Você está na página 1de 3

11/23/2015

KimiaBahanAlam:PENENTUANSTRUKTURFLAVONOID
0

Lainnya BlogBerikut

BuatBlog Masuk

Kimia Bahan Alam


Linda Misnawati

Kamis, 28 November 2013

PENENTUAN STRUKTUR FLAVONOID

Kimia Bahan Alam


Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
2013 (15)
Desember (4)
November (6)
PENENTUAN STRUKTUR
FLAVONOID
Bioaktivitas Senyawa
Nikotin sebagai
Insektisida
BIOAKTIVITAS NIKOTIN
BIOAKTIVITAS SENYAWA
FLAVONOID
ISOLASI DAN PEMURNIAN
SENYAWA ALKALOID
DARI DAUN S...
ISOLASI DAN PEMURNIAN
SENYAWA FLAVONOID
DARI DAUN ...
Oktober (2)
September (3)

Spektroskopi Serapan Ultraviolet Tampak (UV Vis)


Spektroskopi UV Vis digunakan untuk membantu mengidentifikasi jenis flavonoid
dan menentukan pola oksigenasinya. Disamping itu, kedudukan gugus hidroksil fenol
bebas pada inti flavonoid dapat ditentukan dengan menambah pereaksi geser ke
dalam larutan cuplikan dan mengamati pergeseran puncak serapan yang terjadi.
Spektrum flavonoid biasanya ditentukan dengan pelarut metanol atau etanol. Spektrum
khas terdiri atas 2 maksima pada rentang 240 280 nm (pita II) dan 300 550 nm (pita I).
Kedudukan yang tepat dan kekuatan nisbi maksima tersebut memberikan informasi yang
berharga mengenai sifat flavonoid dan pola oksigensainya. Ciri khas dalam spektrum
tersebut adalah memberikan puncak relatif rendah pada pita I untuk flavonoid golongan
hidroflavon, dihidroflavonol, dan isoflavon. Untuk khalkon, auron, dan antosianin
memberikan puncak relatif tinggi. Ciri ini tidak berubah walaupun pola oksigenasinya
berubah.
Informasi tambahan untuk mengidentifikasikan flavonoid dapat diperoleh dengan
menggunakan pereaksi dianostik. Adapun pereaksi diagnostik yang digunakan adalah
NaOH, AlCl3, HCl, Natrium Asetat anhidrat, dan asam borat anhidrat. Spektrum NaOMe
merupakan spektrum flavonoid yang gugus hidroksil fenolnya sampai batas tertentu
terionisasi. Karena itu spektrum ini biasanya merupakan petunjuk sidik jari pola
hidroksilasi dan juga bermanfaat untuk menentukan gugus hidroksil yang lebih asam dan
tidak tersubtitusi. Degradasi atau pengurangan kekuatan spektrum setelah waktu tertentu
merupakan petunjuk baik akan adanya gugus yang peka terhadap basa. Spektrum
AlCl3 dan AlCl3 / HCl menunjukkan terbentuknya kompleks tahan asam antara gugus
hidroksil dan keton yang bertetangga dan membentuk kompleks yang tak tahan asam
dengan gugus ortodihidroksil. Pereaksi ini dapat digunakan untuk mendeteksi kedua
gugus tersebut.
Spektrum NaOAc hanya menyebabkan pengionan yang berarti pada pada
gugus hidroksil yang paling asam yaitu untuk mendeteksi ada atau tidaknya gugus 7OH
bebas. Spektrum NaOAc/H3BO3 menjembatani kedua gugus OH pada gugus
ortodihidroksi dan digunakan untuk mendeteksinya.

Spektroskopi Resonansi Magnet Inti (RMI)


Pada identifikasi flavanoid Spektroskopi Resonansi Magnet Inti (RMI 1H )
digunakan khas untuk :
a. Penentuan pola oksigenasi (pada ketiga lingkar)
b. Penentuan jumlah gugus metoksi (dan kedudukannya)
c. Pembedaan isoflavon, flavonon, dan dihidroflavonol
d. Penentuan jumlah gula yang ada (dan penentuan apakah ikatannya
atau )
e. Pendeteksian rantai samping hidrokarbon seperti CH3 yang terikat
pada C dan prenil yang terikat pada C (atau O).

RMI 13C
Kelimpahan alam 13C hanya 1, 1% dan yang 1,1 % pada setiap flavonoid ini yang
menghasilkan spektrum RMI 13C. Resonansi terjadi pada daerah 0 200 ppm medan
bawah dari tetrametilsilan (TMS) setiap karbon yang berlainan akan menghasilkan satu
sinyal. Berbeda dengan sinyal resonansi proton, kekuatan sinyal resonansi karbon 13
tidak menunjukkan jumlah karbon dan dengan demikian integrasi RMI 13C jarang ada
gunanya.
http://lindamisnawati069.blogspot.co.id/2013/11/penentuanstrukturflavonoid.html

1/3

11/23/2015

KimiaBahanAlam:PENENTUANSTRUKTURFLAVONOID

Spektroskopi Resonansi Magnet Inti (RMI 13 C) digunakan khas untuk :


a. Identifikasi gula yang terikat pada C (dan O)
b. Penentuan titik ikatan antar glikosida
c. Identifikasi penyulih asil dan titik asilasi
d. Penentuan titik ikatan C (misalnya pada Cglikosida, biflavonoid)
kedudukan (geser kimia) dipengaruhi oleh penyulih yang berdekatan. Data pergeseran
yang penting (untuk flavonoid) bila ada penyulih pada kedudukan C1, orto, meta, dan
para.

Spektroskopi Massa (SM)


Spektroskopi inframerah digunakan untuk mengukur penyerapan radiasi inframerah
atau tingkat vibrasi dan rotasi dalam molekul dari senyawa tertentu. Spektroskopi massa
pada flavonoid digunakan khas untuk :
a. Penentuan bobot molekul
b. Menetapkan penyebaran penyulih pada cincin A dan cincin B
c. Menentukan sifat dan titik ikatan gula pada C dan Oglikosida flavonoid
Prasyarat yang harus dipenuhi agar SM berhasil ialah flavonoid dapat
menguap pada keadaan hampa udara dalan spektrometer massa.
Permasalahan:
Dari uraian diatas, saya mengajukan beberapa permasalahan antara lain:
1.mengapa dengan penambahan pereaksi geser yang sama dapat menghasilkan puncak
serapan yang berbeda? Dimana pada pita I, flavonoid golongan hidroflavon,
dihidroflavonol, dan isoflavon memiliki puncak serapan relatif lebih rendah dibandingkan
golongan flavonoid khalkon, auron, dan antosianin !
2.Bagaimana Pembedaan isoflavon, flavonon, dan dihidroflavonol dengan menggunakan
analisis NMR1H? Dimana ketiga senyawa tersebut jika dilihat dari bentuk strukturnya
memiliki kesamaan!
Diposkan oleh Kimia Bahan Alam di 17.28

Rekomendasikan ini di Google

1 komentar:
betty eldia 29 November 2013 08.56
saya akan menjawab
1.karena pada pita ikatan yang terjadi pada setiap reaksi memiiki penyerapan cahaya yang berbedabeda
tergantung pada kondisi lingkungan kemudian pada spektrum AlCl3 merupakan penjumlahan pengaruh
semua kompleks terhada spektrum sedangkan pada spektrum AlCl3 dengan HCL merupakan pengaruh
kompleks hidroksi keton yang masingmasingnya memiliki fungsi yang berbedabeda.
2.NMR digunakan untuk menentukan kerangka dasar dari suatu senyawa organik. NMR yang sering
digunakan adalah HNMR, dimana posisi atom Hidrogen pada rantai karbon menentukan pergeseran
kimia. Semakin polar ikatan pada hidrogen, semakin besar pergeseran kimianya. Oleh karena itu, bagi
senyawa flavonoid yang mengandung gugus hidroksil akan memiliki puncak pada daerah yang
jauh.Spektrum RMI 1H terlihat terutama di daerah 0 10 ppm medan bawah dari sinyal acuan
tetrametilsilan (yang berdasarkan perjanjian ditetapkan pada 0 ppm). Hanya proton yang menghasilkan
sinyal (beresonansi) di daerah ini dan proton yang secara kimia sama memberikan sinyal yang sama.
Ukuran sinyal (integrasi) berbanding lurus dengan jumlah proton yang menghasilkan sinyal. Pada
identifikasi flavanoid Spektroskopi Resonansi Magnet Inti (RMI 1H ) digunakan khas untuk :pembeda
isoflavon,flavonon,dan dihidroflavonol
Balas

MasukkankomentarAnda...

Berikomentarsebagai:

Unknown(Google)
Keluar

Publikasikan

Pratinjau

http://lindamisnawati069.blogspot.co.id/2013/11/penentuanstrukturflavonoid.html

Beritahusaya

2/3

11/23/2015

KimiaBahanAlam:PENENTUANSTRUKTURFLAVONOID

Posting Lebih Baru

Beranda

Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.

http://lindamisnawati069.blogspot.co.id/2013/11/penentuanstrukturflavonoid.html

3/3

Você também pode gostar