yang
dihitung.
Pemilihan Item
Ketika mengamati klien yang menghitung persediaan, auditor harus berhati-hati untuk
:
-
Observasi Komentar
dengan Saldo
Persediaan yang Umum
Eksistensi : Persedian yang Memilih sampel acak nomor Tujuannya
adalah
dicatat pada tag memang ada. tag dan mengidentifikasi tag mengungkapkan
untuk
dengan
nomor
apakah
terjadi
Kelengkapan
yang hilang.
harus
khusus
apakah
terjadi
persediaan
di
lokasi lainnya.
Memperhitungkan semua tag Pengujian ini harus dilakukan
yang digunakan dan tidak pada
penyelesaian
dan
tidak pada
penyelesaian
berikutnya.
Persediaan Menghitung
perhitungan
klien
memastikan
perhitungan perhitungan
persediaan
juga
mengecek untuk
deskripsi
dan
perhitungan,
seperti
atau gross).
unti dokumentasi
lusin pemeriksaan
memadai
dengan
memperoleh
bahwa
fisik
telah
untuk
yang
dilakukan,
menguji
file
persediaan perpetual.
setelah
auditor
dengan
akan
membandingkannya
prosedur
pertama
dalam
Mengevaluasi
apakah
dan
berikutnya
penjualan
persediaan
atas
yang
nomor penjualan
dokumen
pengiriman merupakan
benar.
persediaan.
dikecualikan dari
perhitungan fisik.
3.
Mereview
area
pengiriman
untuk
persediaan
yang
belum
diperhitungkan.
Mencatat dalam file
audit untuk tindak lanjut
berikutnya
laporan
atas
nomor
pengiriman
tepat
untuk
dan
akuisisi
bagian
dari
yang
observasi
dilibatkan
dalam
perhitungan fisik.
Mereview
area
penerimaan
untuk
persediaan
yang
harus
dilibatkan
dalam
perhitungan fisik.
Menguji persediaan yang
tidak
karyawan
Realizable
dapat
Value
digunakan
pabrik
dan
manajemen
serta
mewaspadai
rusak,
item
yang
berkarat
atau
debu,
atau
ditutupi
tentang
pada tag.
pelanggan
yang
akan
persediaan
yang
dipisahkan
tanda
atau
khusus
diberi
sebagai
indikasi kepemiikan.
Classiffication
Persediaan 1.
Memeriksa
deskripsi
persediaan
pada
tag
dan
tag.
pembelian
dan
8.
9.
untuk
item-item
diatas
untuk
item-item
diatas
yang
usang
digunakan
dan
tidak
dapat
dikecualikan
atau
dicatat.
Right: Klien memiliki hak atas 3. Menanyakan tentang konsinyasi atau persediaan pelanggan
persediaan yang dicatat pada tag.
Tujuan Pembelajaran 7
Merancang dan melakukan tes pemeriksaan dari harga dan kompilasi untuk persediaan
Pengujian harga persediaan (Inventory Price Test) mencakup semua pengujian atas
harga per unit klien untuk menentukan apakah hal itu sudah benar.
Pengujian Kompilasi Persediaan (Inventory Compilation Test) termasuk menguji
ikhtisar perhitungan persediaan klien, menghitung kembali harga dikalikan dengan
kuantitas, memfooting ikhtisar persediaan, dan menelusuri total ke buku besar umum.
1. Pengendalian Penetapan Harga dan Kompilasi
Pengendalian internal yang memadai seputar penelusuran biaya per unit yang
diintegrasikan dengan produksi dan catatan akuntansi lainnya yang menyediakan
kepastian bahwa klien menggunakan biaya yang masuk akal untuk menilai
persediaan akhir.
Catatan biaya standar (standard cost record), yang mengindikasikan variasi biaya
bahan, tenaga kerja, dan overhead sangat membantu untuk mengevaluasi kelayakan
catatan produksi.
Untuk mencegah mencantumkan atau menyatakan terlalu tinggi nilai persediaan
yang usang, klien harus mereview secara formal dan melaporkan item persediaan
yang usang, bergerak lambat, rusak, dan dinyatakan terlalu tinggi.
Klien memerlukan pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk
memastikan bahwa perhitungan fisik telah diikhtisarkan dengan benar, diberi harga
pada jumlah yang sama seperti catatan perunit, dikalikan dan ditotalkan dengan
benar, serta dicantumkan dalam file induk persediaan perpetual dan akun
persediaan di buku besar umum pada jumlah yang tepat.
Pengendalian internal yang paling penting adalah verifikasi internal oleh orang
yang independen dan kompeten, yang mengandalkan dokumen serta catatan yang
memadai yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan fisik.
2. Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi
Observasi fisik merupakan informasi utama Cutoff untuk penjualan dan pembelian.
Pengujian atas catatan akuntansi untuk Cutoff dilakukan sebagai bagian dari
penjualan (siklus penjualan dan penagihan) dan akuisisi (siklus akuisisi dan
pembayaran)
Prosedur
Penetapan
Harga
dan
Kompilasi
Persediaan
1. Perediaan dalam skedul listing 1. Melaksanakan pengujian kompilasi
2. Memfooting skedul listing persediaan untuk bahan
persediaan
sama
dengan
baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
perhitungan persediaan fisik,
3. Menelusuri total ke buku besar umum.
perkaliannya sudah benar dan 4. Mengalikan kuantitas dengan harga item terpilih.
totalnya ditambahkan dengan
benar serta sama dengan buku
besar umum (Detail Tie-In)
2. Item persediaan yang dicatat
dalam
listing
nomor
tag
yang
tidak
skedul
persediaan
(kelengkapan)
(keakuratan)
persediaan
(klasifikasi)
dinyatakan
pada
persediaan (right/hak)
8. Persediaan
secara
telah
benar
dan
Tujuan Pembelajaran 8
Mengintegrasikan berbagai bagian dari audit siklus persediaan dan pergudangan
Integrasi Pengujian
Pengujian Siklus Akuisisi dan Pembayaran
Ketika memverifikasi akuisisi persediaan sebagai bagian dari pengujian siklus akuisisi
dan pembayara, auditor memperoleh bukti mengenai keakuratan bahan baku yang
diperoleh dan semua biaya overhead manufaktur yang dikeluarkan kecuali tenaga
kerja.
Biaya akuisisi tsb mengalir secara langsung ke harga pokok penjualan atau menjadi
bagian terbesar dari persediaan akhir bahan baku, barang dalam proses, dan barang
jadi.
Penggajian dan siklus Personalia
Catatan akuntansi biaya untuk biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung dapat
diuji sebagai bagian dari audit siklus penggajian dan personalia.
Penjualan dan Siklus Penagihan
Pengujian audit atas penyimpanan barang jadi, serta pengiriman dan pencatatan
penjualan, dapat dilakukan ketika siklus penjualan dan penagihan diuji.
Pengujian Akuntansi Biaya
Pengendalian akuntansi biaya adalah pengendalian yang berkaitan dengan persediaan
fisik dan biaya terkait dari titik dimana bahan baku diminta ke titik dimana barang
jadi selesai diproduksi dan ditransfer atau dipindahkan ke gudang.
Untuk memudahkannya, pengendalian akuntansi biaya dibagi menjadi dua kategori:
1. Pengendalian atas persediaan fisik bahan baku, barang setengah jadi, dan barang
jadi.
2. Pengendalian atas biaya terkait.
Phar-Mor menjual berbagai produk rumah tangga dan obat resep dengan harga yang
jauh lebih murah dari toko diskon lainnya. Monus menggambarkan strategi perusahaan
sebagai power buying , dimana Phar-Mor menumpuk produk ketika pemasok menjual
dengan harga yang sangat murah dan mengalihkan penghematan tersebut ke pelanggan yang
sangat memperhatikan biaya melalui diskon harga yang sangat tinggi. Sebenarnya, harga
Phar-Mor sudah sedemikian rendah sehingga perusahaan menjual barang dengan harga yang
lebih rendah dari biayanya, yang menyebabkan perusahaan kehilangan uang. Akan tetapi,
Monus tetap berpendapat secara internal bahwa melalui power buying Phar Mor,
perusahaan akan terus tumbuh sehingga dapat terus melakukan penjualan dan keluar dari
masalah. Tidak ingin membiarkan masalah tersebut merusak keberhasilan Phar-Mor, Monus
dan timnya mulai terlibat dalam akuntansi yang kreatif sehingga Phar-Mor tidak pernah
melaporkan kerugian tersebut dalam laporan keuangannya. Manajemen membuang kerugian
tersebut ke dalam bucket account hanya untuk merealokasikan jumlahnya ke ratusan took
perusahaan dalam bentuk kenaikan fiktif biaya persediaan. Tim Monus mengeluarkan faktur
fiktif atas pembelian barang dagang, membuat ayat jurnal fiktif untuk meningkatkan
persediaan dan menurunkan harga pokok penjualan, dan menghitung terlalu tinggi serta
menghitung dua kali item-item persediaan. Sayangnya, auditor tidak pernah mengungkapkan
kecurangan tersebut. Mereka hanya mengamati persediaan di empat toko dari 300 toko, dan
memberi tahu manajemen Phar-Mor selama beberapa bulan dimuka mengenai toko-toko
mana yang akan dikunjungi. Para eksekutif Phar-Mor melengkapi persediaan di keempat toko
yang terpilih tetapi mengalokasikan kenaikan persediaan fiktif ke 296 toko lainnya.
Kecurangan tersebut akhirnya terungkap ketika agen perjalanan menerima cek PharMor yang ditandatangani oleh Monus yang membayar beban yang tidak berhubungan dengan
Phar-Mor selama beberapa bulan dimuka mengenai toko-toko mana yang akan dikunjungi.
Para eksekutif Phar-Mor melengkapi persediaan di keempat toko yang yerpilih tetapi
mengalokasikan kenaikan persediaan fiktif ke 296 toko lainnya. Kecurangan tersebut
akhirnya terungkap ketika agen perjalanan menerima cek Phar-Mor yang ditandatangani oleh
Monus yang membayar beban yang tidak berhubungan dengan Phar-Mor. Agen ini
menunjukkan cek tersebut kepada atasannya, yang ternyata adalah investor Phar-Mor, dan dia
menghubungi David Shapiro, CEO Phar-Mor. Penyelidikan lebih lanjut terhadap pengeluaran
yang tidak sah tersebut akhirnya menyebabkan ditemukannya kecurangan persediaan. Monus
akhirnya dituntut dan dipenjara selama 5 tahun. CFO, yang tidak menerima laba secara
pribadi, dihukum 33 bulan penjara. Biaya kelalaian audit menyebabkan kantor akuntan public
mengeluarkan biaya lebih dari $300 juta dalam pengadilan sipil
DAFTAR PUSTAKA
-
Alvin A. Arens, Randal J.Elder, Mark S. Beasley. Auditing dan Jasa Assurance.