Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Oleh karena itu isolasi fungi endofit dari tanaman ongkea (M. parviflora) serta aktivitasnya sebagai antifungi perlu dilakukan.
Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi
dan mengkaji potensi fungi endofit pada tanaman
ongkea (M. parviflora) dalam menghasilkan senyawa metabolit yang berefek antifungi.
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat-alat utama yang digunakan adalah
autoklaf, shaker, inkubator, jangka sorong, laminar
air flow cabinet, mikropipet, pisau skalpel, pinset,
peralatan gelas, seperangkat alat kromatografi
lapis tipis, sentrifugator, dan timbangan analitik.
Bahan yang akan digunakan adalah daun
dan ranting M. parviflora Becc. kertas saring,
kapas, aluminium foil, media Potato Dextrose Agar
(PDA), PDB (Potato Dextrose Broth), dan Extract
Yeast. Bahan desinfektan yang digunakan adalah
larutan NaOCl 5,25% dan etanol 70%. Penyari
untuk ekstraksi adalah etil asetat dan metanol.
Bahan untuk KLT adalah fase diam berupa plate
silikagel F254 (E-Merck) dan pelarut organik sebagai
fase gerak, pereaksi (Dragendorf, FeCl3, Liebermann Bouchardat, dan Sitroborat). Bahan uji aktivitas antimikroba adalah medium pertumbuhan bakteri dan jamur, bakteri dan jamur pathogen.
Isolasi Fungi Endofit
Sampel daun dan ranting ongkea (M.
parviflora Becc.) dipotong kecil-kecil, kemudian
69
70
Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 17, No.3 November 2013, hlm. 69 72 (ISSN : 1410-7031)
dikocok. Pada tahap fermentasi kedua ini diharapkan telah terjadi fase logaritma dan fase stasioner.
Selama fase stasioner ini metabolit sekunder akan
terbentuk dan pada akhir tahap ini proses fermentasi dihentikan. Cairan fermentasi dan miselia fungi
kemudian dipisahkan melalui proses penyaringan.
Cairan fermentasi diekstraksi dengan pelarut etilasetat dengan perbandingan 1:1 sebanyak 3 kali
lalu pelarut diuapkan, sedangkan miselia fungi diekstraksi dengan pelarut metanol menggunakan
sonikator selama 30 menit dengan kecepatan
gelombang 20 kHz. Gelombang ultrasonik menghasilkan getaran kuat yang menyebabkan gelombang kejut dan radikal bebas reaktif (radikal hidroksil dan hydrogen peroksida) sehingga sel menjadi pecah dan terjadi inaktivasi struktur mikrobia.
Material sel akan pecah dan masuk ke dalam medium penyarinya. Metode ini sederhana dan tidak
menghasilkan produk toksik yang dapat membahayakan sampel. Hasil sonikasi kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 1500 rpm selama 15
menit, bagian residu dibuang dan supernatannya
diuapkan.
Isolat MpD-2
Isolat MpR
Mufidah, Aktivitas Antifungi Metabolit Sekunder Fungi Endofit dari Mezzetia parviflora Becc.
71
Miselia Fungi
Isolat MpD-1
Miselia Fungi
Isolat MpD-2
Miselia Fungi
Isolat MpR
Candida
albicans
Malazesia
furfur
Putih
Jingga
Berserabut
MpD-2
Putih dengan
sedikit jingga
Putih
Berserabut
MpR
Putih
Putih
Berserabut
Aspergillus
niger
Rhisopus
sp.
Gambar 3. Uji antagonis fungi endofit MpR dari ranting
ongkea (M. Parviflora) terhadap beberapa fungi patogen.
R = isolat fungi endofit ranting ongkea (Mezzetia
parviflora BECC); D1= isolat fungi endofit daun ongkea
I (Mezzetia parviflora BECC); D2= isolat fungi endofit
daun ongkea II (Mezzetia parviflora BECC)
72
Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 17, No.3 November 2013, hlm. 69 72 (ISSN : 1410-7031)
13,10
Rhizopus sp.
7,25
Candida albicans
Malazesia furfur
7,45
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan:
1. Diperoleh dua isolat fungi endofit yaitu MpD-1
dan MpD-2 dari daun dan satu isolat yaitu MpR
(Thielaviopsis sp.) dari ranting tanaman ongkea
(Mezzetia parviflora).
2. Isolat fungi MpR memiliki aktivitas antimikroba
yang lebih baik dibandingkan dengan fungi
MpD2. Fungi MpR menghasilkan metabolit
yang mampu menghambat pertumbuhan fungi
patogenAspergillus niger>Malazesia furfur >
Rhisopus sp.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian ini adalah bagian dari Penelitian
Berbasis Kompetisi Internal Universitas Hasanuddin tahun 2013
DAFTAR PUSTAKA
1. Zeng, P.Y., Wu, J.G., Liao, L.M., Chen, T.Q.,
Wu, J.Z. and Wong, K.H. 2011. In vitro antioxidant activities of endophytic fungi isolated
from the liverwort Scapania verrucosa.Genet.
Mol. Res. 10 (4): 3169-3179.
2. Srinivasan, K., Jagadish, L.K., Shenbhagaraman, R. and Muthumary, J. 2010. Antioxidant
Activity of Endophytic Fungus Phyllosticta sp.
Isolated from Guazuma Tomentosa Journal of
Phytology 2010, 2(6): 3741
3. Nath, A., Raghunatha, P. and Joshi, S.R.
2012. Diversity and Biological Activities of
Endophytic Fungi of Emblica officinalis, an
Ethnomedicinal Plant of India Mycobiology
40(1) : 8-13. 2012
4. Strobel, G. and Daisy, B. 2003. Bioprospecting
for microbial endophytes and their natural
products, Microbiology and Molecular Biology
Reviews, 67 (4), 491-502. 2003
5. Margino, S. 2008. Produksi metabolit sekunder
(antibiotik) oleh isolat jamur endofit Indonesia.
Majalah Farmasi Indonesia, 19(2), 86 94
6. National Committee for Clinical Laboratory
Standards Institute Performance Standards for
Antimicrobial Disk Susceptibility Testing,
Approved Standard. Ed 9th. CLSI Document M2
A9.26:1. Wayne PA: CLSI. 2006.
7. Sung, W.S. and Lee, D.G. 2007. Indole-3-carbaniol against human pathogenic microorganisms. Biol Pharm Bull 30:1865-1869.