Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Latar Belakang
Kurang gizi merupakan masalah
multidimensi yang dipengaruhi berbagai faktor
diantaranya pola asuh. Pola asuh anak tidak
memadai
dipengaruhi
oleh
rendahnya
pendidikan, kurangnya pengetahuan dan
ketrampilan ibu. Pengetahuan gizi ibu
merupakan salah satu faktor yang memengaruhi
tingginya angka kejadian gizi kurang di
Indonesia. Ketidaktahuan dapat menyebabkan
kesalahan pola pemberian makan, pola asuh
dan ketidakmengertian dalam pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan1.
KMS memegang peranan yang sangat
penting bagi ibu balita sebagai alat untuk
memantau kesehatan anaknya (dengan melihat
Metode
Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan deskriptifanalitik dengan desain studi cross-sectional
(potong lintang). Penelitian ini dilaksanakan di
wilayah Puskesmas Babat Toman Kabupaten
Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan
selama 3 minggu pada bulan April-Mei 2007.
Populasi terjangkau adalah semua ibu bayi dan
balita usia 6 hingga 59 bulan yang berkunjung
ke posyandu di wilayah kerja Puskesmas Babat
Toman Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi
Suatera Selatan. Sampel penelitian sebanyak 78
orang (sampel minimal 68 orang) dengan
kriteria : telah memiliki KMS minimal 6 bulan
atau lebih dan rutin melakukan penimbangan,
KMS adalah KMS asli bukan fotokopi, ibu
balita bisa menulis dan membaca, KMS balita
dibawa pulang dan disimpan oleh ibu balita,
bersedia menjadi responden, dinyatakan dengan
inform concern.
Cara pengambilan sampel secara
accidental sampling, melalui dua tahap; tahap
pertama penentuan puskesmas,dilanjutkan
dengan penentuan sampel untuk masingmasing desa berdasarkan jumlah balira yang
memenuhi kriteria. Jumlah sampel penelitian
ini dihitung dengan rumus estimasi proporsi
satu populasi dengan variabel kategorik3 yaitu:
Karakteristik Responden
Karakteristik balita responden yaitu umur, jenis
kelamin, persentase lama mempunyai KMS,
frekuensi penimbangan dan status gizi,
sedangkan
karakteristik
ibu
meliputi
pendidikan, pekerjaan ibu dan pengetahuan
informasi gizi di KMS.
Tabel.1.Distribusi karakteristik responden di
Puskesmas Babat Toman
Variabel
Umur Balita
6-12 bln
13-24 bln
>24 bln
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Status gizi balita
Buruk
Kurang
Baik
Lebih
Umur ibu balita
19 th
20-29 th
30-39 th
>40 th
Pendidikan Ibu
Tidaksekolah
SD
SMP
SMA
Akademi/PT
Pekerjaan Ibu
Tidak bekerja
PNS/swasta
Wiraswasta
Buruh
52
19
7
66,67
24,36
8,97
35
45
44,87
55,13
2
15
60
1
2,57
19,23
76,92
1,28
8
38
27
5
10,26
48,72
34,61
6,41
9
29
15
22
3
11,54
37,18
19,23
28,2
3,85
59
3
12
4
75,64
3,85
15,38
5,13
Mean
Median
%lama KMS
87,76
90,45
13,55 47-100
84,8190,92
73,82
75
15,62
35-100
70,3077,34
16,01
16
2,59
10-20
Pesan Gizi
21,14
22
2,84
13-26
Info Gizi
37,05
37
4,86
23-45
15,4316,60
20,521,78
35,9638,15
% frekuensi
penimbangan
Pengetahuan
ibu tentang:
Pertumbuhan
SD
Min-Max 95%CI
Tabel 3.Hubungan antara karakteristik responden dengan Pengetahuan ibu tentang informasi gizi
di media KMS
Variabel
OR
95%CI
pvalue
Umur balita
0,188
0,050-0,7
0,16
Persentase lama memiliki KMS
1,667
0,457-6,081
0,644
Persentase frekuensi kehadiran balita di posyandu
2,125
0,583-7,748
0,398
Umur Ibu
0,436
0,125-1,521
0,215
Pendidikan ibu
9,375
2,260-38,893
0,001*
Pekerjaan ibu
0,588
0,155-2,227
0,472
Tabel 4.Hubungan antara pengetahuan ibu tentang informasi gizi di KMS dan karakteristik
responden dengan status gizi balita
Variabel
OR
95%CI
pvalue
Umur balita
5,622
1,775-17,807
0,005*
Persentase lama memiliki KMS
1,197
0,407-3,520
0,960
Persentase frekuensi kehadiran balita di posyandu
7,194
1,868-27,714
0,004*
Pendidikan ibu
3,545
1,307-9,621
0,022*
Pekerjaan ibu
0,588
0,155-2,227
0,472
Pengetahuan ibu tentang informasi pertumbuhan
0,549
0,184-1,636
0,424
pada KMS
Pengetahuan ibu tentang informasi pesan-pesan
0,992
0,333-2,958
1,000
pada KMS
Pengetahuan ibu tentang informasi gizi pada KMS
0,808
0,193-2,288
0,718
Diskusi
Berdasarkan hasil peneletian diperoleh
bahwa pengetahuan ibu balita tentang informasi
gizi di media KMS sebagian besar kurang baik
yaitu 15,38%, sedangkan untuk pengetahuan
baik tentang pertumbuhan sebesar 35,9%. Hal
ini senada dengan hasil penelitian Moedjinto T.
Et al (2001) tentang efektifitas menyatakan
KMS anak balita sudah efektif KMS sebagai
sarana penyuluhan gizi menunjukkan bahwa
18,0% ibu balita tahu tentang grafik
pertumbuhan. Selanjutnya dinyatakan , KMS
anak balita sudah efektif sebagai alat pemantau
pertumbuhan anak balita, tetapi belum efektif
sebagai sarana penyuluhan gizi di posyandu
karena masih rendahnya pemahaman kader dan
ibu balita terhadap grafik pertumbuhan anak.
Pengetahuan ibu tentang pesan-pesan
gizi pada media KMS kategori baik yaitu
41,03%. Hasil penelitian Herman, Susilowati
(1990) menyatakan alat bantu pendidikan
dalam hal ini leaflet yang direncanakan dengan
baik dan dibuat secara sederhana serta pesan-
2.
3.
4.
5.
6.